Part 3

10.1K 526 8
                                    

*Happy Reading Guys*










Author(pov)

Senyum Prilly tak pernah lepas dari wajah cantiknya. Bagaimana tidak, semalam ia baru saja telah di lamar oleh Ali. Sungguh moment yang tidak akan ia lupakan dalam sejarah hidupnya. Sedangkan sang manager yang melihat tingkah aneh Prilly pun segera bertanya.

"Prill, kamu kenapa? Dari tadi kamu senyum-senyum sendiri" tanya Sang manager, Tante Tasya.

Prilly tidak membalas pertanyaan dari Tante Tasya, namun ia hanya menunjukan cincin emas putih yang melingkari manis di jari tangannya.

"Aku habis di lamar Ali, tan" ucap Prilly pelan.

Tante Tasya menatap Prilly tak percaya, tetapi sedetik kemudian ia mengulas senyum manisnya.

"Tante senang sekali mendengar kabar ini, kapan?" Ucap Tante Tasya.

"Semalam, tan" balas Prilly.

****

Prilly nampak serius memahami setiap adegan yang akan ia lakukan bersama Maxime. Memang adegan ini biasa di lakukannya saat ia beradu akting bersama Ali waktu lalu, namun ia harus tetap profesional dalam berakting.

Saat Prilly tengah serius dengan skenario yang ia pegang, tiba-tiba saja ia merasa seseorang tengah duduk di sampingnya. Prilly menoleh ke arah sampingnya dan di dapati sosok Maxime dengan senyum manisnya.

"Hay" sapa Maxime.

"Hmm... oh, hay" balas Prilly terpaksa.

Prilly kembali membaca skenarionya tanpa mempedulikan Maxime yang terus mentapnya. Yap! Maxime tak pernah bosan menatap wajah cantik Prilly. Baginya, Prilly adalah wanita yang sempurna di matanya.

Drrrt...drrrt...

Ponsel Prilly berdering dan dengan segera Prilly merogeh ponselnya. Senyum Prilly mengembang saat melihat nama kekasihnya terpampanv di layar ponselnya.

"Gue permisi dulu ya, max. Ada urusan sebentar" ucap Prilly.

"Okay" balas Maxime.

Prilly mencari tempat yang jauh dari keramaian. Kemudian, ia segera mengangkat telpon dari Ali.

"Hallo" sapa Prilly lembut

"Hallo, sayang. Apa aku ganggu waktu kamu?" Ucap Ali di sebrang telepon.

"Enggak kok, ada apa?"

"Rencananya aku ingin melamar kamu ke Papah Mamah kamu, soalnya mamah ingin cepat-cepat kita menikah" ucap Ali.

Prilly tersentak. Ali akan melamarnya di depan Kedua orang tuanya?. Prilly tampak berfikir sejenak, entah mengapa ia merasa detak jantungnya berdetak tak karuan.

"Nanti aku bilang ke mamah papah dulu ya, kalau mereka ada waktu kosong pasti aku kabarin kamu kok" ucap Prilly.

"Ya sudah, sayang. Kalau begitu aku take dulu ya, jangan lupa jaga kesehatan kamu. I love you" seru Ali.

"Iya, kamu juga. Love you too" balas Prilly.

Ali(pov)

Aku berjalan menuju basecamp sambil membawa tasku. Entah mengapa hari ini diriku merasa tak bersemangat untuk syuting. Di basecamp, aku melihat Jessica tengah sibuk memainkan ponselnya. Aku pun segera duduk di samping Jessica yang sepertinya belum menyadari kedatanganku.

Ekhem!

Aku berdeham, namun ia hanya melirikku sekilas dan kembali fokus terhadap ponselnya.

"Li, lo udah tau belum bahwa disini ada pemain baru?" Tanya Jessica yang masih fokus terhadap ponselnya.

Hanya Padamu (Aliando Prilly Story) -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang