Chap 3 : Penyesalan Naruto

9.8K 680 50
                                    

Naruto milik Masashi Kishimoto

Rate: T

Genre : Drama, Family

Warning : My first FF, judul mungkin tidak nyambung, kata-kata masih amburadul, Typo(s), DLDR.

...

All About Harmony

Chapter 3 : Penyesalan Naruto

...

Happy Reading

...

Ini benar-benar bencana.

Sikap dingin Himawari tidak main-main. Ini lebih mengerikan daripada Himawari mengeluarkan byakugannya. Himawari, malaikat kecilnya Naruto yang manis terus mengatakan hal-hal yang membuat jantung Naruto serasa ditikam sangat perlahan.

"Hima sudah mengantarkan bekal untuk papa jadi sekarang Hima akan pulang." kata-kata Himawari terdengar lembut namun terasa sangat dingin di telinga Naruto.

"A-aa Hima akan pulang? papa akan mengantarkan Hima pulang." Naruto beranjak dengan kaku, namun Himawari menahannya.

"Tidak perlu papa, Hima bisa sendiri, Hima sudah besar."

Tidak boleh. Naruto ingin putrinya tetap menjadi putri kecilnya. ia tidak siap jika Himawari harus beranjak dewasa.

Sudah berapa lama ia sibuk menjadi hokage hingga melewatkan pertumbuhan putri kecilnya?

Sudah berapa banyak yang ia lewatkan hingga sekarang ia harus mendengar sindiran-sindiran itu dari mulut malaikatnya?

Apa yang sebenarnya telah ia lakukan pada keluarganya hingga menjadi seperti ini? 

Jika Boruto, Naruto sudah memakluminya apabila anak laki-lakinya itu membuat ulah dan mengumpatinya tepat di depan wajahnya. Tapi ini Himawari, putrinya yang selalu tersenyum manis untuknya.

"Hima pulang dulu, selamat tinggal, maaf mengganggu waktunya hokage-sama." Himawari membungkuk sopan dan melangkah keluar dari ruangan tersebut, meninggalkan Naruto dan Shikamaru yang terdiam mematung.

Sikap sopan Himawari dan panggilan 'Hokage-sama' menjadi penutup sekaligus tikaman paling menyakitkan dari rangkaian sindiran yang Himawari tunjukkan untuk dirinya. Seumur hidup, ini pertama kalinya ia benci dipanggil 'hokage-sama'. Naruto tidak mau Himawari bersikap sopan padanya, ia ingin Himawari bermanja-manja padanya. Naruto tidak suka panggilan 'hokage-sama' dari Himawari, ia ingin mendengar teriakan riang Himawari yang memanggilnya 'tou-chan' atau 'papa'.

Shikamaru yang hanya bisa diam melihat drama kecil Naruto dan Himawari. Ia menghembuskan nafas pelan sambil menatap iba pada Naruto. Shikamaru cukup mengenal Himawari dengan baik, gadis kecil itu sangat ramah seperti ibunya dan punya senyum manis yang selalu menyertai wajahnya.

Tapi kali ini?

Senyum manis itu berubah menjadi sindiran-sindiran manis namun menusuk. Shikamaru bisa melihat Naruto masih syok dengan kejadian barusan.

“Naruto, mungkin sebaiknya kau pulang kerumah hari ini.”

Sebenarnya Shikamaru sudah kasihan melihat Naruto yang sangat jarang pulang kerumahnya, tapi mau bagaimana lagi. Insiden setelah ujian chunnin membuat Naruto harus bekerja ekstra keras. Memperbaiki kerusakan yang terjadi, menyelidiki hal-hal terkait Momoshiki Ootsutsuki atau musuh-musuh lain yang mereka yakini akan muncul setelah kejadian itu yang akan mengancam keamanan desa. Belum lagi ujian chunnin yang kacau juga harus ditangani kembali secepatnya karena ini menyangkut shinobi-shinobi lain dari luar desa.

All About HarmonyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang