Chapter 8

2K 120 2
                                    

Kemarin ada yang tanya sama author kaya gini 'thor, siapa sih vampirnya?'

Trus author jawab, 'kamu mah kurang peka, udah ada 2 penampakkan vampirnya kok lo belum sadar juga sih?'

Dan juga maaf yang sebesar besarnya karena AAMV udah dipublish tapi di unpub lagi. Ada kesalahan pengetikan yang menuntut unpub lagi.

Selamat membaca.
~~~

Jika kalian sedang membayangkan adegan dimana peran utama perempuan terbangun dikasur empuk dengan sebuah tangan yang memeluk pinggangnya posesif dan wajah tampan yang jaraknya lima senti, maka enyahkanlah pikiran itu dalam otak kalian. Karena hayalan macam itu tidak akan terjadi pada Anastasia sekarang.

Hal pertama yang dirasakan Anastasia ketika kedua matanya terbuka adalah sakit kepala yang luar biasa dan cahaya yang menyorot tepat pada matanya. Ia mengerjap pelan dan hendak mengangkat sebelah tangannya ketika tiba-tiba terdengar suara rantai bergemerincing. Saat itu pula, ia menyadari pergelangan tangannya terasa berat oleh sesuatu yang dingin.

Ia baru menyadari kalau tangan kanan dan kirinya terlilit dengan rantai yang dikaitkan dengan kursi yang ia duduki. Dan lehernya yang terasa kaku karena ia tertidur dalam keadaan duduk.

Astaga!

Siapapun yang membawanya ketempat ini benar-benar tidak berperikemanusiaan untuk sekedar meminjamkannya ranjang. Well, itupun jika yang membawanya adalah manusia.

Ia menunduk lagi dan mengamati rantai yang melilit kakinya.

Sial!

Ia mulai mengingat kejadian yang barusaja menimpanya. Taman hiburan, Rollercoaster, air mineral, Daniel yang tersenyum misterius... Ah ya benar, dimana lelaki keparat itu?

'Ceklek'

Sosok yang tadi ia umpat pun muncul dari balik pintu dengan penampilan acak-acakan dan darah pada kerah kemeja yang ia kenakan. Rambutnya entah karena apa basah dan berantakkan namun menambah kadar ketampanan pria itu. Sadarlah! Ia yang menculikmu, Anastasia!!!

Lelaki itu menarik kursi tanpa sandaran entah darimana dan mendudukinya tepat didepan Anastasia.

Wajahnya mendekat pada Anastasia dan tanpa sengaja Anastasia menghirup bau amis dari mulut Daniel.

Ia hampir muntah didepan lelaki itu kalau saja perutnya berisi sesuatu. Sayangnya, gadis itu bahkan lupa kapan terakhir kalinya sesuatu masuk dalam tubuhnya.

Kembali pada Daniel yang menatap wajah Anastasia dengan intens. Bahkan ia tidak peduli dengan kepala gadis itu yang terus mundur dengan ekspresi mual.

"Kau habis makan apa sih? Baunya seperti tikus got!" sungut Anastasia pada akhirnya.

Hening...

Sebelum akhirnya Daniel memundurkan kepalanya dan terbahak keras hingga membuat Anastasia mengernyit. Apakah yang ia katakan salah? Atau lucu?

"Hei, kau benar-benar gadis yang lucu." balasnya setelah tawanya berhenti.

Gadis ini mengerjapkan matanya bingung.

"Kenapa? Apanya yang lucu?"

"Kukira kau akan berteriak histeris seperti gadis lainnya. Mengatai aku iblis atau sejenisnya." Daniel mengendikkan bahunya acuh.

Sedangkan Anastasia sedang tidak connect. Ia kebingungan. Bahkan tak terlintas sedikitpun keinginan untuk memaki lelaki yang telah menculiknya.

"Hah? Kenapa mereka berbuat seperti itu?" tanyanya dengan wajah blank.

"Astaga! Kau dari planet mana sih? Kau tidak sadar kalau kau sekarang sedang diculik?"

"Ah benar juga..... Hei apa kau yang menculikku?! Kenapa kau menculikku?! Jangan katakan kalau kau adalah om om mesum yang suka menculik gadis untuk........"

Daniel mulai menggelengkan kepalanya ketika menyadari gadis yang ia bawa jauh dari perkiraannya.

Tadinya ia kira gadis ini pintar bahkan jenius karena sifat pendiam yang membuatnya terlihat anggun. Dan yang dihadapannya sekarang adalah gadis yang berteriak tak jelas mempertanyakan hal yang tidak penting. Tidakkah ia menyadari kalau nyawanya sedang terancam?

"DIAM"

Gadis itu terdiam.

Daniel beranjak dari kursinya dan menuju pintu tadi. Ia keluar entah berapa lama dan kembali dengan pria bertubuh kecil dan pakaian yang tidak layak di punggungnya. Mungkin preman kota.

"Apa yang akan kau lakukan?"

Daniel membaringkan pria itu ke lantai dan mengangkat sebelah tangannya yang terkulai lemas. Ia mendekatkan tangan itu kemulutnya dan melihat ekspresi gadis itu.

Anastasia terlihat membelalak ketika menebak apa yang akan ia lakukan.

"Jangan bilang kau ini..."

Daniel mengeluarkan taringnya dan menusukkannya pada tangan ringkih itu. Mulai menghisap sisa darah pada tubuh itu dengan rakus.
"Aaaakhhhh!!!!"

Anastasia berteriak histeris ketika melihat Daniel mendongak dengan sisa darah yang mengalir dari sudut bibirnya menuju leher.

Daniel melangkah mendekat dan kali ini Anastasia berusaha melepaskan rantai itu dan membuat pergelangannya memerah. Ia tak peduli. Ia lebih sayang pada nyawa dan leher mulusnya.

Daniel menumpukkan dua tangannya pada kedua sisi pegangan kursi hingga membuat wajahnya berada di depan Anastasia.

Gadis itu masih terus meronta. Kakinya yang terantai juga ia hentakkan hingga tak terasa tangannya kini telah tergores dengan rantai yang cukup berkarat.
Darah pun mulai tampak dari goresan rantai itu dan semakin meluap.

Oh tidak. Tidak seharusnya ia mengeluarkan darah didekat vampir. Dasar ceroboh! Kau bisa saja mati sekarang.

Mata vampir itu kini berkilat merah dan kelihatannya ia sedang menikmati aroma yang sedap dari goresan kecil Anastasia.

Vampir itu mendekatkan bibirnya yang entah sejak kapan terhiasi dengan dua taring yang mencuat pada ceruk leher gadis itu.

Perlahan... Perlahan...

Hingga...

Anastasia mengejang ketika lehernya terasa dikoyak dua benda tajam yang bersisian.

Ia memejamkan kedua matanya perlahan.

Apakah malaikat kematian sedang dalam perjalanan menjemput Anastasia?

~~~
Hai hai...

Author comeback.

Udah jelas kan siapa vampirnya.

Ok. Jangan lupa vote dan komen

Marlia

Anastasia and Mr Vampire [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang