BAB 4 HAI BUN? LAMA TAK JUMPA

159 5 0
                                    

     Siang hari sepulangnya dia dari latihan dia mampir kerumahku, awalnya aku gk percaya dia bakalan kerumahku soalnya dia hobby bercanda ternyata kali ini dia serius

“Win numpang mandi yaa”
“Iyaa, udah taukan tempatnya dimana” dia hanya unjuk gigi dan segera menuju ke kamar mandi dengan membawa tas berisi pakaiannya
“Bunda pulang Assallamuallaikum”
“Waallaikumssalam bun” jawabku
“Bunda bawa buah nih tadi pak Ali lagi panen” bunda menunjukkan sekantong buah rambutan dan mangga
“Oh iya kia itu di depan motor siapa ya?”
“Hehe motor Aidan bun”
“ Loh Aidan wah sudah lama sekali ya semenjak kelulusan dia nggak kesini. Sekarang dimana dia kok tidak kelihatan?”
“Itu dia masih  mandi bun” yang dibicarakan tiba tiba muncul dari blakangku dan merangkulku hingga membuatku kini berada di ketiaknya
“Embb emebb apaan sih Aidan ketek lu bau” kesalku, bunda hanya cekikikan melihat kami
“Enak aja baru mandi itu wangi tau nih nih cium lagi” dia masih mengarahkan mukaku ke ketiaknya
“Ihh Aidan jorok” aku mendorongnya menjauh
“hehe bunda, nggak kangen sama aku?” katanya seraya mencium telapak tangan bundaku
“Dasar bocah bandel, kemana aja bertaun taun nggk kerumah bunda hah?” kata bunda sembari mencubitnya kecil
“Aw sakit bun sakit” rintihnya
“Oh iya Zakia ini kupas mangganya, taruh dipiring biar bisa buat cemilan sama Aidan” aku segera berjalan menuju dapur dan mengambil mangkuk dan juga segera mengupasnya
“Babi hutan perlu bantuan gk?” aku hanya diam tak menjawab sapa suruh tadi aku diketekin
“Ih babi klo lagi marah tambah imut ihh” asemm pipiku pasti merah sekarang
“Ihhh pipinya merah..... imutnya udah ah becandanya buruan kupas” dia mengambil mangga yang baru saja kupotong
“Aidann klo di comotin kayak gtu kapan selesainya” teriakku
“Kalian ini ngupas mangga aja ribut banget udah sana biar bunda yang potong” kesal bundaku, aku dan Aidan langsung lari mengungsi takut kena semprot
“Lu sih usil mlu” kesalku
“Ih apanya yang usil kan aku cma makan mangga”
“Sabodo lahh” aku berjalan menuju depan TV dan mengambil kaset DVD
“Mau nonton ini gak?” tawarku
“Eh itu yang lagi diomongin itu ya... film yang diambil dari wattpad kan?”
“Iyaa bener banget ini lagi buming” aku memasukkannya dan memutarnya
Kami duduk dengan tenang dan fokus tiba tiba bunda datang, dengan sengaja berdiri didepan tv dan berkata
“Mangganya sudah siap”
“Bunda ihhh” dengus kami bersama sama
“Bun ayoo minggir ahh mau nonton nih” kesalku
“Ih yaudah mangganya buat bunda aja” dia menjulurkan lidahnya, kekanak kanakan sekali bundaku ini ya Allah
“Eh eh jangan bun Aidan mau kok” dia merebut piring berisi potongan mangga itu dari tangan bundaku
“Embb manis deh kya yang motong” goda Aidan dan bunda hanya tertawa kecil lalu kembali menuju dapur
“Eh mau coba gak?” tanyanya sambil menyodorkan satu potong buah
“Aaaaa “ aku membuka lebar lebar mulutku....
Dertt dertt dertt
“Eh eh bentar dehh” dia melatakkan kembali mangga itu dan mengangkat telphone
“Hallo..” kata Aidann
“..............”
“Oh iya maaf maaf lupa”
“..............”
“Heheh iya Aidan pulang sekarang yaa, iya gk sampe limabelas menit juga sampai”
“..................”
“ Iya kamu tunggu ya” sambungan di tutup olehnya
“ Siapa?” tanyaku
“Nanti aku ceritain di WA, sekarang aku pamit yaa. Salam buat bunda byee” dia menyengklang ranselnya dan pergi keluar rumahku.
Ku pandang dengan kecewa kepergian punggung itu
“Ngapain juga sedih mendingan nonton ihh” aku memakan dengan rakus mangga itu
“Ini min.... loh mana Aidan?” tanya bundaku
“Udah pulang” jawabku singkat
“Kok buru buru?”
“Hihh nggak tau ahh ma aku mau nonton nihh ahh” aku merajuk seperti anak kecil, ya ampun apa yang kulakukan pasti mama sedang tertawa dalam batinnya
“Ih ngambekn yaudah bunda masak aja lagi” bunda meninggalkan ruang keluarga. Kini tinggala aku disini entah apa yang terjadi aku jadi mlas nonton filnya. Aku mematikan DVD player itu lalu menuju kamarku untuk tidur.


Untuk sekarang sampai disini dulu yaa nantikan kelanjutannya besok pagi ok ^_^ selamat menikmati cerita aku

Kupinang Sahabatku Dengan syairkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang