Jagain Shafa

49 6 0
                                    

"Pagi Mah.. Pah.." Kata Shafa menyapa kedua orang tuanya dengan senyum ceria nya seperti biasa.

"Pagi sayang. Sarapan dulu yah. Tadi malem kamu langsung tidur nggak sempet makan malem." Kata mama Shafa Khawatir.

"Iya mah. Kemarin aku capek banget." sahut Shafa seraya mengambil roti selai yang sudah ibunya siapkan. 

Shafa dan kedua orang tuanya mengobrol di meja makan. Kegiatan rutin mereka tiap pagi dan malam. Membicarkan semua hal yang terjadi. Papa dengan pekerjaannya. Mama dengan ibu-ibu arisannya. Dan Shafa dengan sekolahnya. Shafa memang sudah terbiasa menceritakan semuanya pada kedua orang tuanya dan menyelesaikannya bersama-sama. Tak jarang juga, mama-papanya menanyakan pendapatnya untuk keputusan yang akan mereka buat.

"SHAFA.. TEMEN KAMU UDAH DATENG NIH." teriak mama dari luar rumah ketika ia hendak menyiram tanaman.

"SIAPA MAH?" Teriak Shafa balik bingung. Karna tidak biasanya Fira maupun Leony menjemput Shafa pagi-pagi begini.

Karna mama tak kunjung menjawab, Shafa segera menyelesaikan sarapannya dan langsung melesat keluar melihat siapa yang datang.

Betapa terkejutnya Shafa karna yang datang bukanlah Fira atau pun Leony. Melainkan Aldo yang kini sedang berbincang entah tentang apa dengan mamanya.

"Makasih ya tante." kata Aldo

"Tante loh yang makasih."

"Kak Aldo.."

"Eh, Shafa. Kenapa kamu nggak pernah cerita kalo punya temen ganteng dan baik kaya Aldo?" tanya mamanya.

"Eh, engga juga tante." Jawab Aldo sopan. Iya sopan.

"Kak Aldo ngapain disini?" tanya Shafa dengan polosnya.

"Mulai sekarang kamu berangkat dan pulang sekolahnya bareng Aldo ya, nak. Kata Aldo bahaya kalo cewe pergi sendiri. Dan mama pikir itu nggak salah." Jelas mama Shafa.

"Tapi ma-" kalimat Shafa terpotong

"Udah buruan berangkat ntar telat." kata mama Shafa mengusir anak dan teman anaknya itu untuk segera berangkat ke sekolah.

"Tante titip Shafa ya, Aldo."

"Iya tante."

Selama di perjalanan, hanya diam. Ya, karna mereka juga belum begitu dekat. Mereka baru bertemu kemarin. Shafa mungkin saja mengenal Aldo karna dia adalah salah satu murid populer di sekolahnya. Dan Aldo tentu tahu banyak soal Shafa. Tapi mungkin itu tidak cukup untuk keduanya dapat dekat dengan cepat.

"Kakak bilang apa tadi ke mama?" tanya Shafa memecah keheningan.

"Gue cuman minta izin buat anter jemput lo aja. Karna bahaya cewe pulang pergi naik kendaraan umum sendirian." jelas Aldo.

"Duh kak. Selama ini gue juga nggak papa kok pulang pergi sendirian." protes Shafa.

"Waktu itu kan lo sama Gio." jawab Aldo santai yang menohok hati Shafa. Ia langsung menunduk tak membalas.

"Kak Aldo kenal Gio?" Tanya Shafa polosnya.

"What a question" jawab Aldo.

"Iya juga sih. Kan Gio temen kak Aldo juga." kata Shafa lagi-lagi dengan polosnya

"Dia bukan temen gue." jawab Aldo dingin.

"Tapi kenapa aku harus bareng kak Aldo?"

"Bawel"

Shafa diam tak membalas lagi. Membiarkan Aldo fokus menyetir. Sesampainya di sekolah, Aldo dan Shafa menjadi bahan tontonan dan pembicaraan banyak murid. Mungkin karna ini adalah pertunjukan langka yang tidak pernah mereka pikirkan akan terjadi. Bahkan Aldo mengantar Shafa hingga kelasnya. Mereka berdua berjalan bersamaan di koridor menuju kelas Shafa.

"Kok mereka bisa barengan ya? Nggak habis pikir gue"
"Kok Aldo mau ya bareng cewek itu?"
"Kok Shafa berani ya bareng Aldo?"
"Pasangan macam apa nih?"
"Shafa kok mau jalan sama ketua badboy sekolah sih? Bukannya dia baru disakitin sama salah satu anggota badboy nya? Ngga belajar dari pengalaman banget"
"Apaan sih Shafa baru putus juga udah bareng cowo lain"
"Kayaknya dia emang sengaja minta putus karna punya yang lain. Cewek apaan coba"
"Ih Aldo kok levelnya gitu sih. Dia kan berkuasa disini, kaya nggak ada cewe lain aja"
"Yah Shafa kenapa nggak bareng gue aja sih"

Shafa berusaha menulikan telinganya. Namun apa daya. Ia hanya manusia biasa. Telinganya berfungsi sebagaimana mestinya. Ia tidak habis pikir. Bukankah seharusnya jika ingin membicarakan seseorang dibelakangnya jangan sampai ketahuan. Lah ini malah keras-keras. Shafa melirik kesal pada pria di sampingnya yang menjadi penyebab semua ini.

"Aneh" batin Shafa sambil melirik Aldo.

"Kak, lo langsung kelas lo aja. Gue ke kelas sendiri" Bisik gue pada Aldo.

"Nggak bisa. Gue udah janji sama nyokap lo buat jagain lo. Jadi gue anter sampe kelas."

Shafa hanya bisa diam menurut.

Sesampaianya di kelas, semua mata tertuju padanya. Termasuk Gio yang kini sedang mengepalkan tangannya kuat-kuat.

"Udah kak sana." usir Shafa.

"Yaudah gue ke kelas yah. Belajar yang bener lu." Kata Aldo kemudian berlalu pergi.

Shafa berjalan menuju bangkunya. Dengan kedua sahabatnya yang sudah setia disana menunggu penjelasan darinya.

"Shaf, lo kesambet apa berangkat bareng, Aldo?"

"Shaf, lo nggak diapa-apain kan sama dia?"

"Nggak tau tuh orang aneh. Kemaren habis bantuin gue di perpus, dia anter gue pulang. Terus tadi pagi tiba-tiba nongol di rumah."

"Aldo bantu lo? Lo nggak usah ngarang deh Shaf. Orang kaya gitu mana mau-"

"Hush. Ga boleh tau negative thinking mulu."

"Tapi kan aneh aja, Shaf."

"Yaa kan gue udah bilang tuh orang aneh." kata Shafa.

"Shaf.." Shafa mendapati Gio telah berdiri di hadapannya.

"Apa?" tanya Shafa sambil mengeluarkan barang-barang nya dari tas.

"Gue nggak mau lo deket-deket sama Aldo." kata Gio.

Shafa menoleh pada Gio, "Gue sama kak Aldo nggak ada apa-apa. Dan lo nggak berhak buat ngatur-ngatur gue."

"Ini Aldo, Shaf. Lo tau kan reputasinya kaya gimana. Dia tuh bukan cowok baik-baik." kata Gio lagi.

"Lu tau apa tentang dia? Lu nggak bisa judge orang dari luar nya aja. Dan jangan bilang kaya gitu kecuali lo sendiri cowok baik-baik."

Sakit. Gio sakit.

Dan setelah itu, guru mereka datang. Bukannya kembali ke tempat duduknya, Gio malah langsung pergi meninggalkan kelas tanpa menghiraukan guru yang sedang meneriaki namanya.

"Shaf, lu yakin Gio gapapa? Dia ga bakal ngapa-ngapain kan?" bisik Leony pada Shafa.

"Tau ah. Bodo amat." jawab Shafa tak peduli. Walau hati dan pikirannya berkata lain. Ia menatap jauh Gio yang pergi entah kemana.

ShafaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang