Romantis adalah sebuah aliran seni yang menempatkan perasaan manusia sebagai unsur yang paling dominan.
Dan karena cinta merupakan perasaan yang paling menarik, maka istilah romantis mengalami penyemputan makna yang selalu menghubungkan romantis berhubungan dengan cinta.
Memang benar, karena setiap sebuah aliran seni menggunakan unsur dasar cinta.
Namun, romantis lebih dikenal dengan hubungan percintaan seseorang.
Perlakuan istimewa terhadap orang yang dicintai merupakan hal yang romantis.
Berbeda orang, berbeda pula lah definisi dari kata romantis itu sendiri.
Ada orang yang menganggap makan malam bersama pacar di restoran mewah dan menikmati setiap waktu mereka merupakan hal yang romantis.
Ada pula yang menganggap di beri kejutan saat berulang tahun dan di beri kado di depan teman-teman merupakan tindakan romantis.
Lain lagi dengan orang yang menganggap menunggu jemputan sang pacar di tengah hujan berupa perlakuan yang romantis pula.
Lain lagi dengan definisi ku jikalau anak ku kelak menanyakannya. Tapi, romantis bagi ku bukanlah satu dari yang tertera di atas.
Jika suatu saat nanti generasi penerus ku bertanya, apakah definisi dari romantis, akan ku ceritakan kisah ini kepada mereka.
Sebuah kisah yang mengambil latar di sebuah sekolah menengah atas, dan seorang murid sebagai pemeran utama nya.
Dan kisah itu pun di mulai dari
.
.
.
.Awal tahun pelajaran,
Gadis dengan nama Hwang Raejin itu berjalan memasuki lapangan sekolah. Ia menatap gedung-gedung besar itu.
"Satu tahun lagi," gumam nya. Satu tahun lagi waktu yang akan ia habis kan di Seoul International Intelligence High School, setelah itu dia akan menapakkan kaki nya di perkuliahan.
Seperti nya waktu berjalan cepat. Rasa nya seperti kemarin baru saja ia datang ke sekolah itu sebagai murid baru.
Ia pun melangkahkan kaki nya menuju kelas nya. Beberapa saat kemudian lonceng masuk berbunyi. Bukan guru, melainkan kepala sekolah yang memasuki kelas mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Yes, Sir! [JWW]
Fanfiction"Yang antarin pulang siapa nak?" "Temen, Pa" "Saya di anggap temen sama kamu?" "Jadi bapak mau nya dianggap apa?" "Kok panggil temen nya pakek bapak, Rae?"