"Pak.."
..."Pak?"
...
"Bapak?"
...
"Ngak tidur kan pak? Berat loh ini," protes Raejin pada Wonwoo yang meletakkan kepalanya di punggung gadis itu selama 15 menit lalu.
"Pak?" Panggil nya lagi.
Lelaki itu sadar. Ia masih dalam keadaan setengah sehat.
"Mas," koreksi Wonwoo.
Raejin menghela nafas. Ia kira Wonwoo tidak akan menyadari nya. Nyatanya lelaki itu semakin menuntut untuk diperlakukan manja.
"Pak, saya lagi motong loh, megang pisau ini," Raejin menerangkan.
"Mas," koreksi Wonwoo lagi.
"Iya iya. Mas maunya apa?" Raejin menyerah. Bagaimana kalau tadi nya Raejin tidak mau datang dan Hyuna lah yang datang menggantikan gadis itu?
Apakah Wonwoo akan memperlakukan nya dengan sama? Pertanyaan di kepalanya itu membuat hati nya tertohok sendiri.
Wonwoo menggeleng kepala nya. "Kalo gitu duduk saja disana. Saya lagi megang pisau," perintah Raejin. Beberapa saat kemudian Wonwoo meregangkan genggaman nya dan berlalu.
Raejin hanya bisa berdecak heran. Selama ini kalau sakit siapa yang dia gituin?
Beberapa saat kemudian Wonwoo berjalan balik ke arah Raejin. Ia melepas ikatan rambut gadis itu. "Eh! Lah, pak, mau diapain," kata Raejin terkejut dengan perlakuan nya.
"Mas," bisik Wonwoo horor di telinga Raejin. "Ya pokoknya mau ngapain?" Wonwoo tidak membalasnya.
Perlahan ia menyisir rambut gadis itu. lalu mengikatnya menjadi ekor kuda yang rapi. Ia lalu pergi meletakkan sisir nya dan kembali menempelkan tubuh nya ke punggung Raejin.
"Mas," panggil Raejin.
"Hmm?" Balas nya.
"Kalau saya ngak ada Mas giniin siapa?" Tanya nya.
Wonwoo berfikir. Memang nya apa yang sedang ia lakukan?
"Tau," balas nya singkat membuat Raejin menghela nafas.
"Cewek waktu itu siapa?"
"Males ngomong,"
Raejin terdiam. "Terus kalau saya ngak datang Mas giniin dia gitu?" Tanya Raejin.
"Bawel,"
Ia kembali terdiam. Apa yang Raejin cari? Apa yang ingin ia ketahui? Entah lah. Ia juga tidak yakin pada dirinya.
"Cemburu?" Tanya Wonwoo sambil menghirup aroma tubuh wanita itu.
Raejin menggeleng sambil menahan geli di ceruk leher nya. "Awas ah," kata nya mengusir.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Yes, Sir! [JWW]
Fanfic"Yang antarin pulang siapa nak?" "Temen, Pa" "Saya di anggap temen sama kamu?" "Jadi bapak mau nya dianggap apa?" "Kok panggil temen nya pakek bapak, Rae?"