Five

1.1K 93 8
                                    

BamBam telah sampai di tempat dia untuk melakukan segala tindakan konyolnya. Benar itu di apartment. BamBam ingin menumpahkan kekesalanya di kamar no.138 ini

--BamBam Pov--
Aku harus menelfon Rose,dan pura-pura meminta Pajak Jadian karena sudah jadian dengan Mark. Tetapi nanti apakah aku akan dapat menerima apa yang dikatakanya tentang hubungan barunya? Pokkoknya aku harus menelfon dia
BamBam meraih sebuah smartphone yang dia simpan ditas sekolah miliknya. Lalu dia menekan deretan nomor Rose.Terhubung....
"Hai Rose" sapaku
"Juga Bammy ku" ledek Rose.
"Jangan panggil aku dengan itu,itu nama masalaluku dengan gebetan ku,Yugyeom-ahjawabku kesal karena masalaluku terungkit kembali.
"Okey...okey...Ada apa kau menelfon ku?" Jawab Rose.
"Ciyeee~ tadi aku melihatmu di sebuah Caffe dengan pria dan itu Mark Tuan, Kau sudah berpacaran?! Aku ingin meminta pajak" tanyaku sambil menahan duri di hatiku.
"Siapa?! Aku sudah putus denganya,aku hanya menjadi pacarnya selama satu bulan" jawab Rose serak.

-- Syukurlah jika kau sudah putus...aku jadi lega,--batinku.

"Maaf jika menghancurkan perasaan mu,jika seperti itu aku ingin memberitahukan mu sebuah Hal Penting" jawabku.
"Apa itu?! Kau sudah menemukan orangnya?! Malaikat Sapu Tangan?!" Heboh Rose dari kejauhan.
"Iya benar dan orangnya adalah orang yang tadi kita bicarakan" jawabku mencoba memberi teka-teki.
"Mark Tuan?! Wah!!! Sangat kebetulan" teriak Rose dari telfon yang terhubung ini.
"Ada apa?" Jawabku singkat.
"Dia menyukaimu...tuttt...tuttt...tutt." jawab Rose dan itu  membuat diriku  nge-fly . Sambungan terputus?!!!! Anjirrrr!!! Kau tidak mengisi pulsa-mu,aku masih penasaran.
Apa maksudnya?! Dia menyukaiku?! Aku tidak percaya?!! Sungguh aku tidak menyangka...Tetapi aku tidak akan pernah baper denganya--batinku sambil tersenyum-senyum sendiri.

--Author Pov--
Mark Tuan berjalan masuk ke sebuah tempat. Tempat dia meluapkan emosi dan perasaaan nya untuk dijadikan sebuah lagu. Mark mahir di dua bidang, bermusik dan olahraga. Tetapi dia tidak mahir di bidang academic. Tetapi Mark selalu bersikap "BODO AMAT YANG PENTING GUE LULUS" itu pedomanya.
"Kelas musik ini terlihat sepi,kemana seluruh penghuninya?!" Racau Mark.
"Ya sudahlah aku akan memainkan piano ini" racaunya lagi.
Dia memainkan sebuah alunan menenagkan. Dia juga sambil menuliskan beberapa lirik dan tangga nada dari lagu karangannya yang akan diberikan ke BamBam kelak. Tidak lama kemudian datanglah Pak Mulyadi penjagan kelas music ini.
"Nak,Mark...hari ini kelas musik libur,jika nak Mark mau latihan datang ke rumah Pak Seto(guru kelas musik) besok" kata Pak Mulyadi..
"Baiklah...aku hanya sedang bermain piano ini saja"jawab Mark dengan nada biasa,dingin dan datar.
"Baiklah..." Jawab.Pak Mulyadi lalu pergi.
--Mark Pov--
Oh iya aku lupa. Aku harus meminta Nomor WA milik BamBam. Akan ku minta pada Rose.
- mengetik sebuah pesan-

"Yes!!!!"
Akhirnya aku memiliki kontaknya. Nanti akan ku chat  dia. Sekarang aku hanya harus menyelesaikan lagu untuk BamBam ini...
"Rasa sukaku padamu tidak menjanjikan-mu bahagia bersamaku,tetapi menjanjikan kau bila bersamaku dapat membuat sesuatu yang kurang berkenan menjadi suatu kebahagiaan "
.
.
.
.
Maaf ini cerita emang tak buat panjang...saran dan kritik dibutuhkan...
Follow Back bilang ya😉
Bagusnya ada moment manisnya nggak ya di chapter berikutnya?! Jawab ya yang mbaca...Vote+Share= Modal saya semangat nulis...
Salam MarkBam Shipper😚

[End] Tsundere ku (MarkBam)☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang