[10] Sebatas Teman

39 15 0
                                    

Vote dan comment guys!❤

Be smart reader!

***

Bel jam pulang sekolah pun berbunyi. Pelajaran bahasa Inggris yang sangat membosankan pun telah terlewati. April dan Clara termasuk ke dalam siswi yang tidak menyukai pelajaran Bahasa Ingggris . Jika di kelasnya sedang berlangsung pelajaran itu,mungkin Clara lebih memilih tidur sementara April menyumpal kedua telinganya dengan earphone yang tersambung dengan ponselnya.

Mau bagaimanapun,toh guru nya tidak perduli jika siswa-siswi nya tidur atau bahkan bermain ponsel sekali pun. Karena beliau tidak kiler ,banyak siswa yang lebih memilih asik dengan kesibukannya di banding mengikuti pelajaran itu.

“Gila. Tuh guru bener-bener ya. Fav banget deh gue sama dia. Gue tidur pun gak ketauan loh. Itu gue yang jago ngumpet atau emang dia gak peduli ya?” tanya Clara seraya membereskan barang-barangnya .

“Gak peduli dan emang lo jagonya kalo buat masalah tidur. Kalo ada ajang tidur terlama ,mungkin lo kali ya yang menang,” Celoteh April meledek Clara.

Seluruh murid kelas 11 IPA-2 telah keluar dari ruang kelasnya terkecuali  April dan Clara yang memang masih malas untuk pulang ke rumah di karenakan sepertinya akan turun hujan sebentar lagi.

Kedua gadis itu memang aneh. Saat pelajaran berlangsung ,keduanya ingin cepat-cepat pulang. Tetapi jika sudah memasuki waktu pulang justru keduanya malas pulang dan masih ingin bermain di sekolah.

“Mendung loh. Lo mau pulang sama siapa priln?” tanya Clara kepada April yang masih asyik dengan ponselnya.
Sesaat,April pun melihat ke luar jendela. Benar adanya yang dikataan Clara bahwa langit mulai menampakkan gulungan kelabunya.

Tadi pagi ,gadis itu diantar oleh Julio dan sekarang sepertinya Julio tidak bisa menjemputnya karena kakaknya itu sedang ada pertandingan basket di salah satu sekolah Jakarta.

“Hm... Kayaknya naik angkot aja tapi ya tunggu langitnya cerah. Gue males kejebak ujan kalo jalan sekarang,” ujar April seraya mengalihkan pandangannya kembali ke ponselnya.

“Pulang sama gue aja.”

DEG!.

Suara berat itu secara tiba tiba muncul dan berhasil mengagetkan kedua gadis itu. Di liriknya suara berat itu dan OMG!. Alfa?!.

“Aduh gue pulang sama siapa nih ya. Gak ada tumpangan nih,” Clara yang sadar akan keberadaan Alfa bertingkah gila dengan tujuan membuat kode khusus kepada Alfa dan juga April.

“L-lo..? Kok di sini?” ucap April terbata-bata. Ia tidak menyangka karena Alfa secara tiba-tiba berada di kelasnya.

“Mau nganter lo pulang.”

Sumpah. Ini Alfa atau bukan sih?. Gue takut dia lagi kesambet jin tomang deh.

April pun menggaruk-garukkan kepalanya yang sebenarnya tidak gatal itu. Ia menoleh ke arah Alfa dan Clara secara bergantian.

“Uhm.. gue pulang sama Clara aja naik taksi. Gampang kok," ujar April menolak ajakan Alfa. Sontak,ia teringat kembali dengan foto yang ada di aplikasi instagram milik Alfa. Ingin sekali rasanya ia menanyakan hal itu,tetapi ia takut di cap sebagai pencampur urusan orang lain. Lagi pula ia bukan siapa-siapa Alfa.

“Clara,lo di jemput nyokap lo kan?” ujar Alfa seraya mengedipkan matanya kepada Clara tanda agar gadis itu mau memberikan kesempatannya untuk mengantar April pulang.

Setelah mengerti dengan kode yang Alfa berikan, Clara pun ikut membantu Alfa agar April mau di antar pulang oleh cowok itu.

“Iya nih pril,tadi nyokap gue telpon katanya gue di jemput sama dia. Lo sama Alfa aja gih,” Dengan waktu yang bersamaan pun,Clara pamit untuk pulang lebih dulu agar bisa membiarkan waktu kepada Alfa untuk mengobrol dengan April.

“Bye pril ,fa. Gue duluan!.”

“Ra kok dulu-.”

“Gimana, jadi pulang bareng gak?. Gue bawa mobil kok. Jadi kita gak keujanan," ujar Alfa dan kini hanya April dan Alfa yang tersisa di kelas.

Mampus. Bakal awkward banget nih pasti.

Sejenak hanya keheningan lah yang terjadi. “Kalo gak mau yaudah gue duluan ya.”

Tepat saat Alfa beranjak pergi dari kelas ,April pun menahan pergelangan Alfa. Cowok itu pun berhenti dan menatap balik April.

Aduh,tatapannya plase. Jantung jangan copot dulu ya sayang.

“Uhm.. gu-gue ,eh..  yaudah gue pulang bareng lo,” Dengan susah payah ,akhirnya April pun dapat menjawab tawaran Alfa.

“Nah gitu dong. Gak usah gugup oke? Kita sekarang temenan kok.” April pun hanya tersenyum miris mendengar perkataan itu.

Sayang lo cuman anggep gue temen. Padahal gue anggep lo lebih dari temen tapi kurang dari pacar. Suatu saat gue berharap lo akan bales rasa gue, walau rasa itu sebatas sayang sebagai teman.

Tbc.

***
Yeayy! I'm here.. Gimana sama ceritanya? Jangan lupa untuk gote dan comment guys!!❤❤
Jangan sungkan juga untuk kasih author kritik dan masukan!!

Be smart reader guys!❤

See u on next part^^

IG: @anissaaarizky

From Eyes to HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang