BAB 10 Hilang Harga Pasarannya

114 2 0
                                    


WINDY  POV
Aku membuka ponselku berharap ada pesan dari seseorang yang mengajakku makan atau sekedar jalan, tapi yang masuk hanyalah pesan dari group chat dan beberapa teman yang menanyakan kepulangan zakia.
“ apa gua chat si mario aja ya...?” ya ampun win loe mikir apa si semenjak si cwo misterius gila yang selalu mengirimkan hadiah dan surat itu pergi kenapa seolah lu jadi nururnin harga pasaran gini sih.....
“ ok gua ke Mall aja siapa tau ada cogan kecantol” teriakku lalu bersiap untuk pergi ke Mall. Setelah perjalanan sekitar 15 menitan bukannya ke Mall aku malah putar balik ke sebuah perpustakaan di daerah distrik 1
“ selamat datang” sapa sang penjaga perpustakaan, dengan segera aku memasuki ruangan besar berisi buku buku itu. Aku sudah hafal dengan langkah kakiku, yaitu menuju rak buku berisi buku buku cerpen dan novel.
“ asik ya isi novelnya?” sapa seseorang yang sepertinya duduk dibelakangku
“ duh cwe godain aku donk” kali ini dia mulai menyenggol bahuku
“ ist apaan sih mas ini perpustakaan ya, bukan pasar. Jadi tolong jaga sikap anda” ucapku tanpa menatapnya
“ aih jutek sekali neng, pantes jomblo” deg! Rasanya ada pedang yang menancap di otak dan jantungku sekaligus
“ maaf mas bisa tolong biarkan saya membaca dengan tenang” bukannya diam dia malah tertawa jauh lebih keras dari sebelumnya. Hal itu semakin menyulut emosiku, akhirnya aku bangkit dari kursiku dan bergegas mencari tempat duduk lain. Belum sempat aku beranjak dari tempat itu, tiba tiba tangan orang itu menahan pergerakanku. Kalau buka karena menjaga sikap sudah kupukul dengan tas yang ku bawa saat ini. Tapi aku masih mengingat di mana aku berada saat ini
“ win... woyy lupa lu sama gua” lagi lagi ucapan lelaki itu mengejutkanku. Darimana dia bisa tau namaku? Karena reflek aku langsung membalikkan tubuhku dan kini aku bisa melihat dengan jelas wajah pria yang sedari tadi mengganggu kegiatanku. Dan ternyata lelaki itu adalah mario
“ ya elah si marioo... apakah yang membawamu terdampar di tempat ini?” candaku saat melihat senyum kudanya itu
“ dulu waktu masih sekolah kan sering nganter zakia ke tempat ini win, ya aku si Cuma bisa mencari cari jejak darinya saja. Karena kini dia sudah jadi milik orang lain, dan yang memilikinya orang baik pula. Jadi apalah dayaku yang seonggok debu ini”
“ eaak eaak si mario baper, galau, gegana wkwkwkwkw” ejekku sembari menyenggol nyenggol bahunya
“ ah dasar artis turun pamor” deg! Lagi lagi kata kata itu menohok hati.......
“ huaaa mariooo sungguh kejam dikau” ucapku berlagak banci
“ kalian berdua bisa diam tidak? Ini perpustakaan bukan warung” tegur salah seorang penjaga perpus
Karena malu sudah ditegur aku dan mario memutuskan untuk melanjutkan obrolan kami di cafe sekitar perpustakaan itu. Sembari minum escream dan juga cemilan mario menceritakan tentang kemarahannya dan juga kekesalan tapi aku sungguh kagum dengannya. Disaat orang lain akan jadi dendam atau menghindar si mario malah memilih untuk memaafkan dan meng ikhlaskan.
“ mario mau kemana kamu?” tanyaku saat tiba tiba dia bangkit dari tempat duduknya, wajahnya tampak bersedih dan sendu.
“ selamat malam semua, saya tidak bisa bernyanyi tapi saya ingin menyumbangkan sebuah lagu untuk kalian” ucapnya diatas panggung kecil di tengah tengah cafe.
Dia mengangkat sebuah gitar akustik dan memainkan sebuah lagu berjudul salahkah aku mencitaimu milik fatin, begtu indahnya permainan gitarnya hingga mampu membuat semua pengunjung larut dalam suasana dan itu termasuk aku. Entah apa yang membuatku tertarik dan ikut naik keatas panggung

Ku tatap dua bola matamu.
Tersirat apa yang akan terjadi
Kau ingin pergi dariku, meninggalkan semua kenangan
Menutup lembaran cerita
Oh sayangku...
Aku tak mau...
Ku tau semua akan berakhir
Tapi ku tak rela lepaskanmu.
Kau tanya mengapa aku tak ingin pergi darimu
Dan multku diam membisu.....

Salahkah bila diriku terlalu mencintaimu
Jangan tanyakan mengapa ....
Karena ku tak tau
Akupun tak ingin bila kau pergi inggalkan aku
Masihkah ada hasratmu tuk mencintaiku lagi....

“ prok prok prok prok”
Suara tepuk tangan dari pengunjung cafe menyadarkan lamunanku, dan aku terkejut karena aku sungguh telah berdiri di atas panggung dan menyanyi di depan orang banyak. Sungguh ku seperti terkena mantra karena aku tak sadar dengan apa yang terjadi
“aku terkejud ternyata kamu memiliki keberanian dan suara yang indah win” puji mario padaku
“ mau ku beritau satu rahasia?” dia menyipitkan matanya
“ rahasia apa?”
“ aku terhipnotis dengan permainan gitarmu, hingga tanpa sadar naik keatas sana dan bernyanyi seperti tadi” ucapku sembari menutup mukaku karena aku merasa malu sekali. Ini pertama kalinya aku bernyanyi di depan umum. Mario tak merespon dia hanya tertawa sampai airmatanya keluar.

Kupinang Sahabatku Dengan syairkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang