Part 4

68 3 0
                                    

Hari demi hari telah aku lewati. Hari dimana selalu ada bayangnya di setiap langkahku. Dia yang membuat semua menjadi misterius. Membuat hati ini tak tau arah kemana akan bersinggah.

Hari ini aku memutuskan untuk mencari udara segar. Entah kenapa aku lebih memilih pergi ke sebuah toko buku. Langkah demi langkah ku telurusi. Tiba- tiba aku tertarik dengan salah satu buku disudut cahaya yang memantulkan sinarnya dengan jelas.

Lagi dan lagi aku terpana dengan "Senja di batas Kota". "Senja" selalu muncul kata itu disetiap langkahku. Aku benar-benar rindu dengan dia. Akhirnya aku memutuskan untuk membeli novel itu, karena aku tertarik ingin membacanya.

Sesampainya dirumah...

Aku melangkahkan kaki menuju kamar. Dengan rasa penasaran aku ingin membaca "Senja di batas Kota". Lembar demi lembar aku membacanya. Seketika aku tidak dapat menampung tetesan air mata. Entah kenapa aku merasakan apa yang dirasakan gadis dinovel itu.

Gadis yang sangat mencintai seseorang tetapi tak pernah seseorang itu tau keberadaan gadis tersebut, karena seseorang tersebut sudah bahagia dengan gadis pilihannya.

Entah kenapa aku merasa cemas. Cemas jika kau begitu, apakah aku sanggup untuk menerima kenyataan yang ada? Aku tak tau tetapi hanyalah orang yang hebat bisa menyembunyikan rasanya.

Diam ...
Aku tak tau apakah kau mempunyai perasaan sama sepertiku,
Tetapi ketahuilah aku mencintaimu,
Aku tau kita tak mungkin bersama,
Karena aku tak pantas untuk berada disampingmu,
Cahaya senjamu yang slalu kurindukan,
Dan kini aku tak tau kemanakah larinya cahaya itu.

Entah kenapa aku merasakan malam ini sangat dingin. Lantunan musik "Coldplay - fix you" yang malam ini menemaniku. Aku merasakan setiap lantunan musik yang aku dengarkan membuat hatiku merasa lebih tenang. Mungkin dengan lagu itu bisa mengobati rasa rinduku kepada dia.
Nada demi nada aku nikmati, sampai akhirnya mata ini terasa begitu lelah dan akupun tertidur.

Senja yang Perlahan Menghilang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang