Effect - 9

2.3K 420 5
                                    

Please vote before or after reading and leave the comment. Thank you for being a part of this story and Borahae💜

.

Terima kasih sudah menjadi pembaca yang jujur. Salam kenal yeorobun💜

.

[Park Raemi]

"Woozi apakah kau bisa membantuku membawa ini?"

hari ini aku dan teman-teman yang lain sedang melakukan pembersihan ruangan bulanan. Barang-barang yang tidak dipakai akan di buang dan yang masih dipakai di pisahkan.

"tunggu sebentar, aku menyelesaikan ini dulu"

Aku hendak menurunkan kembali kotak kardus berisi properti milik pembimbing organisasi kami sebelum seseorang meraih kotak itu dari tanganku "baik―eoh?"

"biar aku bawakan" Aku sedikit terkejut saat Yoongi tiba-tiba saja sudah berdiri disampingku dan mengambil alih kotak berisi film yang kubawa.

"tidak perlu sunbae"

"sudah, ini dibawa kemana?"

"ke mobil Lee Ssaem"

"oh dia tadi kesini?"

"um" Aku mengangguk sekilas. kami berjalan beriringan keluar.

Suasana sepertinya begitu canggung bagi Yoongi. Aku perhatikan ia sibuk mengulum bibirnya. Apa ada sesuatu yang ingin ia katakan?

"Raemi"

"ya sunbae?"

"maaf"

Hah? Kenapa dia meminta maaf padaku.

"untuk?"

"ucapanku kemarin?" dia balik bertanya.

Sementara dia hanya menatap lurus kedepan aku sibuk meengerutkan dahiku, berpikir.

Ah! Dia kemarin mengataiku badut ya.

"hmm bagaimana ya" Jujur aku masih sedikit kesal sih. Tapi kenapa tadi aku bisa sampai lupa ya.

"aku tak banyak bicara, makanya setiap aku bicara ucapanku tidak kusaring terlebih dahulu"

Oke.. dia kenapa malah bercerita? Setauku sebelum hari ini, dia itu begitu dingin dan cuek. Beberapa pertemuan pertamaku dengannya pun hanya begitu singkat. Ingat dia yang menolak dua kali membantu mengantarku pulang? Awalnya aku fikir dia itu sedikit kejam.

"sebenarnya kau cantik kemarin" Sekarang dia memujiku? Pft lucu sekali. "haha, ya tidak usah begitu, lupakan saja. Sunbae tidak perlu begitu hanya untuk menyenangkanku"

"aku bersungguh-sungguh"

Lihat mukanya sekarang yang sedikit memerah. Dia malu ya aku tertawakan? Baiklah dia sepertinya tulus.

"iya iya sunbae"

Diujung Lee Ssaem sudah terlihat sedang bersandar pada mobilnya. Yoongi melambai padanya yang mendongak setelah sebelumnya fokus pada ponselnya.

"eoh gerimis?"

Aku mengadah saat merasakan tanganku terkena percikan air. Di atas sana langit terlihat gelap. Harus cepat-cepat kalau tidak mau filmnya rusak.

"pakai topiku, sedikit lagi kita sampai. Kita letakkan ini dulu baru kembali" Ia memakaikanku topi hitam yang sedaritadi ia pakai dan berjalan duluan.

Aku tersenyum kecil. Moment pertamaku dengan Yoongi dan hujan begitu menyenangkan dan sedikit romantis.

Kesalahpahaman kemarin seolah terlupakan begitu saja.

Tidak masalahkan jika aku sedikit senang?

―Suga Eyes―

Aku berjalan keluar lift dengan senang. Keluar gedung mata kuliah umum dan pergi menuju gedung fakultasku sendiri.

Saat tiba disana, di panggung Hoseok oppa memanggilku mendekat. Ia terlihat sedang berkumpul bersama teman-temannya. "wah bahagia sekali sepertinya" Hoseok bertanya sambil tersenyum lebar seperti biasa.

"iya hahaha"

"ada apa?" kali ini Taehyung yang ikut bertanya.

Memang terlalu terlihat ya rasa bahagiaku?

"aku baru saja selesai presentasi mata kuliah umum dosen Ahn"

"ya! pantas saja kau bahagia sekali ahaha" Namjoon oppa yang sepertinya paham ikut tertawa membuat yang lain sedikit bertanya-tanya. "kalian tau, menghadapinya itu susah sekali seperti sidang skripsi. Aku saja baru tau ada dosen yang membolak balikkan isi powepoint dan makalah yang kita presentasikan"

"dia bahkan mengambil hari sabtu sebagai ganti dari dua hari ia tidak bisa mengajar. Itu lebih baik daripada mengambil Januari dan hari pulangku ke Busan"

"kau kenapa bisa dapat kelasnya?"

"aku tidak mengisi kartu rencana studi bersama temanku awal semester kemarin, makanya aku salah memilih dosen"

"ngomong-ngomong kau dapat nilai berapa?"

Sepertinya yang lain hanya mengamati percakapanku dengan Namjoon oppa. Memang dia yang paling tertarik dengan hal akademis seperti ini.

"presentasi pertama aku dapat hm.. lima puluh enam, lalu ini enam puluh delapan. Tapi nilai makalah kelompokku seratus. Aku tidak tau bagaimana hasilnya nanti yang penting aku senang bebas darinya"

"ya haha kau ini"

"yang penting aku lulus mata kuliahnya"

Setelah paham mereka baru ikut tertawa. Lucu memang. Tapi biarlah yang penting sekarang aku sedang bahagia.

Sudut mataku menangkap bayangan Yoongi membuatku menoleh padanya. Aku yang sedang tertawa hanya tersenyum lebar padanya. Ia ikut tersenyum. Matanya menyipit. Lebih tulus dan lebih santai setelah hari kemarin.

"setelah ini kita semua tidak ada kelaskan? Sebagai perayaan ayo kita makan-makan"

"oke Namjoon oppa yang teraktir hehe"

―Suga Eyes―

"kau mau pulang bersama siapa?" Hoseok oppa bertanya padaku. Dilihat dari penampilannya sepertinya ia tidak bisa mengantarku pulang.

"aku bisa pulang sendiri" tolakku. Lagipula sekarang masih jam enam sore.

"aku ada latihan bersama Taehyung, Jimin dan Jungkook. Tapi aku tidak bisa membiarkanmu pulang sendiri"

"dia bisa pulang bersamaku"

O..kay, itu suara Yoongi dan aku kenal sekali.

Hoseok sedikit mengerutkan dahi heran namun ia menganggukan kepala setuju atas tawaran Yoongi.

"okey hyung, aku duluan ya sudah ditunggu"

Setelah Hoseok oppa pergi, Yoongi mengajakku ke mobilnya yang berada di parkiran. Bahkan ia mengajakku bicara duluan selama perjalanan. Ini kemajuan menurutku. Dia tidak lagi canggung dan tidak menganggapku asing.

"Raemi-ah"

"ya sunbae?"

"minggu mau ikut aku ke Bukchon Hanok? Aku ada sedikit proyek disana"

"boleh?"

"tentu saja"

Bolehkah aku senang lagi? Hari minggu nanti, aku dan Yoongi akan pergi untuk pertama kali.

Eomma terima kasih aku sudah diizinkan kuliah di Seoul.

―Suga Eyes―

Tbc.

Suga Eyes • Min Yoongi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang