Banchou!!! 6

202 13 0
                                    


  Terlihat 2 sosok pria dan seekor kucing hitam yang sedang melangkahkan kakinya dengan sedikit tergesah - gesah di sekitar deretan pertokoan di Kyoto. Pria pendek yang mengenakan baju snow white terlihat terus menerus menekuk alisnya dan mengikuti langkah pria tinggi, sementara pria tinggi yang masih mengenakan pakaian ala pangeran terlihat terus menerus menarik tangan pria pendek dengan tatapan mata tajam dengan diikuti seekor kucing hitam.

Ya, sebelumnya mereka berdua merupakan Yuto dan Ryosuke yang masih mengenakan kostum teater. Mereka terlihat masih berjalan di sekitar deretan pertokoan di kota Kyoto dan menjadi pusat perhatian orang - orang yang sedang berlalu-lalang di sekitar pertokoan tersebut.

" Oii lepaskan tanganku " Ryosuke terlihat berusaha untuk lepas dari genggaman Yuto, tetapi Yuto terlihat hanya terus menerus terdiam dan tetap melangkahkan kakinya hingga terlihat mulai sedikit cepat.

Ryosuke ketika mendapatkan itu raut wajahnya menjadi semakin terlihat kesal karena Yuto tidak mendengarkannya, tetapi ketika masih melangkahkan kakinya untuk mengikuti tarikan tangan Yuto tiba-tiba gaun pakaian kostum yang di kenakan Ryosuke terinjak dan menyebabkan tanganya terlepas dari Yuto. Ketika genggaman itu terlepas dengan kecepatan kilat Ryosuke terjatuh dengan keadaan wajah yang mendarat terlebih dahulu, Yuto ketika itu terkejut dan dengan segera menoleh kearah Ryosuke yang sudah terjatuh di aspal. Ryosuke terlihat hanya terdiam, semua orang yang berada di sekitar mereka terlihat melihat pemandangan ketika Ryosuke jatuh tersungkur di jalan.

" Meoww " Kuru terlihat seperti mentertawakan Ryosuke.

' Ku-sho!' Teriak Ryosuke di benaknya.

" Ryo-chan, gomen daijoubu ka ?" Yuto terlihat dengan segera membantu Ryosuke untuk bangkit, ketika sudah bangkit terlihat wajah Ryosuke yang memiliki luka di dahinya dan memerah karena kesal.

" Kau , ini semua gara-gara kau ! " Teriak Ryosuke mendapatkan kesal ketika sudah berada pada posisi duduk, Yuto ketika pada saat itu terdiam ketika melihat luka di dahi Ryosuke.

" Tsk, tinggal kan aku sendiri lebih baik kau pergi-" Seru Ryosuke tetapi terhenti ketika Yuto mendekat dan menjilati luka yang berada di dahi Ryosuke, semua orang yang melihat itu mendapatkan terkejut ketika melihat Yuto terlihat menjilati luka di dahi Ryosuke.

" Gomen " Yuto terlihat meminta maaf dengan memasang wajah sedih. Ryosuke awal ingin meledakan emosinya, tetapi ketika melihat wajah sedih Yuto entah mengapa telah membuatnya mulai terdiam.

' Sial ' Decak Ryosuke di benaknya.

" Tsk, wakatta " Ryosuke terlihat mulai bangkit untuk berdiri, Yuto ketika melihat itu ia juga ikut berdiri.

" ........ " Yuto terlihat terdiam ketika terus menerus menatap Ryosuke.

" Apa yang kau lihat !?" Tanya Ryosuke merasa risi terus menerus di pandang oleh Yuto, tetapi entah di karenakan grogi atau apa Ryosuke terlihat dengan segera melangkahkan kakinya memungunginya untuk menjauh dari Yuto. Akan tetapi...

" Chotto matte Ryo-chan " Yuto terlihat menahan lengan Ryosuke.

" Tsk, nanni ?! " Tanya Ryosuke tanpa menoleh ke arah Yuto.

" Daisuki " Yuto terlihat memeluk Ryosuke dari belakang.

' Nanni kore ! ' Teriak Ryosuke dibenaknya, dan wajahnya terlihat merasa malu ketika melihat semua orang sedang memperhatikannya.

" Mama kaka itu sedang apa?" Tanya polos anak kecil kepada ibunya.

" Iee, mereka hanya berakting hayaku ikou " Ibu anak kecil itu terlihat menarik anaknya dengan terburu - buru.

' Grrrrrr'

"Oii, apa yang kau lakukan ini tempat umum bodoh ! " Bisik Ryosuke dengan nada kesal ketika berusaha untuk melepaskan tangan Yuto.

" Daisuki " Seru Yuto dan terlihat mempererat pelukannya.

' Sial ' Teriak Ryosuke dibenaknya ketika ia melihat mulai makin banyak orang yang berbisik dan menertawakannya.

" Wakatta aku tau, sekarang lepaskan tanganmu " Ryosuke kini mulai berbisik dengan nada tenang ketika berusaha memberitahukan kepada Yuto.

" Kau akan selalu bersama denganku? " Tanya Yuto, Ryosuke ketika mendengar itu semakin mengerut alisnya dan merasa malu sudah menjadi pusat perhatian.

" Haii , sekarang lepas " Seru Ryosuke.

" Hontou, kau janji ?" Yuto terlihat tersenyum lebar ketika mendengar itu.

" Ya ya ya dan sekarang lepaskan tanganmu" Seru Ryosuke kembali.

" Aku tidak mau " Jawab Yuto terlihat tersenyum lebar dan lebih erat memeluknya .

" .......... " Ryosuke terlihat terdiam semakin menekuk alisnya dan ....

BRAGGGGGGGGGG

" Aku tarik kembali ucapanku tadi !" Teriak Ryosuke dan meninggalkan Yuto seorang diri.

Ya, Ryosuke memukulnya dan membuat Yuto terlihat berlutut ketika mendapatkan pukulan sikut di sekitar ulu hatinya.

" Meow meow " Kuru terlihat meloncat ke atas bahu Yuto.



♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬


Seorang wanita terlihat selalu mengetok pintu sebuah pintu kamar, tetapi ketika wanita tua itu mengetuk ia tidak mendapatkan jawaban dari sosok yang ia panggil.

" Ryo-chan, makan malam sudah siap nak " Seru Wanita Tua, ya sebelumnya yang mengetuk itu adalah ibu Ryosuke.

" Umm ada apa dengannya? " Gumam Ibu Ryosuke terlihat memasang wajah khawatir. Ibu Ryosuke awal terlihat terkejut dengan kepulangan Ryosuke yang mengenakan pakaian snow white, ya walaupun ibunya terlihat menyukai ketika anaknya sedang mengenakan pakaian itu tapi ia terlihat sedih sekarang karena Ryosuke hanya terdiam di dalam kamar.

" Wakatta, mama , papa dan Yu-chan makan terlebih dahulu ne Ryo-chan " Seru ibunya kembali tetapi Ryosuke masih tetap terdiam, di karenakan tidak ada jawab akhirnya ibunya terlihat meninggalkan pintu kamar Ryosuke.

Sementara di lain sudut atau tepatnya di dalam kamar yang sebelumnya di ketuk, terdapat Ryosuke yang sedang berbaring di atas kasur. Wajahnya terlihat terus menerus memasang alis di tekuk, ia berfikir bahwa hari ini benar - benar sangat melelahkan dan menyebalkan. Terlebih hari ini ia berakting memakai baju menjijikan, bertemu hantu, dicium Yuto di atas panggung dan bertemu orang aneh..

Terlebih orang aneh itu adalah Kaka dari Yuto yang sama-sama sangat menyebalkan baginya, tetapi perlahan ketika ia mengingat ekspresi Yuto yang seperti tidak akrab dengan kakanya sendiri ia menjadi sedikit penasaran.

' Mereka bersaudara ? ' Tanya Ryosuke di benaknya dan terlihat bangkit untuk duduk, ketika berfikir perlahan ia terlihat mengangguk untuk mengatakan setuju.

" Ya pantas, mereka sama - sama menyebalkan" gumam Ryosuke dan terlihat mulai meninju bantal dan guling yang berada di hadapannya yang berubah menjadi wajah Yuto dan Hikaru.

Waktu pada jam terlihat terus menerus berjalan ketika Ryosuke terlihat terus menerus menghantam bantal dan guling itu sampai ia mulai merasa lelah.

" Aaaaa untuk apa aku memikirkannya dan membuang tenaga ku, lebih baik aku tidur ! " Ryosuke terlihat dengan segera menutup tubuhnya dengan selimut dan memejamkan kedua matanya untuk pergi kedunia mimpi.

Tetapi ketika ia mulai memejamkan matanya...

KRIUKKKKKKKKKK

' Sial, aku lapar ' Ryosuke mulai membuka kelopak matanya kembali ketika merasakan lapar di perutnya.

Ryosuke terlihat dengan segera bangkit dan melangkahkan kakinya untuk keluar dari kamar, ketika ia sudah berada di luar terlihat pintu kamar Yuto tepatnya di sela - sela pintunya yang mendapatkan lampu kamarnya mati yang menandakan bahwa Yuto sudah tertidur. Ryosuke dengan segera melangkahkan kakinya kembali hingga ia tiba ruang meja makan, ketika ia berada di meja makan terlihat beberapa lauk yang ditutup dengan sebuah kain. Sebelumnya ibu Ryosuke sengaja menyiapkan untuk Ryosuke, karena ibunya tau pasti Ryosuke akan tetap makan.

Tanpa ragu Ryosuke terlihat melahap semua makanannya dengan sangat lahap, matanya terlihat terus menerus memfokus dengan makanannya. Setelah beberapa lama kemudian makanan di mangkuknya terlihat semakin menghilang dan sudah terisi di dalam perutnya.

"Hooaaagghh " Suara sendawa Ryosuke yang terlihat sedang bersender di kursi karena merasa kenyang ketika sudah menyelesaikan makanannya.

" Ryo-chan kau belum tidur?" Tiba - tiba terlihat Yuto yang berada di sampingnya, tetapi Ryosuke hanya terdiam dan dengan segera meninggalkan Yuto.

" Ryo-chan " Seru Yuto tetapi Ryosuke terlihat terus menerus melangkahkan kakinya dan menjauh dari Yuto.

Tetapi Yuto terlihat tersenyum ketika mendapatkan itu, setelah merasa Ryosuke sudah masuk ke dalam kamarnya Yuto terlihat mengambil minum di gelas. Tetapi perlahan sudut pandangnya menjadi kosong ketika melihat sebuah kalender di ruang makan, ia terjatuh duduk melemas dengan melipat kedua kakinya.

" Okasan " Gumam Yuto, kuru terlihat hanya terdiam memandang tuannya dengan tatapan mata sedih.



♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬


Udara musim semi pagi hari di Kyoto terasa sangat menyegarkan untuk membuat siapapun yang menghirupnya menjadi merasa ringan dan bahagia, tetapi lain halnya di gerbang sekolah Hirosi gakugen yang masih terdapat di Kyoto terlihat sosok pria pendek atau Ryosuke yang membeku dan memasang wajah di tekuk ketika melihat sesuatu yang membuat dirinya terkejut dan merasa jijik.

Angin terlihat berhembus mengenai kulitnya dan entah mengapa udara pada saat itu membuat dirinya sangat membutuhkan oksigen karena ...

" Ohayou Yamada-sama !" Seru serempak semua siswa Hiroshi gakugen yang terlihat membawa bunga dan spanduk Ryosuke ketika memakai pakaian snow white. Semua mata ketika memandang Ryosuke terlihat memiliki aura love love yang membuat Ryosuke semakin menekuk alisnya dan semakin jijik.

Ya, mereka semua sudah terpikat dengan kecantikan sang banchou yang kemarin berperan sebagai snow white dan inilah efek sampingnya ...

' Nanni kore?' Ryosuke terlihat masih menekuk alisnya dan aura di sekitarnya mulai menggelap.

" Terimalah bunga ini Yamada-sama " Seru seorang siswa yang terlihat mendekat dengan mata aura love love untuk memberikan buket bunga mawar, tetapi..

BRAGGGG

Ryosuke dengan kecepatan kilat terlihat menendang pria itu hingga terpental jatuh tidak sadarkan diri dengan keadaan wajah yang tersenyum dan hidung yang mengeluarkan darah mengalir di hidungnya. Semua siswa terlihat terkejut, Ketika Ryosuke sudah selesai dengan urusannya dengan segera ia memandang semua orang-orang menjijikan atau budaknya dengan tatapan tajam yang mengatakan ' kalian ingin kubunuh, huh ! '.

" GOMENNASAI YAMADA-SAMA ! " Seru serempak semuanya dan mulai bersujut.

Ryosuke ketika mengetahui itu dengan segera memikul tasnya hingga di bahunya kanan dan tangan kiri masuk kedalam saku celananya untuk mulai melangkahkan kakinya melewati semua budaknya untuk memasuki sekolah. Semua budaknya terlihat hanya terus menerus bersujut, tetapi ketika Ryosuke terlihat sudah mulai masuk ke dalam gedung sekolah semua budaknya terlihat bangkit dan merasa kagum dengan kecantikan dan kekuatan banchounya.

" Yamada-sama Daisuki gyaa~~ " Serempak semuanya, tetapi Ryosuke tidak mendengar itu karena ia sudah di dalam gedung sekolah.


♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬


" Baka " Gumam Ryosuke , sepanjang perjalanan ketika di lorong ia terus menerus bergumam bahwa semua yang berada di sekitarnya adalah orang bodoh. Ketika ia ingin memasuki kelasnya tiba - tiba terlihat semua siswa yang melemas dan menangis di dalam kelas itu yang memiliki aura suram dan kegelapan.

" Nanni kore? " Tanya Ryosuke dan menyebabkan semua yang ada di kelasnya menoleh kearahnya.

" ..... " Semua teman kelasnya terdiam dan terlihat menghela nafas panjang dengan jiwa yang terlihat melayang keluar dari tubuh mereka, Ryosuke ketika melihat itu ia kembali menekuk alisnya merasa heran. Tetapi perlahan matanya mulai memfokus dengan Sahabatnya yaitu Daiki yang terlihat melemas di atas mejanya, ketika mengetahui itu Ryosuke dengan segera menghampirinya.

" Dai-chan nanni kore? " Tanya Ryosuke dan membuat Daiki mengangkat wajahnya dan mengeluarkan aura kegelapan.

"...." Daiki terdiam dan meletakan wajahnya kembali, tetapi..

" OIII !! " Teriak Ryosuke dan menguncang - guncang tubuh Daiki.

" O...o..ohayouu Y..yama-chan" Sapa Daiki yang terlihat tidak memiliki jiwa.

" Nanni kore? Kau kenapa? " Seru Ryosuke masih menguncang - guncang tubuh Daiki.

" Ohayou " Sapa Yuto dengan wajah tersenyum lebar, Yuto terlihat dengan segera melangkahkan kakinya untuk mendekat dengan Ryosuke dan Daiki.

" Tsk " Decak Ryosuke, ia mulai melepaskan Daiki dan duduk di kursinya ketika melihat Yuto semakin dekat dengannya.

" Yamachan Yuto, apa yang harus kita lakukan?" Tanya Daiki kini mulai berbicara.

" Nanni?" Tanya Yuto dengan tersenyum.

" Kau masih ingat mengenai teater kemarin?" Tanya Daiki terlihat memasang wajah tersenyum pahit.

" ... " Ryosuke terdiam ketika memandang wajah sahabatnya itu, dan di lain sudut di sekitar lorong terlihat aura kegelapan dan senyum menyeringai dari sosok pria tua yang mengenakan pakaian ala samurai dengan tongkatnya.

" Apa kalian tau akibat apabila teater kita tidak sesuai dengan apa yang dia harapkan?" Seru Daiki, Ryosuke memasang wajah terkejut dan ketakutan ketika mendengar itu.

" Dia? " Tanya Yuto dengan masih tersenyum ketika melihat wajah serius Daiki, sementara Ryosuke seperti mendapatkan aura kegelapan yang menusuk jantungnya dari arah luar kelas.

' Baka, aku lupa! ' Teriak di benaknya.

" Y-ya di-ia-" Seru Daiki terhenti karena...

BRAKKKKKKKK

Terdengar suara pintu yang terbuka sangat keras dan membuat semua siswa terkejut dan menoleh kearah suara itu. Semua siswa terlihat terdiam terpaku ketakutan ketika melihat sosok yang baru membuka pintu, Yuto perlahan terlihat duduk di kursinya dengan santai. Di pintu terlihat sosok Guru dengan memiliki aura kegelapan yang siap untuk memangsa targetnya, ya pria itu adalah kurosagi sensei.

" Kalian..... " Gumam Kurosagi sensei dengan menunduk dan menyebarkan aura kegelapan.

" ........ " Semua siswa terlihat hanya terdiam gemetar ketakutan begitupun dengan Ryosuke dan Daiki, sementara Yuto terlihat hanya terdiam dengan tersenyum.

" Beraninya kalian..." Gumam kembali Kurosagi sensei dan lebih memancarkan aura kegelapan.

" Gomennasai sensei ! "Seru serempak semua siswa meminta maaf kecuali Yuto yang terlihat masih tersenyum memandang gurunya.

" Tidak ada kata maaf " Gumam senseinya kembali dan..

BRAKKKKKKKKKK

" Sepulang sekolah hari ini kalian harus dihukum untuk membersihkan 1 sekolah !! " Teriak Kurosagi sensei dengan mengarahkan tongkatnya kearah semua siswa di hadapannya.

" Haiii " Seru serempak semuanya.

" Dan kalian Yamada Nakajima ikut denganku sekarang ! " Kurosagi sensei terlihat mulai melangkahkan kakinya untuk keluar, Ryosuke dan Yuto terlihat bangkit dan mengikuti langkah kaki Kurosagi sensei.

' Yabai ' Ryosuke terlihat sedikit ketakutan dengan entah apa yang akan di buat oleh kurosagi sensei.

Langkah demi langkah mereka lalui hingga sudah berada di sebuah aula yang sangat berantakan, aula ini merupakan tempat ketika mereka perform kemarin.

" Sensei apa yang kita lakukan disini?" Tanya Ryosuke dengan alis di tekuk.

Kurosagi sensei terlihat hanya terdiam dengan memunggungi mereka, Ryosuke dan Yuto terlihat menunggu jawaban dari kurosagi sensei tetapi...


PLAKKK PLAAKK


Sebuah tongkat mengenai sasaran di kepala Ryosuke dan Yuto yang menyebabkan terlihat memiliki benjol, mereka hanya mengusap-usap kepalanya untuk mengurangi rasa sakit di kepalanya.

" Kalian sudah membuatku kecewa ! " Teriak Kurosagi sensei.

" Itu salah dia sensei ! " Ryosuke terlihat mulai menunjuk Yuto dengan jari telunjuknya.

" Nanni? " Tanya Yuto terkejut dan menoleh kearah Ryosuke.

" Ya, itu salah kau bodoh ! " Teriak Ryosuke dan terlihat menarik kerah Yuto.

" DIAM ! " Teriak Kurosagi sensei membuat mereka terdiam dan menoleh kearah kurosagi sensei kembali.

" Kalian bersihkan aula ini !" Seru Kurosagi sensei.

" Tapi bukanya bersih-bersihnya setelah pulang sekolah sensei?-" Tanya Ryosuke tetapi....

" Tidak ada tapi, cepat kerjakan !" Teriak Kurosagi sensei dan membuat Ryosuke terdiam.

" Hai " Seru serempak keduanya.


♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬


Ryosuke dan Yuto terlihat sedang membersihkan aula yang terlihat sangat berantakan, setelah beberapa lama kemudian sekitar 2 jam mereka berdua terlihat sedang mondar mandir ngepel lantai aula tersebut Ryosuke mulai merasa lelah dan ia terlihat duduk untuk beristirahat. Yuto yang ketika mengetahui itu ia terhenti juga dan bangkit untuk berjalan mendekati Ryosuke, Ketika Yuto sedang melangkahkan kakinya Ryosuke terlihat menoleh kearahnya dan memberikan tatapan tajam yang mengatakan bahwa Yuto tidak boleh mendekat dengannya.

" Daijoubu, aku tidak akan menyentuhmu Ryo-chan " Seru Yuto dan kembali melangkahkan kakinya.

" Awas kau , aku hajar bila menyentuhku ! " Seru Ryosuke dengan memberikan kepalan tangan untuk mengancam.

" Haiii haii " Yuto terlihat duduk di samping Ryosuke yang memiliki jarak 3 meter.

" Sial, ini gara-gara kau ! aku jadi harus membersihkan aula ini " Decak Ryosuke menoleh ke arah Yuto.

" Gomen " Seru Yuto dan terlihat mulai merebahkan dirinya di atas lantai aula, Yuto terlihat hanya memandang kosong langit-langit aula.

" Maaf saja tidak cukup, kau harus membersihkan 1 sekolah ini ! " Ryosuke terlihat meledak dari amarahnya.

" Ryo-chan, bisakah kau menghiburku? " Tanya Yuto dengan masih menatap langit-langit aula.

" Nanni?! " Ryosuke merasa heran karena Yuto tidak nyambung dengan apa yang menjadi topik pembicaraan.

" Ryo-chan, kau akan selalu bersama denganku kan? " Tanya Yuto kembali.

" Huh, nanni?!-" Tanya Ryosuke, tetapi terhenti karena Yuto dengan kecepatan kilat bangkit untuk memeluknya.

" Daisuki, tetaplah bersama denganku " Seru Yuto dan membuat Ryosuke terkejut.

" O-oii apa yang kau katakan, dari kemarin kau aneh- "Ryosuke terlihat ingin melepas pelukan Yuto tetapi terhenti ketika Yuto terasa lebih erat memeluknya.

" Walaupun kau membenciku aku mohon tetap selalu bersama denganku " Seru Yuto terdengar sangat serius.

" Ada apa si dengan kau ! " Tanya Ryosuke terlihat mulai melepas paksa pelukan itu tetapi Yuto tetap terus menerus kembali memeluknya.

" Gomen " Seru Yuto dengan nada terdengar sedih dan perlahan tubuhnya sedikit gemetar ketika terus menerus memeluk Ryosuke.

" ....... " Ryosuke mata melebar ketika merasakan badan Yuto sedikit gemetar seperti ketakutan, entah apa yang ada di pikiran yuto tetapi Ryosuke merasa bahwa yuto sangat takut bila dirinya tidak bersama dengan Yuto. Terlebih ketika pada saat melakukan itu dan kemarin Yuto selalu mengulang perkataan yang sama yaitu yang intinya ' Selalu bersama dengannya '.

" ....... " Yuto masih memeluknya dan wajahnya terlihat terbenam di bahu Ryosuke.

Ryosuke terus menerus berfikir mengenai Yuto tetapi perlahan pikirannya berubah haluan menjadi sisi negatif yaitu...

' Ada apa dengannya? Apa sekarang ia sedang berbohong?' Tanya Ryosuke di benaknya, karena yang ia tau Yuto itu sangat licik dan kadang suka berakting. Tetapi entah mengapa hatinya mengatakan bahwa erat pelukan dan perkataan yuto pada saat ini bukan bohong.

" W-wakatta, aku akan selalu bersama denganmu walaupun kau itu menyebalkan" Seru Ryosuke dan menyebabkan Yuto mengangkat wajahnya.

" Hontou ? " Yuto terlihat bersemangat dan mulai tersenyum.

" Ya, asalkan kau tidak seenaknya menyentuhku dan sekarang lepaskan pelukanmu ini " Seru Ryosuke dengan menekuk alisnya.

" Aa gomen, wakatta arigatou " Yuto terlihat melepas pelukan itu dan tersenyum lebar ketika sudah berhadapan dengan Ryosuke.

' Apa itu? ' Tanya Ryosuke ketika merasa heran dengan pria aneh di depannya, senyum itu terlihat seperti anak kecil. Ya, Ryosuke sedikit
mendapatkan 'kyunnn'. Tetapi ketika mengingat kata aneh, di benaknya tiba-tiba terlintas sosok pria aneh yang sama persis dengannya yang bernama hikaru atau kaka Yuto.

" Pria kemarin, dia kakamu?" Tanya Ryosuke dan menyebabkan Yuto terkejut dan melepaskan senyumannya, Ryosuke sebenarnya tidak ingin bertanya tetapi ia sedikit penasaran dan akhirnya bertanya juga dengan Yuto.

" ....... " Yuto yang terkejut perlahan menunduk.

' Ada apa dengannya? Mereka bermusuhan? ' Tanya Ryosuke di benaknya.

" ...... " Ryosuke terdiam ketika menunggu jawaban Yuto, tetapi perlahan Yuto terlihat mengangkat wajahnya dan menatap Ryosuke.

" Ryo-chan kau sungguh penasaran mengenai semua tentang diriku?" Tanya Yuto dengan tersenyum lebar.

" Kau, baik aku tidak perduli " Ryosuke terlihat menekuk alisnya dan bangkit untuk menjauh darinya, tetapi Yuto menariknya kembali hingga berada pelukannya. Ryosuke memunggunginya dan Yuto melingkarkan tangannya di pinggang Ryosuke.

" Oii ! " Teriak Ryosuke merasa kesal dengan tangan Yuto yang berada di pinggangnya.

" Wakatta, aku akan cerita " Seru Yuto dan menaru dagunya di bahu Ryosuke.

" Lepas bodoh, siapa yang suruh kau menyentuhku ! " Teriak Ryosuke kembali.

" mengenai dia, aku skip ne " Seru Yuto dengan seenaknya dan selalu memeluk Ryosuke.

" nanni?!" Tanya Ryosuke merasa terkejut karena Yuto tidak menjawab pertanyannya dan terlebih Yuto kini menyentuhnya.

" Tapi aku akan memberitahu kepadamu, bahwa hari ini adalah 100 hari kematian ibuku " Seru Yuto dan membuat Ryosuke yang tadinya berontak kini berhenti dan menoleh kearah wajah Yuto.

" Nanni?" Tanya Ryosuke terkejut.

" Ya, oleh karena itu kau harus menghiburku " Seru Yuto dengan santai.

" Ee, kau tidak berkunjung ke makam ibumu ?! " Tanya Ryosuke dan menoleh kearah Yuto.

" Aku tidak bisa " Seru Yuto dan terlihat mencium tiap helai rambut Ryosuke.

" Nanni?! Kau harus bodoh ! " Teriak Ryosuke dan melepas paksa pelukan Yuto.

" Ryo-chan?" Tanya Yuto sedikit terkejut dengan ekspresi Ryosuke yang terlihat marah.

" Kau itu bodoh atau apa? dari pada aku menghiburmu lebih baik kau berkunjung ke makam ibumu dan mendoakannya, bodoh ! " Teriak Ryosuke kembali dan terlihat kesal.

" Tapi-" Seru Yuto.

" Dimana makam ibumu?!" Tanya Ryosuke.

" Di Tokyo " Jawab Yuto dengan wajah bingung.

' Sial, jauh sekali ' Decak Ryosuke, tetapi perlahan ia menjauh dari Yuto dan mengeluarkan dompet di saku celananya .

" Wakatta, ikou " Ryosuke terlihat menarik tangan Yuto dan melangkahkan kakinya untuk keluar dari aula.

" Ryo-chan, kita mau kemana? Bagaimana dengan aulanya?" Tanya Yuto.

" Berisik, sudah ikuti aku saja !" Decak Ryosuke terus menerus menarik tangan Yuto, Yuto yang pada saat itu terus menerus di tarik tangannya terlihat tersenyum memandang punggung Ryosuke.


♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬


Terlihat beberapa penumpang yang sedang duduk di kursi masing - masing, Pria cantik terlihat terus menerus memandang sebuah kaca yang menunjukan pemandangan diluar dan sementara pria tinggi dengan seekor kucing hitam terlihat duduk di sampingnya.

' Tsk, apa yang aku lakukan ' Decak Ryosuke ketika terus menerus memandang kaca dengan aura kutukan.

" Arigatou Ryo-chan " Seru Yuto dan membuat Ryosuke menoleh kearahnya.

" Ya , aku hanya baik terhadapmu karena aku menghormati ibumu " Seru Ryosuke.

" Kau calon menantu yang baik sekali Ryo-chan " Seru Yuto dengan tersenyum lebar dan membuat Ryosuke terkejut memerah.

" Berisik ! " Teriak Ryosuke bangkit dengan suara sangat keras dan menyebabkan semua penumpang menoleh kearahnya, Ryosuke ketika melihat itu dengan segera duduk kembali merasa malu dan wajahnya hanya terus menerus memandang pemandangan di jendela shinkansen dengan alis di tekuk. Sementara Yuto hanya tersenyum ketika melihat Ryosuke yang selalu terdiam dan cemberut memandang pemandangan di luar jendela.

Waktu terlihat sudah berlalu, sekitar 2,5 jam di perjalanan Ryosuke dan Yuto terlihat sudah sampai di Tokyo. Ryosuke terlihat berdetak kagum dengan pemandangan dikota Tokyo yang sangat berbeda dengan Kyoto, yang ia lihat deretan bangunan sangat tinggi dan orang - orang yang memiliki gaya style yang modis.

" Sugee " Ryosuke terlihat masih berdetak kagum ketika berada di luar stasiun.

" Unn, Ryo-chan kau lapar?" Tanya Yuto.

" Sedikit-" Seru Ryosuke tetapi terhenti ketika Yuto menarik tangannya.

" Ikouu kita makan terlebih dahulu " Yuto terlihat tersenyum lebar ketika menggandeng tangan Ryosuke.

' Sial, tangannya ingin sekali aku patahkan' Teriak Ryosuke di benaknya.

" Jaa kita makan disana " Yuto terlihat masih berbicara.

' Tsk, tenang Ryo hari ini kau tidak boleh kasar ' Ryosuke terlihat berusaha untuk menenangkan diri.

Setelah 1 jam sudah berlalu Yuto dan Ryosuke terlihat sudah selesai dari makannya, awal ia ingin berangkat tetapi Yuto mendadak mengatakan bahwa ia mendapatkan ingin buang air besar sehingga Ryosuke hanya duduk terdiam menunggu Yuto selama 30 menit.

Dan

Ketika menaiki bus untuk tujuan daerah makam ibunya, Yuto dan Ryosuke salah menaiki bus yang memiliki tujuan yang berbeda dengan makam daerah Ibunya. Mereka selalu mendapatkan halangan, Ryosuke awal ingin meledakan amarahnya karena Yutolah penyebab waktu terbuang sia-sia. Hingga pada pukul 4 sore Ryosuke dan Yuto akhirnya kini sedang berjalan menyusuri jalan ke makam ibu Yuto, ya sekitar 20 meter lagi sampai ke tujuan.

' KU-SHO, awas saja bila sudah sedekat ini dia berbuat bodoh lagi ' Teriak Ryosuke di benaknya.

Ketika sedang melangkahkan kakinya tiba-tiba Yuto menarik tubuhnya dan bersembunyi di balik tembok sisi jalan.

"Ummpap yangmp- " Yuto terlihat membekap mulut Ryosuke, awal Ryosuke ingin berteriak tetapi terhenti ketika ia melihat sebuah mobil limons hitam yang melintas di jalan tersebut.

Ryosuke terlihat mendongak melihat wajah Yuto yang memandang mobil itu dengan tatapan penuh dengan kesedihan dan dingin, mobil itu terlihat semakin lama semakin menjauh dari pandangan mereka berdua.

' Siapa? Ada apa dengannya?' Tanya Ryosuke di benaknya dan menyebabkan Yuto mulai melepas bekapan tangannya.

" Gomen Ryo-chan " Yuto terlihat tersenyum.

" Siapa mereka? " Tanya Ryosuke merasa penasaran.

" Bukan siapa - siapa " Seru Yuto dan mulai bangkit.

" Lalu kenapa kau bersembunyi?! " Tanya Ryosuke.

" Iiee daijoubu, ikou kita ke makam sekarang " Yuto terlihat membantu Ryosuke untuk bangkit dan mengenggam tangannya kembali.


♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬


Ryosuke dan Yuto terlihat sedang berdoa di sebuah makam besar yang sudah di penuhi oleh bunga - bunga, Yuto terlihat memejamkan kedua matanya. Mereka terlihat berdoa dengan sangat tenang dan bersunguh - sungguh, Tetapi setelah beberapa lama kemudian dari sisi mata Yuto terlihat mengeluarkan air mata. Ryosuke yang awal terpejam ketika membuka matanya perlahan menoleh kearah Yuto, dan ia terkejut dan terdiam ketika melihat Yuto menangis.

' Yuto? ' Tanya Ryosuke di benaknya.

".......... " Yuto hanya terus menerus terdiam dan terpejam ketika masih berdo, Tetapi ketika ia merasakan sebuah tangan yang menyeka air matanya ia terlihat membuka kedua kelopak matanya dan menoleh kearah sosok yang menyeka air matanya yaitu Ryosuke.

" Jangan menangis bodoh, kau harus kuat di hadapan ibumu " Seru Ryosuke dan membuat mata Yuto melebar ketika mendengar apa yang diucapkan oleh Ryosuke tadi.

" H-hi..."Gumam Yuto dengan nada rendah.

" Nanni?" Tanya Ryosuke merasa penasaran dengan apa yang dikatakan oleh Yuto tadi, karena ia tidak mendengar perkataan Yuto tadi.

" ........ " Yuto hanya terdiam ketika memandang Ryosuke.

" Kau bilang sesuatu tadi ? " Tanya Ryosuke dengan alis di tekuk karena Yuto hanya terdiam.

" Iiee, aku hanya ingin mengatakan arigatou Ryo-chan " Seru Yuto dan tersenyum lembut untuk Ryosuke.

" Souka, ya ini hanya demi ibu mu saja bukan untuk kau dan aku tegaskan jadi jangan terlalu percaya dir-" Seru Ryosuke terhenti ketika Yuto tiba-tiba menariknya dan menciumnya.

Angin sore terlihat berhembus yang membuat helai rambut mereka dan dedaunan kering mengikuti arah angin, ya mereka berdua sedang berciuman di depan makam ibu Yuto.

" Ooimmppp" Ryosuke terlihat berbicara di dalam ciuman dan berusaha mendorong Yuto.

" Bakampppp ah" Ryosuke terlihat sudah lepas paksa ciuman Yuto dan wajahnya terlihat memerah, entah merasa kesal atau malu.

" Apa yang kau lakukan, kita di makam sekarang ! " Teriak Ryosuke tetapi terhenti ketika ia tersadar bahwa kata 'makam' mengingatkan bahwa dirinya benar berada di makam Ibu Yuto sekarang.

" Itu bukti memperkenalkan dirimu kepada ibuku bahwa kau tunanganku " Seru Yuto dengan tersenyum, Ryosuke ketika mendengar itu wajahnya memerah kembali dan kini ia memerah karena merasa malu.

' Sial'

" Tsk, cepat kita pamitan aku ingin pulang " Seru Ryosuke, yuto ketika melihat wajah memerah Ryosuke ia hanya tersenyum dan menepuk kepalanya.

" Haii " Jawab Yuto dan mengacak-ngacak rambut Ryosuke, sementara Ryosuke hanya terdiam ketika mendapatkan itu karena ia sedang mengendalikan emosinya.

Mereka berdua terlihat memberi hormat kepada makam ibu Yuto, setelah mereka selesai Yuto terlihat mengenggam tangan Ryosuke untuk menuntunnya. Ryosuke hanya terdiam ketika tangannya di genggam oleh Yuto dengan alis di tekuk dan wajah yang memerah kembali.

Tetapi tanpa di sadari keduanya terlihat 3 pria besar yang mengawasi mereka dengan bersembunyi - sembunyi.

" Yuto-sama mengunjungi makam nyonya tuan" Seru salah satu dari pria tersebut dengan handphone yang terhubung dengan saluran lain.

" Wakatta " Jawab pria itu kembali, dan dengan segera melanjutkan kembali untuk mengikuti Yuto dan Ryosuke.


♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬


Mereka berdua terlihat sedang menelusuri daerah pertokoan, Yuto sedikit menarik tangan Ryosuke untuk berjalan sedikit cepat.

" Oiii, kenapa kita kesini bodoh ! " Teriak Ryosuke merasa kesal karena Yuto terus menerus mengajaknya berputar - putar dan tidak langsung ke stasiun.

" Iiee, aku hanya lupa jalannya " Seru Yuto dengan masih melangkahkan kakinya.

" Nanni !? " Ryosuke merasa kesal ketika mendengar itu karena hal bodoh terlulang kembali.

" Ne Ryo-chan kau masih memiliki tenaga tidak?" Tanya Yuto tanpa menoleh ke arah belakang.

" Huh?! " Ryosuke terkejut dengan pertanyaan Yuto yang melenceng dari pembicaraannya. Tetapi Yuto dengan segera terlihat mengendong paksa Ryosuke di punggungnya atau piggyback.

" Oii apa yang kau lakukan ?! " Teriak Ryosuke merasa terkejut.

" Jaa ikimashou " Yuto terlihat dengan segera berlari dan membuat Ryosuke lebih terkejut, Kuru terlihat berlari mengikuti sang majikannya.

Sementara 3 pria yang membuntuti mereka terlihat mulai berlari mengejar Yuto yang sedang berlari, ketika merasakan ke 3 Pria itu mulai berlari Yuto dengan segera mempercepat larinya. Ryosuke yang tidak mengerti apa-apa terlihat mulai mengunci di sekitar bahu dan leher Yuto agar dirinya tidak terjatuh karena Yuto berlari sangat kencang.

" Oii ada apa denganmu !" Teriak Ryosuke dengan berpegangan erat dengan Yuto.

" Ryo-chan sepertinya kita pulang sedikit telat hari ini " Seru Yuto dengan masih berlari menyusuri orang - orang yang berlalu-lalang di sekitar trotoar pertokoan.

" Nande?! " Tanya Ryosuke.

Yuto terlihat hanya terdiam dan terus menerus berlari, hari terlihat sudah gelap setelah beberapa menit berlalu terlihat Yuto yang masih mengendong Ryosuke mulai terhenti di sekitar gedung gudang yang sudah tidak terpakai.

" Ryo-chan kau tunggu disini " Seru Yuto dan menurunkan Ryosuke dari gendongan. Yuto terlihat menuntun Ryosuke untuk bersembunyi di dalam sebuah bangunan gudang tersebut.

" Nanni?! " Ryosuke merasa penasaran dengan apa yang terjadi.

" Daijoubu, aku harus mengurus urusanku sebentar " Yuto terlihat tersenyum dan mencium kening Ryosuke.

Ryosuke hanya terdiam ketika Yuto mencium keningnya dan perlahan wajahnya kembali merona, tetapi setelah beberapa lama kemudian Yuto melepas ciumannya dan mulai meninggalkan Ryosuke seorang diri untuk keluar dari gedung gudang.

Ryosuke awal ingin keluar tetapi ia mengurungkan niatnya dan tetap berada di dalam gudang, Ia terlihat hanya duduk terdiam di dalam gedung gudang tua itu. Tetapi ketika beberapa lama kemudian telingannya mendengar suara bising yaitu suara tembakan dan sebuah suara orang kesakitan, Ryosuke bangkit dan mulai mengintip di sela - sela pintu.

Ketika ia mengintip matanya terbuka sangat lebar karena melihat Yuto yang sedang menghajar habis - habis 3 pria besar itu tanpa ampun, senjata di tangan salah satu pria terlihat dilumpuhkan oleh Yuto. Setelah beberapa lama Yuto terlihat terus menerus menghajar tanpa memberi ampun hingga ketiga pria itu mulai berumuran darah sedikit tidak sadarkan diri, sinar bulan terlihat hanya menyinari Yuto dan ketika Ryosuke melihat matanya tiba-tiba Yuto menoleh kearahnya dengan tatapan mata tajam yang membuatnya membatu dan sedikit merasa ketakutan.

' Kowaii ' Pikir Ryosuke di benaknya dan dengan segera ia menuntup pintu itu kembali, sementara Yuto terlihat mulai melepas salah satu pria itu dan tampak berbicara dengan ketiga pria tersebut.

" Nanni kore, mata apa itu dan dia... " Gumam Ryosuke merasa sedikit takut bahwa Yuto terlihat sangat menakutkan dan kuat berbeda dengan Yuto yang ia kenal. Ketika ia merasa bahwa mulai terdengar langkah kaki Yuto, dengan reflek Ryosuke berlari dan bersembunyi di balik tong besar.

" Ryo-chan ? " Tanya Yuto yang sudah berada di dalam gedung, tetapi Ryosuke hanya terdiam dan tidak mau untuk bertemu dengan Yuto.

" ...... " Yuto juga terdiam ketika tidak mendapatkan jawaban Ryosuke, selama 5 menit mereka berdua hanya terdiam. Sementara kuru terlihat hanya terdiam menjilat - jilat bulu - bulunya.

" Ryo-chan Kau lihat bulan itu, dia sangat kesepian " Seru Yuto kembali dengan mendongak melihat langit - langit gedung bolong yang memperlihatkan bulan di langit gelap itu.

' Nanni? Kenapa dia selalu berbicara random? ' Tanya Ryosuke di benaknya merasa heran.

" Ryo-chan, aku.... " Seru Yuto tetapi terhenti dan...

Braaaaaakk

Ryosuke ketika mendengar itu dengan segera bangkit dan melihat bahwa Yuto sudah jatuh tergeletak di lantai.

" Oiii " Ryosuke berlari dan mendekat dengan Yuto untuk mencoba membangunkannya, ia merasa khawatir bila Yuto terluka terlebih tadi terdengar suara tembakan pistol . Tetapi ketika ia sudah mendekat terdapat tangan besar yang mendorong kepalanya hingga menyebabkan dirinya mencium bibir Yuto.

" Umpppp !" Ryosuke bangkit dan melepas paksa ciuman Yuto, sementara Yuto terlihat hanya tersenyum lebar dan memberikan tanda peace.

'grrrrrrrrrrrrrrr'

" Lebih baik kau mati " Ryosuke terlihat mulai mengambil sebuah bangku dan berencana untuk di lemparkan ke arah Yuto, tetapi Yuto terlihat dengan segera bangkit dan menjauh dari Ryosuke untuk keluar dari gedung itu.

" Gggrrrrr " Ryosuke terlihat bernafas berat dan urat kemarahannya sudah sangat terlihat jelas di wajahnya.

" Ryo-chan ikouu kau ingin bersama dengan hantu di ruangan ini ?" Tanya Yuto membuat Ryosuke terkejut dan terdiam dengan keadaan masih memegang kursi.

" Yasudah, aku keluar duluan jyaa " Seru Yuto dan terlihat mulai keluar dari gedung itu, Ryosuke perlahan mulai merasakan aura kegelapan dan angin dingin yang membuat bulu kuduknya merinding.

' Hiyyyyyyyy ' Ryosuke terlihat dengan segera membuang kursi itu dan berlari mengikuti Yuto.

" Chotto ! " Ryosuke terlihat berlari dan mendekat dengan Yuto, sementara Yuto ketika melihat itu dengan segera ia mengandeng tangan Ryosuke.

" Jaa kita kembali ke Kyoto " Seru Yuto dengan tersenyum.

" Tsk " Decak Ryosuke.

Ketika selama perjalanan Ryosuke selalu berfikir mengenai Yuto, pikiranya penuh dengan Yuto yaitu perihal 'bagaimana sebenarnya sifat asli Yuto '. Karena apabila di hadapannya dan di depan orang lain itu sangat berbeda. Ya, sepanjang perjalanan Ryosuke terus menerus berfikir mengenai Yuto tetapi ketika ia mengingat tatapan mata Yuto tadi itu selalu membuatnya merinding dan ketakutan karena tatapan itu yang terlihat oleh Ryosuke diliputi kebencian dan kegelapan.

" kowaiii " Ngigau Ryosuke ketika tertidur di samping Yuto ketika berada di dalam shinkansen.


♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬


Matahari terlihat menyinari sebuah kamar, di sana terdapat Ryosuke yang masih tertidur dengan ala topan. Ya, tidurnya terlihat sangat berantakan tetapi pintu kamarnya perlahan terlihat terbuka dan sosok pria tinggi yang sudah lengkap dengan seragamnya dengan seekor kucing tiba memasuki kamar Ryosuke.

" Ryo-chan ohayou " Sapa pria itu dan terlihat ingin mencium bibir Ryosuke, tetapi dengan kecepatan kilat mata Ryosuke terbuka dengan lebar dan bangkit untuk menjauh dari Yuto.

" Jangan pernah menyentuhku ! " Teriak Ryosuke dengan urat kemarahan yang bermunculan di wajahnya.

" Habis kau bila tidak seperti itu kau tidak akan bangun " Seru cute Yuto.

" Tanpa kau ciumpun, aku akan bangun ! " Teriak Ryosuke kembali.

" Aku ingin kecupan selamat pagi " Yuto terlihat berusaha untuk menghampirinya, tetapi Ryosuke terlihat memukul wajah Yuto dengan menggunakan bantal dan pergi keluar meninggalkan Yuto seorang diri.

" Meoww" Seru kuru seperti mengajak berbicara majikannya.

" Ya, dia sangat lucu ne kuru " seru Yuto kepada kucingnya.



♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬



Terlihat pria tinggi dengan kucingnya yang selalu mengikuti langkah pria pendek, ya mereka adalah Yuto dan Ryosuke. Kali ini mereka berangkat bersama karena Yuto memaksa untuk selalu bersama dengannya dan terlebih Yuto selalu mengingatkan janji Ryosuke yang akan selalu bersama dengannya. Ya sehingga alasan itulah yang kini berlaku .

Ketika mereka berdua masuk ke dalam kelas terlihat semua siswa yang memiliki aura semakin gelap yang membuat Ryosuke mengerutkan alisnya, ketika mengingat tugas kemarin ia mulai tersenyum pahit. Ya mereka semua kemarin pasti membersihkan 1 sekolah dan pasti mendapatkan hukuman lebih berat karena dirinya dan yuto pergi secara diam - diam.

" D-dai-chan, g-gomen " Sapa Ryosuke kepada sahabatnya.

" Yamachan, beruntungnya kau kemarin !" Teriak Daiki.

" Nanni?" Tanya Ryosuke.

" Ya, kalian berdua beruntung dan aku turut berduka Yuto " Daiki terlihat bangkit dan membungkuk.

" Berduka?" Tanya Yuto.

" Ya, aku tidak tau bila ibu mu sudah meninggal dan kemarin kalian berdua pasti berjanji di depan makam ibumumu ne Yuto?" Tanya Daiki dan kini terlihat bersemangat.

" Hontou ni romantis, gyaa!" Teriak Daiki dan menyebabkan semua teman satu kelas bertepuk tangan untuk Ryosuke dan Yuto.

" OII, NANNI ! " Teriak Ryosuke dan berencana untuk memukul kepala Daiki, tetapi hal itu terhenti karena suara bel terdengar dan Kurosagi sensei terlihat memasuki kelas.

Mereka semua terlihat dengan segera duduk di kursi mereka masing - masing, Ryosuke sedikit takut karena kurosagi sensei pasti akan menghukumnya lebih parah. Sementara Yuto hanya terdiam dengan tenang ketika menatap gurunya.

"...................." Kurosagi sensei terlihat hanya terdiam.

" ......................" Semua siswa di kelas juga hanya terdiam, Ryosuke terlihat berkeringat dingin di dahinya ketika melihat bahwa guru yang ia takuti hanya terdiam menatap dengan tatapan tajam.

" Yamada Nakajima kali ini kalian ku maafkan " Seru Kurosagi sensei dan membuat Ryosuke terkejut.

' Eee?'

" Aku mendengar kemarin pergi mengunjungi makam ibu Nakajima, apa itu benar? " Tanya Kurosagi sensei, Ryosuke ketika mendengar itu dengan segera bangkit dari duduknya dan membungkuk.

" Haii, gomennasai sensei bila kami tidak memberitahukan" Seru Ryosuke diikuti dengan Yuto yang bangkit untuk membungkuk juga.

" Wakatta, aku sangat suka anak muda yang menghormati orang tua oleh karena itu kalian aku maafkan " Seru kurosagi sensei.

" Arigatou sensei" Seru serempak keduannya.

" Tapi sensei, tau dari mana bila kita kemarin pergi ke tokyo? " Tanya Ryosuke terlihat penasaran.

" Sensei tau dari ibumu kemarin yang menghubungi sensei dan mengatakan bahwa kalian sedang berkunjung ke makam ibu Nakajima di Tokyo" Seru kembali kurosagi sensei dan membuat Ryosuke terkejut bahwa dari mana ibunya bisa tau mengenai dirinya pergi ke Tokyo terlebih ibunya telepon kemarin ketika ia masih di tokyo.

" Oke, kali ini kelas ini mendapatkan murid pindahan baru kembali dari tokyo " Seru kurosagi sensei tersenyum lebar.

" Eeeee tokyo" Seru semua siswa terkejut.

" Ya, kau yang di luar silahkan masuk " Seru Kurosagi sensei dan sosok murid pindahan itu terlihat mulai masuk kedalam kelas, Ryosuke , Daiki dan Yuto sedikit terkejut dengan sosok pria itu karena.....

" Konnichiwa Okamoto Keito desu, Yoroshiku onegaishimasu. " Sapa sosok pria sipit dengan tersenyum lebar dengan aura sinar yang berada di sekitarnya.

' Nanni, dia ?! ' Tanya Ryosuke di benaknya.


Bersambung.................

Banchou!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang