part 12

465 33 2
                                    

Sakura menangis sesenggukan dihadapan makam Minato. Ya, Minato telah meninggal dunia. Ia menggunakan tubuhnya untuk membuatkan segel pelindung untuk Sakura.

"Kenapa kau meninggalkanku seperti ini tousan??"
disela tangisannya ia berkata lirih.

"Dia, sangat menyayangi mu. Makanya ia melakukan yang terbaik untukmu. Sekarang mari kita kembali."
Sasuke berujar sambil merengkuh Sakura dalam pelukannya.

*
*
*

"Sakura..."
Sapa Gaara saat melihat Sakura termenung di teras rumahnya.

"Oh, Gaara ya.. "

Gaara duduk disebelah Sakura. Dan memberikan sesuatu pada Sakura.

"Ini untukmu, semoga kau tak bersedih lagi."

"Arigatou..."

"Hm.. pakailah"
Titah Gaara, kemudian Sakura menggunakan kutek berwarna bening itu. Sesaat ia teringat akan Sasuke yang berbaik hati menemaninya di pemakaman tadi.

"Apa yang kau pikirkan?"
Tanya Gaara.

"Aa... Itu, aku memikirkanmu. Kau sungguh baik kepadaku. Hingga memberiku hadiah."

Gaara terdiam. Apakah benar gadis ini memikirkannya? Jika benar berarti perasaannya terbalaskan karena kutek itu bukan kutek biasa. Kutek yang bisa mengetahui perasaan seseorang  yang ia sukai dengan bayangan orang itu yang akan muncul dibenaknya.


*
*
*

"Teme, Minato telah tiada. Jika benar Sakura adalah sang putri maka kitalah yang harus melindunginya."

"Hn. Kau benar dobe."

"Tapi, teme... Baru-baru ini ada yang  hal mencurigakan yang baru aku ketahui."

Sasuke tak berkata apapun, ia menaikkan satu alisnya tanda ingin tahu maksud dari perkataan Naruto.

"Kau ingat saat kita mengalahkan Kisame?? Mayatnya menjadi serpihan kecil dan tak ada diamond yang muncul. Kau tahu maksud ku kan?
Dan mungkinkah itu hanya..."

"Edoutesei."

"Tapi apakah benar Akatsuki telah memulai ritual nya?"

"Entahlah dobe. Aku juga tak mengerti. Sebaiknya kita bergegas membawa Sakura saat purnama nanti."

"Baiklah. Ayo kita kalahkan Akatsuki dan ambil kembali rumah kita!"
Naruto berkata sambil mengepalkan tinjunya keudara.





*
*
*


"Benarkah?"
Kata seseorang dengan jubah awan merah yang ia kenakan.

"Benar. Keturunan Namikaze itu telah mati. Kita harus segera menangkap putrinya. Dan memastikan sendiri kalau dia bukanlah Angel yang tersesat, atau malah mungkin memang dialah yang selama ini kita cari."
Seseorang yang memakai baju serupa, nampak menganalisa kejadian yang baru-baru ini terjadi.

"Baiklah. Malam ini, kita buktikan semua analisa yang kau buat Itachi."








Tbc.

Wings  Of  DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang