16 (REVISI)

2.7K 333 5
                                    

Jongin mengerang frustasi, semenjak pulang dari mall tadi hatinya sudah tidak tenang karena memikirkan Soojung. Berkali-kali Jongin sudah mencoba mengirim pesan hingga menelpon Soojung, tapi sama sekali tak ada balasan. Jongin yakin Soojung pasti kecewa padanya karena membatalkan janji yang dia buat sendiri.

"Astaga Jung, kumohon angkatlah," gumam Jongin.

Jongin menatap ponselnya, sedari tadi hanya suara operator yang menjawabnya. Pria itu merebahkan tubuh sambil menatap langit-langit kamarnya.

"Besok aku harus menjelaskan yang sebenarnya pada Soojung," ucap Jongin mantap.Ia tidak ingin lagi ada kesalahpahaman antara ia dan Soojung. Jongin memulai hubungan ini karena memang ia ingin serius dengan Soojung bukan berniat main-main saja.

***

Pukul sepuluh malam Seulgi baru saja kembali ke apartemen. Kondisi apartemen terlihat gelap dan sunyi. Seulgi pun melangkahkan kakinya menuju kamar. Ia melihat Soojung yang rupanya sudah tidur. Seulgi segera beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Hampir setengah jam ia habiskan waktu di kamar mandi, Seulgi pun segera menuju kasur dan ingin secepatnya tidur.

Kening Seulgi mengerut saat melihat Soojung yang tertidur dengan mengenakan dress. Bahkan wajah Soojung masih terlihat masih menggunakan make up.

"Apa tadi dia juga pergi?" gumam Seulgi.

Seulgi lebih memilih untuk tidak memikirkannya lebih baik ia segera tidur. Karena ia sudah lelah, dan tubuhnya butuh istirahat.

***

Setelah bersiap diri Seulgi pun segera menuju dapur untuk sarapan. Dia bahkan sudah mencium bau harum masakan, pasti Soojung sedang memasak.

"Pagi," sapa Seulgi.

"Heem." Soojung hanya menjawab dengan deheman.

"Kau masak apa Jung?"

"Nasi goreng, tolong ambilkan piring, Seul."

"Oke."

Seulgi mengambil dua piring dan menghampiri Soojung. Soojung menuangkan nasi goreng ke piring yang dibawa Seulgi tadi. Setelah itu, keduanya duduk di meja makan dan menyantap sarapannya dalam diam. Soojung memakan sarapannya dengan malas, berkali-kali ia hanya mengaduk makanannya. Seulgi yang sedari tadi memperhatikan pun merasa ada yang aneh dengan Soojung, tidak biasanya sahabatnya itu diam seperti ini. Biasanya saja dia selalu nyerocos di pagi hari.

"Jung."

Soojung hanya diam, terlihat sekali jika pandangannya kosong.

"Jung," ulang Seulgi.

Dan masih sama Soojung belum merespon.

"Jung Soojung!" kali ini Seulgi sedikit menaikkan nada suaranya.

Soojung sontak langsung mendongak dan menatap Seulgi. "Kau kenapa sih Seul, tidak teriak kan bisa," ucapnya.

Seulgi mendengus pelan. "Aku sudah memanggilmu tiga kali, tapi kau melamun dan tidak meresponku."

"Benarkah? Maaf aku tidak terlalu fokus tadi."

"Kau kelihatan aneh pagi ini, ada apa? Apa ada masalah?" tanya Seulgi.

"Tidak."

Seulgi berdecak. "Tidak usah berpura-pura, aku tahu kau pasti menyembunyikan sesuatu dariku 'kan?"

"Sudahlah Seul, aku sedang tidak dalam mood baik hari ini. Lebih baik selesaikan sarapanmu agar kita bisa segera berangkat ke butik," ucap Soojung mengalihkan pertanyaan Seulgi.

Beautiful Widow [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang