MARIO POV
Aku berjalan menyusuri sebuah taman tempat dimana aku dan dan zakia dulu menghabiskan waktu bersama tuk mengerjakan tuga tugas kami
~ flash back on ~
“ permisi tante zakianya ada?”
“ eh nak mario, zakia kan sedang bulan madu ke lombok. Mau masuk dulu tante masak banyak tadi” aku memasuki rumah itu masih dengan setengah sadar karena aku penasaran dengan apa yang sudah aku dengar akhirnya aku memutuskan untuk menerima tawaran dari ibunya zakia untuk makan bersama
“ memang zakia ke lombok bersama siapa tan?” tanyaku
“ nak mario ini sukanya nglawak ya wkwkwkw, ya sama suaminya toh nak. Si Aidan, kamu ini gimana sih nak ahahahah” ucap ayahnya zakia
“ hehe biar gak tegang om makanya di becandain dikit”
Sepanjang acara makan bersama mereka terus menceritakan tentang acara pernikahan zakia yaang serba mendadak. Dari apa yang mereka ceritakan sangat tergambar dengan jelasnya betapa bahagianya mereka akan pernikahan zakia dan aidan
Dengan perasaan kecewa dan kesal aku yang tentu saja tak aku tunjukkan dihadapan kedua orang tua zakia itu, aku pergi meninggal kan rumah itu mengendarai motorku dengan ugal ugalan karena emosi yang tak bisa terlampiaskan
~ flash back off ~
Aku duduk di dekat air mancur tempat zakia sering duduk membaca novelnya. Tanpa tersadar lamunan kenangan kerbersamaanku bersama zakia mulai meracuni pikiranku.
Untuk mengalihkan pikiranku, aku memainkan gitar yang sedari tadi asik bertengger di punggungku. Bahkan gitar ini pun juga penuh dengan kenanganku bersamanya
Zakia memanglah sangat menyukai alat musik, entah sudah berapa album lagu yang dia minta tuk ku mainkan
“ parah kalau dilanjut flash back ini gak akan ada ujungnya hahaha”
“ eh lu dah gila ya? Ketawa sendiri hiii.... takut mario gila gara gara di tinggal nikah” aku tak menjawab ucapannya. Iya dia adalah windy sahabat zakia, aku kadang merasa kesal saat menatapnya karena walau wajah mereka berbeda tapi kebiasaan dan tingkah laku mereka hampir sama. Kadang aku juga sampai melampiaskan kekesalanku pada zakia kepadanya. Sebenarnya aku tak pernah ingin melampiaskannya kepada windy tapi entah mengapa itu terjadi begitu saja
“ ah sini gitar loe, dari tadi mainin lagu gak jeas”
Dia mengambil gitar dari tanganku
Sendiri dalam fikirku
Terkurung ruang dan waktu
Melihat setiap kata
Teruca dari mulut
Berharap ada tentangku
istimewa dimatamu
tapi hanya dirinya
yang ada dalam hatimu
Tak mungkin ada aku di antara kau dan dia
Seperti lagu lagu cinta di dunia.....
Tolong aku yang kini tak bisa kikiskan wajahmu, tatapmu, harummu
Ajariku cara lupakan semua tentang dirimu dirimu dirimu......
( gisel – cara lupakanmu )
“ jelek lagunya gak suka aku wkwkwk” ku ambil gitar dari tangannya dan kini ku balas dengan lagu yang
Padamu pemilik hati yang terpernah ku miliki
Yang hadir sebagai bagian dari kisah hidupku
Engkau aku cinta dengan segenap rasa di hati
Slalu ku mencoba menjadi seperti yang engkau minta
Aku tahu engkau sebenarnya tau
Tapi kau memilih seolah engkau tak tahu
Kau sembunyikan rasa cintaku di balik topeng persahabatanmu yang palsu
“ loh kok malah kamu win yang nangis” ucapku saat melihat muka windy yang sudah gak karuan wkwkwkw”
“ huaa kasian amat si lu rio”
“ dih enggak lah win, itu Cuma lagu. Aslinya mah biasa aja sedih iya marah iya, tapi ya mau gmana lagi. Ah kadang gua iri sama aidan, dia baru beberapa waktu bersama dengan zakia saja bisa langsung menikahinya. Sedangkan aku? Bertaun taun hanya berani berteman dengannya. Dan dengan lancangnya mencoba mengutarakan rasa malah di tolak hahaha lucunya hidup ini” aku merebahkan tubuhku di rumput yanga da di taman itu
Windy mengikuti pergerakanku dan kami kini sedang sama sama menatap langit. Cukup lama kami hanya diam tanpa ada sepatah katapun yang keluar.
“ zakia dan aidan sudah saling kenal sejak lama, bahkan jauh sebelum dia mengenal dirimu” akupun tersentak mendengar pernyataan dari windy
“ maksudnya?” tanyaku padanya
“ jauh sebelum kamu mengenal zakia, zakia sudah mengenal aidan dan mereka bersahabat bahkan jauh lebih dekat dari hubunganku dengan zakia. Bahkan Aidanlah yang menjadi cinta pertama zakia”
“ hahaha jadi disini akulah orang ketiga yang dengan angkuh masuk diantara mereka, lucu sekali aku ini dengan sombongnya menyalahkan pemeran utama dalam kisah ini.” Kesalku
“ kamu tau? Aku begitu marah dan kesal kepada zakia. Tanpa ada penjelasan, tanpa ada kabar, dan bahkan dia tak mengabariku soal pernikahannya ini” ucapku saat windy hany diam
“ wkwkwk taka ada satu orangpun yang diberi kabar olehnya, yang menghadiri acara pernikahan mereka juga Cuma kluarga besar dan beberapa tamu undangan dari orang tua mereka” ucapnya sambil tertawa. Aku masih tak memahami maksud dari tawa itu
“ kenapa begitu?” telusurku
“ yang pertama karena memang ingin acara pernikahan itu menjadi lebih sakral, dan yang kedua karena zakia sendiri tak mengetahui jika itu adalah pernikahannya”
“ tidak mengetahui? Maksudnya acara pernikahan di lakukan tanpa sepengetahuan zakia begitu?”
“ bukan begitu, bahkan zakia selalu terlibat dalam setiap persiapan dan pengambilan keputusan dalam segala hal yang menyangkut acara pernikahannya”
“ lalu bagaimana mungkin dia tak mengetahuinya win?”
“ entak apa yang ada di pikiran anak itu, dia baru tau jika aidan kan menikah dengannya tepat di hari dimana pernikahan itu di lakukan”
“ hah aku kok gak paham ya win” kini aku merubah posisiku yang tadinya tertidur jadi terduduk dan menatap windy. Cerita yang dia katakan cukup menarik buatku
“jadi gini waktu hari H pernikahan mereka berdua, sang pengantin wanita tiba tiba pinsan, dan usut punya usut dia terkejut karena selama ini dia pikir bukan dirinya yang menjadi mempelai wanitanya wkwkwkw”
KAMU SEDANG MEMBACA
Kupinang Sahabatku Dengan syairku
Romansa" Kamu mau latihan bola apa mau nembak cwe? kok bawa bunga sama coklat?" tanyaku padanya "sebenarnya aku mau nyatain perasaanku sama seseorang, karna it aku mengajakmu" logikaku mengatakan bahwa wanita yang dia maksud adalah aku, karena selama ini d...