Nevin kembali menarik tangan Nata paksa dan sibuk membersihkan lukanya.
"Kalau ada orang yang lewat dan liat lu di sini lu pasti dikira gila."
"Dih.. gua normal kali." Nata menoleh karena tidak terima dibilang gila.
"Karena yang bisa lihat gua cuma lu."
"Maksud lu?" Nata terperangah sedetik kemudian dia menarik diri menjauh dari Nevin, "Siapa Lo?!"
Nyaris saja Nata tergelincir, namun dengan cekatan Nevin menahan lengan Nata kuat.
"Ga usah takut. Gua manusia layaknya lu. Cuma sekarang keadaannya berbeda." Nevin menjatuhkan bokongnya dan kembali duduk.
"Kalau lu mau denger cerita gua lu bisa duduk lagi. Gua sama sekali ga ada niat jahat sama lu. Jadi ga usah takut."
Nata masih berdiri mematung, masih tidak percaya. Mungkin saja laki-laki yang bernama Nevin ini adalah titisan iblis berwajah manis. Bukankah kebanyakan cowok seperti itu? sekalipun mereka manusia berparas tampan tapi hatinya ga ada yang tahukan?
"Lu tau lucid dream?"
"Yap."
"Gua sekarang lagi lucid dream, atau lebih tepatnya lagi ngalamin OBE. Obe itu out of body experience."
Nata kembali duduk, tertarik dengan penjelasan Nevin dan ingin mendengarkan lebih lanjut. Karena Nata sedikit banyak tahu tentang lucid dream dan pernah mencobanya dan berhasil.
"Gua sering banget coba-coba lucid dream kalau gua butuh ketenangan. Ga semua berhasil sih karena dapet lucid itu harus rileks. Dan pada saat itulah kesialan gua tiba."
--LucidDream—
19 November 2017
"Gila ya mereka itu kerjaannya adu mulut mulu, gatau apa kalau anaknya bosen denger kata-kata kasar dari kebun binatang."
Nevin merebahkan badannya di tempat tidur. Perlahan-lahan suara ribut itu menghilang.
"Gua butuh lucid. Gua pengen terbang bebas." Nevin memutuskan memejamkan matanya dan rileks.
Sepuluh menit rileks akhirnya Nevin berada dibatas antara dirinya tidur dan bangun atau setengah tidur. Biasanya badannya tidak bisa digerakkan, dalam ilmu kedokteran hal itu disebut sleep paralysis.
Dalam keadaan sleep paralysis tubuh memang tidak bisa digerakkan, tapi Nevin masih bisa melihat kamarnya. Sama seperti saat Nevin tiduran tapi dengan mata yang terbuka.
Hal yang perlu Nevin lakukan selanjutnya adalah men-sugestikan dirinya, bahwa dirinya bangun. Bangun. Bangun. Karena ketika justru dia malah tertidur, lucid tidak akan didapatkan.
Lantas jika lucid didapatkan, Nevin akan tiba-tiba berada ditempat yang lain, bukan kamarnya. Tempat itu tidak bisa diprediksi di mana. Tapi mungkin ketika sudah mahir dalam lucid dream, seseorang bisa mengontrol di mana dia akan berada. Saat di fase ini orang yang mengalami lucid dream berada dalam kesadaran bahwa ia tahu, dia sedang bermimpi. Hanya saja mimpinya itu feels so real.
Lucid dream yang didapatkan Nevin saat itu adalah di sebuah pantai. Pagi hari dengan langit sebiru laut. Seperti laut yang sedang bercermin pada langit.
Nevin terlalu lama berada dalam lucid dream, ia melupakan kenyataan bahwa dirinya hanya bermimpi.
Tiba-tiba langit berubah kelabu, awan beriak-riak mengeluarkan suara gemuruh yang saling bersahutan. Laut pasang. Ombak beradu dengan angin yang tidak berpola.
![](https://img.wattpad.com/cover/123483411-288-k68671.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCID DREAM
General FictionBiarkan kerinduan itu mencari Melanglangbuana Mengembara dalam dimensi hening Untuk tahu kepada siapa Ia pantas ber-Tuan . . Awalnya bernafaspun masih terasa menyesakkan. Namun seketika semua berubah saat udara bisa dirasakan dengan cara yang lain. ...