car free day

2K 193 2
                                    


Kamu kini duduk di bangku taman dekat area car free day. Kau tau apa yang terjadi?

Flashback...

''Dasar payah'' ucap mu sambil menjulurkan lidahnya. Ia berbalik badan.

Dan

Bruk

"Y/n! Aw!'' teriak Vernon terlambat. Kini kamu sudah tersungkur di aspal. Kamu tidak menangis atau apa ia hanya meringis ke sakitan.

Sebuah sepeda yang dikendarai anak perempuan yang baru belajar sepeda menubruk badan mu.

Anak perempuan itu terjatuh tertimpa sepedanya, begitu pula dia tersungkur di aspal. Anak perempuan itu langsung menangis memanggil ibunya sedangkan kamu hanya meringis kesakitan dengan luka di dengkul dan juga dikaki mu.

Vernon langsung berlari ke arah mu. Vernon langsung merangkul mu dan membantu mu berjalan.

Flashback end

''Kamu tunggu sini. Aku cari obat merah dulu. Jangan kemana - mana, ingat'' Vernon berjalan menjauh ia terlihat panik. Sedangkan kamu hanya duduk di bangku taman.

10 menit kemudian Vernon datang. Membawa satu kantong plastik berwarna putih.

Pertama duduk jongkok di depan mu lalu ia mengeluarkan alkohol. Ia menuangkan alkohol pada kapas.

''Tunggu!!" cegah mu saat Vernon mulai mengoleskan kapas yang sudah basah akan alkohol.

''Kenapa?'' Vernon bertanya dengan memandang mu.

''Bisa ga, ga usah pake alkohol. Itu terlalu pernih. Aku tidak bisa'' ucap mu memasang wajah melas.

''Kalo tidak pake alkohol luka mu tidak bersih nanti. Ada kuman - kuman. Tidak bisa, hey siapa bilang alkohol perih. Ini itu dingin tau'' Vernon langsung mengoleskan kapas basah akan alkohol.

Kamu menahan teriakannya, kamu sadar ini tempat umum. Kamu memiliki pengalaman buruk saat kecil. Saat kamu jatuh dan terluka kamu paling anti dengan alkohol dan obat merah. Karena itu yang membuat lukanya semakin perih. Jadi kamu selalu membiarkan lukanya atau langsung merekatkan hansaplast.

''Tidak perih kan?'' tanya Vernon sambil membuka tutup obat merah.

''Ga perih pantat mu. Ahh ku mohon sudah jangan gunakan obat merah. Aku sudah bisa berjalan percayalah'' kamu mencoba berdiri. Tapi Vernon menahan mu.

''Sudah duduk. Ini tidak seperih yang kau bayangkan. Kau mau ice cream baskin tidak?'' Vernon tiba - tiba berceletuk. Seketika signal akan makan ice cream mu menguat.

Kamu membiarkan Vernon mengobati lukanya. Tanpa kamu sadari ia memandangi Vernon dari bawah.

''Hehe tampan juga, tapi rada jorok sih" kamu bergumam dalam hati. Ia tiba - tiba tertawa pelan.

Terakhir Vernon merekatkan plester. Kemudian ia duduk di samping mu.

"Jadi teraktir aku ice cream?" pinta mu dengan mata berbinar.




Chup


''HEII!" Kamu memukul lengan Vernon. Vernon baru saja menciumnya singkat. Tapi sukses membuat pipi mu merah.

''Ahh kenapa pipi ku panas'' kamu menepuk - nepuk pipi mu dengan ke dua tangan mu. Vernon hanya tertawa kecil sambil mengacak rambut mu pelan.

"Jadi ice cream tida?" tawar Vernon.

''TENTU, AYO'' kamu sangat bersemangat kali ini.

Kamu mencoba berjalan tapi ia merasakan kaku di kaki mu. Yah walau terasa sedikit perih.

Vernon menawarkan bantuan dengan menggendong mu di belakang. Awalnya kamu menolak. Tapi Vernon mengancam dalam hitungan 10 detik tawaran ice cream menghilang.

''Ayo ku gendong'' tawar Vernon yang sudah berjongkok di depan mu.

' 'Tidak mau'' kamu menolak mentah - mentah.

''Sayangnya penawaran habis dalam waktu 10 detik satu..du..'' belum selesai Vernon meneruskan hitungngannya. Kamu langsung memotong omongan Vernon.

''Baiklah'' kau terpaksa naik di punggung Vernon.

Dalam perjalanan yang tak terlalu jauh dari kedai ice cream basskin.

Vernon tiba - tiba berceluk.

''Bagaimana anak - anak ku tumbuh nanti?'' Ucap Vernon dengan nada datar.

''Hah? Maksud mu?" merasa terpanggil kamu menyauti perkataan Vernon

''Tidak aku hanya khawatir bagaimana anak ku nanti tumbuh. Jika ibunya saja tidak memberinya banyak asi'' ucap Vernon ringan.

''Maksud mu? HEII!" kau memukul pundak Vernon dengan cukup keras. Kamu langsung menjauhkan tubuhnya dari punggung Vernon. Dan menyilangkan ke dua tangan di depan dadanya.

''Aku hanya bercanda" terdengar suara kekehan Vernon ringan.

"Dasar otak mesum, menjauhlah dari ku" kamu memberontak di punggung Vernon.

"Aku tidak mesum. Hanya saja aku ini normal. Wajar kan?" Vernon membela diri

''Turunkan aku'' kamu masih saja berontak. Hingga akhirnya Vernon tidak dapat menyeimbangkan tubuhnya. Dan dia jatuh bersamaan dengan mu.

Ini adalah car free day pertama mereka sekaligus car free day ter-absurd dan becana bagi kamu.



Vote, comment

Svt Short ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang