Camera - 1

8.2K 795 2
                                    

Disclaimer:
This story originally owned by writer.

-

Please vote before or after reading and leave the comment. Thank you for being a part of this story and Borahae💜

.

Terima kasih sudah menjadi pembaca yang jujur. Salam kenal yeorobun💜

.

Min Yoongi menepikan mobilnya sesaat setelah ia melihat pemandangan yang menarik perhatiannya. Mengunci mobilnya, lalu berjalan mendekat ke arah pagar pembatas jembatan. Bisa ia rasakan hembusan angin membelai wajahnya meski sedang tertutup sebuah masker hitam. Merasa sedikit nyaman dengan belaian angin, ia menarik maskernya sampai ke bawah dagu. Mengembuskan nafas pelan yang menimbulkan asap putih yang keluar dari mulutnya karena suhu sedang berada di titik rendah.

Heol.

Sudah ratusan kali ia menjelajahi Korea, namun ia tak pernah puas mengagumi setiap pemandangan yang tersusun rapi yang ia temui dimanapun. Bahkan Min Yoongi― yang notabene adalah orang yang paling irit tenaga pun di buat bergerak kesana kemari. Menjelajahi setiap sudut Korea dengan mata lensa kameranya.

Seperti hari ini. Karena akhir pekan dan ia tidak ada kegiatan di kampus, ia memilih untuk keluar dari sarangnya pukul sembilan pagi hanya untuk berkeliling mencari objek baru bidikan kameranya. Dan sekarang adalah penjelajahan terakhirnya sebelum menutup kegiatan memotret hari ini. Dengan pemandangan bendungan air jernih serta susunan pepohonan menghiasi di kanan dan kiri sungai, ia menangkap beberapa gambar sambil tersenyum puas.

―Suga Eyes―

"hyung!"

Yoongi menoleh saat sebuah suara memanggilnya. Disana ia melihat Jungkook tengah berlari sambil membawa beberapa lembaran kertas dan map plastik di tangannya.

"hyung, hari ini temani aku jadi panitia untuk menerima mahasiswa baru yang mau ikut organisasi kita ya?"

Yoongi terdiam sejenak kembali memikirkan apa saja kegiatan yang akan di lakukannya seminggu ini sebelum menganggukkan kepalanya.

"tidak"

"yaaah.. hyung~" Jungkook yang tadi sudah senang melihat Yoongi mengangguk mendesah kecewa dengan jawaban yang singkat padat dan jelas itu.

"tidak Jungkook. Kan aku sudah ambil bagian untuk mengisi acara seminar singkatnya. Lebih baik kau ajak Taehyung saja"

"ah! Tae hyung ikut juga ya. Baiklah aku cari dia dulu. Gomawo hyung"

Yoongi balik mengangguk dan melanjutkan langkahnya menuju ruanganan organisasinya yang tidak terlalu jauh.

―Suga Eyes―

Raemi melangkahkan kakinya menuju ruangan sekretariat organisasi yang di beritahu oleh sepupunya tadi. Setelah sampai di depan pintu, ia berhenti sejenak barang untuk menghela nafas dan menetralkan detak jantungnya sebelum membuka pintu. Tapi sebelum ia berhasil meraih gagang, pintu itu telah terbuka lebih dahulu. Menampakan sosok namja dengan kulit yang sangat putih dengan mata yang sipit serta wajah datarnya.

"eh?"

"kau mau wawancara?"

Suara berat itu menyapa pendengaran Raemi, membuat ia menjadi tegang dan hanya menganggukkan kepalanya cepat.

"masuk saja ke dalam"

Namja tadi berjalan pergi meninggalkan Raemi yang kini tengah melongo lalu beralih mendorong pintu dengan pelan. Begitu masuk ia di sapa oleh seorang namja berwajah proposional yang tengah berhadapan dengan dua orang lain.

"kau mau wawancara juga ya?"

"n-ne.."

"eum.. duduk disana dulu ya sebentar"

Raemi menurut dan beralih ke sudut ruangan sekretariat itu dan mendudukan diri di lantai yang memang kosong disana. Matanya melirik kesana kemari, memperhatikan setiap sudut ruangan yang tertata rapi dengan dekorasi khas orang-orang pecinta fotografi. Ia menolehkan kepalanya saat mendengar pintu kembali di buka dari luar.

"kau belum selesai lagi Tae?" sosok pucat yang tadi sempat berbicara padanya bertanya pada temannya. "belum Yoongi hyung. Mungkin sedikit lebih lama. Bisakah kau bantu aku untuk mewawancarai gadis yang disana?"

Bisa Raemi lihat, Yoongi tadi mendecak dan berjalan menuju laci di sisi lain ruangan. Mencari sesuatu disana sebelum kembali membuka suara.

"mana formulirnya wawancaranya?"

"di tempat biasa hyung"

"tidak ada. Kalau ada aku tidak bertanya bodoh" Raemi sedikit meringis mendengarnya.

"Hyemi!"

"kenapa?"

"fotokopi formulir wawancara. Cepat" setelah memerintah temannya, Yoongi ikut mendudukan dirinya di dekat Raemi. Tanpa mengetahui jika Raemi kini tengan berdebar hebat karenanya.

"kau mahasiswa baru?" tanya Yoongi basa-basi. "ne sunbae"

Yoongi mengangguk dan beralih menatap kertas yang sedari tadi di pegang oleh Raemi. "itu formulir pendaftaran? Bisa ku lihat?" Raemi menggangguk dan menyodorkan lembaran kertas tadi ke Yoongi yang segera menyambutnya lalu membacanya sambil mengangguk-angguk pelan.

Setelah menunggu cukup lama dalam keheningan, formulir selesai di fotokopi dan sesi wawancara pun di mulai. Tangan Raemi bahkan sudah berkeringat sebelum Yoongi mebuka mulutnya.

"jadi kau Park Raemi.. dari fakultas dan jurusan apa?"

"ne sunbae. Saya dari falkultas bahasa dan seni jurusan sastra jepang.."

"hm.. kau berasal dari busan? Jadi kau tinggal sendiri disini?"

"ne sunbae.."

"tau organisasi ini dari siapa?"

Raemi terdiam. Bagaimana ini? Dia harus jujur atau berbohong saja? Tapi dia tidak suka jika harus berpura-pura.

"a-ah.. dari sepupuku.."

"siapa sepupumu?"

"Jung Hoseok.."

Yoongi yang sedari tadi hanya memasang wajah datar kini sedikit terkejut dan refleks menegakkan tubuhnya. "oh? Jadi kau sepupuan dengan si kuda ternyata. Kasian sekali kau.. haahh.. " setelah berkata seperti itu ia kembali santai sambil memasang wajah kasihan membuat Raemi menarik sedikit sudut bibirnya. Mati-matian menahan agar ia tidak tersenyum lebar karena melihat ekspresi Yoongi yang menurutnya lucu tadi.

"kalau begitu.. apa yang kau ketahui tentang fotografi?"

Raemi kembali diam.

Fotografi.. menurut Raemi fotografi itu sendiri seperti pengabadian. Hampir setiap minggu ia mampir ke lapangan basket tempat Hoseok berolahraga bersama teman-temannya hanya untuk mengabadikan moment dimana seorang namja, pujaan hatinya, cinta pertamanya― tersenyum dengan begitu manis. Membuat ia berulang kali jatuh hati hanya dengan menatap tiap gambar yang ia tangkap.

"menurutku.. fotografi itu ―sebuah seni. Yang mengabadikan tiap moment yang jika suatu objek di ambil dari tiap sudut yang berbeda maka akan menghasilkan makna yang berbeda pula. dan fotografi itu―"








"―cinta pertamaku."

―Suga Eyes―

Tbc.

Suga Eyes • Min Yoongi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang