I

71 15 4
                                    

Aletha meniup rambutnya kesal. Matanya menyisir sekitar, mencari seseorang yang harusnya bertanggung jawab atas kondisinya saat ini. Berdiri khidmat dengan menerima tatapan membunuh dari siswa-siswi yang berbaris rapih didepannya.

Apalagi, mengingat dirinya merupakan mantan ketua OSIS. Ya, walaupun sudah ada tittle 'mantan', tapi tetap saja tidak melunturkan kewibawaannya. Ketua OSIS yang sering dideskripsikan begitu sempurna dan didefinisikan sebagai sosok yang hebat. Namun hal itu sudah tercoreng olehnya, sebab ketelatannya disekolah barunya ini yang belum saja satu bulan masuk, tapi sudah tercatat dalam blackbook terkutuk itu!

Aletha meneguk ludahnya lagi. Sudah hampir berakhir upacara, sang protokol tengah memerintah pembaca doa untuk membacakan doa.

Aletha menghembuskan nafasnya kasar. Setidaknya, penderitaannya akan segera berakhir.  Ia tak perlu lagi berbaris sendirian disini. Ditempat yang entah sengaja atau tidak, mendapatkan sorotan matahari paling terik. Seharusnya, dia tidak dipajang sendiri disini. Seharusnya seseorang yang ia juluki 'Bocah Kampret' itu juga menemaninya disini!. Merasakan betapa malu dan panasnya berdiri disini!.

"Para peserta upacara dipersilahkan meninggalkan lapangan upacara!" ucap protokol.

Semua barisan segera bubar ke masing-masing kelasnya. Aletha memilin bajunya. Ya, saatnya wawancara oleh guru BK! Good Happiness, Letha! ujarnya pada diri sendiri.

♡♤♤♡♤I'm Fine♤♡♤♤♡

"Demi apa lo telat?" ujar Kania setengah berteriak. Aletha yang duduk didepannya hanya bisa menutup telinga. Berjaga-jaga agar dirinya tidak perlu mengunjungi dokter THT.


"Seorang Aletha Ratu Fanya telat?" ujar Arra, tak kalah heboh. Aletha yang merasa tersudutkan,memutar bola matanya malas.

"Tadi tuh gua berangkat udah pagi banget! Tapi karena semalam gua nonton detective conan marathon,gua ngantuk deh pagi-paginya!" bela Aletha menggebu-gebu.

"Gua kebawa sampai bogor lagi coba!" tambah Aletta yang membuat Kania, Arra, dan Natasha tertawa terbahak-bahak.

Aletha menggembungkan pipinya kesal. Ia berdecak.
"Ck... dah mana tuh angkot gak ada yang lewat-lewat. Bikin gua dongkol setengah mati!"

"Dan guys, lo semua harus tau kalau hari ini gua ketemu 2 mahluk astral yang bikin hari ini makin buruk!" ujar Aletha sarkastik. Semua diam menyimak.

"Yang pertama, gua ketemu sama cowok brandal dan jayus. Dia tuh nyolot banget! Gua ngomong apa dia nyawut, pokoknya dia tuh bikin tensi darah gua naik! Tadi tuh karna kepepet, gua maksain buat duduk bareng sama dia!."

"Astagfirullah hal'adzim nak... tobat lo! Cowok belom kenal ae udah lo pepet!" ledek Natasha.

"Ish, bukan gitu!" omel Aletha.

"Gua udah pakai jaket tebel. Terus taruh tas gua juga sebagai pembatas!" jelas Aletha.

"Pakai tas?" tanya Arra meyakinkan. Aletha mengangguk.

"Sempit dong! Pantat lu aja segede gajah!" celetuk Arra tanpa dosa. Semua tertawa, sedangkan si empunya nama mentapa Arra tajam.

"Kampret!" tukas Aletha kejam.

"Terus, mahluk astral yang satu lagi siapa?" tanya Natasha.

"Alvaro." ujar Aletha singkat. Natasha, Arra, dan Kania membelakakan mata.

"Ka Alvaro?"

"Demi apa?"

"Kenapa emang dia?"

I'M FINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang