Part 7

1K 161 26
                                    



Sehun mendudukan dirinya di sofa yang ada di kamarnya menutup matanya mencoba menetralkan isi kepalanya yang penuh dengan apa yang ia lakukan pada jongin , mencium pemuda manis itu, ia senang tentu saja , tapi ada bagian yang janggal, hati nya masih bertanya2 apa jongin tidak masalah ia menciumnnya?

Sehun mengacak2 rambutnya dengan frustasi, ia sudah tak tau harus bagaimana atas pertanyaannya ini

Ia jga sudah tidak tau lagi apa tepatnya alasannya mencintai sahabat kecilnya itu

Apa karna jongin pemuda yang manis?
Sehun bahkan telah menemui puluhan pemdua yang lebih manis dari jongin

Apa karna jongin sahabatnya? Lalu kenapa jongin? Dia memiliki banyak sahabat lainnya

Apa karna jongin menggemaskan? Sehun juga telah menemui banyak orang yang lebih menggemaskan

Jadi apa sebenarnya alasannya mencintai jongin? Jawabannya adalah, TIDAK ADA , ia tak menemukan alasan apapun, yg ia tau cintanya pada jongin itu mutlak

Jongin seperti nafas baginya, jongin seperti magnet baginya, jongin seperti takdir baginya, jongin seperti air baginya

Sehun tak akan bisa tanpa jongin, ia merasa akan ditarik oleh sesuatu agar terus dekat dengan jongin seperti ditarik oleh magnet, ia tak bisa menolak jongin seperti takdir tak bisa menebak apapun, jongin mampu menghanyutkannya seperti air

Sehuna mengalihkan pandangannya kearah boneka beruang diatas meja rias miliknya

"Akan sangat baik kita jadi anak kecil saja" gumam sehun, teringat masa2 yang manis ketika ia dan jongin kecil

Ketika mereka saling menemani ,saling bicara tanpa beban, saling memeluk, saling menjaga , mereka terasa begitu dekat tanpa perasaan aneh seperti cinta, mereka dekat tanpa menuntut seperti apa yg sehun rasakan sekarang, sehun merasa dirinya memang terlihat memaksa jongin mengerti dan menerima hatinya, meski begitu ia sungguh sangat ingin jongin dimiliki oleh dirinya sendiri dan itu MUTLAK dari pikiran dan jga hatinya,

Sehun teringat betapa manisnya ketika ia dan jongin kecil , sungguh ia ingin saat sekarang pun mereka bisa semanis itu..

-

FLASHBACK

-

Terlihat jongin kecil tengah duduk diatas kasur miliknya dalam diam, wajah khas bangun tidur telihat menggemaskan, walau sedikit pucat karna jongin tengah sakit, perlahan jongin mengucek2 matanya imut ditatapnya sekitarnya yg sepi, wajah jongin berubah sendu, ingin menangis eo?

"Hikc .. Hikc eommaaaaaaaaa~" isakan jongin pun mulai terdengar

Tap

Tap

Sebuah langkah kaki terdengar dari luar
Jongin masih terisak

CKLEK

Terlihat sehun kecil membuka pintu kamar jongin, dilihatnya jongin sudah terbangun dari tidurnya dan sekarang tengah menangis, sehun berjalan mendekat kearah kasur jongin

"Jongie sudah jgn menangis sehunie disini" bujuk sehun lembut

"Hikc .. Hikc hunnie.." Isak jongin mulai mereda ketika mata bulatnya melihat sosok sehun disampingnya

"Hikc hunnie kepala jongie cakit hikc ~" baiklah jongin mulai merengek manja sekarang

Sehun tersenyum tipis lalu menaiki kasur jongin, mendudukan dirinya disamping tubuh kecil jongin

"Jongie rebahan lagi saja ya biar kepalanya tidak sakit" ucap sehun penuh perhatian

Perlahan sehun dan jongin sama2 mererbahkan diri mereka saling hadap

Best of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang