Putus

150 8 1
                                    

Shafa tak percaya dengan apa yang ada dihadapannya saat ini. Awalnya, Shafa menolak ketika Gio, pacarnya mengajaknya untuk pergi ke pesta ulang tahun Refa bersama. Alasannya, Shafa sedang tidak enak badan karna memang itulah kenyataanya. Namun, setelah mengingat Refa adalah salah satu teman dekat yang pernah membantunya dulu, ia jadi tidak enak untuk tidak datang. Belum lagi Refa yang terus meminta Shafa untuk berjanji akan mengahdiri acara itu. Akhirnya, ia pun pergi ke pesta itu sendiri meski sedikit terlambat.

Ia sengaja tidak memberitahu Gio karna ingin memberikan kejutan untuknya. Tapi pada kenyataanya, Gio lah yang memberikan kejutan pada Shafa. Kejutan yang kini membuat bulir air matanya menetes ke pipinya.

Bagaimana tidak terkejut. Shafa melihat kekasih yang sudah dipacarinya selama setahun itu sedang bermesraan dengan wanita lain. Posisi wanita di pangkuan sang pria, lengan pria itu melingkar di pinggang sang wanita, dan tangan wanita melingkar di leher sang pria. Mereka berciumin panas ditengah ramainya pesta ulang tahun itu. Dan lebih terkejutnya lagi, wanita yang berada di pangkuan pria itu adalah penyelenggara pesta ini yang notabene adalah salah satu sahabat Shafa.

Meskipun persahabatan mereka tidak sedekat persahabatan Shafa dengan Fira dan Leony, tapi tetap saja ia tidak dapat percaya kalau Refa bisa-bisanya mengkhianatinya.

"Gio..." sahut Shafa pelan dan bergetar karna menahan tangis. Meski begitu, masih bisa terdengar oleh sang pria dan membuat aktifitas keduanya terhenti.

Gio sangat terkejut dengan kehadiran Shafa. Lebih tepatnya terkejut bahwa Shafa melihat aktifitasnya barusan. Ia langsung berdiri yang membuat wanita di pangkuannya ikut berdiri. Ia lantas segera mendekati Shafa. Menggenggam tangan gadis itu erat. Menatap matanya dengan tatapan penuh penyesalan.

"Shaf..." lidahnya kelu tiba-tiba.

"Hiks" melihat Shafa terisak dan menolak untuk menatapnya membuat Gio merasakan sakit di hatinya dan benar-benar menyesal akan perbuatannya. Ia ingin sekali merengkuh gadisnya ke pelukannya untuk menenangkannya, tapi Shafa menolak.

"Shaf. Gue bisa jelasin, shaf. Ini semua nggak seperti yang kamu kira. Plis jangan nangis, Shaf. Aku sayang sama kamu shaf. Plis Shaf jangan salah paham. Aku-" penjelasan Gio terpotong karna Shafa tiba-tiba mendongak dan menatap Gio tajam seraya berkata,

"Kita putus."

Kemudian ia pergi meninggalkan Gio yang tidak percaya akan kalimat yang baru ia dengar. Kesadarannya kembali ketika sebuah tangan menggelanyut manja di lengannya.

"Udah lah, beb. Biarin aja dia, kan ada aku disini. Kita lanjutin yang tadi aja yaa" kata Refa menggoda Gio.

Gio menatap wanita disampingnya tajam. Melepaskan tangan wanita itu dari lengannya dengan kasar dan mengacak-acak rambutnya frustasi, "aaarrgghh" kemudian ia pun pergi.

Kejadian barusan rupanya telah menjadi perhatian banyak orang yang menghadiri pesta itu. Yang kebanyakan adalah siswa SMA Garuda, seperti Shafa dan Gio. Dan tontonan itu juga tak luput dari mata tajam seorang pria yang sejak tadi telah mengepalkan tanggannya kuat. Ia pun ikut pergi meninggalkan pesta itu. Diikuti beberapa anak lain yang sepertinya adalah teman-teman se genk nya. Sedangkan yang lain melanjutkan pesta mereka dan menganggap hal barusan hanyalah hiburan tambahan semata.

Mereka tidak tahu bahwa ada hati yang terluka atas kejadian itu. Bukan hanya satu. Mungkin dua, tiga, atau lebih. Tapi mereka tidak peduli. Ya, mereka tidak peduli. Karna itu bukan urusan mereka. Dan karna mereka bukanlah pihak yang terluka.

ShafaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang