Banchou!!! 10 (Ending)

382 18 2
                                    


  Matahari terlihat menyinari Kyoto dengan sedikit lebih terang dan panas, ya karena musim semi akan beralih ke musim panas.
Panas matahari ini terlihat lebih bertambah panas ketika kita melihat di sebuah halaman depan sekolah terlihat para murid SMA yang membawa beberapa senjata tumpul, sementara di luar pagar sekolah mereka terlihat segerombolan berandalan yang memiliki seragam yang berbeda dengan siswa yang berada di dalam halaman sekolah itu.

Sebelumnya sekolah itu adalah Hirosi Gakugen, sekolahnya kini terlihat akan di serang besar - besaran. Semua siswa Hirosi Gakugen terlihat memasang peratahanan apabila musuh - musuhnya masuk ke dalam wilayah sekolahnya.

Kenapa itu? Kok gitu, padahal sebelumnya adem ayem ajah?
Ya, kali ini semua sekolah SMA di Kyoto mulai bersatu untuk mengalahkan Hirosi Gakugen. Chinen terlihat berada di baris terdepan dan Inoo terlihat berada di belakang Chinen sementara bachou - banchou lainnya terlihat bersiap-siap di belakang Inoo. Semua saling menatap sinis dan mengibarkan aura panas yang siap untuk berkelahi, tetapi tiba - tiba semua siswa Hirosi gakugen meminggir dan membuat jalan memanjang.

Setelah beberapa lama kemudian dapat terlihat sosok pria pendek yang terlihat menekuk kedua alisnya keluar dari pintu utama sekolah tersebut, ya sebelumnya pria itu adalah Yamada Ryosuke sang banchou Hirosi Gakugen.

" Akhirnya aku bisa bersenang - senang " Gumam Ryosuke kini terlihat tersenyum menyeringai, Chinen tampak sudah semangat bertarung sementara Inoo terlihat tersenyum ketika melihat Ryosuke.

" IKZOU! " Teriak Ryosuke dan semua budaknya berlari untuk menghajar musuh dihadapannya. Semua musuhnya yang berada diluar juga terlihat mendobrak pagar sekolah itu hingga rusak dan masuk secara paksa.

Kedua kerumunan terlihat menjadi saling menyatu dan mulai berkelahi, kali ini Ryosuke terlihat dengan lincah mengahajar semua musuh yang menganggunya. Chinen terlihat tumbang dan Inoo terlihat tidak memukul Ryosuke ia terlihat hanya tersenyum dan ketika mendapatkan itu Ryosuke dengan segera memukulnya, tetapi perlahan terlihat seorang pria yang menghampirinya dan mulai ingin memukul Ryosuke. Dengan kecepatan kilat Ryosuke terlihat mulai mengelak dan menahan kedua tangan pria itu.

Setelah beberapa lama kemudian, Ryosuke mulai melakukan penyerangannya. Ia terlihat terus menerus menghajar pria itu tanpa ampun, ketika pria itu tumbang Ryosuke terlihat tersenyum menyeringai memandang musuhnya sudah tergeletak KO.

" Cih, rasakan itu Yuto " Decak Ryosuke di benaknya dengan tersenyum menyeringai.

Kalian pasti bingung kok Yuto? Ya, sebelumnya Ryosuke ketika menghajar musuh - musuhnya wajahnya berubah menjadi wajah Yuto.

Karena tingkat emosi untuk menghajar Yuto itu sudah berada di tingkat dewa, ia kesal karena Yuto tidak pernah berkunjung mengunjunginya. Ya walaupun Yuto selalu menelepon dan mengirimkan email.

Ya itu adalah pikiran Ryosuke, sementara Semua budaknya terlihat bersorak bangga meneriakkan nama Banchou nya dengan sangat keras dan bangga.

Tetapi ketika ia mendapatkan handphonenya berdering dengan segera ia menatap tajam ke saku celananya dan mulai berlari ala ninja meninggalkan budaknya.

Ryosuke terlihat berlari menaiki tangga dengan sangat cepat hingga ia sudah berada di atas atap, awal handphonenya berhenti berdering dan ia terlihat kecewa.

Tetapi ketika handphonenya berdering kembali senyum lebar terlintas di wajahnya ketika melihat handphonenya itu terlihat nama "Nakajima Yuto" dan poto Yuto yang sebelumnya di edit oleh Ryosuke, yang dimana photo itu terlihat sticker " I love you".

"Bzzzzz lalala" Handphonenya terlihat masih berdering, ia terlihat mengambil nafas panjang dan berwajah serius untuk mulai mengangkat panggilan itu.

" moshi moshi" Jawab Ryosuke mulai menekuk kedua alisnya dan berusa untuk tetap tenang.

' Ryo-chan, kau sedang apa?' Tanya Yuto dari handphonenya.

" Seterah aku, itu bukan urusanmu" Seru Ryosuke terlihat salah tingkah dan merona, sebenernya dia senang karena bisa mendengar suara Yuto. Sebelumnya ia selalu menatap handphone menunggu panggilan dari Yuto.

' Souka, ...aku sangat ingin bertemu denganmu ' Seru Yuto dengan nada ceria.

" A-aku tidak ingin bertemu denganmu " Jawab Ryosuke terlihat wajahnya semakin memerah.

tetapi..

" ........ " Yuto tidak berbicara, sekitar 4 detik mereka hanya terdiam. Ketika mendapatkan itu Ryosuke terlihat kesal dan mulai berbicara kembali.

" O-oii kenapa kau diam? " Seru Ryosuke, awal Yuto tidak menjawab tetapi 2 detik kemudian Yuto terdengar tertawa.

'Jadi kau masih ingin berbicara dengan ku?' Tanya Yuto dengan nada tertawa.

'Tentu saja IYA BODOH !' Teriak Ryosuke di benaknya, tetapi...

" T-tidak " Seru Ryosuke dan terlihat melemas bahwa mulutnya ini .

Tetapi setelah beberapa lama kemudian, ia mendengar sebuah suara..

' Yuto-Sama ' Suara itulah yang menyebabkan matanya melebar.

'DARE?' Tanya Ryosuke terlihat menekuk kedua alisnya.

Ia dapat mendengar bahwa Yuto menyapanya dan berkata untuk tunggu sebentar, Ryosuke terlihat terdiam dan perlahan aura api tampak keluar sangat besar dari badannya.

' Ryo-chan, gome aku haru-' Seru Yuto terhenti dan..

Tutt

Ya, Ryosuke mematikan panggilannya itu.

"......." Ryosuke terlihat berdiri terdiam, dan dibenaknya suara wanita tadi selalu terngiyang di telingannya dan...

" SIAL, BERANINYA DIA ! " Teriak Ryosuke dengan sangat keras.

" Setelah hampir 2 minggu tidak bertemu denganku, dan kini dia... Grrrrr " Teriak Ryosuke kembali, ia sesungguhnya kangen dengan Yuto. Ia juga tidak memaksa Yuto untuk ke Kyoto, karena ia tau bahwa Yuto sedang menyelesaikan suatu masalah disana. Ya, walaupun ia tidak tau permasalahan apa itu. Yang ia tahu Yuto sedang berjuang untuk kedua orang tua yang bukan orangtua kandungnya.

Tapi ketika mendengar suara seorang wanita... Entah mengapa membuat dirinya kesal dan ingin rasanya menyeret Yuto untuk kembali ke Kyoto.
Ketika terus menerus terdiam, tiba -tiba terlihat pintu gedung mulai terbuka dan terlihat sosok pria yang tingginya hampir sama dengan Ryosuke keluar dari pintu itu.

"Yamachan" Panggil sosok tersebut dan menyebabkan Ryosuke menoleh kearah suara itu dan mendapatkan bahwa itu Daiki sahabatnya.

" Apa itu Yuto?" Tanya Daiki.

" Bagaimana kabarnya ?" Tambah tanya Daiki dengan tersenyum lebar dan menghampirinya.

" Tsk, aku tidak perduli dengannya! " Seru Ryosuke dengan alis sangat di tekuk dan memasukan handphone ke saku celana.

" Uso, kau rindu dengannya kan?" Tanya Daiki kini terlihat tersenyum menyeringai dan mencolek colek Ryosuke untuk menggodannya.

" Berisik ! " Teriak Ryosuke terlihat kesal.

" Oii kau kenapa, huh?" Tanya Daiki terlihat menekuk kedua alisnya.

"........ " Ryosuke terlihat terdiam.

" oii, kau sudah mengenalku berapa lama? masa kau tidak cerita denganku ?" Tanya Daiki kini dengan menekuk kedua alisnya, Ryosuke terlihat dengan segera menatap Daiki dengan tajam.

" TSK, Kau tau !?" Teriak Ryosuke.

" Tadi dia menelepon ku dan aku mendengar suara seorang wanita disana !" Tambah teriak Ryosuke dengan alis super di tekuk merasa kesal.

" Eee " Daiki terlihat terkejut.

" Aku tidak akan memaafkannya " Seru Ryosuke dengan tegas.

" O-oii mungkin itu temannya bodoh " Seru Daiki terlihat berusaha menenangkannya, Ryosuke yang mendengar itu perlahan tergeletak duduk.

Ryosuke terlihat terdiam, ia berfikir mungkin apa yang dikatakan Daiki itu benar. Yuto disana itu bukan untuk bermain dan berselingkuh, ia tau Yuto sedang berusaha disana untuk ayahnya dan ibu angkatnya.

" Dai-chan, aku rindu dengannya " Gumam Ryosuke kini terlihat sudah tenang dan matanya terlihat menatap lurus.

" Kau ingin bertemu dengannya ?" Tanya Daiki duduk disamping Ryosuke.

" Tidak, aku tidak ingin " Jawab Ryosuke dan membuat Daiki menekuk kedua alisnya.

" Apa itu bodoh" Decak Daiki dan terlihat duduk di samping Ryosuke.

" Tsk, aku kangen dengannya tapi aku-" Seru Ryosuke tetapi terhenti dan memerah.

" Kau kenapa bodoh?" Tanya Daiki.

" A-aku malu " Jawab Ryosuke terlihat merona dan terdiam.

Daiki yang melihat itu terlihat menghela nafas panjang dan mengeluarkan sesuatu dari saku celananya dan...

" Kau dengar itu Yuto?" Seru Daiki dan terlihat berbicara dengan handphonenya.

Ryosuke ketika mendengar itu segera menoleh kearah Daiki dan mendapatkan Daiki sedang berbicara dengan handphonenya.

'NANNI!' Teriak Ryosuke dibenaknya.

Sebelumnya ketika panggilan Yuto di matikan oleh Ryosuke, Yuto dengan segera menghubungi Daiki untuk menanyakan keadaan Ryosuke karena merasa khawatir. Ryosuke terlihat membatu dan otaknya tidak dapat berfikir karena ia sungguh sangat malu.

Daiki terlihat mulai mengsetting handphonenya menjadi loudspeker dan..

" Wakatta, aku akan kesana sekarang " Seru Yuto dan membuat Ryosuke terkejut dan memerah.

' EEEEEEEEEEEEE' Teriak Ryosuke di benaknya dan Daiki terlihat hanya tersenyum menyeringai.

♬♬♬♬♬♬♬

Ryosuke terlihat menutup semua jendela dan pintu menggunakan sebuah papan dan mendorong semua barang untuk mengantisipasi badai tidak masuk ke dalam kamarnya.
Kok badai? Ya, Badai yang membuat hatinya akan meledak karena kejadian memalukan tadi.

Sungguh perkataannya tadi siang itu sangat menjijikan dan memalukan, terlebih Yuto mendengarnya. Tingkat malu Ryosuke sudah hampir sama dengan 100 derajat celsius, Ryosuke terlihat tersenyum ketika sudah selesai memblok pintu kamarnya.

" Yosh, bila seperti ini dia tidak akan bisa masuk" Seru Ryosuke terlihat tersenyum.

Ryosuke setelah selesai, ia terlihat pergi melayang ke tempat tidur. Ketika sedang berbaring ia terlihat sedang berfikir dan memandang cicin di jari manis kirinya, ia memang sangat rindu dengan Yuto tapi seperti yang sebelumnya dia malu untuk bertemu dengannya. Terlebih ketika ia mengatakan kata-kata yang memalukan pada saat ia terakhir kali bertemu dengan Yuto. Ya, sebuah kata kramat baginya walaupun ia yakin Yuto tidak mendengarnya. Ketika mengingat itu perlahan Ryosuke terlihat meringkuk dengan sebuah guling dan memejamkan kelopak matanya mengingat pada hari dimana ia terakhir bertemu dengan Yuto di shinkansen waktu itu, ketika mengingat itu ia terlihat perlahan mulai melayang kedunia mimpi.

Detik demi detik telah berlalu dan sore sudah menjadi semakin gelap, Ryosuke terlihat sedang terlelap tidur di kasurnya tetapi ketika ia mendengar suara ketukan dan suara seorang pria kelopak matanya perlahan terlihat terbuka dan...

" Ryo-chan, kau di dalam ?" Seru sosok suara itu, Ryosuke yang mendengar suara Itu perlahan bertambah terkejut dan bangkit.

" Nanni! Dia benar-benar kesini!" Teriak Ryosuke di benaknya.

Tetapi

" ...... " Ryosuke terlihat terdiam dan menekuk kedua alisnya ketika mengingat bahwa Yuto bersama seorang gadis tadi.

" Ryo-chan gomen, dia teman sekolahku tadi aku ada sesuatu yang harus aku bicarakan dengannya " Seru Yuto menjelaskan tetapi Ryosuke tetap terdiam.

" Ryo-chan " Seru Yuto memanggil tetapi Ryosuke terlihat tetap terdiam.

" Wakatta, aku akan menunggu kau disini hingga kau keluar" Seru Yuto terdengar oleh Ryosuke.

' Aku tidak perduli ' decak Ryosuke dibenaknya dan terlihat mulai meringkuk dengan gulingnya kembali.

1 Jam telah berlalu dan pada saat itu Ryosuke masih terdiam di kamarnya, tetapi tiba - tiba ia mendapatkan bahwa ia ingin buang air besar sehingga ia ingin membongkar pertahanannya itu. Tetapi ketika ingin membongkar ia lupa bahwa Yuto pasti menunggunya diluar, awal ia ingin mengurungkan niatnya tetapi perutnya berbunyi dan menyebabkan dengan segera ia melempar semua pertahanannya dan melepas kayu-kayu yang menghalangi pintu kamarnya.

Ketika pintu sudah ia buka, ia tidak dapat melihat Yuto disana. Ketika mengetahui itu awal ia tersenyum menyatakan aman tetapi perlahan ia terlihat menekuk kedua alisnya karena kecewa bahwa Yuto tidak menunggunya. Ketika memikirkan itu ia mulai menggelengkan kepalanya dan dengan segera pergi ke dalam kamar mandi.

Sekitar 30 menit kemudian ia terlihat keluar dari kamar mandi dan kembali ke kamarnya.

Tetapi ketika ia sudah dikamarnya, terlihat sosok pria tinggi dengan kucingnya yang sedang duduk di sisi kasur.

" Yoo Ryo-chan " Sapa sosok pria tinggi atau Yuto.

" Meowww" Sapa Kuru terlihat tersenyum.

Ryosuke awal terlihat terdiam dan membeku, karena kini Yuto sudah berada di hadapannya. Awal ia terdiam tetapi perlahan ia tersadar ketika Yuto mulai tersenyum lebar.

" Eeee K-kau ! " Ryosuke terlihat terkejut ketika tersadar, pada saat itu Yuto terlihat tidak mengenakan kacamata.

" Aku sangat rindu dengamu Ryo-chan " Seru Yuto dan terlihat bangkit dan melangkahkan kakinya untuk mendekat dengan Ryosuke.

" .... " Ryosuke terlihat terdiam ketika melihat Yuto menghampirinya.

" Tadaima Ryo-chan " Seru Yuto dan terlihat dengan segera memeluk Ryosuke.

" ...... " Ryosuke terlihat terdiam dan merona ketika berada di pelukan Yuto, sebenarnya ia senang karena kini ia bisa bertemu dengan Yuto secara nyata setelah 2 minggu berlalu tapi tetap saja ia kesal dengan Yuto.

" Tsk, lepas !" Decak Ryosuke dan melepas paksa pelukan Yuto, Yuto ketika mendapatkan itu terlihat terkejut dan memandang wajah Ryosuke dengan terlihat bingung.

" ..... " Ryosuke terlihat terdiam dan tidak berani menatap kedua mata Yuto, tetapi Yuto yang melihat itu terlihat tersenyum.

" Kau cemburu ? " Tanya Yuto dengan tersenyum, Ryosuke yang mendengar itu terlihat dengan segera mendongak menatap mata Yuto dengan kedua alis di tekuk.

" T-tidak !" Teriak Ryosuke kini menatap kedua mata Yuto.

" Lalu.... , yang aku dengar tadi siang itu apa? " Tanya Yuto dan kini tersenyum lembut.

" ...... " Ryosuke terlihat terdiam dan kini memerah, Yuto terlihat masih tetap tersenyum menunggu jawaban Ryosuke.

" B-b-berisik kau ! " Teriak Ryosuke dan kini mulai ingin pergi menghindari Yuto, tetapi ketika Ryosuke melangkahkan kakinya Yuto terlihat menarik tangannya dan memeluknya kembali.

" Daisuki" Seru Yuto, Ryosuke ketika mendengar itu terlihat terdiam dan bertambah memerah.

Detik jam dinding dapat terdengar dan mereka hanya terdiam ketika saling berpelukan, tetapi setelah beberapa lama kemudian tiba - tiba terdengar suara pintu kamar terbuka dan terlihat ibu Ryosuke yang memasuki kamar itu.

" Uwaa, akhirnya kalian berbaikan hihihi " Seru ibunya, keduanya menoleh kearah suara itu dan Yuto perlahan terlihat mulai melepas pelukannya.

" Hai, Okasan " Seru Yuto dan terlihat tersenyum dengan merangkul Ryosuke.

" ..... " Ryosuke terlihat hanya terdiam dengan alis di tekuk.

" Yokatta, jaa kita makan malam sekarang. kalian pasti lapar deshou" Seru Ibunya dan mengajak mereka makan malam di ruang makan.
Yuto terlihat mengangguk, ketika ingin mengikuti ibu Ryosuke. Yuto terlihat mengenggam tangan Ryosuke dan menariknya untuk ikut turun dengan diikuti kuru.

✨✨✨✨✨✨✨

Mereka berempat terlihat sedang melahap makanan yang terhidang diatas mejam makan, dan seekor kucing hitam di lantai memakan makanannya. Ryosuke terlihat duduk di hadapan Yuto. Ketika Yuto sedang memakan makanannya, Ryosuke terlihat melirik ke wajah Yuto. Yuto tidak mengenakan kacamata sangat beda ketika Yuto dulu yang selalu menemaninya dengan mengenakan kacamata, setelah terus menerus menatap wajah Yuto. Perlahan ia terlihat menekuk kedua alisnya ketika melihat sebuah kantung mata yang menghitam di bawah mata Yuto itu.

' Ada Apa dengannya? Apa dia kelelahan? ' Tanya Ryosuke ketika terus menerus menatap wajah Yuto, ia juga melihat bahwa Yuto terlihat sedikit kurus padahal ia tidak bertemu dengan Yuto itu baru 2 minggu.

Ketika terus menerus menatap tiba - tiba Yuto menoleh kearahnya dan tersenyum, ketika mendapatkan itu Ryosuke terlihat membuang muka dan melanjutkan makannya kembali.
Yuto terlihat menatap Ryosuke dengan mendalam ketika melihat Ryosuke yang mulai melahap makanannya.

Setelah makan malam usai, Yuto berpamitan untuk pulang di karenakan mendapatkan panggilan dari handphonenya. Ketika mengetahui itu Ryosuke terlihat merasa kecewa, karena Yuto terlalu cepat untuk kembali ke Tokyo padahal ia masih ingin Yuto untuk bersama dengannya.

" A-aku akan mengantarkanmu ke stasiun " Seru Ryosuke dan terlihat ikut dengan Yuto.


♬♬♬♬♬♬♬

Mereka berdua terlihat saling terdiam ketika sedang menelusuri jalanan di Kyoto, Yuto terlihat menggandeng tangan Ryosuke dengan erat.

' Kenapa dia diam saja ! ' Teriak Ryosuke merasa kesal.

' Aaa, apa dia masih berfikir aku masih marah ? ' Tanya Ryosuke di benaknya.
Ketika memikirkan itu Ryosuke terlihat menekuk kedua alisnya memandang punggung Yuto.

' Ya, aku memang marah tapi aku tidak ingin ia terdiam seperti ini ' Teriak Ryosuke kembali.

" Gomen Ryo-chan " Seru Yuto dan membuat Ryosuke terkejut, keduanya masih dengan tetap melangkahkan kakinya.

' Yatta, Akhirnya kau bicara !' Teriak Ryosuke sedikit menahan senyumnya.

" H-huh nanni? " Tanya Ryosuke dengan nada sok santai.

" Gomen, Karena aku baru sekarang mengunjungimu " Seru Yuto menoleh kearahnya dan berwajah sedih, Ryosuke terlihat terkejut ketika melihat ekspresi wajah Yuto tetapi perlahan ia tersadar.

" Y-ya, kau menyebalkan " Seru Ryosuke dengan menekuk kedua alisnya ketika menatap Yuto dengan tajam.

" Haii haii, .... tapi" Seru Yuto terlihat tersenyum.

" Jadi kau benar - benar rindu dengan ku dan cemburu dengan wanita itu?" Tambah Tanya Yuto terlihat tersenyum lebar dan Ryosuke terlihat terkejut dan berhenti dari langkahnya. Yuto terlihat terhenti juga dan tersenyum menunggu jawaban Ryosuke.

" ...... " Ryosuke ketika mendengar itu terkejut dan terlihat menekuk kedua alisnya, mulutnya sedikit bergetar tidak tau ingin bicara apa dan merona.

Tapi..

"B-Berisik kau, aku tidak!" Teriak Ryosuke meledak karena malu dengan wajah sangat memerah. Yuto ketika melihat itu terlihat tertawa, tetapi Ryosuke menatapnya dengan tatapan ingin membunuh.

"Haii haii " seru Yuto kini sudah full berada di hadapan Ryosuke.

" Yokatta bila kau merindukanku "Tambah Yuto dan terlihat tersenyum lebar.

Ketika mendengar itu Ryosuke terlihat terdiam, karena memang betul dia rindu dengan Yuto. Tapi perlahan ketika ia mendongak, matanya kembali terfokus dengan wajah Yuto dan badannya. Ia melihat Yuto berbeda dan tampak seperti kelelahan. Perlahan tanpa di sengaja tangan kanan Ryosuke menyentuh pipi kiri Yuto dengan wajah yang terlihat khawatir.

" Ada apa denganmu, apa kau baik - baik saja? " Tanya Ryosuke terlihat khawatir.

Awal Yuto terdiam dan menatap kedua mata Ryosuke, tetapi perlahan Yuto tersenyum dan memegang tangan Ryosuke yang menyentuh pipinya.

" Un, daijoubu " Jawab Yuto ketika masih menangkup tangan Ryosuke.

" ...... " Ryosuke terlihat terdiam,

tetapi..

' Kenapa si bodoh ini hanya terus menerus tersenyum?!' Pikir Ryosuke di benaknya terllihat kesal.

Ia tau bahwa Yuto pasti sangat lelah karena itu terlihat dari wajahnya dan tubuhnya yang terlihat sedikit kurus, sebenarnya ia sangat kesal dengan Yuto. Tetapi ia juga kesal dengan dirinya karena rasa menyebalkan dihatinya atau cemburu ini menyebabkan Yuto harus pergi Kyoto. Padahal mungkin apa yang dikatakan Yuto itu benar bahwa wanita itu adalah teman sekolahnya.

Ketika memikirkan itu Ryosuke terlihat menatap kedua mata Yuto dengan tajam, sementara Yuto terlihat masih tersenyum lembut ketika menatapnya.

' Wakatta !' Teriak Ryosuke dibenaknya, ia terlihat memejamkan kedua matanya dan membukannya kembali dengan tatapan serius.

" K-kau " Seru Ryosuke terlihat berbicara.

" Ya, nanni?" Tanya Yuto.

" Arigatou, kau sudah datang kesini " Seru Ryosuke terlihat berterimakasih dengan alis di tekuk, Yuto ketika melihat itu terlihat tersenyum

" Un, douita Ryo-chan" Seru Yuto dan membelai rambut Ryosuke, sementara wajah Ryosuke terlihat semakin memerah.

Ryosuke terlihat terdiam, tetapi perlahan Ryosuke mengenggam tangan Yuto dan menariknya.

" C-cepat, kau akan tertinggal shinkansen terakhir " Seru Ryosuke ketika menggenggam tangan Yuto dengan alis di tekuk dan wajah memerah.

" Unn " Jawab Yuto, ia terlihat tersenyum lebar ketika melihat punggung Ryosuke.

♬♬♬♬♬♬♬

Yuto terlihat melambaikan tangannya ketika sudah berada di dalam shinkansen, Ryosuke terlihat mulai membalas lambaian tangan Yuto dengan wajah di tekuk. Ia berfikir bahwa dirinya ini sangat menjijikan, 'melambaikan tangan? memalukan ! ' Pikirnya.

" Ryo-chan Daisuki " Seru Yuto terlihat tersenyum.

" ...... " Ryosuke terlihat terkejut terdiam dan memerah ketika mendengar itu. Ia kadang merasa kesal karena Yuto selalu berkata seperti itu yang membuat dirinya semakin jatuh dalam ke hatinya.

" Jaa, kau hati-hati di jalan ne " Seru Yuto terlihat tersenyum, tetapi perlahan Ryosuke menekuk kedua alisnya dan..

" Chotto !" Teriak Ryosuke.

" Nanni? " Tanya Yuto.

" O-o-o-re wa......m " Seru Ryosuke terlihat menahan bicaranya dengan mulut yang terlihat lucu.

" Mmmmmoo...." Kini mulutnya dan suaranya sudah tampak seperti sapi dan membuat Yuto tertawa, Tetapi ketika melihat itu Ryosuke terlihat terdiam dan seperti biasa menekuk kedua alisnya merasa kesal.

" Kenapa kau tertawa ! " Teriak Ryosuke merasa kesal.

" Aku tau Ryo-chan, kau tidak perlu memaksakan diri " Seru Yuto masih tertawa.

' Nanni? '

" Tanpa kau bicarapun, aku tau apa yang ingin kau katakan " Seru Yuto terlihat tersenyum menyeringai.

" ..... " Ryosuke terlihat terdiam, mencerna perkataan Yuto tadi. Ia berfikir apakah Yuto mendengar perkataannya 2 minggu yang lalu ketika di shinkansen.

" Jaa nee, aku janji akan segera mengunjungimu lagi " Seru Yuto, Ryosuke yang mendengar itu terlihat tersadar.

" H-hontou ?" Tanya Ryosuke dengan nada bersemangat.

" Un Haii, jyaa " Seru Yuto dan pintu shinkansen terlihat mulai tertutup.

Yuto di dalam shinkansen terlihat melambaikan kedua tangannya, sementara Ryosuke terdiam dan mulai membalas lambaian tangan Yuto.

Sebenarnya di dalam Hati Ryosuke ia masih ingin berlama - lama dengan Yuto, tetapi ia tidak boleh egois untuk memiliki Yuto sendiri . karena ia tahu Yuto memiliki orang - orang yang menungguinya dan mengaharapkannya disana yaitu kedua orang tua Yuto. Ya, walaupun mereka bukan orang tua kandung Yuto.

♬♬♬♬♬♬♬


Hari telah berganti, Matahari terlihat menyinari Kyoto dengan sangat cerah. Ryosuke terlihat bersama dengan Daiki sedang memakan makanan bekal Daiki di atas atap. Tetapi Ryosuke terlihat hanya menatap nasi di tempat bekalnya itu, ia berfikir apakah Yuto kelelahan atau sakit karena ia terlihat kurusan.

" Oiii, Yamachan apa kau baik - baik saja ? " Tanya Daiki yang membuatnya tersadar dari lamunannya.

" U-unn " Jawab Ryosuke terlihat lemas.

" Umm Soummkammh" Seru Daiki dan terlihat memakan makanannya kembali dengan lahap

"Unn" jawab Ryosuke dengan mengangguk lemas.

" Ne, apakahmh Yummto kemammhrin benammr kerummmahmu? " Tanya Daiki dengan keadaan masih mengunyah.

" Un " Ryosuke terlihat mengangguk lemas kembali.

" HONTOU ?!" Teriak Daiki terlihat tersenyum lebar dengan aura takjub di sekitarnya.

" Un " Ryosuke terlihat mengangguk kembali.

"Uuuwaa..... kawaii" Teriak Daiki dengan keadaan tangan takjub..

" Dia rela kesini ketika permasalahan disana sedang kacau, sungguh hebat sekali Yu-" Seru Daiki tetapi terhenti ketika tiba - tiba Ryosuke menatapnya dengan tajam.

" Apa maksudmu? " Tanya Ryosuke terlihat penasaran.

" Hahah iiee, nanni moo janai" Seru Daiki dan terlihat melahap makanannya kembali dan salah tingkah, tetapi ia terdiam ketika mendapatkan tatapan tajam Ryosuke yang mengatakan ia harus menceritakan dengannya atau tidak......

" Wakatta " Seru Daiki terlihat menghela nafas.

" Keito mengatakan, bahwa kaka Yuto atau Hikaru membuat Gonjou Group mengalami penutupan" Seru Daiki menjelaskan.

" Nanni ? " Tanya Ryosuke terlihat terkejut.

" Kau tidak menonton berita di Tv ? " Tanya Daiki.

" Tidak " Seru Ryosuke terlihat bingung.

" Huh, aku lupa kau itu tidak pernah menonton televisi " Seru Daiki terlihat menghela nafas panjang.

" Nanni, apa memang ada apa di tv dan apa hubungannya dengan Hikaru ? " Tanya Ryosuke.

" Tsk, wakatta tunggu sebentar " Seru Daiki dan terlihat mengeluarkan handphonenya, setelah beberapa lama Daiki mengutak atik handphonenya. Ia terlihat mulai memberikannya kepada Ryosuke.

' Gonjou Group perusahaan bisnis besar di japan harus ditutup ! Hentikan lembaga dunia gelap dan black market ! -' Ryosuke terlihat membaca header web news di handphone Daiki..

Ketika ia melihat Yuto yang sedang melakukan foto jumpa pers, ia terlihat terkejut ketika melihat itu dan ketika ia membaca tulisan di artiket itu yang mengatakan Yuto adalah president Gonjou Group penerus ayahnya.

" Nanni kore?" Tanya Ryosuke terlihat masih terkejut.

" Ya, Yuto merupakan president gonjou grup " Seru Daiki terlihat mengangguk.

" Kemarin ketika Yuto disini perusahaan itu di ambil alih Hikaru, tetapi hal berantakan ketika Hikaru mendapatkan saham sepenuhnya dari ayahnya" Seru Daiki menjelaskan.
Ryosuke terlihat mengingat kejadian ketika Yuto menandatangani lembar kertas pada saat bersama dengan Hikaru, keito, dan pria yang tidak dia kenal.

" Yuto sekarang sedang membangun citra perusahaan ayahnya lagi ketika Hikaru di penjara" Seru Daiki.

"....... " Ryosuke terlihat terkejut ketika mndengar Hikaru di penjara.

" Dan Ryo-chan...." Seru Daiki kini terhenti.

" Nani?" Tanya Ryosuke dengan wajah serius.

" Ayah Yuto disana mengalami serangan jantung ketika mendengar Hikaru di penjara, sehingga ayahnya di rawat insentif di rumahnya " Seru Daiki kini dengan wajah khawatir, sementara Ryosuke terlihat masih dalam keadaan terkejut.

Ryosuke terlihat terdiam ketika mengingat paman dan bibi yang berada di rumah Yuto.

"Kenapa dia tidak ceritakan semua ini ? " Tanya Ryosuke.

" Kenapa dia selalu seperti itu !?" tambah Ryosuke kini terlihat kesal.

" Ia tidak ingin membuat kau khawatir Yamachan". Seru Daiki kini merangkul Ryosuke untuk menenangkannya.
Ryosuke dapat mengingat ketika melihat senyum Yuto kemarin, senyum itu berebeda dengan apa yang ada di pikiran Yuto. ya, Yuto merupakan tipikalyang menyembunyikan masalahnya sendirian dan selalu tampak baik - baik saja di hadapan orang lain.

" Daichan, aku akan pergi menemuinya " Seru Ryosuke terlihat bangkit dan melangkahkan kakinya.

" Oii kau ingin kemana?! " Teriak Daiki terlihat bangkit.

" Aku ingin bertemu dengannya " Seru Ryosuke dan Daiki terlihat mulai berlari untuk mengikutinya.

" Oii tunggu aku !" Teriak Daiki mengikuti Ryosuke.

' Bodoh ! '

♬♬♬♬♬♬♬

Keduanya terlihat menaiki sebuah shinkansen untuk menuju Tokyo, sekitar 3 jam perjalan mereka tiba di Tokyo.

Awal Ryosuke menyuruh Daiki untuk menghubungi Keito untuk menanyakan apakah Yuto bersama dengannya, dan ketika Keito mengatakan bahwa ia bersama dengan Yuto sekarang di sekolahnya Ryosuke dan Daiki segera ke alamat yang di beri tahu oleh Keito. sebelumnya Keito tidak memberitahukan kepada Yuto bahwa Ryosuke dan Daiki sedang berada di Tokyo sekarang.

" Uwaa kowaii " Seru Daiki ketika berada di luar gerbang sekolah itu,yang terlihat ala romawi kuno, sementara Ryosuke terlihat hanya terdiam dengan alis di tekuk ketika melihat sekolah itu.

" Daichan, cepat kau hubungi Keito" Perintah Ryosuke.

" Un, wakatta " Seru Daiki dan terlihat mengambil handphonenya di saku celana dan menghubungi Keito.
Setelah beberapa lama kemudian terlihat Keito yang keluar dari gerbang itu.

" Dimana Yuto ? " Tanya Ryosuke dengan wajah serius.

" Dia di dalam " Jawab Keito dengan berwajah terlihat khawatir.

" Aku mohon bantu dia Ryo " Tambah Keito.

" Dia kenapa, apa dia baik - baik saja? " Tanya Ryosuke dan kini terlihat khawatir.

" Ikouuu " Keito terlihat dengan segera mengajak Ryosuke dan Daiki untuk masuk ke dalam gedung itu.
Ketika mereka masuk ke gedung itu, keadaan sekolah mewah itu terlihat sepi.

" Kenapa disini sepi sekali ? " Tanya Daiki.

" Mereka satu persatu keluar dari sekolah ini " Seru Keito.

" Nanni? " Tanya Daiki.

" Ya, yang seperti aku bilang ke Daichan ini semua karena Hikaru " Seru Keito.

" Yuto menanggung ini semua, Paman mengalami syok ketika mengetahui Hikaru menggunakan sahamnya untuk black market" Seru Keito terlihat berwajah khawatir.

" Black market ? " Tanya Ryosuke.

" Ya, ayahnya Nakajima dulu dikenal sebagai black market yang berbisnis ilegal ketika yuto kecil " Seru Keito menjelaskan.

" Nanni?!" Ryosuke terlihat terkejut dugaanya benar walaupun itu bukan Yuto.

" Ya, tapi itu dulu pada saat Yuto SMP paman mulai berhenti dan membangun perusahaan Gonjou Group itu dan sekolah ini" Seru Keito.

" Menurut informasi ayahku, Yuto lah yang membuat paman berhenti dari usaha gelap itu " Seru Keito kini terlihat tersenyum tetapi perlahan senyumnya menghilang dan digantikan dengan senyum pahit.

" Sementara Hikaru .." Tambah Keito.

" Jadi, Hikaru ingin melanjutkan usaha gelap ayahnya dulu ? " Tanya Daiki to the point.

" Ya, tapi ayahnya menolak " Seru Keito dengan mengangguk.

" Yuto anak yang sangat di sayangi paman, karena Yuto sangat dekat dan sayang dengan paman " Seru Keito ketika masih melangkahkan kakinya.

" Tapi aku sedikit heran waktu itu juga, kenapa Yuto waktu itu menolak sepenuhnya saham ayahnya dan lebih memilih bertemu denganmu " Seru Keito ketika menoleh ke arah Ryosuke.

Ryosuke terlihat terkejut ketika mendengar itu, ia tau alasan kenapa Yuto ke Kyoto. Karena ia ingin bertemu denganya dan menghindari ayahnya yang bukan ayah kandungnya. Ryosuke yakin bahwa Keito tidak mengetahui itu karena ia tau bahwa Yuto hanya menceritakan itu dengannya.

Keito terlihat terhenti di sebuah pintu diikuti dengan Ryosuke dan Daiki, dan ketika pintu itu terbuka terlihat sosok pria tinggi di ruangan besar ala romawi yang sedang tertidur di atas meja kerja.

" Dia tertidur " Seru Daiki.

Ryosuke terlihat hanya terdiam ketika memandang Yuto yang sedang tertidur di atas meja kerjanya dan Kuru disana yang juga tertidur dia tas meja, tumpukan kertas terlihat menumpuk di atas meja itu.

" Jaa, Ryosuke tolong jaga Yuto dan beri dia sesuatu agar selalu semangat " Seru Keito terlihat mendorong Ryosuke untuk masuk ke dalam ruangan itu.

" Eee chotto apa yang kau lakukan " Seru Ryosuke dengan nada berbisik merasa kesal karena di dorong.

" Sudah kami tunggu diluar " Seru Daiki dan dengan segera ia menutup pintu itu dan menguncinya.

" Oii" Seru Ryosuke dengan berbisik.

" Tadikan kau ingin bertemu dengannya, dan sekarang kau sudah di dekatnya " Seru Daiki dengan nada berbisik.

" T-tapii oi.." Seru Ryosuke.

" Sudah kami pergi, jyaa nee " Seru Daiki terlihat mengunci pintu itu dan pergi.

' Tsk, tapi tidak harus di kunci seperti ini kan ! ' Teriak Ryosuke dibenaknya.

Setelah beberapa lama berfikir, Ryosuke terlihat menoleh kearah Yuto yang masih tertidur di atas meja kerjanya.

Langkah demi langkah ia terlihat berjalan menghampirinya, ketika berada di belakang Yuto. Ryosuke terlihat terkejut ketika melihat foto kecilnya yang sama persis dengan foto yang berada di kamar Yuto di Kyoto terlihat menghiasi meja Yuto. Ia berfikir bahwa Yuto selalu mengingatnya, ketika berfikir itu wajah Ryosuke memerah merasa malu.

Tetapi

Tangan kanan Ryosuke perlahan menyentuh helai rambut Yuto dengan tersenyum, sosok yang ia kagumi dari dulu yaitu Tsuki-kun dan Yuto adalah orang yang sama.

" Daisuki Yuto " Ryosuke terlihat mendekatkan wajahnya dan mencium kepala Yuto dengan mendalam.

Sekitar 4 detik Ryosuke mencium kepala Yuto, matanya terpejam dan merasakan tulus hatinya untuk Yuto.

dan tanpa di guga...

" Ore wa moo daisuki Ryo-chan " Sebuah suara yang membuat kedua kelopak mata Ryosuke terbuka lebar dan dengan segera ia memundur.

Perlahan Yuto terlihat terbangun dan menoleh ke arah Ryosuke, ketika mereka saling menatap. Wajah Ryosuke terlihat sangat memerah merasa malu karena baru saja dia tadi.......

"Dari kapan K-k-kauu terbangun ?!" Teriak Ryosuke sedikit memundur dan salah tingkah.

" Ya sebenarnya,...... aku tidak tidur hanya memejamkan mata saja " Seru Yuto dan terlihat tersenyum.

' HIYYY !!!!! ' Teriak Ryosuke di benaknya dan berfikir bahwa perkataannya tadi pasti didengar oleh Yuto, kejadian memalukan terjadi lagi baginya.

Yuto perlahan terlihat bangkit dan menghampiri Ryosuke, ketika Yuto mendekat Ryosuke terlihat sedikit memundur.

" Kenapa kau di sini Ryo-chan ? " Tanya Yuto kini sudah berada di hadapannya.

" A-aku..." Seru Ryosuke terlihat bingung.

" Bagaimana kau bisa tau sekolahku ? " Tanya Yuto terlihat tersenyum, ketika melihat itu Ryosuke terlihat kesal karena Yuto selalu berusaha baik di depannya. Yuto perlahan terlihat bingung ketika melihat ekspresi Ryosuke yang berubah menjadi menekuk kedua alisnya.

' Kenapa ia selalu tersenyum, kenapa ia tidak menceritakan semuanya kepadaku ? ' Tanya Ryosuke menatap Yuto dengan tajam dengan alis di tekuk.

" Ryo-chan, daijoubu ka? " Tanya Yuto kini terlihat khawatir.

' Tsk' Decak Ryosuke merasa kesal.

dan...

" Seharusnya aku yang bertanya apa kau baik - baik saja ? ! " Tanya Ryosuke dengan nada keras.

" Nanni?" Tanya Yuto terlihat bingung.

" Kau, kenapa tidak cerita bila kau sedang dalam kesulitan ! " Teriak Ryosuke kembali.

" Kesulitan apa? " Tanya Yuto terlihat tersenyum pahit.

" Kakamu Hikaru di penjara, ayahmu sakit dan kini kau menanggung semua beban itu sendiri " Seru Ryosuke terlihat kesal.

" Bukannya aku sudah cerita " Seru Yuto dengan santai dan memegang kedua bahu Ryosuke.

" Tapi kau menceritakannya tidak detail, seperti yang aku ketauhi dari Keito dan Daiki ! " teriak RYosuke dengan menekuk kedua alisnya.

" Daichan dan Keito ? " Tanya Yuto.

" Ya, aku tau dari mereka ! " Teriak Ryosuke kembali.

" Ditambah keadaan paman saja kau tidak cerita denganku!" Tambah Ryosuke.

" Kau bodoh, aku kan sudah bilang untuk cerita kepadaku bila kau memiliki masalah ! " Tambah kembali Ryosuke, kali ini Ryosuke terlihat meledakan emosinya.

" Bodoh!" Teriak Ryosuke

" Bodoh! " Teriak kembali dan..

" Bodohhh ! ! ! " Ryosuke kini terlihat mengeluarkan air matanya, karena sudah berapa kali Yuto seperti ini dengannya dan selalu merasa baik-baik saja didepannya.

" Ryo-chan " Gumam Yuto ketika melihat Ryosuke menangis.

" Aku sangat khawatir denganmu bodoh ! " Teriak Ryosuke kembali dan air matanya terlihat terus menerus mengalir.

" Jangan menjadi bebanmu sendiri, aku akan membantumu bodoh ! " Tambah Ryosuke.

Ryosuke kini terlihat mulai menutup wajahnya dengan menggunakan tangannya untuk menghapus air matanya, Yuto ketika melihat itu terlihat terdiam tetapi perlahan senyum terlihat menghiasinya dan segera memeluk Ryosuke.

" Kau tau Ryo-chan........ , kau adalah sumber energi bagiku " Seru Yuto terlihat mengetatkan pelukannya.

" ...... " Ryosuke terlihat terdiam dan masih mengeluarkan air mata.

" Ya, kau matahari yang selalu memberiku cahaya ketika aku berada di kegelapan " Tambah Yuto.

" Nanni? " Tanya Ryosuke dengan nada serak.

" Kau Hi-chan ku " Seru Yuto dengan tersenyum dan tetap memeluk Ryosuke dengan erat.

" B-berisik, kau itu sangat menjijikan! aku sedang kesal denganmu bodoh " Seru Ryosuke denga nada masih serak.

" Haii, gomennasai Hi-chan" Seru Yuto.

Mereka berdua terlihat saling terdiam ketika saling berpelukan, tetapi perlahan Yuto melepas pelukan itu dan memandang wajah Ryosuke. Yuto dapat melihat wajah Ryosuke yang memerah dan lembab karena menangis. Ia terlihat menyentuh kedua pipi Ryosuke dengan menggunakan tangannya dan Ryosuke terlihat mendongak menatap kedua mata Yuto.

" Arigatou " Seru Yuto dan Ryosuke terlihat mengangguk pelan.

" Aku akan selalu mengunjungimu di Kyoto " Seru Yuto.

tetapi Ketika mendengar itu Ryosuke terlihat terkejut dan melepas paksa tangan Yuto yang berada di pipinya.

" T-tidak, kau tidak boleh kesana " Seru Ryosuke dan menghapus air matanya dengan menggunakan kedua tangannya.

" Eee nande ? " Tanya Yuto ketika menatap Ryosuke.

" Kau tidak perlu bertemu lagi denganku " Seru Ryosuke dengan wajah serius.

" Ee nande ? " Tanya Yuto terlihat terkejut.

" Kau boleh kesana ketika kita berdua lulus SMA" Seru Ryosuke.

" Aku tidak ingin kau bolak-balik kesana ketika masih mengurusi urusanmu disini " Tambah Ryosuke dengan tegas.

" Nanni? Tapi- " Seru Yuto tetapi terhenti.

" Kau harus fokus membantu paman dan bibi, walaupun aku tau mereka bukan orangtua aslimu tetapi aku mohon untuk jagalah mereka " Seru Ryosuke dengan tegas, karena mereka berdua hanya memiliki Yuto sekarang walaupun Hikaru ada.

" Aku akan selalu mendukungmu " Seru Ryosuke kem bali dengan tegas, Yuto ketika mendengar itu terlihat terkejut tetapi perlahan ia terlihat melemas.

" Ryo-chan, tapi itu setahun sangat lama sekali " Rengek Yuto kini terlihat lemas.

" Aku tidak perduli " Seru Ryosuke.

" Ketika aku libur, apa aku boleh kesana ?" Tanya Yuto kembali.

" Tidak ! " Seru Ryosuke dengan tegas.

" Mouuuu " Rengek Yuto.

Yuto terlihat seperti mendapatkan bingung dan cemberut, tetapi Ryosuke terlihat tertawa ketika melihat ekspresi cemberut Yuto. Ketika Ryosuke tertawa Yuto terlihat menatap matanyanya dengan takjub.

" Uwaaaa " Seru Yuto terlihat bersinar kagum dan membuat Ryosuke terhenti dari tawanya.

" K-kenapa kau ?" Tanya Ryosuke menekuk kedua alisnya kembali.

" Kau tadi tertawa ? " Tanya Yuto terlihat masih terkagum-kagum.

" Y-ya, memasang salah bila aku tertawa? " Tanya Ryosuke.

" I-iee, aku sangat suka senyummu " Seru Yuto kini terlihat tersenyum.

" Ya aku tertawa kau puas " Seru Ryosuke terlihat memerah, tetapi perlahan Ryosuke menekuk kedua alisnya ketika melihat Yuto menatapnya dengan tajam.

" Tidak, kau jahat " Seru Yuto.

" Kenapa ?" Tanya Ryosuke.

" Karena kau menertawakanku yang tidak bisa mengunjungimu nanti ke Kyoto " Seru Yuto dengan cemberut kembali, Ryosuke terlihat kesal ketika mendengar itu.

" Wakatta " Seru Ryosuke.

" Nanni? " Tanya Yuto.

" Bila kau mengeluh aku akan melepas cicin ini dan tidak ingin bertemu lagi denganmu " Seru Ryosuke dengan Tegas ketika menunjukan cincin di jari manis kirinya.

" Eeee nannde ? " Tanya Yuto merasa terkejut ketika mendengar itu.

" Bagaimana, kau ingin itu terjadi ? " Tanya Ryosuke.

" Wakatta, aku akan mengikutinya " Seru Yuto terlihat melemas.

" Tapi bagaimana bila aku kangen denganmu ? " Tambah Yuto terlihat cemberut kembali dan membuat Ryosuke terkejut bahwa Yuto masih mengeluh tetapi ia terlihat menghela nafas panjang berusaha untuk tetap tenang.

" Kita bisa menggunakan handphone dan video call " Seru Ryosuke dengan tegas.

" Ryo-chan kau saja kadang tidak mengangkat panggilanku " Ryosuke terlihat tersenyum pahit ketika mendengar itu karena apa yang dikatakan Yuto itu benar bahwa dirinya kadang mengabaikan panggilan Yuto, sebenarnya dia bukan mengabaikannya tetapi lebih tepatnya malu bila ia selalu menjawab panggilan Yuto. Jadi ketika Yuto memanggilnya kadang Ryosuke membiarkan handphonenya berdering tetapi ia terus menerus memandanginya dengan tersenyum.

" Aku janji akan selalu mengangkatnya ! " Seru Ryosuke dengan tegas kembali.

" Lalu bagaimana bila kau menyukai orang lain ?" Tanya Yuto kembali, Ryosuke terlihat kesal ketika mendengar itu dan....

" Itu tidak mungkin terjadi, karena yang aku cinta itu cuma kau bodoh ! " Teriak Ryosuke dengan tegas, tetapi perlahan ia tersadar dan terlihat membatu.

" Hontou? " Tanya Yuto kini terlihat tersenyum menyeringai.

"...... " Ryosuke terlihat terdiam dan bingung.

" B-berisik kau ! " Ryosuke terlihat membuang muka dan memunggungi Yuto, wajah Ryosuke terlihat memerah kembali.

Tetapi perlahan ia dapat merasakan sebuah tangan menariknya dan membuat dirinya berhadapan dengan Yuto kembali, Yuto terlihat mendekatkan wajahnya dan mencium Ryosuke dengan mendalam. Selama 5 detik Yuto terlihat mencium Ryosuke dengan lembut, setelah ciuman itu usai Yuto terlihat tersenyum.

" Daisuki " Bisik Yuto kepada Ryosuke ketika ciuman itu usai.

" ......... " Ryosuke terlihat terdiam ketika bertatapan mata dengan Yuto, tetapi perlahan ia terlihat menggerakan mulutnya dan..

" O-o-ore wa mo Daisuki" Jawab Ryosuke menatap Yuto dengan wajah sangat memerah.

Yuto terlihat tersenyum lebar ketika mendegar dan melihat ekspresi Ryosuke yang sangat memerah, keduanya terlihat saling terdiam dan tetap bertatapan mata.
Tetapi perlahan Ryosuke terkejut ketika Yuto mengangkat tubuhnya.

" Oii apaa ini ?! " Teriak Ryosuke merasa terkejut dan Yuto terlihat melangkahkan kakinya untuk menuju sofa besar di sisi ruangan itu.

" Aku harus menunggumu selama 1 tahun dan aku harus mengambil kesempatan ini" Seru Yuto terlihat tersenyum ketika melangkahkan kakinya.

"Nanni?!!" Tanya Ryosuke terlihat sangat menenkuk kedua alisnya ketika masih dalam gendongan Yuto.

" Kau tidak mengerti maksudku? sekarangkan kita masih bertemu jadi aku harus memakanmu sekarang " Bisik Yuto dengan nada santai di telinga Ryosuke.

" O-oii tapi Chotto ! " Teriak Ryosuke berontak.

" Nanni, aku kan tidak melanggar kesepakatan kita " Yuto kini mulai meletakkan Ryosuke di sebuah sofa hitam.

" Tapi ini di sekolahmu bodoh ! " Teriak Ryosuke kembali.

" Sudah biarkan saja " Seru Yuto dan kini mulai mendekatkan wajahnya dengan Ryosuke.

" Tapiiimmppp- " Ryosuke terhenti dari bicaranya ketika mendapatkan ciumann Yuto.

Ya, hari itu adalah hari dimana Yuto memakan Ryosuke kembali.

Keduanya saling berhubungan intim, Ryosuke terlihat tertidur di sofa dan sementara Yuto terlihat menatap Ryosuke dengan mendalam dan memakan Ryosuke secara penuh.
Setelah beberapa lama kemudian aktifitas itu usai, Ryosuke terlihat masih tertidur di atas sofa dan Yuto masi dalam posisi memandang Ryosuke. Keduanya terlihat saling terdiam dan bertatapan dengan nafas yang masih terlihat terengah -engah.

" Ganbatte ne Tsuki-kun " Seru Ryosuke terlihat menangkup pipi Yuto dengan tersenyum.

" Arigatou Hi-chan " Seru Yuto dan terlihat mencium Ryosuke dengan mendalam, Ryosuke terlihat kedua tangannya memeluk Yuto.


♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬


Bulan demi bulan telah berlalu, Ryosuke dan Yuto berkomunikasi melalui email dan handphone. Tetapi kadang Ryosuke mendapatkan tertawa ketika mendapatkan sebuah harta karun kembali yaitu sebuah surat. tetapi kali ini hartu karunya berbeda karena ia mengetahui itu dari siapa itu dan berasal dari sosok yang ia cintai.

Hubungan mereka memiliki jarak jauh Kyoto dan Tokyo, hal sama terulang kembali. Walaupun jarak memisahkan mereka berdua, tetapi hati mereka kini saling bersatu dan tetap selalu saling memberi semangat walaupun cara Ryosuke terbilang kadang galak dengan Yuto dan sementara Yuto selalu menaggapinya dengan santai.

Yuto perlahan lahan dapat mengembalikan semua saham perusahaan ayahnya dan sekolahnya mendapatkan siswa siswi baru, ia juga sudah menjadi penerus ayahnya secara hukum dan tidak dapat di ganggu gugat oleh Hikaru. Sementara Ryosuke masih sama dengan sebelumnya yaitu menjadi seorang Banchou terkuat di kotanya.

Sesungguhnya hari demi hari yang dilewati Ryosuke ia selalu teringat olrh Yuto, ia kangen dengan Yuto tetapi ia tidak ingin membuat Yuto mendapatkan kesulitan. Ditambah permasalahannya itu tidak mudah, ia sangat menyukai sisi sabar Yuto , ya walaupun kadang ia menyebalkan.

" Hontou ni Daisuki Yuto " Gumam Ryosuke ketika menatap jendela kamarnya memandang bulan yang bersinar, ia terlihat tersenyum dan melanjutkan rajutannya kembali.


♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬


1 Tahun telah berlalu, Sinar matahari terlihat menyinari Kyoto dengan cerah, dari luar sekolah teknik Hirosi Gakugen dapat terdengar suara tepuk tangan. Setelah beberapa lama kemudian terlihat para gerombolan yang berbaris di depan sebuah halaman di depan aula, mereka terlihat memiliki bunga buklet.

Ketika pintu aula itu terbuka dapat terlihat pria pendek keluar dengan diikuti gerombolan di belakangnya.

" Omedetou Banchou-sama !" Teriak serempak semua yang berada di hadapan Ryosuke dan terlihat bersujut.

Ya, Hari ini adalah hari perayaan kelulusan siswa tingkat 3. Ryosuke lulus dari sekolahnya, Daiki juga lulus ia terlihat tersenyum ketika berada di belakang Ryosuke dan memandang para juniornya.

Ryosuke terlihat terdiam ketika menatap semua juniornya, ini adalah hari terakhir Ryosuke untuk menjadi seorang banchou di sekolah ini. Ia dapat mengingat ketika pada saat pertama kali ia menjadi seorang banchou di sekolah ini dan semuanya menghormatinya setiap hari. Kejadian kemenangan dan memalukan semuanya terjadi disini, ya ketika ia menjadi seorang banchou dan kejadian dimana ia harus mengenakan baju menjijikan snow white.

Sekolah ini sangat berarti baginya, Kurosagi sensei terlihat berjalan menghampiri Ryosuke dan menjabat tangan Ryosuke dan memberikan sebuah tongkat judo.

" Omedetou " Seru Kurosagi sensei dengan tersenyum.

" Arigatou sensei " Seru Ryosuke terlihat tersenyum, kurosagi sensei terlihat mengeluarkan sedikit air matanya. Ketika melihat itu Ryosuke dan teman - temannya yang dibelakangnya terkejut tetapi kurosagi sensei terlihat memejamkan kedua matanya dan berbalik.

" Souka ! " Kurosagi sensei terlihat menatap para siswa junior di hadapannya.

" Jadilah pria jepang sejati, Kompetisi Banchou kembali di buka !" Teriak Kurosagi sensei dan mengangkat pedangnya dengan tinggi untuk memulai kompetisi dengan semangat.

" YOSHH ! " Seru serentak semua siswa juniornya.

Ryosuke terlihat hanya tersenyum ketika melihat kekacauan di hadapannya yaitu juniornya yang sedang bertengkar 1 sama lainnya untuk memperebutkan sebagai banchou di Hiroshi gakugen.

" Ganbatte ne" Gumam Ryosuke dengan tersenyum menyeringai.


♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬


Sementara ketika ia sudah di rumah, Ryosuke terlihat sedang mengendong sesuatu. ia terlihat bernyanyi dan menimang - nimang seorang anak bayi.
Anak siapa ini? Ya, yang jelas bukan anak Ryosuke karena dia laki - laki.

" Ryo-chan, Ai-chan harus mandi " Seru Ibunya terlihat masuk ke dalam kamar Ryosuke.

" Mouu aku masih ingin mengendongnya " Rengek Ryosuke.

" Iee, adikmu harus mandi sekarang " Ibunya terlihat mulai mengambil bayi itu dari gendongannya.

Ya, itu adalah adik Ryosuke. Kalian masih ingat pada chapter ketika ibunya berbisik dengan ayahnya. Pada saat itu Ibu Ryosuke mengatakan bahwa ia hamil 1 bulan, yang merupakan hasil dari perjalanan wisata ke hawaii dengan ayah Ryosuke.

Kalian heran, ya Ryosuke juga terheran - heran oleh ibunya yang sudah berumur 40 masih bisa hamil. Ketika Ryosuke kembali ke Kyoto setelah pertemuannya dengan Yuto, Ibunya terlihat selalu mulai banyak makan dan mual. Ditambah bulan demi bulan perut ibunya menjadi membesar, ketika Ryosuke mengetahui ibunya hamil ia terkejut tetapi ketika adiknya lahir kini ia merasa senang karena ia memiliki adik perempuan yang sangat lucu.

" Ryo-chan, kapan Yuto akan kesini ? " Tanya Ibunya ketika sedang menggendong Ai.

Ya, tidak terasa waktu sudah berjalan selama setahun dan ia akan bertemu dengan Yuto kembali.

" Aku tidak tau " Ryosuke terlihat cemberut dan memainkan pipi adiknya.

" Dia tidak mengabarimu " Tanya Ibunya.

" Tidak, dia sudah seminggu tidak mengabariku " Decak Ryosuke merasa kesal.

" Menyebalkan " Tambah Ryosuke dengan alis di tekuk.

" Kenapa kau tidak terlebih dahulu mengunjunginya di Tokyo ?" Tanya ibunya kembali.

" Tsk, biar saja aku malas " Jawab Ryosuke dan kini mulai menjauh dari ibunya dan berbaring di atas kasur.

" Kau harus kesana, kau juga ingin ikut tes masuk Universitas disana kan " Seru Ibunya kini terlihat duduk di sisi kasur ketika masih mengendong Ai.

" Aaaaa mouuuuu, kenapa aku sudah lulus sekolah masih harus belajar " Rengek Ryosuke.

" Dan lagi kenapa mama masih disini? Katanya mau memandikan Ai-chan " Tambah Rengek Ryosuke karena ia malas ketika sedang membicarakan belajar.

" Ya, tentu kau harus belajar! " Seru Ibunya dengan tegas.

" Ee ioo, tadi mama ingin memandikan Ai-chan nee gomen hihihi" Tambah Ibunya kini terlihat tersipu malu.

Tetapi tiba - tiba terdengar suara bel pintu yang membuat mereka terkejut,

" Saa, cepat siapkan bukumu. Dai-chan sudah datang. ibu akan membuka pintunya" Seru Ibunya dan terlihat bangkit untuk keluar dengan membawa Ai.

" Tsk " Decak Ryosuke dan terlihat mulai mengambil beberapa buku esay untuk tes masuk Universitas.

Ia sebenarnya ingin kuliah di Tokyo agar tidak jauh dengan Yuto, tapi ia juga tau bahwa otak kemampuannya itu dibawah rata-rata.
Ketika memikirkan itu Ryosuke terlihat melemas dan wajahnya di benamkan di meja kecil belajarnya yang di letakkan di meja, ia berfikir mungkin Yuto tidak menghubunginya karena ia pasti sibuk untuk mengikuti tes Universitas dan masih mengurusi perusahaan ayahnya.

Tok tok tok


" Masuk Daichan" Seru Ryosuke menyuruh orang di balik pintu itu untuk masuk.
Sementara Ryosuke terlihat masih melemas dengan cemberut.

Kreeekk' terdengar suara pintu terbuka.

" Hiks Daichan-" Seru Ryosuke menoleh kearah pintu, tetapi ia terdiam ketika melihat sosok dihadapannya.

" ....... "

' Nanni?'

" Ryo-chan " Seru sosok tersebut.

" Meoww" Seru seekor kucing yang berada di bahunya.

" ...... "

" Tadaima" Tambah sosok pria itu.

" Y-yuto " Ryosuke terlihat masih dalam keadaan terkejut.

Tetapi dengan kecepatan kilat Ryosuke terlihat bangkit berlari dan memeluk Yuto dengan erat.

" Okairi " Seru Ryosuke ketika memeluk Yuto.

Ryosuke terlihat memeluk Yuto dengan sangat erat begitupun dengan Yuto, senyum dapat terlihat di antara keduanya. Tetapi perlahan Ryosuke melepaskan pelukannya itu.

" Kenapa kau tidak memberitahuku bahwa hari ini kau kesini ? " Tanya Ryosuke mendongak ketika melihat wajah Yuto.

" Aku ingin membuat kejutan " Seru Yuto dengan tersenyum, Ryosuke terlihat tersenyum kembali.

" Aku rindu kau " Ryosuke terlihat memeluk Yuto kembali, sementara Yuto terlihat terkejut ketika mendapatkan itu. Tetapi perlahan Yuto terlihat tersenyum lebar dan membalas pelukan Ryosuke.

" Aku juga " Yuto kini terlihat menepuk - nepuk kepala Ryosuke.

" Uwaa sepertinya mereka sangat bahagia ne " Seru sosok suara yang tidak asing di telinga Ryosuke ketika mendengar itu ia dengan segera menoleh ke arah luar pintu kamarnya yang terbuka. Perlahan Ryosuke terlihat melepas pelukannya itu dan terkejut dengan sosok di luar kamarnya.

" Paman " Ryosuke terlihat masih terkejut ketika melihat ayah Yuto berada di luar kamarnya bersama dengan ibunya , ayahnya, Keito dan Daiki.

" Yuu-chan, hayakou ini saat yang tepat untuk mengabulkan keinginanmu pada waktu itu " Seru ibu Ryosuke dan terlihat mengedipkan matanya.

" Hayaku hayaku! " teriak Daiki memberi semangat.

" Nanni ? " Tanya Ryosuke ketika menoleh kearah Yuto kembali dan mendapatkan Yuto memerah.

" I-itoo " Yuto terlihat menggaruk - garuk rambutnya.

" Nanni ? " Tanya Ryosuke terlihat bingung.

" Anoo-" Yuto terlihat mulai semakin memerah.

" Cepat Yuto ! " Perintah ayahnya dan membuat Yuto terkejut.

" Wakatta " Seru Yuto dan terlihat bersujut di hadapan Ryosuke.

" Ryo-chan maukah kau menikah denganku ? " Seru Yuto dan terlihat menundukan wajahnya, sementara Ryosuke terlihat terdiam dan terkejut dengan apa yang ia dengar.
Semua yang berada di luar terlihat berwajah khawatir merasa takut bila Ryosuke menolaknya.

Ryosuke terlihat menatap wajah Yuto yang menunduk, ia baru kali ini melihat Yuto tidak berani menatap matanya. Ketika mengetahui itu, Ryosuke terlihat mendapatkan geli dan tertawa.

" Hahahahaha " Tawa Ryosuke dan menyebabkan Yuto mulai mendongak menatap wajahnya dengan wajah bingung.

" Ryo-chan, kenapa kau tertawa " Tanya Yuto terlihat bingung.

" Kau lucu " Seru Ryosuke.

" Nanni ? " Tanya Yuto terlihat bingung.

" Kau baru datang dan bertemu denganku tapi kau langsung melamar aku " Seru Ryosuke terlihat masih tertawa.

" Oii Ryo-chan " Yuto terlihat cemberut ketika melihat Ryosuke terus menerus tertawa.

Yuto terlihat terus neberus menatap wajah Ryosuke, tetapi perlahan Ryosuke terlihat mulai diam dan menatap wajah Yuto.

" Baik bila kau memaksa " Seru Ryosuke dan terlihat menunduk mencium bibir Yuto dengan lembut.
Kedua orang tua Ryosuke , Daiki, Keito dan Ayah Yuto terlihat tersenyum merasa bahagia ketika melihat mereka berciuman.

♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬


Seminggu telah berlalu dan hari ini merupakan hari sakral Ryosuke dan Yuto, di sebuah taman luas di Kyoto terlihat penuh dengan tanaman hijau, bunga - bunga dan sebuah danau besar yang menghiasi tempat itu yang akan menjadi saksi tempat dimana mereka akan mengikat janji . di jepang memang masih belum legal untuk pernikahan sesama jenis, tetapi ayah yuto mengatakan hal itu bukan permasalahan yang terpenting adalah janji setia di depan tuhan.

Yuto terlihat sudah menunggunya di sebuah altar bersama dengan seorang pastur, sementara Ryosuke terlihat berjalan diatas karpet putih yang diujung sana terdapat altar dan Yuto yang menunggunya disana.

Ketika ia sedang berjalan, ia seperti merasakan hal ini sama seperti mimpinya ketika ia bermimpi untuk menghampiri seseorang di sebuah altar. Tetapi kali ini berbeda, dimimpinya dulu ia mengenakan wedding dress dan kali ini dirinya mengenakan baju pria yang serba berwarna putih. Ditambah di dalam mimpinya itu Ryosuke melakukanya itu karena terpaksa, dan kali ini di dunia nyata ia melakukan ini karena tulus dari hatinya untuk selalu bersama dengan Yuto hingga akhir hayatnya.

Ryosuke terlihat sudah berada di hadapan Yuto, keduanya perlahan saling menatap, Ryosuke dapat mengingat bahwa Yuto ini sangat menganggu ketika pertama kali bertemu dengannya. Tetapi dia jugalah yang merebut hatinya.

" Apakah kalian bersedia bersama selamanya mengikat janji untuk selalu saling setia di hadapan tuhan"

" Haii" Seru Yuto

" Haii" Seru Ryosuke

Setelah mereka mengikat janji, mereka terlihat saling memakaikan cincin pengikat janji ikrar dan ditutup dengan ciuman lembut.

Ibu Ryosuke , ayah Ryosuke, ayah Yuto , Ibu Hikaru, Keito, Seorang pria tinggi , teman - teman Ryosuke di SMA Gakugen dan beberapa tamu yang lain terlihat bertepuk tangan ketika melihat mereka berciuman.

Ketika pada saat sesi Ryosuke melemparkan sebuah buanga, Daiki terlihat dengan sigap diantara kerumunan yang akan mendapatkan bunga.

" Dapat ! " Seru Daiki tetapi perlahan matanya melebar ketika melihat sebuah tangan yang ikut mengambil buket bunga itu, awal Daiki ingin mengomelinya tetapi k etika matanya menoleh kearahnya. Daiki terlihat terkejut.

" K-kau ! " Teriak Daiki merasa terkejut.

" Daichan? " Seru sosok pria itu.

" Y-yuyaa? " Tanya Daiki dan mendapatkan pria itu tersenyum dengannya.

Yuya pada awalnya ia tidak mengikuti kegiatan Black market sehingga ia tidak ikut di penjara, ia selalu mengingatkan Hikaru untuk berhenti tetapi Hikaru tetap melakukannya. Sementara Hikaru masih mendekam di dalam penjara, ayahnya tidak membelanya dan memberikan pelajaran untuk Hikaru. Sementara Yuya disini untuk menemani Ibu Hikaru dan mewakili Hikaru untuk mengikuti hari pernikahan Yuto dan Ryosuke, ia sangat menyangi sahabatnya itu dan ibu Hikaru.

Sore hari itu adalah pemandangan yang sangat indah dimana langit sore dengan matahari terbenam dan bulan bertemu. Matahari dan bulan pada awalnya mereka tidak bersatu, tetapi mereka akan bertemu ketika pada waktunya dan menghiasi bumi ini. Seperti pada awalnya mungkin Ryosuke dan Yuto tidak bisa bersatu karena jarak, tetapi pada waktunya mereka akan bertemu dan cinta akan menghiasi mereka

Ya, seperti hari ini cinta selalu menghiasi di hati mereka masing-masing.

♬♬♬♬♬♬♬♬

Hari terlihat sudah gelap dan bulan terlihat bersinar sangat terang, terlihat sebuah kamar hotel yang memiliki banyak buket bunga dan beberapa kado bergeletakan disana. Sementara dia tas kasur terlihat 2 orang pria yang sedang tertidur, tetapi perlahan pria tinggi atau Yuto bangkit dan mendekat dengan seseorang di sampingnya atau Ryosuke.

" Ryo-chan " Seru Yuto ketika mencium pipi Ryosuke terus menerus.

" Yuto, aku lelah " Rengek Ryosuke dengan terlihat mengantuk.

" Souka, jadi kau seperti ini terhadapku " Rengek Yuto dan membuat mata Ryosuke melebar .

" Yuto, kau tau 2 hari lagi aku tes masuk universitas Tokyo , aku butuh banyak istirahat " Seru Ryosuke dengan tegas, ia kesal karena Yuto tidak mengerti dirinya. Ia tahu bahwa Yuto itu pasti sanggup masuk ke Universitas Tokyo sehingga Yuto terlihat santai.

" Kau kan sudah aku ajari kemarin masa kau lupa " Seru Yuto terlihat menatap Ryosuke dari belakang.

" Kau meledeku huh?! " Ryosuke terlihat bangkit dan menoleh kearah Yuto.

" T-tidak " Jawab Yuto dengan santai dan tersenyum.

" Jangan berbohong?! " Tanya Ryosuke kini terlihat kesal.

" Tidak " Jawab Yuto dengan masih tersenyum.

" Yuto ! "

" Jujur.... aku ingin kau" Yuto terlihat dengan segera mendorong Ryosuke dan membloknya.

"Oiii !" Teriak Ryosuke.

" Aku sudah menunggu ini selama 1 tahun " Seru Yuto dengan berwajah sedih.

" Nanni ?" Tanya Ryosuke terkejut ketika melihat wajah Yuto, tetapi perlahan ekspresi Yuto berubah dan..

" Kita habiskan hingga pagi ne Ryo-chan, setelah itu aku akan menjadi senseimu lagi " Seru Yuto dengan tersenyum menyeringai.

Entah mengapa, sifat licik Yuto terlihat kembali dan membuatnya merinding.

" EEEEeEEeeeee!!!"

" meoww " kuru terlihathanya menjilat - jilat bulunya ketika berada di lantai mendengarkan aktivitas kedua pria yang sedang making love



- The end-

Banchou!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang