Chapter 6

2.3K 234 8
                                    

Hatake Kyousuke. Hinata mengetikkan nama itu di mesin pencari digital. Seketika, muncul lah sepuluh situs terpopuler bersama dengan foto-foto dan video yang terkait dengan pria itu. Dia mengklik Wikipedia, membaca biografi Kyousuke dengan saksama.

Hampir semua hal yang tertulis di sana palsu. Tadinya, ia pikir Kyousuke hanya memakai nama lain, alias nama artis, seperti kebanyakan artis di dunia. Tak ada penjelasan lanjut mengenai asal-usul. Tahun kelahirannya tiga tahun lebih awal daripada aslinya. Tanggal dan bulannya, 11 November. Hatake Kakashi bukannya guru dari akademi home schooling milik keluarga Sarutobi. Pria itu ayah angkat Hatake Kyousuke.

Banyaknya kepalsuan yang dilihatnya di halaman Wikipedia model, yang digilai perempuan, itu membuatnya merasa sedikit damai. Setidaknya, aku bukan satu-satunya yang ia bohongi, pikirnya. Ia menepuk jidatnya. "Pemikiran dangkal macam apa itu?" tanyanya sedih. "Hidupku benar-benar kacau."

Layar laptop barunya kini menampilkan halaman facebook Hatake Kyousuke. Kurang lebih tujuh ratus ribu orang yang menyukai halamannya. Fakta dari blog yang dia buka di tab sebelah menyatakan setengah dari tujuh ratus ribu orang tersebut merupakan fans fanatik. Bagus! Lebih dari tiga ratus ribu orang siap mencaci-maki dirinya, jumlah itu akan terus bertambah. Dan kenyataan di tab lainnya, dari jejaring sosial teranyar dalam sejarah, twitter, Kyousuke memiliki 1,708,094 pengikut. Pengikut di instagram lebih gila lagi, sampai tiga juta.

Dengan mata sembabnya, dia melihat pemandangan-pemandangan yang membuat hatinya panas. Iklan-iklan yang dibintangi Kyousuke diputar. Foto-foto Kyousuke bertelanjang dada dengan model wanita yang paling menyakiti matanya. Dia kenal tubuh itu, milik Uchiha Sasuke, selama ini dia berpikir hanya dia yang bisa melihat Sasuke seperti itu. Sekarang dia menderita mengetahui tubuh Sasuke bukan miliknya seorang. Hatinya terbakar, Sasuke dan model wanita, tersenyum bahagia bak sepasang kekasih, saling berpelukan, terkadang menunjukkan pose seksi bersama wanita.

"Apa sih yang kupikirkan?" ia menjambak rambutnya dengan kasar, lalu menutup laptopnya dengan cara yang sama kasarnya. Tubuhnya terjatuh ke lantai, dia tak peduli dengan sakitnya. Meringkuk di lantai adalah cara terbaik untuk mempertanyakan segalanya. Kenapa? Seharusnya Sasuke milikku seorang, pikirannya berteriak cemburu.

Kemarin malam, sepulang dari jalan-jalan tanpa arah dengan sungai airmata di pipi, dia teringat akan pertanyaan kekanak-kanakan Sasuke di hari jadi mereka. Ketahuan berbohong. Tidak tampan lagi. Tidak direstui orangtua. Dia bodoh. Saat itu, sebenarnya dia yang tidak dewasa.

Berita mengenai Uchiha Mikoto menjadi hal paling penting yang harus ia temukan malam itu juga. Pernyataan itu, di situs berita Senju, berbunyi, "Aku benci membuat pakaian ukuran ekstra. Itu merepotkan dan hasilnya tidak enak dilihat ketika aku membayangkan tubuh orang yang akan memakainya." Itu menjadi bukti bahwa dia memang bertingkah kekanakan dengan menganggap remeh perkataan Sasuke.

Perancang busana sekelas Mikoto memang tidak mampu mengalahkan ketenaran Sang Model, namun bagaimana pun Mikoto adalah ibu Sasuke dan wanita itu tak menyukainya karena kelebihan berat badan. Pantas dia tak pernah ditegur, apalagi diajak bicara. Wanita itu bahkan memberikan tanggapan sinis walau dia telah berusaha keras menyapa dengan nada ramah yang tulus.

"Sasuke, katakan padaku, apa yang harus kulakukan?" Dia mengulang-ulang pertanyaan itu sejak kemarin, dan sekarang mulai menangis lagi. Satu-satunya yang ingin dia tetap bersama Sasuke hanya Sasuke. Dia sendiri tak yakin dia tetap menginginkan kebersamaan itu setelah tahu semua ini. Akibatnya dia bisa terserang rasa cemburu dan kesal setiap kali Sasuke bergandengan mesra dengan model wanita. Masalah lainnya, fans Kyousuke … mengarahkan pandangan berapi-api penuh amarah padanya.

Kenyataan Hatake Kyousuke adalah Uchiha Sasuke jauh lebih menyakitkan daripada kenyataan Uchiha Sasuke berbohong padanya selama lebih dari satu tahun. Awalnya dia merasa sakit hati dibohongi serta merasa dipermainkan. Tetapi belakangan dia menyadari bahwa lebih baik baginya tetap tidak tahu, lebih baik Sasuke terus menyembunyikan wajahnya di balik tompel dan model rambut culun, serta kacamata besar. "Sasuke, seharusnya kau terus berbohong saja," mohonnya sambil terisak.

Tidak CocokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang