[ O.8 ] 🌴

13 11 2
                                    

~ Sad Day With Big Problem ~

Aku tak mau lagi berlama-lama di tempat itu jadi aku segera pergi mengantar data-dataku ke lab.

Setelah itu, aku pergi ke taman untuk menenangkan diri sebentar. Tak lama kemudian, Andrew datang menghampiriku lalu menyapaku.

"Hi Fany! How about your day?" Tanyanya lalu duduk di sampingku dengan senyuman fresh di wajahnya seakan-akan tak terjadi masalah apapun.

"Oh hi! This is a good day" jawabku padanya pura-pura tak tau apa yang terjadi.

"Kau sangat cantik hari ini. Ini untukmu!" Katanya sembari memetik bunga di taman sekolah dan memberikannya padaku.

"Oh Thanks Rew.." ucapku padanya.

"Kita Jalan-jalan yuk!" Ujarnya sembari menarik tanganku pergi dari bangku taman.

"Wa-wait! Sebentar lagi kita ujian" kataku lalu mencoba berhenti. Namun dia tak memperdulikanku lalu menarikku. Aku tak bisa berhenti karena dia terlalu kuat.

Tak lama, dia mengajakku lewat jalan rahasia yang tak pernah aku ketahui. "wait Andrew.. kita mau ke mana?" Tanyaku sedikit takut.

"Ayo bolos bersama" katanya lalu menarikku.

"Le-lepaskan!" Pintahku dengan nada yang keras.

"Ayolaah ini akan menyenangkan" katanya lalu kembali menarikku. Tak peduli aku berteriak atau tidak, dia tetap menarikku keluar sekolah.

Aku tak tau, tapi entah mengapa kali ini dia terlihat bernafsu seperti orang mabuk "A-Andrew? Kau mabuk?"

"Aku tak mabuk. Aku sudah tak tahan"
Dia menarikku dan mau menciumku.
Aku mendorongnya dengan sekuat tenaga.

"CUKUP!" Terdengar suara Lelaki berteriak yang tiba-tiba datang entah dari mana lalu melepaskan genggaman Andrew padaku.

Cowok tinggi, berambut hitam tebal dan berwajah tampan itu menghampiri Andrew.

"Ho hoow.. lama tak berjumpa Claren!"
Sapa Andrew santai pada cowok yang dipanggilnya Claren itu.

"Bukankah memaksa itu hal yang tidak baik? Apa lagi pada seorang perempuan. Seharusnya kau malu" Ujar Claren pada Andrew membuatku semakin takut tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

Aku hanya terdiam dan berpikir bahwa bagaimana jika kedua Cowok di depanku ini saling memukul? Aku bahkan tak pernah melihat orang saling memukul tepat di hadapanku.

"Ehm.. Su-sudahlah Claren!" Ucapku pelan sembari menarik-narik pelan kain lengan bajunya. Namun percuma saja, dia tak menghiraukanku malah sibuk dengan Andrew.

"Who do you think you are? Fany is my friend! Right?" Katanya lalu menatapku tajam menunggu jawabanku.

Aku sangat takut dan tak mungkin aku harus mematuhinyakan? Jika aku tak nyaman aku harus bilang tidak.

"Tidak! Aku tak mau lagi berteman denganmu Andrew! Aku sudah tau sifatmu yang sebenarnya. Aku melihat semuanya tadi! Kau orang yang kasar dan pemaksa" jawabku agak ragu-ragu.

PLAK

tamparan keras mendarat di pipiku sama seperti pipi perempuan yang ku lihat tadi. Aku tak pernah berpikir bahwa orang yang baik padaku itu sebenarnya bermuka dua.

COCONUT 🌴Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang