Chapter 8

3.5K 192 2
                                    

.
.

"Masuklah.. Kuantar kau pulang" .
.
.

Seseorang di dalam mobil yang tak lain adalah Sasuke menyuruh Sakura agar masuk.

Tetapi Sakura tidak menjawab dan dia tampak menggigil kedinginan. Bagaimana tidak kedinginan, dengan menggunakan seragam sekolah lengan pendek dengan rok 4 cm diatas lutut..

"Hey.. " Sasuke pun memanggil Sakura lagi. Ternyata dari tadi Sakura hanya melamun entah apa yang dipikirkan. Sakura yang merasa dipanggilpun refleks menoleh ke sumber suara yang terdengar samar-samar karena derasnya hujan.

"Ehh.. Sasuke ada apa??" tanya Sakura setengah berteriak agar suaranya terdengar sampai ke mobil Sasuke.

Sasuke pun keluar dari mobil dan sedikit berlari kearah gerbang,tempat Sakura.

"kuantar kau pulang" jawab Sasuke agak geram.

"Tak perlu.. Aku akan menunggu hujan reda saja" tolak Sakura

"Apa kau mau mati kedinginan?" tanya Sasuke dingin

"Aku sudah bilang.. Tak perlu Sasuke nanti aku merepotkan muu..." Sakura masih bersikukuh untuk menunggu hujan reda.

"Tak ada penolakan. Tapii-" Sasuke tak melanjutkan perkataan nya dan langsung menggendong Sakura bridal style.

Sakura kaget, yaa,, tak menyangka Sasuke akan mengangkatnya.. "Eyy.. Turunkan aku" bilang Sakura setengah menjerit.

"Tak akan" ucap Sasuke tersenyum samar tapi masih nampak oleh Sakura

Degg!

'Dia tersenyum, ti- tidak Sakura lupakan Sasuke .. Relakan untuk sahabatmu.." batin Sakura

Sasuke pun membawa Sakura memasuki mobil. Dan kemudian Sasuke mengendarai mobilnya menuju rumah Sakura.

Selama perjalanan tak ada pembicaraan Sakura masih tampak menggigil..

"Haahh.." Sakura mengambil nafas sambil menggosokkan kedua telapak tangannya agar mengurangi rasa dingin yang dia rasakan.

Sasuke melirik Sakura "Dingin??" tanya Sasuke tanpa menoleh

"I-iya" jawab Sakura

Sasuke menepikan mobilnya dipingir jalan. Dan melepas jas sekolahnya dan memakaikannya kepada Sakura yang kedinginan.

"Ehh" Sakura blushing dan menoleh kearah samping.

"Pakailah.." kata Sasuke sembari menjalankan mobilnya lagi..

Sakura yang kelelahan pun terlelap tidur. Beberapa saat kemudian mobil Sasuke sudah sampai di depan rumah Sakura. Sasuke menoleh dan mendapati Sakura tertidur dengan damai.

Dia tak tega membangunkan Sakura.
'manis' batin Sasuke tersenyum

Hujan baru saja reda dia keluar dari mobil dan mengangkat Sakura lagi menuju kedalam rumah. Dia menekan tombol di depan pintu. Dan muncullah seorang wanita berwajah keibuan membukakan pintu.

"Sakura.. Kau sudah pu--" ucapan ibu Sakura terputus karena melihat seorang lelaki menggendong anaknya

"Heyy.. Apa yang kau la-" ucap Mebuki, ibu Sakura terpotong lagi karena Sasuke segera menyahut

"Maaf Baa-san saya tadi mengantarkannya tapi dia tertidur di mobil saya" jelas Sasuke

"Ooh. Begitu kalau begitu. Ayo masuk.. Antarkan Sakura kekamarnya. Pasti dia berat yaa.. " kata Mebuki.

Sasuke pun berjalan memasuki rumah Sakura

"Di sebelah sini kamarnya" kata Mebuki yang berdiri di depan sebuah pintu kamar bercat pink.

Mebuki membukakan pintu kamar Sakura dan Sasuke masuk kedalam ruangan yang bernuansa merah muda, terlihat feminim.

Ia meletakkan Sakura pada ranjang Sakura dan segera keluar dari kamar tsb.

Sasuke pun keluar dan pamit pada Mebuki
"Permisi baa-san saya pamit pulang. "

"Ehh. Kenapa tidak mampir dulu?? ?? " tanya Mebuki

"Ini sudah sore. Lainkali saja. ." jawab Sasuke

"Baiklah. terimakasih sudah mengantarkan Sakura yaa. Lain kali mampir.. Hati hati" ucap Mebuki sambil tersenyum

Sasuke pun beranjak keluar dari rumah Sakura dan mengendarai mobilnya untuk pulang.

Mebuki pun menutup pintu dan pergi melakukan kegiatannya yang tertunda tadi..

At 18.30 pm

Sakura terbangun dari tidurnya.. Mengerjapkan matanya beberapa kali.
"Dimana akuu?" Sakura masih setengah sadar

"Eh.. Bukankah tadi aku dimobil Sasuke.. ? Kenapa aku bisa dikamarku." heran Sakura dia menatap pakaiannya, masih seragam sekolah dan jugaa 'jas Sasuke.'

"Siapa yang membawaku kekamar. Memangnya Sasuke bisa masukk" Sakura masih terheran heran.

Dia pun beranjak dan segera mandi.

Skipp

Dia keluar dari kamarnya dan berjalan menuju meja makan.

"Ada makanan?? Siapa yang membuat?" tanya Sakura

Di dapur tampak ada seseorang yang tak lain adalah ibu Sakura.

Sakura kaget. Kapan kaa-san nya pulang. Mebuki yang merasa kehadiran Sakura pun menoleh..

"Sakuraa, sudah bangun .. Tidurmu nyenyak?" tanya Mebuki

"Kaa-san kapan pulang??" tanya Sakura

"kaa-san tak tega meninggalkan Kau sendirian dirumah, jadi kaa-san pulang cepat. " jelas Mebuki

"Tapi aku bisa mandiri tauu " Sakura mengerucutkan bibirnya

"Hmm.. Sekarang makanlah.. Kau lapar bukan" suruh Mebuki pada Sakura

"Ehh,, kaa-san siapa yang membawaku kekamar?" heran Sakura

"Laki laki yang tadi mengantarmu.. Kekasihmu kah? " balas Mebuki

"Haah,, jangan2 Sasuke? " kaget.. Yaa tak menyangka Sasuke akan membawanya sampai kekamar. Kenapa tidak membangunkannya..
"Kenapa.. Kalian cocok lhoo" goda mebuki
"ah, dia bukan siapa siapa ku kaa-san." elak Sakura

"Ahh.. Masa gak papa kaa-san mu ini merestui mu kok. Kamu kan sudah dewasa." Kata Mebuki lagi

Sakura diam tak menjawab.

"Ahh,,siapa tadi namanya.. Sasuke?? kan dia tampan" kata Mebuki lagi

"Cukup kaa-san jangan menggodaku" balas Sakura

Ia yang sudah selesai makan pun pergi kekamarnya.

Sakura menghempaskan tubuhnya diatas ranjang .

'kenapa Sasuke begitu baik padaku.. dia tak sedingin yang kukira . Tidak sakuraa.. Kau tidak boleh berharap lebih darinya.. Dia hanya menolongmu saja.. Jangan salah pahamm.. Ingatt.. Sahabatmu juga mencintai nya kau harus merelakannya.. Lupaakan.. Luupaakaann.' batin Sakura bimbang sambil menggelengkan kepalanya..

.
.
To Be Continued
.
.

.gimanaa??.. Lanjut gak..
Vomment yaa..

.
.

Kebahagiaanku (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang