Prologue

451 21 0
                                    


Terjadi pertikaian di sebuah halaman belakang Hirosi Gakugen teknik menegah atas di kyoto, 1 pemuda melawan beberapa gerombolan siswa berbadan besar yang ingin mengahajarnya. Tetapi pemuda itu dengan santainya menghindar serangan mereka, ia hanya mengunyah permen karet di dalam mulutnya.


ketika pemuda itu sudah merasa kesal dan memulai memukul orang - orang yang ingin menyerangnya. Semua musuh telah ambruk dan hanya 1 orang yang tersisa.

" Ku hajar kau !" Teriak pria besar dengan melemparkan tinjuan ke arah pemuda itu, tetapi pemuda itu menahan dan hanya tersenyum menyeringai di bibirnya.

" kau sudah kalah, b-a-k-a " Pemuda itu tersenyum menyeringai dan mengetatkan cengkraman tangan siswa besar itu yang lebih darinya.

"ughh.. sial, kalian bangun hajar dia !!" Siswa besar itu merasakan sakit di tangannya dan memerintahkan anak buahnya yang sudah tergeletak lemas di lantai untuk menghajar pemuda itu.

" Kalian berani denganku?" Tanya pemuda cantik dengan tatapan menyeramkan dan matanya terlihat memancarkan sinar merah dan tersenyum menyeringai. otomastis menyebabkan semua yang tergeletak itu pergi lari terbirit - birit meninggalkan bossnya.

" SIAL" Pria besar itu terlihat sangat kesal dan berusaha untuk menendang pemuda itu, tetapi pemuda itu dengan segera memancarkan sinar kilau di matanya dan memukul wajah pria tinggi itu dan menendang ulu hatinya. Pemuda itu terus menerus menghajar pria besar itu hinggaa tidak sadarkan diri dan tergeletak di tanah.

" Rasakan , I'm the winner " Pemuda tersebut tersenyum menyeringai dengan bangga. Sebelumnya ia menantang Banchou terdahulu yaitu pria besar ini, ia sangat menginginkan dirinya di anggap kuat oleh orang lain.

Dia memang kuat, Pemuda itu fisiknya lebih kecil dari pria besar itu tetapi ia telah memenangkan pertarungan, fisik dari pemuda itu sangat jauh dari kata seperti orang kuat karena ia memiliki tubuh pendek, berwajah feminim dan memiliki senyum indah. Ya jelas pemuda itu adalah Yamada Ryosuke yang kini telah menjadi Banchou karena sudah mengalahkan banchou sebelumnya yaitu pria besar tadi.

Beberapa sekolah masih memiliki tradisi dengan adanya banchou . Banchou secara umum diartikan sebagai pemimpin anak-anak berandalan. Sebenarnya sebutan banchou hanya ada di zaman Showa tetapi tradisi ini masih terdapat di beberapa sekolah di era heisei ini, apalagi sekolah Ryosuke ini adalah terletak di kota kecil atau perdesaan. Untuk menjadi banchou seseorang harus mengalahkan banchou sebelumnya. Siapapun yang menjadi banchou memiliki pengaruh yang besar sekali dan menjadi orang yang paling di hormati di sekolah tersebut. Para guru terkesan membiarkan budaya premanisme di sekolah itu, mereka terlalu takut dengan murid - muridnya. Ya sebelumnya sekolah ini hanya di isi dengan siswa - siswa nakal dan menyeramkan.

Semenjak Ryosuke mengalahkan Banchou terdahulu, semua siswa di sekolahnya tunduk terhadapnya. Ryosuke selalu menyuruh semua budaknya bagaikan seorang raja, tetapi tidak semua tunduk dengannya ada beberapa siswa disana mencoba untuk menghajar Ryosuke untuk merebut posisi Banchou.Ryosuke hanya tersenyum menyeringai ketika berhadapan dengan beberapa orang yang tidak tunduk dan berusaha untuk menghajarnya, yaa Ryosuke selalu menang dan tetap menjadi Banchou di sekolahnya.

tetapi kadang kala ia harus menghadapi Banchou sekolah lain yang ingin mengalahkannya, di kota kecilnya setiap sekolah memiliki Banchou . Mereka berlomba - lomba untuk menjadi sekolah terkuat, semenjak Ryosuke menjadi banchou di Hirosi Gakugen sekolah tekniknya meanjadi sangat kuat dan di takuti oleh sekolah lain. karena Yamada Ryosuke dikenal sebagai Mawar berduri, dimana memiliki keindahan dan memiliki kekuatan yang sangat besar seperti duri mawar.

♬♬♬♬♬♬♬♬♬

Diluar dan di sekolah ia sangat berbeda, tetapi ketika ia dirumah Ryosuke selalu berada di kamarnya melakukan aktifitas kesukaannya secara serius, ia sangat menyukai hobinya itu. Karena ketika ia melakukan itu perasaannya sangat senang. Menyatukan beberapa kain woll dengan alat menyulam, yaa ia sedang merajut. Ryosuke sangat gemar merajut walaupun ia di kenal sebagai sosok yang menyeramkan di luar sana , ia sesungguhnya memiliki hobi yang sedikit penuh dengan kesabaran.

"tok tok tok " suara ketukan pintu.

"Ryo-chan " Terdengar sosok ayahnya yang memanggilnya di balik pintu kamarnya.

" Tsk, nanni?" Tanya Ryosuke dengan malas, karena ketika ia sedang merajut ia tidak ingin di ganggu oleh siapapun.

" Buka pintunya, mama dan papa ingin pergi ke luar" Seru ayahnya di balik pintu.

" Wakatta, silahkan pergi!" Teriak Ryosuke merasa kesal di dalam kamarnya, ia tidak ingin membuka pintu kamarnya.

" Ryo-chan cepat keluar sayang " Seru mamanya, Ryosukepun akhirnya bangkit dari duduknya dan berjalan kearah pintu dan membukanya dengan malas.

" Nanni?" Tanya malas Ryosuke ketika telah membuka pintu.

" Sayang, papa dan mama ingin pergi untuk makan malam romantis diluar dan-" Seru mamanya tetapi terhenti ketika Ryosuke mendorong mereka untuk cepat pergi, karena ia merasa risih kedua orang tuanya selalu seperti itu terlihat seperti pasangan bodoh baginya.

" Wakatta aku mengerti, mari aku antar kalian hingga pintu nee" Ryosuke terus menerus mendorong kedua orang tuanya untuk cepat pergi, karena ia ingin sendirian dirumah.

" Tapi Ryo-chan-" Seru ayahnya tetapi terhenti juga karena Ryosuke terus menerus mendorong mereka dan berbicara, menyebabkan mereka tidak melanjutkan bicaranya dan sudah berada di luar rumah menaiki mobil untuk pergi.

" Selamat bersenang - senang !" Teriak Ryosuke melambaikan tangannya kepada orang tuanya yang berada di dalam mobil. kedua orang tuanya hanya tersenyum lebar mellihat kearah anaknya dan mobil pun mulai di jalankan.

" YATTA, akhirnya aku sendirian! " Seru Ryosuke merasa gembira.

♬♬♬♬♬♬♬♬♬

Ryosuke awalnya kembali kekamarnya ingin melanjutkan rajutannya, tetapi moodnya tiba - tiba menjadi bosan dan ia berjalan kearah ruang keluarga menonton DVD sendirian disana. selama 1 jam Ia tertawa terbahak - bahak melihat film kartun yang berada ditelevisi itu hingga terdengar suara bel di pintunya.

" Tsk, siapa sih itu! mengganggu" Decak Rosuke, mengabaikan bel itu dan tetap menonton . Ryosuke merupakan tipikal yang tidak menyukai kehadiran orang lain ataupun orang asing.

"TINGTONGTINGTINGTONG" Suara bel terdengar semakin cepat dan membuat berisik di telinga Ryosuke.

" TSK sial siapa si itu, ingin aku hajar !" Ryosuke bangkit dari dari sofa dan berjalan mengarah ke arah pintu.

Ketika pintu itu di buka olehnya, ia terdiam dengan mulut sedikit menganga karena ia melihat pria tinggi tersenyum membawa koper menggunakan kacamata tebal dan di atas kepalanya terdapat sosok kucing hitam.

" konbanwa- " Pria tinggi tersenyum lebar , tetapi Ryosuke mengkerutkan alisnya dan Tanpa berfikir panjang Ryosuke dengan segera menutup pintu itu kembali.

" Chotto, kenapa pintunya ditutup" Terdengar suara rengekan Pria tinggi di balik pintu itu, Ryosuke tidak mengenal pria itu sehingga ia hanya mengunci pintu itu dan berjalan kembali menonton film kartunnya. tetapi semakin lama bel dan suara pria itu terdengar kembali di telinganya menyebabkan Ryosuke kesal dan kembali berjalan kearah pintu. Ketika pintu itu di buka ia dengan segera mengahajar Pria tinggi itu dan menyebabkan kucing di kepalanya terjatuh.

" Kau berisik !" Ryosuke menaiki nadanya.

" ughh, Chotto aku hanya ingin-" Belum Sempat Pria tinggi itu menyelesaikan bicaranya, Ryosuke menendangnya hingga tersungkur di lantai teras rumahnya dan menutup pintu itu kembali.

♬♬♬♬♬♬♬♬♬

" papa sayang sepertinya kita lupa memberitahu Ryosuke tadi? bagaimana ini " Seru ibu Ryosuke ketika berada di perjalanan pulang di dalam mobil.

" papa lupa " Ayah Ryosuke terlihat memegang kepalanya merasa khawatir.

" Kau tau Ryosuke sangat kasar dengan orang lain, bagaimana ini" Seru Ibu Ryosuke terlihat khawatir.

" Tenang, tamu kita ini anak yang baik pasti Ryosuke merasakan itu juga " Jawab ayah Ryosuke dengan tersenyum lebar.

" aku berharap seperti itu juga sayang, karena keluarga nakajima-" Ibu Ryosuke berbicara terlihat ingin mengeluarkan air mata tetapi terhenti dengan tangan genggaman Ayah Ryosuke.

" Daijoubu " Ayah Ryosuke tersenyum untuk menenangkan.

" un, haii"  

Bersambung...

Banchou!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang