6: Namanya Airin.

321 32 0
                                    

Happy Reading...



Hari ini cuaca sangat cerah. Sanking cerahnya langit sudah meneteskan ribuan tetesan air untuk menyapa tanah yang selalu mengirimkan salam rindu saat kemarau datang berkunjung.

Pun dengan Shila. Suasana hatinya sedang cerah karena meskipun hujan, sekolahnya tetap menyelenggarakan acara tahunan sekolah. HUT SMA Garuda.

Sudah sejak sebulan lalu Yanto sibuk mempromosikan kegiatan-kegiatan yang akan diselenggarakan. Satu kegiatan yang sangat di kagumi Shila. Cheers. Entah apa yang membuat Shila sangat menyukai ekstrakulikuler tersebut, padahal sudah belasan kali ia ditolak untuk bergabung.

"Tante...yuk lah kita ke lapangan indoor" rengek Shila sembari bergelayut manja dilengan Cecil.

Sekarang mereka sedang duduk si kantin. Menikmati semangkuk mie ayam dan segelas jus mangga.

"Gue ga tertarik sama Cheers yang lo kagumi itu Shek. Mending gue liat Jonas debat bahasa," jawab Sesil cuek.

"'kan ga cuma Cheers, ada tanding basket juga," Shila mencoba mencari alasan yang lebih menarik, "Maman bakal tanding ngelawan SMA NUSA loh. Musuh bebuyutan kita," sambungnya.

"Kalo si Om yang tanding sih gue bakalan excited buat nonton, Shek."

"Maman 'kan temennya si Om. Dia juga pasti ikutan nonton," Shila tak kehabisan akal.

"Kalo gitu lo duluan deh, nanti gue sama Sesil nyusul" Jonas menarik kursi untuk duduk di sebelah Sesil.

"Beneran Om?" tanya Shila senang.

"Iya, udah sana. Bentar lagi Cheers mulai,"

Dengan semangat 45, Shila bangkit dari duduknya "Yes!!" soraknya lalu berjalan menjauhi Jonas dan Sesil.

"Jahat lo, php-in ponakan sendiri," ujar Sesil, sembari menyeruput jus didepannya.

"Biar, sesekali dia perlu gaul sama yang lain, Yang!" sebutir bakso lolos ke mulut Jonas, "Lagian gue ga yakin dia nyari temen baru. Mentok juga dia bakal ngintilin Maman," sambungnya santai.

Alhasil, pernyataan Jonas tidak meleset. Shila yang memang sangat sulit menerima keberadaan teman baru bukannya memilih mencari tempat duduk di tribun penonton, dia malah berbelok ke ruang ganti klub basket. Mencari Maman.

Shila mengeluarkan ponsel dari sakunya lalu mencari kontak Maman.

"..."

"Man, dimana? Gue depan ruang ganti klub nih"

"..."

"keluar dong"

"..."

"ok"

Tut..tut...

"Ngapain ke sini, Shek?" tanya Maman begitu melihat Shila didepan ruang ganti klub-nya.

"Lo ngga tanding sekarang kan?"

"ya ngga, abis anak cheers"

"PAS..temenin gue dong. Gue mau liat cheers" pinta Shila manja.

"What?! Lo ngajak gue? Ga ada yang laen apa, shek?" protes Maman.

"Si om katanyanya nyusul" Shila mencebikkan bibirnya.

"Yaudah, tapi gue temenin cari tempat duduk aja ya," meski berat hati Shila mengangguk saja.

.

.

.

.

"Shek, lo masih semangat aja nonton. Itu kan Jesicca yang belasan kali nginjek-nginjek harga diri lo!"

Hello Arshila!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang