Epilog

10.7K 588 45
                                        

All About Harmony

...

Naruto, Boruto dan Himawari menunggu dengan gelisah didepan ruangan bersalin dirumah sakit. Didalam sana Hinata sedang berjuang melahirkan bayi yang sudah dikandungnya selama sembilan bulan. Sembilan bulan yang terasa mengekang untuk Hinata.

Suami dan kedua anaknya tidak melepaskan pandangan mereka sedetikpun dari Hinata. Naruto bahkan meninggalkan bunshin untuk menjaga Hinata setiap saat terutama ketika Boruto sedang tidak ada dirumah dan hanya bersama Himawari.

"Kenapa lama sekali tou-chan!" Boruto menjadi sangat tidak sabar. Ia tidak ingat apa dirinya juga menunggu dengan gelisah seperti ini ketika Himawari lahir karena dirinya masih sangat kecil saat itu. Sementara Himawari ini pengalaman pertamanya menunggu kelahiran adiknya jadi tentu saja ia juga gugup.

Boruto sudah pasti tidak akan mengerti perasaan Naruto yang sudah merasakan ini untuk ketiga kalinya. Dan tidak ada yang berubah. Naruto pucat pasi.

"Tou-chan tidak tau Boruto. Ini rasanya lebih lama dibanding menunggu kelahiranmu dan Himawari." Naruto terus mondar mandir didepan pintu.

Sebenarnya tidak juga, saat kelahiran Boruto, Naruto bahkan merasa sudah menunggu selama seratus tahun dan terus berlanjut sampai akhirnya Sakura memanggilnya untuk melihat Hinata dan putranya.

Penantian panjang itu akhirnya selesai setelah pintu dibuka dan Sakura mempersilahkan Naruto dan kedua anaknya masuk.

"Nah sudah berakhir, sekarang kau boleh melihat anak-anakmu." Sakura tersenyum sambil melepaskan sarung tangannya.

Naruto melotot mendengar ada yang ganjil dari kata-kata Sakura, "Anak-anakku? maksudmu ada lebih dari satu?"

"Ya, Hinata melahirkan anak kembar."

"KEMBAR ?!"

Itu merupakan suara yang keluar dari mulut Naruto, Boruto dan Himawari secara bersamaan.

"Maksud Sakura ba-san apa Hima punya dua adik sekaligus? apa mereka perempuan? atau laki-laki?" Mata Himawari berbinar-binar penuh kebahagiaan mendengar dia akan punya dua adik sekaligus.

"Benar sekali Hima, kau memiliki keduanya, satu adik laki-laki dan satu adik perempuan." Sakura menjawab pertanyaan Himawari dengan riang. Sakura sendiri kaget melihat kembar beda gender tersebut.

Sementara Himawari berteriak-teriak senang, Naruto dan Boruto masih terdiam ditempat. Naruto bahkan sedikit ngeri membayangkan ia punya dua anak sekaligus sekarang. Dan menjadi empat ditambah dengan yang berdiri disekitarnya sekarang.

Empat.

Apa dirinya sanggup?

Ya, Naruto sanggup.

"Sekarang masuklah Naruto, kau pasti kaget melihat anak-anakmu ini."

Perkataan Sakura menghentikan lamunan Naruto. "Apa mereka kali ini mirip Hinata? Atau lebih mirip dengan ku?" Lagi, kalau boleh Naruto tambahkan.

"Keduanya." Sakura tersenyum simpul dan mengajak Naruto dan anak-anaknya masuk.

Naruto bisa melihat wajah lelah sekaligus bahagia dari Hinata.

"Naruto-kun, lihat, kau punya dua anak sekaligus kali ini." Hinata tersenyum cerah sambil menggendong salah satu anaknya, dan yang satu lagi digendong oleh seorang perawat.

Perawat tersebut menyerahkan anak yang digendongnya pada Naruto, "Nah ini yang laki-laki, dan dia adalah yang kakak."

Naruto menerimanya dengan tangan sedikit gemetar.

Naruto sedikit tertegun melihatnya. Ini seperti melihat Himawari versi laki-laki. Sakura bilang mereka mirip Naruto dan Hinata tapi menurut Naruto hanya warna rambutnya yang mirip Hinata, bahkan ia jiga punya dua garis dipipi seperti Boruto dan Himawari.

Namun ketika bayi tersebut membuka mata Naruto tertegun, itu adalah mata lavender istrinya.

"Papa, papa, Hima juga mau lihat!" Himawari menarik-narik baju Naruto dan menyadarkan Naruto dari keterpesonaannya.

Naruto berjongkok dan membiarkan Himawari serta Boruto melihat adik mereka.

Bisa ditebak, mata Himawari dan Boruto berbinar-binar dan juga merasa terpesona dengan adik baru mereka.

"Waaah, dia mirip Hima tapi dalam bentuk laki-laki, dia juga punya mata seperti mama." Hima girang bukan main melihat adiknya yang mirip dengannya kecuali bagian mata.

"Kalian pasti juga akan kaget melihat adik perempuan kalian yang satu ini." Hinata masih tidak bisa berhenti tersenyum. Ia sendiri merasa terpesona dengan bayi-bayi yang dilahirkannya. Anak-anaknya.

Ketiga orang tersebut jelas merasa penasaran mendengar kalimat Hinata.

"Berikan dia padaku Naruto-kun, aku sudah selesai menyusui yang perempuan, sekarang kau bisa melihatnya."

Naruto menyerahkan kembali anaknya kepada si perawat kemudian menggendong si bayi perempuan.

Naruto tidak bisa menahan kekagetannya. Yang ada digendongannya sekarang adalah dirinya dan Boruto dalam versi perempuan, dan jangan lupakan dua garis dipipinya. Tapi yang membuat Naruto tersentak adalah matanya juga milik Hinata.

Merasakan tarikan dibajunya, Naruto berjongkok lagi. Dan sekali lagi Boruto dan Himawari takjub melihat adik perempuan mereka.

"Dia seperti Boruto nii-chan tapi dengan mata seperti mama juga!"

Boruto sendiri merasa sangat syok, apa seperti ini dirinya jika menjadi perempuan?

Sakura melihat ekspresi mereka bertiga sambil tersenyum geli. "Yaah walaupun secara teknis mereka juga lebih banyak mirip kau Naruto, tapi mereka juga mirip Hinata kan?"

Naruto mengangguk mengiyakan sambil masih memandang bayi kecilnya, ia tidak bisa berpaling dari wajah bayi mungilnya tersebut.

"Jadi kau sudah memutuskan siapa nama mereka Naruto?" tanya Sakura.

Mendengar itu barulah Naruto mendongak menatap Sakura kemudian beralih pada Hinata yang sedang menggendong bayi laki-laki mereka.

Melihat Hinata yang tersenyum sangat manis padanya, Naruto mengangguk mengambil keputusan.

Naruto tersenyum puas dan berkata,

"Ya, nama mereka Hirota Uzumaki dan Naruko Uzumaki."

.
.
.
The Real END

*Sebenarnya ini jadi satu sama chapter terakhir, tapi karena terlalu panjang jadi saya pindahin epilog nya disini.

Dan ada pengumuman penting juga setelah ini😊😊😊
Silahkan di next➡➡➡

All About HarmonyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang