Aku di smk sedang dekat sama salah satu cowo, kita lagi tahap PDKT namanya mario dia anak jurusan mutimedia 12A nah kalo aku anak multimedia juga tapi 12B. Kami sering saling tolong menolong dalam menyelesaikan tugas, dia juga yang sering membantuku saat aku sedang bingung mencari lokasi pemotretan atau lokasi shooting yang bagus. Dia pecinta alam jadi banyak tempat menarik yang dia ketahui, dan hal itu pula yg membuatku jatuh hati padanya. Kegemaran yang sama mlai dari alam, menggambar, musik sampai buku yang kita baca pun sama. Dia juga yag menunjukkanku tentang indahnya dunia luar yang tak pernah ku lihat sebelumnya tapi semua itu lenyap begitu saja saat Aidan my first love kembali. Iya, setelah tiga taun lamanya tidak berjumpa kini tiba tiba dia kembali ke kehidupanku
~ Masa SMP ~
Dulu saat masih SMP aku dan dia tidak begitu dekat tapi saat kelas dua kami mulai dekat dan jadi sahabat dari situlah rasa itu muncul. Aku mulai mengaguminya tanpa dia ketahui
“ Kia makan yuk” begitu ajaknya setiap hari
“ Iya. Yag lain juga diajak ya? gk enak sama siva sama sonya”
“ Oh mereka biar nyusul aja ntar, aku sudah pesan buat kita berempat” katanya
Saat dikantin kami asik berbincang sampai kedua sahabatku saja mengira kalau kami sudah jadian, menurut mereka jika di lihat lihat terpancar cinta di antara kami berdua tapi nyatanya itu salah karena hanya aku yang mencintainya. Sementara itu dia malah jadian sama orang lain. Betapa sakit hatiku sore itu, dengan bodohnya aku mengira kalau dia mencintaiku, dia mengajakku kesekolah untuk berlatih bola.
Ku ikuti saja ajakannya tapi gelagatnya seperti mau nembak seseorang
“Kamu mau latihan bola apa nembak orang ? kok bawa bunga sama coklat ?” tanyaku padanya
“Sebenarnya aku mau nyatain perasaanku sama seseorang karna itu aku mengajakmu” logikaku mengatakan bahwa orang itu adalah aku, karena selama ini dia hanya dekat denganku setidaknya itu yang aku tau
“Zakia kok loe jadi diem ya?” tanyanya padaku. Karena gugup setengah mati aku menjawabnya dengan terbata bata apalagi sepanjang perjalanan menuju ke lapangan bola, dia terus menggandeng tanganku.
Selama latihan dia begitu fokus dan sesekali melempar senyum kepadaku dan itu sukses membuat pipiku bersemu merah. Tak terasa acara latihan sudah selesai dia berdiri di lapangan dan menariku menuju tengah lapangan tepat di sampingnya
“ Malam ini aku ingin mengungkapkan prasaanku kepada seseorang “ ucapnya, aku tak tau seperti apa mukaku sekarang aku hanya bisa tertunduk malu
“ Dan disini sudah berdiri sahabat aku, zakia wanita yang selama ini menemaniku dan mengingatkanku untuk selalu tersenyum dan menertawakan setiap masalahku” katanya seraya tersenyum dan merangkulku
“ OK tanpa basa basi aku, Aidan Ramadan Sudirman ingin engkau Aulia Purnama Sari...” apa? kenapa bukan namaku yang di sebutnya? seketika aku menatapnya nanar dan dengan mata yang memanas ingin segera aku pergi dari lapangan itu, tapi itu akan malah membuatku jauh darinya
Aidan menarik wanita itu menuju tengah lapangan. Aidan tampak berlutut di depan wanita itu sedangkan aku hanya bisa berdiri mematung di depan mereka
“Maukah engkau menjadi kekasihku?” kata kata itu sukses dia ucapkan dengan lancar dan tak lama kemudian wanita itu menerima coklat dan bunga yang di sodorkan oleh Aidan sebagai tanda bahwa dia telah menerima cinta dari Aidan.
“ Yes yes yes, sudah ku bilangkan kamu memang jimat keburuntunganku kia” katanya senang seraya memelukku.
Tanpa kusadari air mata itu terjatuh dan aku tak sanggup menahannya
“Kamu... kamu nangis?” tanyanya seraya menghapus air mataku
“Gue terharu bego ngeliat loe” alihku
“Ya ampun sahabatku ini memang ngegemesin dahh” tanpa dia sadari hatiku sudah hancur pada malam itu. Aku bersyukur karena setelah kejadian itu aku disibukkan dengan les dan belajar karena sebentar lagi akan menghadapi ujian nasional jadi dengan kesibukan itu pikiranku dapat sedikit teralihkan dan tak terlalu terasa sakit lagi.## kumpul di aula ##
Saat ini kami sedang berada di acara pendinginan pikiran sebelum menghadapi ujian, semua siswa di kumpulkan di aula, kami disuruh mengikuti beberapa lomba mulai dari permainan bola besar dan kecil, akustik, nyanyi, musikali puisi sampai lomba karya seni rupa.
Semua berjalan dengan menyenangkan sampai akhirnya sampai di acara lomba nyanyi
“ Iya peserta terakhir kita dari kela 8F Aulia Purnama Sari” teriak pembawa acara tersebut. Entah kenapa saat nama itu di sebut seolah ada benda runcing tajam yang menusuk rongga dadaku
“Selamat sore semua... lagu ini aku persembahkan untuk keksihku Aidan. Smoga kamu suka ya” kata kata itu begitu menyakitkan untukku dan dengan bodohnya saat dia mulai menyanyi dan ku lihat Aidan tampak berdiri di ambang pintu aula memperhatikannya aku mulai menangis tak mau ada yang melihat aku lekas pergi dari sana
“Dasar bodoh kenapa kau harus berada di sana saat mereka sedang seperti itu” umpatku di dalam kamarmandi yang tak jauh dari sana. Lagu nothings gonna change my love on you – westlife yang dia nyanyikan mengiringi deras tangisku
“Misi ada orang ya? Mbak mbak kenapa menangis di dalam ? sini mba keluar cerita sama saya” aku terkejut apa suara tangisku begitu menggelegar hingga terdengar keluar
“Eh gpp kok saya Cuma lagi nyeri datang bulan saja” bohongku dari dalam kamar mndi
“ mba sudah minum obat?” tanya anak itu
“ sudah kok ini paling juga bentar lagi hilang” jawabku
“ oh ya sudah saya tinggal ke kelas ya mba” katanya. Setelah puas menangis aku membasuh mukaku dan untungnya aku kalau selesai menangis tidak lebam jadi tak terlalu terlihat lah.
Dengan hati yang masih berantakan mau tidak mau aku harus kembali ke aula karena nanti aku harus naik ke panggung untuk musikali puisi bersama sama dengan Aidan. Kami di tunjuk untuk perwakilan kelas. Pelombaan menyanyi sudah selesai dan kini satu persatu peserta lomba musikali puisi mulai berkmpul, setelah sekian lama menunggu akhirnya kini giliran aku dan Aidan naik ke panggung
“Sudah siap?” tanya wali kelas kami.
Dengan anggukan mantap aku dan Aidan naik ke panggung dengan percaya diri, puisi yang kubawakan berjudul kelabu senja.~~Kelabu senja~~
Aku hanyalah senja yang bermimpi menjadi malam
Aku adalah senja yang ingin mengicip indahnya sang malam
Aku sang senja yang yang dipaksa tuk jadi sosok yang datang sesaat
Saat fikiran mulai meyakini, kenyataan kembali menyadarkanku
Menyadarkan bahwa aku hanyalah bayang semuKeyakinan sang senja itu begitu cepat berubah
Ketika sang malam datang merenggut tahta
Mengubah awan dengan semburat oranye dan merah semu itu
melekat didirinya dan digantikan oleh cahaya redup
Dengan bintang dan rembulan sebagai perhiasannyaMudah bagimu tuk menerima karena keindahan
Yang melekat didirimu itu kekal dari awal hinnga akhir
Bergantinya hari, bulan, bahkan taun dan abad sekalipun
Tetapi tidak bagi senja
Terkadang awan pekat menutupi kecantikannya
Bersembunyi di balik awan dan tak bisa menampakkan dirinya
Airmata mengalir begitu saja saat ku ucap bait demi bait puisi itu, dengan bodohnya Aidan bangkit dari tempat duduknya masih dengan memainkan gitarnya. Dia tambahkan puisi itu sesukanya tanpa ada latihan sebelumnya. Dia menatapku lekat mendekatkan tubuhnya dan mulai membacakan rangkaian kataKudengar apa yang kau dengar
Kulihat apa yang kau lihat
Kutapak apa yang kau tapak
Kugenggam apa yang kau genggamKu melantun dalam musikmu
Kumerasuk dalam gerak tarimu
Kuberpadu dalam tinta di jemarimu
Kuicip hembusan nafas yang samaTapi ku takmampu sentuhmu
Terasa jauh meski kau disisi
Terasa sulit meski didepan mata
Terlalu mahal meski tak berhias permataEntah kenapa puisinya itu mampu menusuk hatiku, saat penampilan kami selesai dengan segera kulangkahkan kakiku menuju suatu tempat dibelakang perpustakaan. Tempat itu sepi dan tenang udara sejuk disana. Kupuaskan tangisku di sana karena jarang sekali orang ke tempat itu. Sebuah langkah kaki mengejutkanku dengan tergesa gesa, kuhapus airmata dan kini menyisakan lebam di kelopak mataku.
“Ya ampun benerkan tebakan gw loe disini” Windy? dia adalah Windy salah satu sahabatku
“ Gak ada orang yang tau kalau loe kesini kan?” tanyaku sembari menahan airmata yang mulai mengalir kembali. Tiada kusangka Windy meneteskan air mata
“ Dasar bodoh kenpa loe gk bilang ke gw sih? Loe suka kan sama Aidan? Loe cintakan sama dia? Dan kalau bukan karena puisi tadi mungkin sampai kapanpun gw gk akan pernah tau kalau loe suka sama Aidan” katanya kesal tapi dengan nada yang lembut
“Maaf Win gw gk mau ada yang tau tentang hal ini makanya gue gak cerita kesiapapun” akhirnya aku menceritakan semua perasaanku yang kurasakan pada Aidan kepadan windy
Ini adalah saat pertama kalinya aku jatuh cinta dan ini juga pertama kalinya aku menangis karena seorang laki laki, setelah acara itu selama beberapa minggu aku sama sekali tidak bertemu dengan Aidan dan fokus pada UN yang sudah di depan mata.
~~~ tiga tahun setelahnya ~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Kupinang Sahabatku Dengan syairku
Romance" Kamu mau latihan bola apa mau nembak cwe? kok bawa bunga sama coklat?" tanyaku padanya "sebenarnya aku mau nyatain perasaanku sama seseorang, karna it aku mengajakmu" logikaku mengatakan bahwa wanita yang dia maksud adalah aku, karena selama ini d...