Filter - 14

2.2K 414 8
                                    

Please vote before or after reading and leave the comment. Thank you for being a part of this story and Borahae💜

.

Terima kasih sudah menjadi pembaca yang jujur. Salam kenal yeorobun💜

.

[Min Yoongi pov]

Minggu ujian telah selesai. Setelah aku pergi dari apartement Raemi kemarin, aku pulang. Meninggalkannya untuk beberapa waktu, terlebih untuk menenangkan hatiku. Yang aku tau, dia pulang ke Busan bersama Jimin.

Setelah pulang dari rumah sakit ia tak pernah lagi singgah ke ruangan sekretariat. Dia benar-benar pergi. Dan beberapa kali pertemuan kami benar-benar membekas di hatiku. Termasuk semua tentangku yang menyakiti dirinya.

Aku sendiri sudah memantapkan hatiku untuk pergi ke Busan hari sabtu nanti. Bertepatan dengan habisnya masa ujian dan masuk liburan panjang. Aku akan menemui Raemi disana.

Dari apa yang kulalui selama ini, banyak ku tangkap jika sifat aroganku tentu bisa menyakiti seseorang yang mungkin sebenarnya ia berpengaruh padaku.

Dua semester yang kulalui selama setahun ini, bukankah begitu berarti di banding dengan yang sebelumnya. Organisasi yang baik, kegiatan yang berjalan lancar, hubungan pertemanan yang begitu terasa, dan di tambah dengan dia yang ternyata menaman pohon berbunga indah di hatiku.

Seorang Min Yoongi yang kaku pun di buat cheesy olehnya. Pengaruh yang luar biasa.

Raemi-ah, bolehkah kita kembali bertemu? Izinkan aku untuk mengungkapkan isi dari hatiku padamu.

―Suga Eyes―

[Author pov]

Mereka ada disini. Berdua. Raemi dan Yoongi. Di pantai Busan―kota kelahiran Raemi.

Mendudukan diri hamparan putih pasir pantai menanti sang surya kian tenggelam di garis horizon. Berulang kali membidik kamera, mengambil banyak gambar sunset yang begitu indah dengan warna jingga keemasannya.

Raemi melarikan kameranya ke arah Yoongi. Memotret wajahnya dari samping yang berkilau di timpa cahaya matahari.

Indah.

Begitu manis dan tampan membuat Raemi sedikit tersipu, kalah oleh pesona seorang Min Yoongi.

Yoongi yang sadar hanya tersenyum tipis sambil menurunkan kameranya. Membuka suara tanpa menolehkan kepala ke arah Raemi yang kini tengah membuang mukanya malu.

"aku pernah ingin pergi menikmati sunset di pantai bersama pujaan hatiku"

Raemi ikut tersenyum, jantungnya berdentum bertalu-talu menanti kalimat manis selanjutnya yang keluar dari mulut Yoongi.

"tapi sayangnya itu belum terjadi sampai detik ini."

Yoongi menghela nafas sedangkan Raemi menundukkan kepalanya malu. Ekspetasinya kadang terlalu tinggi hingga membuat ia lupa diri.

Angin laut berhembus begitu kencang menerbangkan rambut Raemi yang tadinya terikat rapi menjadi satu. Tapi sayangnya itu tak cukup kuat untuk meniup pergi rasa sakit di dadanya yang berdenyut ngilu.

"sunbae, apa kau punya seseorang yang kau cintai?"

"hmm.... ada. Dia begitu dekat denganku tapi aku tidak bisa meraihnya"

Sama seperti aku yang tidak bisa meraihmu.

"kalau kau?"

"aku juga sedang jatuh cinta dengan seseorang yang sepertinya tidak bisa melihat kearahku. Tapi di lain tempat, ada seseorang yang selalu ada untukku. Bagaimana menurutmu sunbae? Mencintai atau dicintai?"

―Suga Eyes―

Raemi bangun dari tidurnya. Tubuhnya sedikit berkeringat dan tenggorokannya terasa kering. Semalam ia baru sampai di rumahnya di Busan. Di antar oleh Hoseok yang katanya ingin mampir sebentar sekalian memastikan jika Raemi baik-baik saja.

Hoseok sedikit bercerita dengan bibi Park jika Raemi kemarin kembali masuk rumah sakit karena alkhohol. Dengan cerita yang sedikit di revisi isinya, Jung Hoseok pamit pulang setelah menerima banyak ucapan terima kasih karena sudah menjaga sepupunya oleh bibi Park.

Dengan sedikit senyum jahil dan godaan dari ibunya yang mengatakan, "anak Eomma sudah besar eoh?" Raemi tidur setelah mendapat ucapan selamat malam dan ciuman hangat di dahi tanda sayang dan syukur putrinya bisa sehat sampai saat ini.

Pagi ini Raemi turun kebawah setelah mencuci mukanya untuk mengambil minum di dapur sekaligus melihat Eomma nya memasak sarapan apa.

"Eomma, Appa annyeong"

"sayang, apa tidurmu nyenyak?"

Pertanyaan yang sedikit membuat Raemi tersenyum masam.

"sedikit lebih baik Eomma."

"tidak apa, mungkin kau terlalu lelah belajar dan juga lelah dalam perjalanan kemarin." Ayah Raemi melipat koran paginya dan meminum kopinya yang tinggal setengah.

"mari makan, kau pasti rindu masakan rumah."

Raemi Tersenyum lebar menatap ibunya.

"aigo, bukankah masih menggemaskan putri Eomma ini eoh? Benarkan Appa?"

"tentu saja, dia masih putri kecilku."

―Suga Eyes―

Dalam masa liburnya, Raemi menghabiskan waktunya untuk berbagai hal. Pergi keliling kota, pergi ke kebun, dan tentunya pergi ke pantai yang begitu cantik terbentang di tepi lautan.

Setelah lelah berjalan dengan ujung celana yang basah akibat air laut, Raemi mendudukan dirinya di satu batang pohon kelapa yang terdapat di pinggiran pantai sana. Sedikit menyisir rambutnya yang telah ia potong pendek sebahu dengan jari-jari karena kusut ditiup angin laut. Wajahnya sekarang terlihat jauh lebih terang dan segar di banding beberapa minggu kemarin.

Dengan kamera kesayangan yang ia gantung di leher, ia menikmati indahnya matahari sore yang tenggelam ke arah barat.

"boleh aku duduk disini?"

Raemi tersentak―hampir jatuh dari batang pohon yang ia duduki jika sebuah tangan tidak menahan bebannya yang hilang keseimbangan.

Bukan terkejut karena sebuah suara yang mengganggu acara melamunnya, tapi ia terkejut karena suara yang terdengar mirip dengan seseorang yang kini sedang ia rindukan.

Ia menoleh patah-patah sebelum wajahnya bersemu merah karena jarak yang begitu dekat akibat ia hampir terjatuh lagi. Setelah itu ia menjauhkan diri di sudut terujung pohon sementara dia berada di seberang lainnya.

Tanpa angin, tanpa hujan, Yoongi sekarang berada di Busan entah karena urusan apa. Raemi hanya mengedikkan bahu sambil menganggukan kepala menjawab pertanyaannya tadi.

"Raemi-ah..."

"..."

"aku..
















Rindu."

―Suga Eyes―

Tbc.

Suga Eyes • Min Yoongi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang