[8] Mundur

55 24 0
                                    

Jangan lupa vote dan comment guys! Perlu kritik dan saran juga yaa! Enjoy it❤

***

"Tugas kalian harus mencari anggota untuk membantu kalian dalam mengurus perpustakaan dan koperasi. Kalian juga harus menentukan siapa yang akan jadi pengurus perpus dan koperasi. Jika sudah kalian harus tanda tangan di proposal sebagai ketua perpus dan koperasi. Ibu akan memberikan proposal itu kepada kepala sekolah minggu depan. Jadi jangan lama-lama ya." Jelas Bu Haifa panjang lebar.

Clara menyimak dengan jelas penjelasan bu Haifa. Berbeda dengan April yang masih terpikirkan dengan bayangan Alfa yang mengedip manis kepadanya.

Duh. Cuma kedipan doang tapi kok kepikirannya sampe segininya sih.
Sadar dengan April yang melamun,Clara menyeggol pelan sikut April.

"Pril." Bisik Clara pelan agar tidak di dengar oleh Bu Haifa.

"Dia ganteng banget ra tadi." Tanpa sadar,kata kata April berhasil di dengar oleh Bu Haifa.

Sontak,April tersadar dengan perkataannya yang sukses membuat wajah Bu Haifa mendadak berubah menyeramkan .

"Eh,ada ibu cantik. Aduh bu saya kebelet nih,saya ke toilet sebentar ya ibu." Ujar April seraya berusaha kabur dari hadapan bu Haifa. Untungnya saja bu Haifa tidak menahan April untuk pergi sehingga gadis itu berhasil keluar dari ruang guru dengan selamat.

Setelah sadar dengan April yang sudah tidak ada lagi di hadapannya, bu Haifa pun menyebut nama April dengan nada yang setara dengan orang yang sedang marah.

"APPRILLLL!!!!."

Bu Haifa yang sedari tadi memandang April, kini mengalihkan pandangannya kepada gadis cantik berwajah oval dengan tatanan rambut sebahu yang dibuat bergelombang di bagian bawahnya. Ya, itu Clara.

"Uhm... ibu cantik, saya duluan permisi ya bu. Assalamualaikum." Clara bergegas lari keluar dari ruang guru sebelum Bu Haifa memarahinya karena perbuatan April tadi.

"Dasar anak jaman sekarang. Cowok terus yang di pikirin." Gerutu Bu Haifa yang mengingat tingkah laku kedua anak didiknya itu.

***
"Aprill!!!." Teriak Clara yang berjalan mendekati sahabatnya itu yang sedang berada di dalam kelas.
Saat itu kelas April kembali mendapati jam kosong saat pelajaran bahasa inggris. Banyak siswa siswi kelas 11 IPA-2 yang melakukan aktivitasnya di luar kelas ,seperti mengobrol di depan kelas, duduk-duduk di kantin dan sebagainya. Berbeda dengan April yang lebih memilih duduk di dalam kelas dan menyumpal telinganya dengan earphone yang menyambung dengan ponselnya.

"April!." Ulang Clara karena rupanya April tidak mendengarnya. Clara pun memutuskan untuk melepas earphone yang terpasang di telinga April.

"Woi! Bisa gak sih kalo nyalain earphone pake lagu tuh gak usah kenceng-kenceng." Kesal Clara kepada April.

"Ck,biasa aja dong. Kenapa sih emangnya?." Ujar April yang melihat Clara seperti ingin memberti tahu sesuatu kepadanya.

"Lo tau gak?."

"Gak."

"Ih nyebelin lo."

April terkekeh mendengar perkataan Clara. Apa yang salah darinya? Clara pun belum memberi tahunya,dari mana April akan tahu?.

"Lah lo aja belum ngasih tau gue. Kenapa jadi gue yang nyebelin sih." Ujar April yang masih setia dengan ponsel di genggamannya.

"Lagian lo kudet banget sih. Makanya jangan ngerem terus di kelas. Gak netas netas lo ." Bukannya memberi tahu sesuatu yang ingin disampaikannya,Clara malah berceloteh ria di hadapan April.
Salah lagi kan gue. Batin April.

"Yaudah kenapa sih emangnya?." April pun mengalihkan pandangannya kepada Clara.

"Hm. Kasih tau gak ya?." Ledek Clara.

"Yaudah,gak usah kalo gitu. Repot amat." April pun kembali mengalihkan pandangannya kepada ponselnya yang masih berada di dalam genggamannya.

"Ih,dikit-dikit baper ya lo. Berhubung gue baik,gue kasih tau deh nih." Ujar Clara seraya menyodorkan ponsel miliknya dan menunjukkan sebuah foto kepada April.

Tunggu. Foto itu?. Foto Alfa!. Tapi ,siapa cewek disampingnya?

Beribu-ribu pertanyaan mucul seketika di dalam pikiran April. Terutama tentang cewek yang berada di samping Alfa. Gadis itu cantik dengan wajahnya yang mempesona. Ingin rasanya April bertanya langsung kepada Alfa tentang gadis itu tetapi setela di pikir pikir April itu siapa? Hanya cewek yang mengagumi seseorang tanpa bisa memiliki.

"Tuh kan! Malah bengong!." Ujar Clara kepada April,tetapi yang di ajak bicara pun tidak sama sekali menggubris perkataan Clara.

Kok gue jadi merasa bersalah gini ya ngasih foto itu ke April.

"Pril." Panggil Clara pelan.
April yang mendengar Clara lantas mendongak ke arah Clara dan menatap dalam mata milik sahabatnya itu. Tentu hal itu membuat Clara semakin takut. Pada sebelumnya,ia belum pernah melihat tatapan April seperti ini kepadanya.
Clara seperti bisa merasakan ada sejuta rasa sakit dan sedih di wajah April. sepertinya ia benar-benar bersalah karena menunjukkan foto yang di post di aplikasi instagram milik Alfa.

Bodoh banget sih lo ra jadi sahabat April aja gak becus.

April pun masih menatap lurus ke dalam mata Clara dan sesekali kembali menatap foto itu. Clara berharap April tidak akan marah karena ia tidak bisa menjaga perasaannya,dan Clara akan meminta maaf kepada April. Namun dugaannya salah.

"Apa gue mundur aja ya buat ngejar Alfa?"

Tbc.

***

Alhdamulilllah bisa post. Maaf ya telat banget publishnya mau UTS soalnya hehe❤

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di vote dan yang mau tau kelanjutannya bisa comment aja ya guys! Butuh kritik dan saran juga ❤❤

See u on next part!! ^^

IG: @anissaaarizky

From Eyes to HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang