Happy Reading...
.
.
Shila merapikan lagi dress pink selututnya selagi menunggu Airin bersiap-siap. Shila tidak perlu lama untuk bersiap-siap, ia hanya memoles wajahnya dengan riasan tipis, rambutnya yang bergelombang dan berwarna hitam pekat ia gerai dengan jepitan rapi di sebelah kanan, sepasang flat shoes berwarna senada dengan dressnya menghiasi kaki mungil Shila, dan tas kecil berwarna dark pink tergantung manis di bahu kirinya."Udah cantik belum?" tanya Airin memutar dirinya di hadapan Shila.
Shila tidak langsung berkomentar, pikirannya sibuk mengagumi makhluk cantik yang ada dihadapannya. Airin.
"Kalo gue yang cewek aja bisa meleleh kayak gini, gimana nasip Maman?" ujarnya bergumam pelan namun terdengar jelas oleh Airin yang tersipu malu.
"Paan sih, Shil!" elaknya.
"Iya loh, Rin... Lo undang Maman 'kan?" tanya Shila.
Airin mengangguk, "Kalo gitu udah cukup dandannya. Gini aja udah cantik banget!" seru Shila bersemangat.
"Lo juga cantik, Shil. Abang gue pasti gagal fokus gara-gara lo,"
"Loh, kenapa sama gue?"
"Karena lo mengalihkan dunianya lah!" canda Airin.
Shila terkekeh, "Abang lo, Alif 'kan?"
"Iya,"
"Suka banget liat kalian, sama-sama ganteng dan cantik. Jelas sih, Ayah sama Bunda lo juga ganteng sama cantiknya awet!" Shila tidak berhenti kagum dengan keluarga Airin.
"Kalo sama Alif gimana?"
"Gimana apanya?"
"Suka nggak?"
"Suka,"
"Serius?"
"Iya," jawab Shila dengan tampang polos.
"Kalo gitu jadian aja!"
"Jadian? Ngapain?"
"Katanya suka, Abang gue juga kayaknya suka sama lo."
Shila tertawa garing, "Emangnya kalo suka harus jadian? Gue juga suka liat lo, nggak mungkin kita jadian juga 'kan? Hiii" Shila bergidik ngeri.
Airin tertawa, ternyata ia salah memahami maksud kata suka yang diungkapkan Shila.
"Shil, nanti temenin gue ya?"
"Kemana?"
"Nggak kemana-mana" Airin memutar bola matanya. "Temenin gue selama acara berlangsung,"
"Terus, Maman gimana?"
"Kenapa sama Maman?"
"Nanti gue jadi nyamuk, kesian Maman udah capek dandan rapi."
Airin kembali tertawa, punya teman seperti Shila membuatnya harus selalu tersenyum dan tertawa karena gemas.
Mereka berdua menuruni tangga kembar yang juga dihias sedemikian rupa. Shila menemukan Alif yang berdiri diantara beberapa tamu yang mungkin juga dikenalnya, karena tamu undangan lebih banyak teman sekolah mereka.
Semua mata tertuju pada mereka, tidak hanya Airin yang tampil sangat cantik tapi Shila juga sangat cantik. Terutama dimata Alif.
"Selamat ya, Rin!" ujar salah seorang tamu pada Airin lalu saling berjabat tangan dan menempelkan pipi kiri dan kanan.
"Shek!" Shila menoleh, mendapati Nathan yang berdiri tidak jauh dari mereka.
"Nath!" seru Shila senang, karena akhirnya ia menemukan orang yang dikenal. "Rin, gue kesana ya?" Shila menoleh pada Airin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Arshila!
Подростковая литератураKeduanya sering bertemu tanpa sengaja bahkan tidak menyadari pertemuan itu, hingga akhirnya salah satu dari keduanya menyadari pertemuan mereka yang terlampau sering. "Alif, nama gue Alif" -Alif Fardian "Hay, nama gue.....aslinya sih Shila, tapi yan...