Happy Reading..
Shila duduk menunggu Jonas yang sedang asik menggerakkan tangannya ke kiri ke kanan, mengaduk mie goreng buatannya. Padahal mie buatan Jonas belum sempurna matang, tapi Shila sudah ribut memuji aroma harum masakan Jonas.
"Emh...sedapnya....Om, masih lama ya?"
"Nggak lama lagi, Shil. Ambil piring gih,"
"Yee...makanya jangan ngeliatin penggorengan aja. Nih! Liat, mejanya udah rapih, tinggal mienya aja yang belum mateng," ujar Shila pongah.
"Iya nih, Ayah juga udah laper..kokinya lama banget.." sambung Arya dengan candaan, mengikuti gaya Shila yang tak jauh beda dengan anak kecil.
"Ta-daa......Mie goreng basah khas Aceh spesial resep asli dari Bubu Meutia dibuat dengan penuh cinta oleh Chef Jonas yang paliiing ganteng...!!!" seru Jonas heboh sembari meletakkan mangkuk besar berisi mie goreng buatannya di atas meja.
"Yeay..!!!" seru Shila tak kalah seru, langsung mengansurkan piringnya pada Jonas yang dengan sigap menyendokkan mie ke piring Shila.
"Terimakasih Om ganteng...selamat makan..." Shila melafadzkan doa makan lalu mulai menikmati mie goreng buatan Jonas.
Arya tersenyum bahagia melihat Shila yang selalu ceria, sesekali ia tertawa dengan candaan yang dilempar Shila dan Jonas. Perasaannya menghangat, ketika mengingat beberapa tahun yang lalu masih ada istrinya, Meutia -ibu Shila- yang selalu memasak mie khas tanah kelahirannya itu untuk disantap saat makan malam. Selama ini ia sendiri selalu belajar membuat mie khas Aceh itu, tapi selalu saja hasilnya tak sama. Berbeda dengan Jonas, adiknya lebih cepat dalam mempelajari masakan.
.
.
.
."Bang, jum'at nanti jadi ke Bandung?" tanya Jonas yang baru saja ikut bergabung di ruang tv setelah selesai.membereskan cucian piring kotor.
"Jadi, Insya Allah. Sabtu sekolah libur 'kan?
"Iya bg,"
"Mau ikut? Biar Abang pesenin tiket sekalian,"
"Jonas sih mau mau aja..tuh Shila,"
"Shila kenapa?" tanya Arya pada Shila yang juga baru ikut bergabung setelah mengganti pakaian piyamanya.
"Om belum bilang?" tanya Shila pada Jonas yang di balas dengan gelengan.
"Kenapa sayang? Kamu ada acara?" tanya Arya.
"Ayah kenal 'kan Bundanya Zhafran? Temennya Cipa? Shila di ajak ke rumahnya. Sabtu nanti ada acara syukuran, jadi di ajak nginep dirumahnya. Cuma dua hari, sabtu sama minggu," perjelas Shila.
"Mm...kamu mau? Kamu 'kan belum kenal mereka?"
"Shila kenal Rin, anaknya. Kakaknya Zhafran, iya 'kan, Om?" jawab Shila meminta bantuan Jonas.
"Iya, tadi juga ketemu di pasar,"
"Apa nggak apa-apa kalo kamu sendiri? Ayah rencananya mau ngajak kalian, biar si Om bisa bantuin Ayah disana" Arya memastikan kesiapan Shila untuk berbaur dengan orang-orang baru. Pasalnya ia kenal betul sifat anaknya yang selalu ceria tapi sangat takut untuk berbaur dengan orang ramai.
"Aku suka temenan sama Rin, baik orangnya. Bundanya juga kayaknya orang yang baik, boleh ya Ayah??" pinta Shila memelas.
"Yaa...kalo Shila merasa baik-baik aja, Ayah izinin. Tapi janji jangan nyusahin mereka ya?"
"Iya, Ayahku sayaaang..." Shila melompat pindah duduk ke samping Arya lalu memeluk Ayahnya, erat "Makasiii...!!" serunya senang.
"Yaudah, sekarang siap-siap tidur gih..besok sekolah 'kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Arshila!
Teen FictionKeduanya sering bertemu tanpa sengaja bahkan tidak menyadari pertemuan itu, hingga akhirnya salah satu dari keduanya menyadari pertemuan mereka yang terlampau sering. "Alif, nama gue Alif" -Alif Fardian "Hay, nama gue.....aslinya sih Shila, tapi yan...