9: Demam

316 29 0
                                    

Happy Reading...








Shila duduk dibangku teras bersebelahan dengan Ayahnya, memandang mobil hitam mewah yang baru saja pergi meninggalkan perkarangan rumah mereka.

"Gara-gara si Om nih!" gerutunyu melempar satu kacang atom digenggamannya.

"Kok gitu?"

"Kemaren 'kan Om yang ngajak gue beli es pinggiran SD!"

"Kalo tau ga bisa minum, kenapa ikutan beli?"

"Pinginlah!"

"Salah siapa?" celetuk Ayah.

Shila mencebik lucu. "Salah sendiri.." cicitnya sembari memberenggut lucu.

"Lain kali, kamu jangan asal ikutan si Om,"

"Lah, si Om minumnya pake jilat-jilat menggoda, Yah.." perjelas Shila sembari mempraktekan gaya Jonas menjilat es, kemarin. "Shila jadi aus liatnya," sambungnya, suaranya mendengung karena hidung yang tersumbat.

Jonas terkekeh, ia sadar kemarin memang sengaja menggoda Shila dengan menjilat-jilat es didepan ponakannya itu.

"Kamu juga. Udah tau anaknya ga bisa makan es sembarangan, masih aja di gangguin!" Arya menepuk punggung Jonas yang duduk di lantai, dengan koran pagi yang sedang dibacanya. Jonas hanya meringis sebentar lalu kembali terkikik melihat Shila yang berkali-kali menarik ingusnya.

"Ya sudah. Ayah berangkat dulu ya, jaga rumah." Arya mengambil tasnya lalu bergegas masuk ke dalam mobil. Setelah mengucapkan salam, ia melajukan mobilnya menuju tempat kerjanya.

"Om, ada ya kantor yang kerjanya hari minggu?"

"Ada, tuh buktinya Ayah lo!"

"Abangnya si Om 'kan?"

"Serah lo dah!"

Shila mengekori Jonas masuk ke dalam rumah. Jonas sudah mandi tapi Shila belum, keponakannya itu malah duduk merebahkan diri di sofa dan menghidupkan siaran film kartun.

"Om, jadi pergi?"

"Nggak, Bang Arya udah nitipin lo. Mau makan apa nih?"

"Bubur aja, tenggorokan gue sereeet banget."

"Beli di warung depan ya? Gue nggak bisa bikin."

"Iya.. Jangan lama."

"Sip.."

.

.

.

.

"Hai Syifa....!" sapa Airin ramah.

"Hai kak!" balas Syifa, meskipun ia belum pernah bertemu dengan Airin tapi Zafran sering menceritakan kalau Abangnya -Alif- punya kembaran.

"Sepupu kamu nggak jadi ikut?" tanya Airin lagi. Ia duduk disamping Syifa. Bunda menyuruh Zafran duduk disampingnya.

"Nggak kak, padahal kemarin udah janji ikut...eee...gara-gara si Om, kak Shila jadi sakit."

"Oh," Airin merasa familiar dengan nama Shila tapi ia membuang rasa curiganya karena orang yang bernama Shila itu banyak. "Sakit apa?"

"Demam, sakit tenggorokan juga. Dia anti banget minum es sembarangan. Ee...si Om malah ngajakin dia makan es di pinggiran SD!" cerita Syifa sedikit kesal.

"Sepupu kamu yang tadi berdiri disamping kamu ya, Syifa?" tanya Ailin.

"Iya, Tante..sebeneranya bukan sepupu sih, Ayah Kak Shila kerja dikantor Papi aku. Sering diajak kerumah kalo ada acara, jadi kenal deket udah kayak sodara sendiri."

Hello Arshila!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang