Makin Kenal Makin Sayang

49 1 0
                                    

Hampir satu bulan berlalu semenjak aku menjabat sebagai ketua kelas. Aku mulai hafal tingkah laku teman-teman sekelasku satu per satu, termasuk keragaman sifat masing-masing spesies ini. Bukan hanya itu, aku juga mengenal dunia di luar kelasku.

Aku berteman akrab dengan ketua kelas dari MIA-MIA yang lain. Bahkan kami membuat grup WhatsApp khusus yang dikasih nama "Kepala Suku X MIA 1-5", yang foto profilnya sama sekali nggak nyambung sama nama grup.

Gambar anak kecil pake kolor bunga-bunga lagi naik odong-odong.

Isinya juga nggak nyambung sama tujuan awal bikin grup. Niatnya sih sebagai media sharing-sharing sesama ketua kelas, juga bagi-bagi info seputar sekolah dan tips-tips mengatasi huru-hara kelas. Tapi yang dibahas tiap hari malah sinetron India terbaru, tips ngilangin bopeng, iklan produk sampo kambing, lapak jual beli barang pemberian mantan, ...

dan spam-spam nggak jelas lainnya.

Akhirnya akupun mengusulkan untuk mengundang ketua kelas dari X IIS dan X IIB. Mereka setuju dan dalam waktu kurang dari 24 jam grup itupun bertambah anggotanya menjadi 14 orang.

Setelah itu grup berganti nama menjadi "PKSKSKS: Perserikatan Kepala Suku-Kepala Suku Kelas Sepuluh". Karena jumlah karakter terbatas, nama itu dicantumkan di foto profil grup, pake font tegak bersambung warna merah jambu dan background hati beterbangan.

Grup itupun berjalan sesuai dengan tujuan awal. Tapi karena isinya cuma yang bersifat penting doang, grup jadi sepi banget. Krik krik. Kacang di sana sini kalo cuma sekedar nyapa doang.

Kenapa jadi ngomongin grup? Padahal 'kan bintang tamunya dari kelas MIA 4 tercinta.

Oke, balik lagi ke kelasku.

Kenalin, dua sahabat karibku,  Afika dan Malika. Yang satu model iklan biskuit rasa es krim, yang satunya lagi model iklan kecap manis. Kalo digabungin jadi biskuit-rasa-es-krim-kecebur-kecap-kental-manis.

Lalu gengnya Arjuna, beranggotakan Arjuna, Matthew alias Mamat, Alan, Leo, dan Zaki. Kelimanya adalah cowok-cowok most wanted di sekolah ini.

Untuk Arjuna, rasanya udah nggak perlu aku jelasin lagi. Saat ini bahkan kakaknya kalah populer karena Arjuna digosipkan akan menjadi Pradana Pramuka tahun ini. Potensinya di bidang keorganisasian nggak perlu dipertanyakan lagi.

Matthew alias Mamat alias Kemat, punya bodi ala-ala sekuriti. Kotak-kotak macam kasur gitu. Pas banget di bidangnya yang emang bermodal fisik setrong; pencak silat sama Paskibraka.

Sedangkan Alan, spesialis di seni musik. Bisa dibilang Si Alan ini adeknya DJ Alan Walker. Dia bisa main alat musik apa aja, mulai dari kendang sampe harmonika. Tradisional dan modern bisa. Olah vokal, nggak usah ditanya lagi, asli bikin melting siapapun yang denger dia nyanyi. Bersin aja ada cengkoknya. Nyedot ingus di nada C, kentut di nada F. Bayangin betapa merdunya orang ini.

Kalo Leo, sebelas setengah-dua belas dengan Arjuna. Tapi Leo bergabung di OSIS, Paskibraka, dan klub futsal. Jadi, wajar kalo makhluk ini jarang nongol di kelas. Kalo nggak rapat ya pasti latihan, atau udah berangkat ke pertandingan.

Lain dengan keempat kawannya, Zaki adalah tipe idaman ibu-ibu. Jago masak, sayang dengan anak kecil, dan sangat menghargai cewek. Tingkat kepekaannya tinggi, melebihi cowok-cowok kebanyakan. Keahlian utamanya selain memasak adalah mengganti popok bayi.

Kemudian, ada lagi sekumpulan calon ilmuwan di kelas ini--Pipit, Evan, Denis, Albert, dan Nayla. Mereka adalah manusia-manusia  berhati malaikat yang selalu bersedia jadi tutor buat keluarga besar X MIA 4. Kalo udah kepepet harus ngerjain PR pagi-pagi di sekolah, biasanya kami akan mendatangi mereka dengan wajah "Kasihani kami, Tuan".

Kalang Kabut ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang