[7]Pilihan

55 23 1
                                    

“Kesambet apaan lo tadi pake ngedipin April segala. Oh atau jangan-jangan lo suka ya sama April?.” Ujar Bagas seraya menyeruput kuah bakso milik Alfa.

“Hai,lagi ngomongin gue ya?.” Timpal Deon yang secara tiba tiba bergabung di meja Alfa dkk.

“Pengen banget lo di omongin.” Balas Anto kepada Deon

Deon sendiri merupakan teman sekelas Alfa dkk. Tetapi Deon tidak terlalu sering berkumpul bersama Alfa dkk karena tugasnya sebagai ketua pramuka sangat  lah sibuk. Apalagi gugus pramuka SMA Bakti Nusa sedang berencana untuk mengadakan kegiatan study tour yang bekerja sama dengan OSIS.

“Gimana fa sama pertanyaan gue tadi? Jangan- jangan lo suka ya sama April?.” Tukas Bagas mengulang pertanyaannya.

“Berisik. Lagi pula cuma ngedipin doang emang kenapa?. Gak mungkin kan dia baper sama gue.” Jawab Alfa santai yang ternyata kuah baksonya sudah pergi dan selamat sampai tujuan. Tentu saja tujuannya adalah perut karet milik Anto.

Memang Bagas yang sedari tadi memegang mangkuk bakso milik Alfa,tetapi yang menghabiskan tentu saja Anto. Alfa tahu hal itu, tetapi ia tidak bisa marah karena itu semua sudah menjadi makanannya sehari-hari. Apa lagi kalau bukan melihat mereka menghabiskan makanannya yang sampai kapanpun tidak akan pernah utuh di perut Alfa.

“Kok lo bisa ngomong gitu sih fa? Lo gak tahu hati cewe ya?.” Sahut Deon di sela sela  aktivitas jam istirahat mereka di kantin.

Sontak,Bagas,Anto,Dicky dan terutama Alfa terdiam sejenak, berusaha mencerna perkataan Deon.

“Lo semua gak paham maksud gue?.” Tanya Deon yang hanya di balas tatapan tidak mengerti dari empat sekawan itu.

“Maksud lo apa sih?.” Tanya Bagas tidak mengerti.

“Kalian semua tau kan April itu sepolos apa? Saking polosnya dia,dengan satu kedipan lo aja dia bisa diabetes fa! Apalagi dia cewek, pasti gampang banget baper apalagi dia naro hati ke lo fa!.” Ujar Deon yang sukses membuat semua tertegun.

“Kalian semua gak akan tau gimana perasaan April ke Alfa dan lo fa? Lo gak sadar selama ini seberapa saltingnya dia di deket lo sampe gak bisa ngucapin satu kata pun ke lo waktu kalian papasan di deket tangga? Gak tau siapa yang beliin minuman buat kita setiap abis main bola? Itu semua dari April cuma semata-mata karena mau deket sama lo!.” Lanjut Deon yang sukses membuat Alfa terhentak mendengar perkataan Deon.

“L-lo.. lo tau dari mana?.” Tanya Alfa tidak percaya dengan perkataan temannya itu.

“Lo gak perlu tau gue tau dari mana. Gue harap lo cepet sadar fa dan gak ngecewain dia.” Sahut Deon yang sebenarnya ia mengtahui itu semua dari Andin.

Sewaktu rapat OSIS bersama pengurus pramuka ,Andin bercerita tentang April kepada Deon. Andin dan Deon memang sedang menjalani masa pacaran. Keduanya sudah menjalin hubungan itu sejak kelas sepuluh. Mereka selalu bercurhat tentang apa yang sedang ada di pikiran masing-masing dan saat itu Andin sedang memikirkan April.

Andin merasa kasihan dengan April yang cintanya tidak di pandang oleh Alfa, maka itu ia memutuskan untuk bercerita kepada Deon. Siapa tahu Deon bisa membantu Alfa membuka hatinya untuk April.

Kenapa Deon bisa tahu sedangkan gue enggak? Padahal jelas-jelas April lakuin itu buat gue. Lo bodoh banget fa.

“Terus gue sekarang harus gimana? Bahkan gue sama sekali gak ada hati sama dia. Tapi di sisi lain gue juga gak mau ngecewain dia.” Tanya Alfa yang tidak tahu harus melakukan apa.

“Mungkin lo harus belajar ngebuka hati buat April fa.” Sahut Anto memberi solusi.

“Tapi kalo emang Alfa gak suka ya jangan di paksa juga sih. Gue justru kasian sama April kalo Alfa suka sama dia cuma sebatas tanda terima kasih karna April selama ini bersikap baik sama dia. Mendingan Aprilnya buat gue aja deh.” Ledek Dicky yang masih belum lepas dengan sifat player nya.

“Emangnya lo udah move on dari Gisel?. Gue sih kasian sama April kalo lo jadiin dia sebagai pelarian dari Gisel. Itu mah sakit banget bro.”

Timpal Bagas yang mengingat Alfa memiliki rencana untuk balikan dengan Gisel yang notabene-nya merupakan mantan pertama Alfa.

Mereka putus karena alasan Gisel yang mengatakan bahwa ia sedang fokus dengan audisi menyanyinya yang berada di Jakarta.Gisel memang mempunya cita-cita menjadi seorang penyanyi dan gitaris. Selama mereka berpacaran,Alfa justru mendukung seratus persen apa yang  Gisel inginkan. Tetapi entah kenapa Gisel memutuskan hubungannya dengan Alfa saat itu.

“Gisel? Giselia Vinska Anak 11 IPS-1?.” Tanya Deon menebak.
Bagas pun membenarkan pernyataan Deon.

Sejenak Alfa terdiam. “Jadi gue harus ngebuka hati lagi?.”
Keempat kawannya pun mengangguk.

Tapi gue harus buka hati buat siapa? Gisel? Atau April?

“Gue sih cuma mau bilang, ikutin kata hati lo karena hati gak pernah salah dalam memilih pasangan terbaik.”  Ujar Dicky dengan bijaksananya.

“Wah. Kawan ku sudah tobat!.” Ujar Anto yang sudah melingkarkan tangannya di bahu Dicky.

“Apaan sih lo.” Ujar Dicky yang geli dengan sikap temannya itu.

Mungkin sekarang Alfa frustasi karena ia tidak tahu harus memilih Gisel atau April. Di sisi lain ,ia masih memiliki sedikit rasa dengan Gisel tetapi perlahan ia mulai penasaran dengan April dan secara tiba-tiba rasa nyaman itu ada ketika dia berada di dekat  April.

Gisel? Atau April?

***

Alhamdulillah akhirnya post.. Maaf ya agak lama.. Akhir-akhir ini aku bakal latepost deh kayaknya.. Jadi mohon di tunggu yaaa❤❤❤

Yang penasaran sama part selanjutnya boleh di vote&comment aja yuk❤❤

See u on next part ^^

IG :@anissaaarizky

From Eyes to HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang