Sejak kejadian kemarin aku jarang sekali berbincang lagi dengan dia. Jika bertemu paling hanya senyuman yang terlukis diwajahnya.
Aku ingin mengulang kejadian dimana, aku bisa merasakan rasa nyaman waktu disampingnya.
Hari ini adalah hari weekend. Rencananya aku ingin pergi ke sebuah kedai coffe. Menit demi menit sudah terlampaui. Akhirnya yang aku tunggu-tunggu datang juga, siapa lagi kalau bukan sahabatku.
Aku menatap sudut kedai coffe itu. Selalu terbayang wajahnya, wajah manis yang selalu mengukir senyum di wajahnya.
"Hai ra, kenapa kau diem aja? ", tanya yasmin.
"Eh gapapa ko", ucapku dengan terbata-bata.
"Vanilla latte mu sudah dateng itu, engga kamu minum? ", tanya yasmin.
"Eh iya makasih", jawabku
"Ra kamu kenapa sih ko diem aja biasanya aja kamu kalau udah ada favoritnya heboh sekarang kenapa biasa saja", sahut delia.
"Iya tuh bener kata delia, kamu mikirin siapa to ko berubah gitu biasanya aja paling heboh sendiri. Kamu kalau ada apa-apa cerita dong sama kita. ", jelas resi.
"Aku enggak papa ko guys.", jawabku
Jam demi jam kita lalui. Hingga sampai waktu dimana semesta menyembunyikan sinar yang entah lari kemana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja yang Perlahan Menghilang
Teen FictionKetika aku kesepian, senja datang seakan memberiku sayap.Melahirkan yang terkekang. Dan menjelma layaknya burung yg bebas. Aku pernah jatuh Cinta pada senja yang tenggelam di matamu. Hingga kini masih kuingat tatapan itu. Dimana tatapan yang membuat...