Banchou!!! 3

295 21 1
                                    


  Matahari pagi terlihat bersinar sangat cerah dan udara musim semi terasa sedikit dingin di kyoto, di sebuah persimpangan jalan di kyoto terlihat 3 pria yag sedang saling bertatap mata, diantaranya pria bermata sipit dan pria tinggi yang sedang menggendong Pria pendek. Ryosuke merupakan pria pendek yang sedang di gendong oleh pria tinggi atau Yuto, sementara dari kejauhan 1 meter terdapat pria bermata sipit memasang senyum menyeringai. Ryosuke tidak mengenali siapa pria tersebut.

" Konnichiwa black cat Yuto" Seru Pria bermata sipit dengan tersenyum menyeringai dan menebarkan aura sinarnya.

" Sudah kuduga, ternyata kau disini ~" Pria bermata sipit itu perlahan mengeluarkan sekuntum bunga mawar putih dan meletakan dibibirnya, sinar sangat bertebaran disekitarnya dan mulai menggerakan tubuhnya menari berputar - putar bagaikan seorang balerina.

Ryosuke terlihat terkejut dengan pria bermata sipit itu yang terlihat sangat menjijikan yaitu menari - nari dengan keadaan sekuntum bunga mawar di bibirnya.Yuto yang pada saat itu terlihat memandang pria bermata sipit perlahan wajahnya beralih menoleh kearah Ryosuke dan tersenyum.

" Apa kau !" Teriak Ryosuke ketika melihat senyum lebar Yuto, Ryosuke pada saat itu terlihat kesal karena sekarang terdapat 2 pemandangan pria aneh di hadapannya.

"Kita bila seperti ini romantis nee " Seru Yuto dengan tersenyum lebar, tetapi perlahan Ryosuke terlihat mulai menyadari bahwa dirinya berada di gendongan Yuto.

" Turun kan aku!" Perintah Ryosuke.

" iie kau imut sekali bila seperti ini" Seru Yuto dan mendekatkan wajahnya, sementara di sisi lain tepatnya pada pria bermata sipit yang tadi terlihat menari dengan aura cahayanya tiba - tiba menghilang dan berubah menjadi aura kegelapan yang menyelimutinya.

" Turunkan aku! " Ryosuke terlihat ingin memukul wajah Yuto, tetapi Yuto dapat menepis pukulan itu. Karena penasaran pukulannya selalu tidak kena menyebabkan Ryosuke dengan semangat mengarahkan tangannya untuk memukul Yuto secara terus menerus. Ya, Yuto terlihat hanya menggerakkan kepalanya kekanan dan kekiri untuk mengelak.Tetapi dari arah lain Pria bermata sipit itu wajahnya menjadi terlihat seperti gunung berapi yang ingin meletus.

" KALIAN BERDUA BISAKAH TIDAK MENGACUHKANKU!!!! " Teriak pria bermata sipit meledak dalam amarahnya dengan nafas berat bagaikan erupsi gunung berapi. Perlahan Yuto dan Ryosuke menoleh kearahnya.

Ryosuke hanya terdiam dengan alis di tekuk ketika melihat kearah pria bermata sipit yang terlihat memiliki wajah marah, sementara Yuto terlihat memiringkan kepalanya dengann wajah bingung.

" Yuto, jangan mengacuhkanku!" Teriak pria bermata sipit kembali.

" Kau siapa?" Tanya Yuto kepada pria bermata sipit.

" Huh, nanni !!" Raut wajah pria sipit terlihat melemas ketika mendengar ucapan Yuto.

Sementara Ryosuke ketika pada saat itu perlahan mulai tersadar kembali, ketika melihat Yuto yang sedang berfokus dengan pria bermata sipit itu dengan segera ia memberikan tinjuan di wajah Yuto dan menyebabkan ia turun dari gendongan Yuto.

" Rasakan itu! cihh " Ryosuke dengan segera berjalan meninggalkan Yuto yang sedang merasa kesakitan di wajahnya.

" Hei kau chibi, beraninya kau menyentuh wajah Yuto ! " Teriak Pria bermata sipit dengan aura memanas. Ryosuke yang pada saat itu sedang melangkahkan kakinya tiba - tiba terhenti ketika mendengar kata ' chibi' di telinganya, ketika mendengar itu Ryosuke dengan segera menoleh ke arah pria bermata sipit itu dan memancarkan sinar mematikan. Yuto yang terlihat sedang menahan sakit perlahan menoleh kearah Ryosuke yang terlihat ingin menghampiri Pria bermata sipit dengan wajah ingin membunuh, ketika melihat itu Yuto dengan segera menahannya dan mengangkatnya untuk berada di bahunya.

" Chotto turunkan aku, aku akan membantai dia!" Teriak Ryosuke dan berontak untuk meminta turun dari Yuto. Kedua kaki dan tangan Ryosuke berusaha untuk memukul - mukul Yuto, tetapi Yuto terlihat dengan santai tetap meletakan dirinya di atas bahunya.

" Gomen, jyaa nee " Seru Yuto dengan tersenyum kepada pria bermata sipit dan pergi meninggalkannya.

" Yuto " Gumam pria bermata sipit ketika melihat Yuto semakin menjauh dari pandangannya dan bunga mawar yang berada di genggamannya terlihat terjatuh di jalan aspal.


😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈

Ketika di perjalanan terlihat Yuto yang masih menggendong Ryosuke dengan keadaan kepala Ryosuke berada di belakang punggung Yuto dengan terbalik, ia terus menerus berontak dan berteriak untuk meminta turun dan ingin menghajar pria bermata sipit yang mengatainya Chibi. Sebelumnya Ryosuke sangat tidak menyukai bila ada yang mengejeknya dengan sebutan'Chibi' . Karena menjadi tinggi merupakan salah satu obsesinya yang tidak tersampaikan hingga sekarang, tinggi badannya hanya memiliki 164 cm padahal targetnya 175 cm.

" Sial turunkan aku! aku ingin mengahajar orang aneh itu" Ryosuke terlihat masih berteriak merasa kesal.

" Mouu daijoubu Ryo-chan " Seru Yuto berusaha menenangkannya dengan menepuk - nepuk bokong Ryosuke dengan menggunakan tangannya, Ryosuke ketika mendapatkan itu dengan segera urat kemarahannya bermunculan di wajahnya. Yuto masih menepuk bokongnya, menyebabkan dengan segera Ryosuke menendang perut Yuto dengan kaki kanannya. Ketika Yuto mendapatkan tendangan itu ia terlihat seperti melemah dan menurunkan Ryosuke dari bahunya.

" itaii, Ryo-chan " Rengek Yuto memegang perutnya, sementara Ryosuke memasang wajah menyeramkan ketika berada di hadapannya.

" Jangan pernah menyentuh aku! " Teriak Ryosuke dan menendang Yuto kembali hingga tersungkur jatuh di aspal.

" tsk " Decak Ryosuke, setelah membuat Yuto tumbang ia dengan segera pergi melanjutkan perjalanannya ke sekolah. Sementara Yuto yang sedang tergeletak di aspal perlahan bangkit berdiri dan tersenyum memandang punggung Ryosuke yang semakin terlihat menjauh darinya.

Tetapi tiba - tiba mulai terdengar suara motor dari arah belakangnya, ketika Yuto mendengar itu perlahan ia mulai menoleh kearah sosok pengendara motor dan mendapatkan bahwa itu adalah pria bermata sipit tadi.

" Yuto, kau harus kembali " Terdengar seru pria bermata sipit dengan terlihat memasang wajah khawatir.

" ...... " Yuto terlihat hanya terdiam dan menunduk, sedangkan kucingnya yang berada di bawah hanya terlihat menatap tajam pria bermata sipit itu.

" Yuto kau harus, bila tidak senpa-" Seru pria bermata sipit terhenti ketika mendengar Yuto berbicara.

" Gomen, aku harus segera ke sekolah jyaa nee" Seru Yuto terlihat tersenyum dan pergi meninggalkan pria bermata sipit itu, ketika Yuto sedang melangkahkan kakinya senyum itu perlahan berubah menjadi wajah datar. Sementara pria bermata sipit itu terlihat memasang wajah khawatir.


😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈


Disebuah sekolah teknik di Kyoto,di dalamnya terdapat Ryosuke yang terlihat raut wajahnya sangat di tekuk ketika menelusuri lorong sekolahnya. Semua yang berada di lorong tampak menunduk kepalanya dan terlihat ketakutan, karena banchou yang mereka takuti terlihat sedang mendapatkan kesal. Ryosuke mendapatkan kesal karena tidak terima bokongnya di pegang apalagi dengan orang aneh seperti Yuto, sesungguhnya Ryosuke sedikit mendapatkan bingung dengan sifat Yuto. Pria itu kadang ia dapat menangkal kekuatannya tetapi kadang ia sangat lemah, membuat Ryosuke mendapatkan kesal dengan sifat aneh Yuto. Apalagi menurutnya semakin lama pria itu terlihat semakin berani menyentuhnya, dan sekarang kedua orang tuanya tidak ada dirumah.

" SIAL! " Teriak Ryosuke dengan meninju tembok yang menyebabkan terlihat sedikit retak, siswa - siswa yang melihat itu dengan seketika bersujut untuk meminta tidak di hajar oleh Ryosuke.

" Gomen Yamada-sama " Seru seorang siswa yang menyadarkan Ryosuke dari amarahnya, ketika tersadar Ryosuke perlahan melihat di sekitarnya dan tembok yang sedikit retak itu. Tanpa berbicara ia mulai memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana dan mulai melangkahkan kakinya untuk menuju kelas dengan alis di tekuk.

Langkah kaki Ryosuke perlahan membawanya ke kelas tujuannya, ketika ia sudah sampai di kelas seperti biasa suara Daiki lah yang pertama ia dengar dan siswa- siswa lain terlihat hanya menunduk kepada Ryosuke.

" Yamachan ohayou" Sapa daiki ketika melihat Ryosuke sudah duduk di kursinya.

" Un ohayou" Balas Ryosuke dengan tersenyum pahit.

" Ada apa denganmu? " Tanya daiki dengan dahi mengkerut.

" Iee, daijoubu " Seru Ryosuke dengan wajah datarnya.

" Un, souka " Seru Daiki, tetapi beberapa menit kemudian terlihat pria tinggi atau Yuto dengan kucing di kepalanya tiba di kelas. Daiki terdengar menyapanya, Yuto perlahan terlihat semakin mendekat dan duduk di kursi samping Ryosuke.

" Ohayou minna " Sapa Yuto kepada Daiki dan Ryosuke.

" Ohayou Yuto " Sapa Daiki ketika itu tersenyum melihat wajah Yuto, tetapi perlahan ekspresinya berubah ketika mendapatkan wajah lebam Yuto.

" Yuto ada apa dengan wajahmu?" Tanya daiki menunjuk dengan jari telunjuk.

" iiee daijoubu " Seru Yuto dengan tersenyum, sementara Ryosuke terlihat membenamkan wajahnya di kedua lenganya dan menoleh kearah berlawanan untuk tidak melihat Yuto.

" Kau habis di hajar orang? siapa yang memukulmu?" Tanya Daiki terlihat semakin penasaran. Ryosuke pada saat itu terlihat mendklit lidahnya dan memejamkan matanya untuk tidur, Yuto perlahan matanya melirik kearah Ryosuke yang terlihat sedang berbaring kepalanya dan tidak melihat dirinya.

" iee, aku hanya di pukul oleh tunanganku" Seru Yuto, Ryosuke ketika mendengar itu matanya segera terbuka lebar dan menekuk alisnya.

" eee kau memiliki tunangan!"Teriak Daiki menyebabkan Ryosuke terlihat bangkit dan memukul kepala Daiki untuk tidak berisik.

" Berisik, sudah kau menghadap kedepan sensei akan tiba sedikit lagi " Ryosuke terlihat memaksa Daiki untuk segera menoleh kedepan, setelah Daiki sudah mengahadap kedepan dengan segera Ryosuke menoleh kearah Yuto dengan tatapan mengutuk. Yuto ketika melihat wajah seram Ryosuke hanya tersenyum lebar dan memancarkan aura bunga - bunga yang bertebaran untuk menyatakan ia tidak memiliki salah.

"tsk " Decak Ryosuke dengan segera kembali pada posisi duduknya, ketika beberapa lama kemudian terlihat seorang guru berpakaian ala samurai tiba memasuki kelas dan tidak lupa menghantam tongkatnya untuk menghentikan keributan di kelas. Ya pria itu adalah Kurosagi sensei, ia merupakan guru bidang pratikum penelitian yang terkenal menyeramkan. Ryosuke terlihat memperhatikan gurunya dengan seksama ketika perlajaran itu sudah di mulai.

Tetapi setelah beberapa lama kemudian, Kurosagi sensei memberikan tugas kelompok dimana para siswa harus membuat ramuan penelitian pigmen daun ashitaba. 1 kelompok terdiri dari 3 orang, Kurosagi sensei lah yang mengacak pembagian kelompok. Ryosuke awal sangat senang karena ia satu kelompok dengan Daiki tetapi ketika mengetahui 1 anggota kelompoknya lagi adalah Yuto dengan segera alisnya sangat ditekuk.

Setelah sensei memberikan pembagian kelompok, kurosagi sensei meminta bahwa laporan penelitian dan hasil eksperimen harus segera di kumpulkan pada hari senin dan bila tugas itu tidak dikumpulkan pada hari itu juga, mereka tidak dapat mengikuti ulangan semester. Sebelumnya hari ini adalah hari Jumat, hari sabtu dan minggu sekolahnya mendapatkan libur sehingga mereka hanya diberi waktu selama 2 hari untuk mengerjakannya ketika libur.


😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈


Hari sudah berganti menjadi hari sabtu, di sebuah kamar berukuran sedang terlihat pria cantik sedang membenamkan dirinya di atas kasur dengan wajah sangat di tekuk. Pria itu perlahan terlihat bangkit dan meninju bantalnya dengan sangat keras. Ya sebelumnya pria itu adalah Ryosuke.

" Tsk, menyebalkan " Gumam Ryosuke dengan tetap terus menerus menghajar bantal itu, di sudut pandangnya bantal itu berubah menjadi wajah Yuto.

" Lihat saja aku akan membuatnya keluar dari rumah ini " Ryosuke masih terlihat emosi dan menghajar bantal itu, Ryosuke kesal karena ini hari libur menyebabkan dirinya hanya berdua dengan Yuto, sungguh Ryosuke sangat muak dengan kehadiran yuto di dalam rumahnya. Seperti tadi pagi ketika ia sedang terlelap tidur, Yuto berusaha untuk mencium dirinya dan menyebabkan dirinya bangun sangat pagi. Sehingga pada siang hari ini ia hanya berada di kamarnya karena malas melihat wajah Yuto, padahal ia sangat ingin menonton film kartun di ruang keluarga.

Tetapi beberapa lama kemudian mulai terdengar suara ketukan dari arah pintu. Ryosuke ketika mendengar itu terlihat menoleh kearah pintu, matanya lebih memancarkan sinar kematian untuk seseorang yang berada di balik pintu itu. Dan seseorang di balik pintu tentu jelas itu adalah Yuto.

" Ryo-chan, aku masuk nee" Terlihat Yuto yang menggunakan celemek berwarna pink mulai memasuki kamar Ryosuke.

" Siapa yang mengizinkan kau masuk!" Teriak Ryosuke dengan menunjuk jari telunjuk untuk mengarah ke Yuto.

" Aku " Jawab Yuto dengan santai dan tersenyum, sementara Ryosuke ketika mendengar itu raut wajahnya menjadi sangat di tekuk. Yuto terlihat mulai melangkahkan kakinya untuk menghampiri Ryosuke yang sedang berada di atas kasur.

" Jangan mendekat " Ryosuke terlihat melemparkan bantal ke arah Yuto, tetapi Yuto hanya tersenyum ketika mendapatkan hantaman bantal yang di lempar oleh Ryosuke.

" Gomen aku hanya ingin mengajakmu makan siang karena makanan sudah siap " Seru Yuto terlihat lebih menghapiri Ryosuke.

" Aku tidak mau " seru Ryosuke membenamkan diri di balik selimut dan memunggungi Yuto yang sudah berdiri di sisi tempat tidur.

" Ryo-chan?" Yuto dan kucing hitamnya terlihat hanya memiringkan wajah ketika melihat Ryosuke membenamkan diri di balik selimut itu.

" Wakatta " Yuto terlihat menaiki kasur dan masuk kedalam selimut untuk memeluk Ryosuke.

" Oiiii apa yang kau lakukan!" Ryosuke terlihat berontak ketika mendapatkan seseorang tertidur memeluknya dari belakang.

" Habis kau tidak mau makan, yasudah aku juga tidak mau" Seru Yuto dan lebih merapat dengan Ryosuke.

" Nanni! " Ryosuke terlihat kepalanya menoleh kearah Yuto dengan alis di tekuk.

" Bagaimana kalau kita berbagi makanan" Yuto terlihat mendekatkan wajahnya dan memasang bibir untuk mencium Ryosuke. Ketika wajah itu terlihat semakin mendekat Ryosuke terlihat dengan kecepatan kilat memukul perut Yuto dengan menggunakan tangannya dan menyebabkan Yuto terhenti.

" Tsk, lebih baik aku makan batu dari pada kau!" Ryosuke terlihat bangkit dari tidurnya dan meninggalkan Yuto seorang diri di kamar itu.
Yuto terlihat perlahan bangkit dan tersenyum ketika melihat Ryosuke sudah pergi keluar untuk menuju meja makan.

" Meoow" Terdengar suara kucing yang tergeletak di lantai.

" Ikou kuru kita makan juga nee " Yuto terlihat menggendong kucingnya dan melangkahkan kakinya untuk mengikuti Ryosuke.


😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈


Yuto terlihat sedang mengisi sebuah mangkuk dengan nasi , sementara Ryosuke hanya duduk memandang lurus lauk makanan di depannya. Setelah Yuto selesai dengan mangkuk itu ia dengan segera memberikannya kepada Ryosuke.

" Douzou" Seru Yuto ketika memberikan mangkuk nasi untuk Ryosuke.

Ryosuke ketika mendapatkan itu dengan segera mengambilnya, setelah mangkuk itu sudah berada di genggamannya dengan segera ia mulai melahap makanannya.Yuto yang duduk di hadapannya terlihat makan dengan sangat tenang dan kadang menoleh kearahnya, setelah beberapa lama kemudian semua makanan terlihat mulai habis di lahap oleh keduanya. Ketika selesai Ryosuke terlihat bangkit dari duduknya tanpa mengucapkan satu katapun untuk Yuto, ia berencana untuk kembali ke kamarnya.

" Ryo-chan, jangan lupa kita memiliki janji dengan Daiki jam 3 di bukit " Seru Yuto yang terlihat masih duduk di kursi makan.

" Aku malas, kau saja dengannya " Jawab Ryosuke dengan nada malas, Yuto ketika mendengar itu raut wajahnya terlihat kecewa dan Ryosuke mulai melangkahkan kakinya kembali.

Tetapi tiba - tiba...


Tingg toonggg


' Dare?' Tanya Ryosuke di benaknya ketika melangkahkan kakinya, perlahan wajahnya terlihat tersenyum dan segera berlari untuk membuka pintu itu.

Selama perjalanan menuju pintu senyumnya sangat terlihat jelas di wajahnya, karena ia berfikir bahwa di balik pintu itu mungkin kedua orang tuanya. Ia tau bahwa kedua orang tuanya ketika berliburan pasti tidak sesuai dengan rencana yang sudah di tetapkan, kebiasaan jelek orang tuanya ia sudah hafal betul. Ketika pintu itu sudah terbuka, senyum Ryosuke perlahan menghilang dan tergantikan dengan alis ditekuk.

"Yamachan!" Teriak pria yang memiliki tinggi sama dengannya.

" Dai-chan" Ryosuke terlihat terkejut dengan kehadiran sahabatnya itu, karena kemarin ia dengan Daiki memiliki janji untuk mencari daun itu di bukit bukan dirumahnya dan ini masih pukul 1 siang.

" Yoo Konnichiwa " Seru Daiki dan terlihat menerobos masuk ke dalam rumah Ryosuke.

" Eee kau kenapa kesini, kenapa tidak di bukit saja nanti?" Ryosuke terlihat menutup pintu dan mengikuti langkah Daiki.

" Aku tadi habis mengantar okasan di sekitar sini dan aku fikir kenapa aku tidak langsung kerumahmu saja " Seru Daiki dan sudah memasuki ruang tamu.

" Setidaknya kau telepon aku bodoh bila mau kesini" Seru Ryosuke dengan masih mengikuti langkah sahabatnya.

" Wakatta gomen nee, tapi aku yakin bahwa kau tidak akan datang bila tidak aku jemput" Daiki terlihat menoleh dan memasang wajah curiga untuknya, Ryosuke ketika mendengar itu sedikit terkejut bahwa dugaan sahabatnya itu benar bahwa dia berencana untuk tidak datang.

" Tapi Yamachan kenapa rumahmu sepi sekali? Dimana oba-chan dan oji-chan? " Tanya Daiki yang terlihat menaruh tasnya dan duduk di sebuah sofa, Ryosuke yang awalnya cemberut perlahan pertanyaan sahabatnya itu membuatnya teringat sesuatu.

' Yabaii, Yuto ada disini ! Bisa gawat bila Daiki tau ' Teriak Ryosuke di benaknya.

" Kau sendirian Yamachan?" Tanya Daiki kembali dan mendapatkan raut wajah Ryosuke terlihat di tekuk.

" Aa Dai-chan lebih baik kita keluar sekarang nee " Ryosuke terlihat menghampirinya dan menarik Daiki untuk bangun.

" Ee chotto kita mau kemana, yamachan? " Tanya Daiki terlihat bingung, Ryosuke terus menerus menariknya tetapi usahanya terlambat karena...

" Siapa Ryo-chan?" Terlihat seorang Pria yang menggunakan kacamata dan celemek pink itu tiba di ruang tamu dengan diikuti oleh seekor kucing hitam. Daiki perlahan mengikuti arah suara itu dan mendapatkan bahwa itu adalah Yuto.

" Yuto?" Tanya Daiki dengan wajah bingung.

" ee Dai-chan, konnichiwa" Yuto terlihat tersenyum dan membungkukkan punggunya.

' Sial aku terlambat ' Teriak Ryosuke dibenaknya.

" Celemek itu? Eeee kalian tinggal 1 rumah?" Tanya Daiki terlihat terkejut menoleh kearah Ryosuke dan Yuto, ketika Daiki menoleh kearah Yuto perlahan kepalanya mengangguk. Ryosuke mendapatkan kesal ketika melihat itu, karena Yuto terlihat mengangguk dan tersenyum dengan santai.

' Ku-sho!' Teriak Ryosuke di benaknya dan dengan segera menarik Yuto hingga ke dapur.

" Kau bodoh, kenapa kau memberitahunya! " Ryosuke terlihat berbicara berbisik dengan jarak yang cukup dekat dengan Yuto.

" Aku hanya menjawab jujur " Jawab Yuto dengan tersenyum cute.

" Meoww" terdengar suara kucing yang sedang berada di lantai memperhatikan mereka berdua.

' Grrrrrrrr' Ryosuke terlihat wajahnya sudah memerah karena marah, tetapi perlahan Yuto terlihat menariknya dan mencium paksa bibir Ryosuke. Setelah bibir mereka terlihat sudah saling bersentuh tiba - tiba...

" Yamachan Yuto kalian dima-" Daiki yang sedang mencari mereka terlihat terhenti ketika mendapatkan Yuto dan Ryosuke sedang berciuman, Daiki perlahan mulai terlihat tersenyum lebar dan...

" Uwa yaparii kalian berpacaran nee?" Tanya Daiki dengan semangat ketika mendapatkan mereka berciuman, bola mata Ryosuke mulai terlihat bergerak ke samping atau lebih tepatnya ke arah daiki.

' Ku-so!' Ryosuke terlihat mendorong Yuto untuk lepas dari ciumannya.

" Iee, dia bukan pacarku! " Teriak Ryosuke berusaha untuk menjelaskan kepada sahabatnya.

" un, aku bukan pacarnya tetapi tunangannya. yoroushiku" Seru Yuto dan menyebabkan Ryosuke menoleh kearahnya.

' NANNI?! ' Ryosuke terlihat wajahnya sangat memerah merasa kesal dan mulai terlihat urat kemarahannya, tetapi perlahan ia menoleh kembali kearah Daiki yang sedang berbicara.

" Uwaaa hontou, kalian sudah bertunangan?" Tanya Daiki kembali dengan aura semangat yang lebih meningkat.

" Unn, ya walaupun pertunangan kami belum secara resmi " Seru Yuto dan terlihat tangannya mulai merangkul Ryosuke.

'GRRR ' Urat kemarahan diliputi dengan asap sudah tampak jelas terlihat di wajah Ryosuke dan menyebabkan perlahan ia menarik tangan Yuto yang berada di bahunya dan.....

BRUKKKK ZIGGG 👊👊👊👊👊👊BRAKKK

Ya, Ryosuke menghajar Yuto hingga tersungkur di lantai. Daiki ketika melihat itu hanya terdiam dan terkejut
dengan mulut terbuka. Setelah Ryosuke terlihat sudah usai mengahajar Yuto, ia perlahan terlihat pergi meninggalkan mereka berdua dan pergi ke kamarnya.

" BAKA ! " Teriak Ryosuke dan membenamkan wajahnya di atas kasur. Setelah sudah berada di kasur ia dengan segera membenamkan dirinya di dalam selimut berencana untuk tidur. Tetapi setelah beberapa lama kemudian terdengar suara pintu terbuka, Ryosuke di dalam selimut itu hanya terdiam dan memejamkan matanya untuk fokus kedunia mimpi.

" Yamachan kau baik - baik saja?" Tanya daiki dengan nada khawatir ketika memandang Ryosuke di balik selimut itu.

" ...." Ryosuke hanya terdiam dan masih berusaha untuk tidur.

" Yuto benar tunanganmu? Kenapa kau tidak cerita denganku?" Tanya daiki yang menyebabkan kelopak mata Ryosuke terbuka kembali dan mulai bangkit berdiri ketika berada di atas kasur itu.

" Tsk, bukan! " Teriak Ryosuke dengan sangat tegas, Daiki ketika mendengar itu ia hanya menghela nafas panjang.

" Souka, daijoubu wakatta Yamachan" Daiki mulai menghampirinya untuk menenangkan Ryosuke.

" Cihhh, dia itu seenaknya, mesum, aneh, licik , menyebalkan dan aku benci dia tinggal disini " Ryosuke meledak dalam amarahnya ketika masih berada di atas kasur, Daiki ketika itu hanya tersenyum pahit dan menganggukan kepalanya saat mendengarkan sahabatnya meledak dalam amarahnya. Tetapi tiba - tiba tanpa di sadari mereka, Yuto terlihat sudah berada di pintu masuk kamar Ryosuke.

" G-gomen" Terdengar suara Yuto dan membuat Daiki dan Ryosuke menoleh kearahnya, Daiki terkejut ketika melihat wajah sedih Yuto. Daiki dapat melihat wajah Yuto terlihat bersedih dan mengeluarkan tetesan air mata dan membuatnya merasa iba dengan Yuto, sementara Ryosuke wajahnya mendapatkan lebih di tekuk dan menaikan level emosinya ketika melihat wajah sedih Yuto dengan air mata menjijikan itu.

" Gomen, bila aku telah membuatmu susah karena aku mencintaimu Ryo-chan" Yuto terlihat masih berwajah sedih dan dibalik kacamata tebal itu tampak ia mengeluarkan air mata.

' Air mata apa itu?!! ' Tanya Ryosuke di benaknya ketika melihat air mata Yuto, Ryosuke merasa bahwa pria itu sedang melakukan akting.

" Yuto kau tidak salah daijoubu" Daiki terlihat menghampiri Yuto dan bersimpati.

'Nanni?!' Tanya Ryosuke dibenaknya ketika mendapatkan bahwa sahabatnya mulai terhasut dengan Yuto.

" Arigatou, aku sudah berusaha sebaik mungkin untuk menjadi seseorang yang terbaik untuknya. Tetapi sepertinya Ryo-chan tidak menyukaiku padahal aku sangat senang bisa 1 rumah dengannya " Yuto mulai mengeluarkan tetes air mata kembali dengan bibir terlihat cemberut karena sedih.

" Sabar Yuto nee" Daiki terlihat menepuk bahu Yuto untuk menenangkannya.

" Jangan percaya dengannya Dai-chan, dia itu licik dan mesum. Dia selalu mencium paksa aku, kau lihat tadi kan! " Teriak Ryosuke dan menunjuk Yuto dengan jari telunjuknya.

" Dai-chan, apa aku salah bila mencium seseorang yang aku sayangi ? " Tanya Yuto dengan wajah sedihnya, Daiki ketika melihat itu ia hanya tersenyum.

" Daijoubu, itu hal wajar Yuto" Daiki terlihat menepuk bahu Yuto kembali, Ryosuke ketika mendengar itu alisnya mendapatkan lebih sangat ditekuk.

" Yamachan, kau tidak boleh begitu. Mitte Yuto sangat mencintaimu" Daiki terlihat mulai berjalan untuk menghampiri Ryosuke.

" Iee jangan percaya dengannya, dia itu licik ! " Teriak Ryosuke kembali.

" Coba hilangkan kebiasaanmu yang selalu berperasangka buruk terhadap orang lain Yamachan" Daiki terlihat sudah berada di hadapan Ryosuke yang masih berdiri di atas kasur.

" aku tidak " Seru Ryosuke dengan tegas.

" Bohong, kau ingat seminggu lalu ketika di perjalanan pulang dari karoke kau menghajar kakek mabuk yang tidak bersalah. Padahal pada saat itu ia ingin menolongmu " Daiki terlihat menatap Ryosuke dengan tajam.

" Tsk, salah pria tua itu yang terlihat mencurigakan dan mabuk " Ryosuke terlihat menatap tajam sahabatnya kembali.

" Bodoh, itu salahmu dan aku yakin kau juga melakukan hal itu terhadap Yuto" Seru Daiki dengan tegas dengan jari telunjuknya mengarah kearah Ryosuke, Ketika mendapatkan itu Ryosuke perlahan wajahnya terlihat bertambah di tekuk dan bibirnya mulai cemberut.

" Mou sudah seterah, aku lelah " Ryosuke terlihat membaringkan badannya kembali di tempat tidur.

" Ooiii jangan lari dan kau harus pergi mencari daun ashitaba bersama dengan kami" Daiki terlihat menarik pergelangan kaki Ryosuke.

" Mouu aku malas kalian berdua saja" Ryosuke terlihat menarik kakinya kembali, wajahnya tampak sangat lelah setelah meluapkan semua emosi dan debatnya dengan Daiki tadi. Ryosuke memang kuat dan Daiki pasti kalah bila bertanding dengannya tetapi bila debat Ryosuke pasti akan selalu kalah oleh Daiki. Ya, walaupun Daiki kadang terlihat bodoh.

" Wakatta, padahal aku membawa sesuatu spesial untukmu" Seru Daiki terlihat tersenyum menyeringai, Yuto ketika melihat itu hanya terdiam dan tersenyum memandang keduanya.

' Nanni?' Tanya Ryosuke di benaknya karena mendapatkan rasa penasaran dengan apa yang di bawa oleh Daiki.

" Ya sudah, berarti benang woll nicka silver ini aku kembalikan ke ibuku saja" Seru Daiki kepadanya, Daiki sempat memberikan kedipan mata kepada Yuto untuk mengatakan bahwa Ryosuke pasti akan berubah pikiran.

' NICKA SILVER !, itu sangat cocok sekali untuk tambahan kiko ' Ryosuke terlihat berimajinasi bila benang silver itu akan menghiasi bros wollnya. Senyum sangat tampak jelas di wajah Ryosuke ketika ia sedang berimajinasi.

" Wakatta, Ikou Yuto kita berdua saja " Seru Daiki dan mulai melangkahkan kakinya untuk mengajak Yuto.

" Chotto aku ikut " Ryosuke terlihat bangkit dari tempat tidurnya dan mulai memakai sweaternya. Daiki ketika melihat itu hanya tersenyum menyeringai, ya sogokan benang berhasil membuat Ryosuke luluh.


😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈


Langit sore sangat terlihat jelas di sebuah bukit di Kyoto yang memiliki berbagai macam tanaman yang bermekaran, musim semi telah membuat semua tanaman terlihat sangat subur dan indah. Bukit itu tidak jauh dari perkotaan, pemandangan indah bangunan di perkotaan terlihat sangat jelas dari atas bukit. Mereka bertiga terlihat sedang mencari sesuatu diantara pepohonan di bukit itu, ya mereka Ryosuke, Daiki , dan Yuto.

" Tsk, sial kenapa daun itu jarang sekali!" Teriak Ryosuke merasa kesal tetapi sosok pria tinggi disampingnya terlihat memegang kepalanya.

" Sabar Ryo-chan kita pasti akan menemukannya" Seru Yuto dan menepuk kepala Ryosuke dengan lembut.

" Diam dan jangan menyentuhku" Ryosuke terlihat mendorong Yuto untuk menjauh darinya.

" Oii Yamachan jangan seperti itu dengan Yuto, dia kan tunanganmu" Seru Daiki yang berada di sebelah kirinya, Ryosuke terlihat hanya mendiklit lidahnya untuk Daiki.

" Dasar kau" Decak Daiki mendapatkan kesal.

" Sudah tidak apa - apa Dai-chan, aku akan mencari daun itu di dalam sana. karena aku yakin di sana pasti ada" Seru Yuto menunjukan arah tujuannya kepada Daiki.

" Eee itu hutan bahaya bila kau sendirian, kami juga ikut" Seru Daiki dan menghampiri lengan Ryosuke untuk ikut.

" Iee aku tidak mau!" Ryosuke terlihat menarik tangannya dan memfokuskan pencariannya kembali.

" Daijoubu aku bisa sendiri, tolong jaga Ryo-chan nee " Seru Yuto dan terlihat mulai berjalan untuk menuju hutan itu. Perlahan Yuto terlihat sudah mulai menjauh, sementara Ryosuke masih sibuk dengan pencariannya.

" Yamachan kita harus ikut dengannya " Daiki terlihat menoleh kearahnya.

" Aku tidak mau" Jawab Ryosuke dengan santai ketika memunggungi Daiki.

" Oii bagaimana bila ia tersesat? Diakan dari tokyo bodoh! Dan dia tadi masih saja mengkhawatirkanmu" Seru Daiki.

" Aku tidak perduli" Jawab Ryosuke kembali dengan santai.

" Oiii ! " Daiki wajahnya terlihat sangat di tekuk, ketika mendapatkan Ryosuke bersikap menyebalkan seperti itu. Perlahan ia mulai teringat sesuatu dan mulai memancingnya kembali.

" Wakatta kalau begitu benang Silve-" Seru Daiki terhenti ketika tiba- tiba mendapatkan tarikan tangan Ryosuke untuk berlari mengikuti Yuto.

' Tsk, sial' Decak Ryosuke di benaknya, Daiki ketika itu hanya tersenyum menahan tawa.


😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈


Mereka bertiga terlihat masih mencari - cari sesuatu, dan kini mereka sudah berada di dalam hutan. Matahari sore terlihat menerangi mereka dan angin musim semi sangat terasa di kulit mereka, sudah hampir 1 jam mereka disana tetapi masih belum mendapat daun ashitaba.

" Aaaaa mouuu aku lelah " Rengek Ryosuke terlihat meregangkan badannya.

" Daijoubu, kau lebih baik istirahat Ryo-chan" Seru Yuto kepada Ryosuke ketika memandangnya dengan tersenyum.

' cihh, sok manis tanpa kau suruh aku juga akan istirahat ' Dumelan Ryosuke dibenaknya, ia terlihat melangkahkan kakinya untuk duduk di dekat pohon.

" Sensei kenapa memberi tugas yang susah sekali nee " Rengek Daiki dengan masih mencoba mencari di antara semak - semak dedaunan.

" Ya itu salah satu tantangannya " Seru Yuto dengan tersenyum kepada Daiki.

" Meooww" Seru sependapat kuru kucing Yuto yang berada di bahunya.

" Hahaha iioo nee " Daiki terlihat tertawa, sementar Ryosuke yang sedang duduk menyender di pohoh itu hanya terdiam dengan alis ditekuk ketika melihat Yuto dan Daiki terlihat berbicara sangat akrab.

' Sial, pria itu telah membuat Dai-chan berpihak dengannya ' Ryosuke terlihat aslis di tekuk dengan bibir cemberutnya ketika memandang Yuto.

' Chotto matte nee, aku akan membalasnya' Ryosuke terlihat memandang wajah Yuto dengan aura kutukan. Ketika dirinya terus menerus memandang Yuto dengan aura mengutuk, tiba - tiba tanpa ia duga Yuto menoleh kearahnya dan tersenyum. Ketika melihat itu Ryosuke dengan segera membuang muka atau lebih tepatnya menoleh kearah lain agar tidak melihat wajah Yuto, sementara Yuto ketika melihat itu ia hanya tersenyum dan melanjutkan kembali pencariaannya.

Ketika Ryosuke menoleh kearah samping kirinya terdapat sesuatu yang menarik perhatiannya, di sela - sela kedua pohon dengan sedikit semak - semak terlihat daun yang sangat familiar di benaknya. Ryosuke perlahan terlihat mengeluarkan sebuah buku cetak dari tasnya mencoba untuk mencocokan gambar daun yang ia lihat dengan yang terdapat di buku cetaknya.

' Yatta' Senyum sangat terlihat di wajah Ryosuke ketika melihat itu, karena itu benar daun ashitaba. Perlahan Ryosuke bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri tanaman tersebut.

' Hahaha aku pemenangnya, aku memang kakkoii nee" Ryosuke merasa bangga ketika sudah mendapatkan daun itu. Senyum menyeringai sangat jelas tampak di wajahnya karena ia berhasil menemukan daun itu sementara Daiki dan Yuto masih berusaha mencari. Tetapi ketika ia ingin melangkahkan kakinya kembali untuk menuju keduanya, tiba-tiba kakinya merasakan menginjak sesuatu. Ketika Ryosuke mencoba ingin melihat apa yang ia injak itu, tiba - tiba dengan kecepatan kilat terlihat seekor ular berbisa yang menggit sisi kaki kanan-nya.

" Aghh" Ryosuke terlihat kesakitan dan terjatuh ke tanah ketika mendapatkan gigitan itu, daun yang berada di gengamannya perlahan terjatuh. Yuto dan Daiki ketika mendengar suara Ryosuke dengan segera menoleh kearahnya dan mendapatkan Ryosuke jatuh melemah di tanah dengan wajah kesakitan dan memegang kaki kanannya.

" Ryo-chan" Yuto Terlihat berlari dengan cepat untuk menghampiri Ryosuke, dan ketika ia sudah di dekatnya sekelibat ia melihat seekor ular yang menjauh dari Ryosuke.

" Yamachan daijoubu ka?" Daiki terlihat menghampiri Ryosuke.

" tsk, Sia l" Decak Ryosuke yang masih memegang kaki kanannya.

Yuto terlihat dengan cepat menekuk kaki Ryosuke dan melipat celana panjang Ryosuke. Ketika celana itu sudah di lipat hingga selutut, sangat jelas terlihat gigitan ular yang berada di kulit kakinya sekitar sisi betis.

" Jangan sentuh aku" Ryosuke terlihat mendorong tangan Yuto untuk tidak menyentuhnya, Yuto awal hanya terdiam tetapi ketika Ryosuke mencoba mendorong Yuto kembali.

" Diam bodoh!" Teriak Yuto dengan wajah terlihat menyeramkan dan membuat Ryosuke terdiam. Yuto terlihat dengan cepat merobek kemejannya dan mengikatkan di sekitar betis atas Ryosuke dengan sangat kuat. Setelah itu wajah Yuto terlihat mendekat dan menghisap bekas gigitan ular yang berada di kaki Ryosuke.

" Chotto- " Ryosuke terlihat sudah berkeringat dingin ketika Yuto menghisap bekas gigitan ular itu, bibir dan air liur Yuto sangat terasa olehnya yang berada di kakinya. Ya, Yuto terus menerus menghisap dan membuang air liurnya ke tanah karena pada saat itu ia berusaha untuk membuang bisa ular yang berada di kaki Ryosuke agar tidak menyebar ke seluruh tubuhnya.

Tetapi, setelah beberapa menit kemudian terlihat Ryosuke mulai melemas dan berwajah pucat. Bibirnya terlihat mengering, badannya sedikit demam, dan matanya seperti mendapatkan berkunang - kunang.

" Dai-chan kita harus membawanya ke rumah sakit, aku rasa bisanya sudah sedikit menyebar. Aku hanya dapat membuang setengah bisanya" Yuto terlihat mulai menggendong Ryosuke.

" Un wakatta" Daiki terlihat berlari mengikuti Yuto.

Setelah mereka sudah keluar dari hutan, Yuto terlihat berlari menuruni bukit itu dengan sangat cepat. Sementara Daiki terlihat sedikit tertinggal di belakang Yuto, wajah Yuto pada saat berlari terlihat sangat di tekuk dan terlihat khawatir karena Ryosuke terlihat sudah tidak sadarkan diri.

" Yuto selamatkan Yamachan!" Teriak Daiki ketika terhenti dari larinya karena merasa lelah.

" Wakatta" Teriak Yuto yang pada saat itu masih berlari yang di ikuti kucing hitamnya.

Setelah berapa lama kemudian terlihat Yuto masih berlari menggendong Ryosuke yang sudah terlihat sangat pucat dan bernafas berat, wajah Yuto masih sangat ditekuk dan merasa khawatir dengan Ryosuke karena RS masih memiliki jarak 10 km dari bukit. Ketika Yuto terlihat masih berlari dan tiba di sebuah jalan aspal terlihat seorang pria sipit dengan motor harley davidsonnya.

" Yuto" Seru pria bermata sipit, tetapi Yuto terlihat mengacuhkannya dan melanjutkan langkah kakinya. Ketika melihat itu keito terlihat membuang nafas panjang dan mulai menghidupkan motornya untuk mengikuti Yuto.

" Wakatta aku tidak akan membahasnya, tetapi lebih baik kau cepat naik kalau tidak akan terlambat" Seru pria bermata sipit, Yuto ketika mendengar itu terlihat dengan segera menaiki motor dikitui dengan kucing hitamnya. Setelah mereka sudah pada posisinya motorpun jalan untuk menuju rumah sakit.


😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈

Dari arah jendela di sebuah ruang rawat inap rumah sakit terlihat sinar matahari pagi sudah bersinar kembali dan disana terdapat Ryosuke yang sedang terbaring di atas kasur ruang rawat inap, sementara Yuto terlihat terlelap disampingnya kanan begitupun dengan Daiki yang terlelap di sofa. Ya, Ryosuke hingga kini pagi hari belum sadarkan diri. Semalam ia mendapatkan efek bisa ular yang sebagian menyebar ditubuhnya, tetapi dokter dapat memusnahkan bisa yang berada di tubuh Ryosuke pada saat itu sehingga ia kini selamat.

Kelopak mata Ryosuke perlahan terlihat mulai terbuka, ia merasakan tangan seseorang yang mengengam tangannya ketika ia tersadar. Pada saat itu Ryosuke segera menoleh kearah sosok yang memegang tangannya, ketika ia menoleh ia mendapatkan bahwa itu Yuto. Ryosuke terlihat memandang wajah tidur Yuto. Ketika memandang wajah Yuto perlahan wajah Ryosuke terlihat memerah tetapi dengan segera ia menatap lurus kembali dengan memejamkan matanya.

' ada apa denganku!' Teriak Ryosuke di benaknya, tetapi beberapa lama kemudian Yuto terlihat terbangun.

" Yokatta kau sudah sadar " Yuto terlihat tersenyum dan lebih mengetatkan genggaman tangannya.

" D-dimana aku?" Tanya Ryosuke terlihat sedikit memerah dan terlihat ingin bangkit untuk duduk.

" Di rumah sakit Ryo-chan" Yuto terlihat membantu Ryosuke untuk duduk.

" Tsk, aku bisa sendiri" Decak Ryosuke ketika mendapatkan Yuto membantunya.

" Wakatta" Yuto terlihat melepaskannya.

Ryosuke mulai terdiam ketika merasakan kakinya sedikit terasa sakit, ketika mencoba membuka selimutnya ia dapat melihat perban di kaki kananya. Dan perlahan ingatannya terlintas kembali di benaknya bahwa ia tergigit oleh ular bisa dan Yuto lah yang menolongnya.Yuto terlihat hanya duduk sampingnya dengan tersenyum, perlahan kedua bola mata Ryosuke terlihat melirik ke arah Yuto yang berada di samping kanannya.

" Nanni?" Tanya Yuto dengan tersenyum.

' Arigatou' Seru Ryosuke di benaknya untuk Yuto dengan wajah memerah.

" Nanni Ryo-chan? Kau demam kembali? " Yuto terlihat memegang dahinya untuk memeriksa bahwa Ryosuke baik - baik saja.

' ARIGATOU!' Teriak Ryosuke di benaknya dengan keadaan mulut mengembung yang terlihat tertutup rapat dengan alis di tekuk seperti mendapatkan sesuatu tertahan di dalam mulutnya. Ya, Ryosuke tidak dapat mengeluarkan kata pengucapan terimakasih karena kata itu sangat berat untuk di keluarkan dari mulutnya. Tetapi perlahan tiba - tiba tangan kanan Yuto terlihat memegang kepalanya.

Yuto terlihat memandang mata Ryosuke dengan mendalam, wajah Yuto terlihat sangat sedih. Ryosuke ketika melihat itu hanya terdiam, karena entah mengapa ia melihat tatap mata Yuto terlihat sangat tulus dan menyebabkan dirinya semakin memerah.

' Sial, kenapa aku memerah seperti seorang wanita. ini sangat menjijikan! ' Teriak Ryosuke di benaknya ketika mendapatkan bahwa dirinya sangat memerah ketika mendapatkan tatapan tajam Yuto.

" Gomen, seharusnya aku lebih berhati - hati menjagamu" Seru Yuto yang menyadarkan Ryosuke, wajah Yuto terlihat bersedih pada saat itu perlahan tangannya mulai mengelus rambut Ryosuke.

"'...." Ryosuke terlihat terdiam, karena Yuto terlihat sangat tulus dan berbeda di benaknya. Yuto merupakan sosok yang telah menyelamatkan nyawanya, ia berfikir bahwa bila Yuto tidak menolongnya untuk menghisap bisa ular itu mungkin ia bisa mati. Dan juga Yuto tidak takut dengan bisa ular itu, padahal dia juga bisa mati bila sedikit saja menelan bisa itu.

" A-arigatou" Ryosuke terlihat menoleh kesamping dengan wajah memerah untuk berterimakasih, perlahan wajah Yuto terlihat tersenyum ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Ryosuke.

" Hahaha, douita Ryo-chan" Yuto terlihat mengacak - acak rambutnya, Ryosuke mendapatkan kesal kembali ketika rambutnya di acak - acak oleh Yuto tetapi ketika ia menoleh kearah Yuto. Tiba - tiba senyum Yuto itu entah mengapa telah membuat jantungnya berdetak sangat cepat dan tidak dapat benafas kembali.

' Nanni?' Tanya Ryosuke di benaknya dengan wajah sangat memerah, sementara terlihat Daiki yang terdapat di sofa mulai terbangun.

" Yamachan!" Daiki terlihat sudah bangun dan dengan segera memeluknya.

" Dai-chan" Ryosuke terlihat membalas pelukan Daiki.

" yokatta hikss" Daiki terlihat menangis ketika memeluk Ryosuke.


😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈


Ryosuke masih berada di kamar rawat inap di temani Yuto dan Daiki, tetapi ketika pada malam hari Ryosuke mendapatkan bosan ketika berada di rumah sakit. Pikirnya kamarnya lebih nyaman untuk ia tidur dan bau aroma rumah sakit baginya sangat menusuk di hidung. Ia meminta Yuto dan Daiki untuk membawanya pulang, ia mengatakan bahwa ia sudah sehat dan tidak membutuhkan perawatan lagi. Awal Yuto ragu tetapi di karenakan mendapatkan wajah Ryosuke yang selalu ditekuk akhirnya dia menyetujuinya dan membawanya kembali kerumah.

😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈

Setelah mereka sudah sampai dirumah, terlihat Ryosuke dan Yuto yang keluar dari taxi. Yuto terlihat ingin membantu tetapi Ryosuke menyuruhnya untuk tidak mendekat dengannya. Oiya Daiki sebelumnya sudah mendapatkan pulang karena yuto menyuruhnya untuk beristirahat, awal taxi mereka mengantar Daiki terlebih dahulu sehingga kini mereka hanya berdua. Langkah demi langkah mereka sudah memasuki rumah, Yuto terlihat mengikutinya dari belakang dengan sigap. Ryosuke mendapatkan risih ketika mengetahui bahwa Yuto membututinya terus menerus, ketika menaiki tangga rumah Ryosuke terlihat terhenti dari langkahnya dan meledak dalam amarahnya untuk Yuto yang masih membuntutinya.

" Tsk, aku bisa sendiri! Berhenti mengikutiku!" Teriak Ryosuke memerintah dengan keadaan memunggungi-nya.

" aku khawatir denganmu " Yuto terlihat tersenyum memandang Ryosuke yang tidak menoleh kearahnya.

" Aku laki - laki, dan aku tidak lemah!" Ryosuke terlihat melangkahkan kakinya kembali untuk menaiki tangga.

" Kau lemah Ryo-chan " Seru Yuto , Ryosuke ketika mendengar itu terhenti kembali dan menoleh kearah Yuto. Pada saat itu mereka terlihat memiliki tinggi sama persis, karena Ryosuke berada di 2 anak tangga di atas Yuto.

" Apa kau bilang!" Teriak Ryosuke dengan alis sangat di tekuk dan menatap mata Yuto dengan tajam, ia paling tidak suka bila di anggap remeh oleh orang lain.

" Ya,...... kau lemah terhadapku nee" Yuto terlihat mendekat dan mencium bibir Ryosuke, sementara Ryosuke hanya terdiam ketika mendapatkan ciuman tiba - tiba Yuto. Kedua tangan Yuto terlihat dengan cepat mengunci di sekitar pinggang dan tengkuk Ryosuke untuk memperdalam ciuman.

"Mmpppkauuumm!" Teriak Ryosuke di dalam ciuman itu, tetapi ketika mulut itu terbuka menyebabkan Yuto memasukan lidahnya.

' Ku-sho, pria ini baru tadi aku luluh dengannya dan sekarang...grrr' Teriak Ryosuke di benaknya, dengan segera kaki Ryosuke terlihat memasang kuda - kuda dan menendang perut Yuto dengan menggunakan tumitnya.

tetapi....

' Eeeeee' Ryosuke terkejut ketika Yuto tidak tumbang oleh tendangannya, ketika usahanya tidak berhasil ia mendapatkan Yuto lebih menekan ciuman itu dan memeluknya dengan sangat erat.

" Mppppmmm" Ryosuke terlihat lebih berontak untuk mendorong Yuto, kedua tangan dan kakinya sudah berusaha menghajarnya tetapi Yuto tetap saja bertahan. Yuto terus menerus mencium dan berjelajah di dalam mulutnya.

' Tasukete!!!' Teriak Ryosuke dibenaknya, ia terlihat sudah pasrah dalam ciuman Yuto Karena semua hal sudah dilakukan olehnya. Perlahan ciuman itu entah mengapa telah membuat Ryosuke terhipnotis dan melemah, lidah dan bibir Yuto yang selalu bersentuhan telah memperdayanya. Perlahan Yuto terlihat menggunakan tangannya yang tadi memblok kini berpindah menjadi berusaha untuk mengendongnya dengan masih dalam kondisi berciuman. Ketika Ryosuke sudah berada di genndongannya dengan masih berciuman, Yuto perlahan melangkahkan kakinya untuk ke kamar Ryosuke. Ketika sudah di dalam Yuto dengan segera mengeletakkanya di atas kasur di kamar Ryosuke.

' Sial, kenapa aku terhasut ! ' Teriak di benaknya ketika Yuto masih menciumnya di atas kasur, tetapi perlahan ciuman terlihat usai ketika Yuto melepas ciuman itu.

"...." Ryosuke terlihat terdiam dengan nafas terengah - engah karena ciuman Yuto akhirnya berakhir, sementara Yuto terlihat tersenyum sangat lembut untuknya.

" Arigatou, oyasumi Ryo-chan " Yuto terlihat menepuk - nepuk kepalanya dan mencium kening Ryosuke, setelah memasangkan selimut untuknya Yuto terlihat mulai pergi meninggalkan Ryosuke seorang diri di kamar.

Ryosuke perlahan terlihat membatu dengan wajah memerah dan alis di tekuk, tetapi setelah beberapa detik kemudian ia terlihat mulai tersadar kembali ketika di benaknya hadir wajah Yuto.

' HIYY! ADA APA DENGANKU! ' Ryosuke terlihat menutup wajah memerahnya dengan menggunakan selimut.

" Mouuuu " Rengek Ryosuke merasakan jantungnya berdetak dengan cepat, pikirannya kini selalu dipenuhi oleh Yuto. Bayangan ketika ia menolongnya dan ciuman tadi sangat melekat dibenaknya.

" Aaaaa, lebih baik aku tidur! " Teriak Ryosuke dan mulai memasuki dunia mimpinya.


😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈

Detik pada jam dinding kamar Ryosuke terlihat semakin berubah, waktu pada saat ini sudah menunjukan pukul 3 pagi. Perlahan kelopak mata Ryosuke terlihat terbuka, ia mendapatkan dehidrasi sehingga ia bangkit dari tempat tidurnya untuk berencana mengambil air minum di dapur. Ketika sudah berada di luar kamarnya ia terkejut ketika mendapatkan kamar di depannya atau kamar Yuto lampunya terlihat masih menyala.

Dikarenakan rasa penasaran yang sangat besar menyebabkan Ryosuke perlahan membuka sedikit pintu kamar Yuto, ketika pintu itu sedikit terbuka ia dapat melihat Yuto sedang melakukan sesuatu dengan macam- macam alat eksperimen.

' Sugeee' Ryosuke terlihat kagum karena Yuto memiliki 1 set alat riset, perlahan mata Ryosuke mulai menjelajah ke arah lain di sekitar kamar Yuto dan mendapatkan daun ashita.

'Daun itu, ia sedang mengerjakan tugas itu?' Tanya di benaknya ketika mendapatkan daun yang mereka cari sedang digunakan oleh Yuto, tetapi Ryosuke sedikit merasa bersalah seharusnya tugas itu akan di kerjakan bersama - sama sore hari ini tetapi karena ia tadi berada di rumah sakit tugas itu tidak jadi di kerjakan dan sekarang Yuto mengerjakan hanya seorang diri.

Setelah melihat itu mata Ryosuke mulai menjelajah kembali, tiba - tiba matanya terhenti ketika melihat bingkai foto dirinya ketika kecil berada di meja samping Yuto. Tetapi foto di dalam bingkai itu terlihat seperti sobekan yang direkatkan, alisnya bertambah di tekuk dan tanda tanya di kepalanya semakin membesar karena penasaran.

" Meoww" Tiba - tiba kucing hitam alias kuru sudah berada di dekat pintu dan menyebabkan Ryosuke terkejut, Yuto terlihat mulai menoleh kearah pintu tetapi dengan segera Ryosuke pergi lari kekamarnya dengan mengendap - enap seperti maling ketakutan.

" Bodoh, hampir saja " Ryosuke terlihat bernafas berat ketika sudah berada di kamarnya, tetapi tiba - tiba tenggorokannya mendapatkan sangat dehidrasi kembali.

" Baka, aku kan ingin minum" Rengek Ryosuke, perlahan ia terlihat mulai membuka pintu kamarnya dengan sangat pelan. Setelah pintu itu terbuka, ia melihat bahwa kamar Yuto sudah tertutup rapat dan lampunya sudah padam.

"Souka" Entah mengapa Ryosuke terlihat tersenyum ketika memandang pintu kamar Yuto, setelah itu ia melanjutkan langkahnya untuk menuju dapur untuk minum. Selama perjalanannya menuju dapur di kepalanya masih saja berfikir mengenai kenapa Yuto menyimpan fotonya ketika kecil dan itu terlihat robek yang direkatkan. Ya, dia sangat penasaran karena kalaupun dia teman kecilnya pasti dia mengenalinya.

Ketika ia sudah mendapatkan minum Ryosuke terlihat kembali ke kamarnya, ketika sudah berada di kamar ia dengan segera merebahkan diri di kasur. Tetapi ketika ia ingin memeluk guling tiba - tiba ia merasakan tubuh seseorang.

' Hiyyyyy' Ryosuke terlihat bangkit merasa takut bahwa di sampingnya terdapat hantu, tetapi setelah ia mencoba melihat sosok yang tertidur disampingnya itu adalah Yuto.

' Tsk, Kenapa dia disini?' Tanya Ryosuke di benaknya ketika mendapatkan Yuto tertidur sangat pulas di kasurnya, awal Ryosuke terlihat ingin memukul Yuto yang sedang tertidur tetapi terhenti ketika mendapatkan....

" Umpp Ryo-chan daisuki" Gumam Yuto yang terlihat masih tertidur dengan pulas, Ryosuke ketika mendengar itu wajahnya terlihat memerah dan mengingat kembali Yuto yang berusaha menolongnya.

" Sial, wakatta hanya untuk hari ini" Seru Ryosuke dan dengan segera ia memberi pembatas guling agar Yuto tidak menyentuhnya. Setelah memberi pembatas, Ryosuke terlihat tertidur memunggungi Yuto untuk kedunia mimpi.

Sekitar 5 menit Ryosuke terlihat sudah terlelap, tetapi Yuto terlihat terbangun dan tersenyum menyeringai ketika memandang Ryosuke yang sudah terlelap. Ya, sebelumnya Yuto hanya pura-pura tidur. Yuto terlihat membuang guling itu dan merapatkan dirinya dengan punggung Ryosuke, ia segera meletakan tangannya di pinggang Ryosuke untuk menguncinya dan pergi ke dunia mimpi.


😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈


Matahari terlihat telah menyinari ruangan kamar itu, 2 pria terlihat sedang tertidur bersampingan dengan posisi pria pendek memunggungi pria tinggi. Ya, sebelumnya mereka merupakan Yuto dan Ryosuke. Kalian berfikir kenapa Ryosuke tidurnya tidak berantakan kembali?, ya itu karena Yuto terlihat memblok pinggang Ryosuke dengan sangat kuat walaupun masih dalam kondisi tertidur.

" Umm silver-sama " Ngigau Ryosuke, ia terlihat menolehkan badanya ke arah berlawanan tepatnya kearah Yuto dan menyebabkan wajahnya kini berdekatan dengannya. Ketika telinga Yuto mendengar ngigauan Ryosuke perlahan kedua kelopak matanya terlihat terbuka, setelah kelopak matanya terbuka secara utuh ia terlihat tersenyum memandang wajah tidur Ryosuke yang berada disampingnya.

Yuto terlihat perlahan mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Ryosuke, tetapi Ryosuke ketika mendapatkan sesuatu aneh di bibirnya ketika terlihat masih di dalam dunia mimpi perlahan kedua kelopak matanya terbuka. Ketika penglihatannya sudah fokus, matanya terbuka sangat lebar ketika mengetahui Yuto menciumnya.

" Umppp kau!" Ryosuke terlihat melepas paksa ciuman itu dan menendang Yuto untuk menjauh.

" Bisakah kau tidak menyentuh ku! dasar mesum! "Teriak Ryosuke terlihat wajahnya sangat di tekuk.

" aku tidak mesum" Yuto terlihat memasang wajah tidak bersalah, Ryosuke terlihat dengan segera menarik Yuto untuk keluar dari kamarnya dan menutup pintu itu dengan kekuatan penuh.

" Wakatta gomen, kau jangan tertidur lagi kita harus ke sekolah "Seru Yuto di balik pintu, sementara Ryosuke terlihat membenamkan dirinya kembali di atas kasur dengan alis di tekuk.


😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈


Ryosuke di kamar terlihat rapih degan seragamnya ketika sudah mendapatkan mandi, sementara Yuto yang sudah lengkap dengan seragamnya terlihat sedang mempersiapkan sarapan di dapur. Ryosuke perlahan mengambil tasnya dan melangkahkan kakinya untuk menuju dapur, Sesungguhnya Ryosuke tidak ingin ke dapur tetapi perutnya tidak tahan bila tidak memiliki sarapan. Ketika ia sudah sampai di meja makan dekat dapur terlihat Yuto yang sudah lengkap menyiapkan sarapan, Ryosuke dengan segera terlihat duduk di kursi makan dan melahap makanan yang sudah di siapkan oleh Yuto dengan sangat cepat. Ya sekitar 10 menit makanan itu raip dari mangkuknya. Setelah selesai dengan segera ia bangkit untuk pergi meninggalkan Yuto yang masih makan.

" Oii Ryo-chan tunggu aku" Seru Yuto tetapi Ryosuke terlihat tetap melangkahkan kakinya dan sudah hilang dari penglihatan Yuto.

" Meow" Kucing hitam terlihat meloncat ke bahu Yuto dan menjilat pipinya.


😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈

Ryosuke terlihat sedang berjalan dengan sangat cepat ketika berada di jalanan lingkungan komplek rumahnya, ia terus menerus berjalan cepat untuk meluapkan emosinya.

' Aku harus menjauh darinya!' Teriak Ryosuke di benaknya dengan raut wajah sangat di tekuk, tetapi tiba - tiba di persimpangan jalan terlihat seorang pria dengan sebuah motor harley davidson yang menghalangi jalannya. Ryosuke terlihat terhenti ketika memandang pria yang menghalangi jalannya, perlahan pria itu terlihat membuka helmnya dan turun dari motor. Alis Ryosuke bertambah di tekuk ketika mendapatkan bahwa pria itu merupakan yang mengatai dia"Chibi" beberapa hari yang lalu, tetapi perlahan pria sipit itu terlihat berjalan memutari dirinya dengan tetap memegang sekuntum mawar putih.

" Nanni?" Tanya Ryosuke ketika mendapatkan pria itu masih berputar - putar mengelilinginya tanpa berbicara.

" Oii kau, tolong jangan menghalangi jalanku" Tambah Ryosuke, pria bermata sipit terlihat hanya tersenyum menyeringai.

" Kau memiliki hubungan apa dengan black cat?" Tanya pria itu dan terhenti langkahnya ketika sudah berhadapan di depan Ryosuke.

" Black cat?" Tanya Ryosuke dengan alis di tekuk, tapi perlahan ingatannya terlintas kembali ketika pria bermata sipit ini memanggil Yuto dengan sebutan Black cat.

" Yuto?" tambah Ryosuke ketika bertanya.

" Ya, Yuto" Jawab pria itu.

" Aku tidak memiliki hubungan apapun dengannya " Ryosuke terlihat menatap mata pria itu dengan sangat tajam.

" Aku peringatkan untuk tidak mendekat dengan Yuto ! " Pria itu terlihat membalas tatapan tajam Ryosuke.

" Cihh, Dialah yang mendekatiku terus menerus" Ryosuke terlihat tersenyum pahit dengan alis ditekuk.

" Diam, kau lah yang mendekatinya!" Teriak pria itu dan menarik kerah kemeja seragam Ryosuke, Pria itu menatapnya dengan tatapan mata yang sangat tajam. Ryosuke perlahan terlihat mulai tertawa ketika mendapatkan tatapan mata Pria bermata sipit itu.

" Hahaha, kau menyukainya?" Tanya Ryosuke dan mendapatkan pria itu memerah.

" Cihh pria aneh seperti itu kau sukai, baka " Ryosuke terlihat tersenyum menyeringai dan pria itu terlihat alisnya lebih di tekuk.

" Jangan mengatainya seperti itu, dia seharusnya tidak berada disini untuk orang bodoh sepertimu " Pria itu terlihat memukul wajah Ryosuke, di akibatkan pukulan itu menyebabkan sisi bibir Ryosuke terlihat terluka mengeluarkan darah. Perlahan kedua mata Ryosuke terlihat memancarkan aura ingin membunuh untuknya.

" Kau mengajakku ribut, huh ! " Teriak Ryosuke dengan terlihat sangat menyeramkan dan mulai menarik jaket pria itu.

" Ya, aku sangat ingin menghajarmu ! " Teriak pria itu, tetapi perlahan dedaunan pohon yang berada di atas mereka terlihat sesuatu yang turun di atas kepala Rysouke. Mata sipit pria itu terlihat memfokus dengan sesuatu di rambut Ryosuke, ketika dapat melihat jelas perlahan kedua matanya terbuka dengan lebar dan melepas cengkraman di kerah baju Ryosuke.

" GYAAAAA, Ulat!! " Pria itu terlihat memundur menjaga jarak dan menunjukan sesuatu di atas kepala Ryosuke, ketika melihat itu Ryosuke terlihat alisnya sangat tekuk dan mencoba mengambil sesuatu yang berada di rambutnya.

' Hihihi' Senyum menyeringai sangat terlihat jelas di wajah Ryosuke ketika sudah memegang sebuah ulat hijau di tangannya.

" Kau menginginkan ini " Ryosuke terlihat lebih mendekatkan ulat yang berada ditangannya ke arah pria itu.

"iieee !!!" Pria itu terlihat dengan segera menaiki motornya dan pergi meninggalkan Ryosuke seorang diri.

Ryosuke terlihat tertawa terbahak - bahak ketika melihat pria itu pergi terbirit - birit hanya di karenakan seekor ulat, tetapi tiba - tiba terdengar suara sesuatu dari arah pohon itu yang membuat dirinya terkejut.

" hihihihihi " Ryosuke perlahan wajahnya terlihat ketakutan, ketika ia mencoba melihat keatas arah dahan pohon itu ia tidak mendapatkan orang disana. Dengan segera Ryosuke lari untuk menjauh dari pohon itu. Sebelumnya pohon itu berukuran sangat besar yang berada di halaman sebuah rumah tua yang berada di balik tembok simpangan jalan.


😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈

Ryosuke terlihat bernafas berat ketika hampir sampai di sekolahnya, ia mendapatkan lelah karena rasa takutnya dengan hantu bukan karena lelah berlari. Langkah demi langkah dilalui hingga Ryosuke terlihat sudah tiba di depan gerbang sekolahnya dan seperti biasa semua siswa atau budaknya membukuk memberi hormat untuknya. Ketika ia ingin melangkahkan kakinya kembali untuk memasuki gerbang sekolah tiba - tiba dari arah belakangnya terdapat sebuah mobil limons yang terhenti di belakangnya. Karena penasaran terhadap sesuatu di belakangnya Ryosuke perlahan terlihat menoleh kearah mobil itu, setelah berapa lama kemudian mulai terlihat seorang pria mengenakan seragam sekolah yang tidak asing dibenaknya. Perlahan pria itu melangkahkan kakinya untuk berada di hadapan Ryosuke, sementara Ryosuke hanya terdiam melihat wajah pria itu untuk memastikan apa ia mengenalinya.

' Dare?' Tanya Ryosuke dan pria itu terlihat tersenyum lembut.

" Kimi Yamada Ryosuke ?" Tanya Pria yang terlihat memiliki 2 gigi ginsul di gigi taring atas ketika berbicara.

" Ya " Jawab Ryosuke dengan alis di tekuk, pria itu terlihat tersenyum kembali. Perlahan pria itu mendekatkan wajahnya dan menekankan bibirnya di bibir Ryosuke, ya lebih tepatnya pria itu mencium Ryosuke. Semua siswa yang sedang menyambut kedatangan Banchounya terlihat terdiam membatu ketika melihat banchounya sedang di cium oleh orang asing, sementara Ryosuke hanya terdiam karena terkejut ketika mendapatkan ciuman tiba - tiba pria itu. Dari sudut lain tepatnya di samping gerbang sekolah terlihat Yuto dengan kucing hitamnya yang baru tiba terhenti langkahnya ketika melihat pemandangan di hadapannya, raut wajah Yuto terlihat sangat menyeramkan dan mengepalkan tangannya ketika melihat pemandangan itu.

' eeeee ' Teriak Ryosuke di benaknya ketika mendapatkan orang asing menciumnya.




Bersambung...........

Banchou!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang