Terlihat seorang pria yang baru terbangun dan sedang terbaring lemas di atas kasurnya, pria itu terlihat memasang wajah di tekuk dan bibirnya selalu cemberut ketika memandang langit - langit kamarnya. Perlahan aura kamar tersebut terlihat memiliki aura kegelapan, padahal matahari terlihat menyinari kamar itu dari arah jendela.
" Sial " Gumamnya terdengar kesal dengan masih di selimuti dengan aura kegelapan.
Ya, sebelumnya pria itu adalah Ryosuke yang sedang terdiam memandang langit - langit kamarnya dengan alis sangat di tekuk dan aura kegelapannya. Ia terlihat sedang memikirkan sesuatu.
Yaitu....
Kejadian kemarin dimana kurosagi sensei menyuruhnya memainkan peran snow white yang merupakan badai yang menghantam keras martabatnya sebagai seorang banchou, Ia sebenarnya ingin menolak tetapi kurosagi sensei tetap kekeh menyuruh Ryosuke menjadi snow white. Level kemarahannya tidak hanya berhenti disitu, Ya levelnya bertambah dengan kehadiran Nakajima Yuto sebagai sosok pangeran yang sudah memakan tubuhnya. Ketika Ryosuke mulai mengingat kejadian pada malam bodoh itu perlahan wajahnya terlihat memerah.
" Tuhan, kenapa banyak sekali hal bodoh yang terjadi di dalam hidupku ! " Ryosuke terlihat meronta - ronta tidak karuan hingga membuat seprai kasurnya sedikit berantakan.
Ryosuke terus menerus bergerak tidak karuan dan berbicara sendiri di dalam benaknya. Setelah beberapa lama kemudian ketika ia terlihat masih sedang berbicara dengan pemikirannya, tiba - tiba dapat terdengar suara ketukan pintu dan seorang wanita.
" Ryo-chan bangun sayang" Terdengar suara seorang wanita tua atau ibu Ryosuke yang membuatnya terhenti dari geraknya.
" Ryo-chan " Ibunya terdengar mengetok pintu kembali, perlahan ia bangkit untuk posisi duduk dan menoleh ke arah pintu.
" aku sudah bangun ma " Seru Ryosuke dengan nada tinggi untuk memberitahukan bahwa ia sudah bangun.
" wakatta, cepat mandi ne hihihi " Seru ibunya kembali.
" Hai " Jawab Ryosuke, setelah ia menjawab diluar sana ibunya terlihat mulai menjauh dari pintu kamarnya.
Kalian pasti berfikir kok Yuto tidak membangunkannya?
Ya semenjak sekarang kedua orangtua Ryosuke kembali Yuto mulai menjadi tidak berbuat pelecehan dengannya, Ryosuke menjadi lebih merasa aman entah bagaimana bila ia terus menerus berduan dengan Yuto apalagi setelah kejadian pada saat itu.
Ryosuke mulai melangkahkan kakinya untuk keluar dari kamarnya dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri, ketika sudah berada di dalam air shower perlahan membasahi seluruh tubuhnya.
Ryosuke mulai membersihkan diri dengan sabun penyeka, ketika tangannya mulai ingin membersihkan sekitar perut dan kebawah dikit tiba - tiba bayangan Yuto pada saat memegang miliknya hadir kembali. Ketika mengingat itu ia mulai memerah dan..
BRAAAK ' Ryosuke terlihat menghantam kepalanya dengan tembok kamar mandi.
" Sial, Ryo kau jangan gila " Gumam Ryosuke berjongkok dengan air shower yang masih mengenai seluruh tubuhnya, wajahnya terlihat sangat memerah.
♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬
Setelah beberapa lama selesai dari mandinya terlihat Ryosuke yang keluar dari kamar mandi, ia hanya mengenakan handuk yang terpakai di sekitar pinggangnya sehingga seluruh tubuh atasnya sangat terekspos dimana masih terlihat beberapa tanda keunguan bekas pada malam itu. Ryosuke wajahnya tampak sangat di tekuk selama ia melangkahkan kakinya hingga masuk ke kamarnya, tetapi matanya terbuka lebar ketika melihat sosok pria tinggi yang berada di atas kasurnya sedang bermain dengan kucing hitam. Ryosuke mendapatkan banyak urat kemarahan di wajahnya dengan wajah memerah, sementara perlahan pria itu menoleh ke arahnya dan tersenyum. Ya pria itu adalah Yuto yang sudah lengkap dengan seragamnya sedang bermain dengan Kuru.
" Ohayou Ryo-chan " Sapa Yuto dengan senyum lebarnya, Ryosuke ketika melihat itu tampak akan meledakkan emosinya.
' Sial grrrr ' Ryosuke terlihat sudah di ujung meledakan amarahnya.
dan...
" APA YANG KAU LAKUKAN DISINI! " Teriak Ryosuke terlihat meledak merasa kesal dengan masih mengenakan handuk yang melekat di pinggangnya.
" Nanni? apa Aku salah bila hanya ingin menyapa tunanganku ne kuru ? " Tanya cute Yuto kepada Kuru dengan senyum lebar di wajahnya.
" meoww" Jawab Kuru terlihat tersenyum.
' Grrrr Ku-sho ' Ryosuke terlihat masih memasang wajah di tekuk ketika melihat yuto berbicara dengan kucingnya.
" Uwa kau setuju dengan aku Kuru? arigatou~ " Yuto Terlihat masih berbicara dengan kucingnya, Ryosuke ketika melihat itu dengan segera menoleh untuk kearah lemari.
" Tsk, cepat keluar aku ingin memakai seragam !" Teriak Ryosuke dengan masih melangkah kakinya ke arah lemari.
" Aku tidak mau, aku ingin melihat kau memakai seragammu " seru Yuto dengan santai dan membuat Ryosuke menoleh ke arahnya.
" Apa kau bilang!" Teriak Ryosuke dengan alis di tekuk.
" Mouu Ryo-chan kenapa kau pemalu seperti itu, aku bilang aku ingin melihatmu memakai seragam " Rengek Yuto dan membuat Ryosuke lebih menekuk alisnya.
" Nanni?!" Teriak Ryosuke terlihat sudah mengeluarkan aura membunuh.
" Un, kau tidak usah malu denganku kita kan sudah melakukan itu " Seru Yuto, rengeknya perlahan berubah menjadi tersenyum menyeringai.
'ITU' merupakan kata - kata yang membuat bayangan pada malam itu terlintas sangat jelas di benaknya dan terlebih orang yang melakukan sesuatu aneh terhadap tubuhnya kini tepat berada di depannya.
' GrrrrrRrrrrr ' Ryosuke terlihat mulai merapatkan gigi bagaikan seekor harimau yang akan mencabik - cabik mangsanya, senyum menyeringai Yuto itu telah membuat gejolak emosinya meningkat menjadi 100 %.
"Maji de, apa kau menginginkanya lagi? " Tanya yuto dengan masih memasang senyum menyeringainya.
" Berisik !! " Ryosuke terlihat melempar barang - barang yang berada di sekitarnya untuk mengarah ke Yuto, tetapi Yuto dan kucingnya terlihat hanya menghindari semua benda yang mengarah kearahnya dengan cekatan.
" ....... " Ryosuke terlihat berhenti melempar dan mengambil nafas ketika ia merasa membutuhkan oksigen karena emosi telah menyerap semua oksigennya.
" Sugee, kau begitu semangat sekali di pagi hari Hime-sama " Seru Yuto terlihat tersenyum menyeringai dan mengedipkan matanya.
" Meoww" Seru kucing hitam Yuto yang berada di atas kasur.
' KU-SHO!! ' Ryosuke terlihat wajahnya lebih memerah dan segera mengambil paksa monitor PC untuk di lemparkan ke arah Yuto, sementara Yuto hanya tertawa melihat Ryosuke yang sedang mengangkat monitor PC. Ketika Ryosuke mengangkat tinggi - tinggi dan terlihat memasang kuda - kuda untuk melemparnya tiba - tiba Pintu kamarnya terbuka dan mendapatkan sosok wanita tua atau ibu Ryosuke terkejut.
" Ryo-chan apa yang kau lakukan nak! " Seru ibu Ryosuke yang terlihat berlari untuk menenangkannya.
" Mama dia itu mesum aku ingin membunuhnya ! " Teriak Ryosuke dan terlihat masih berusaha untuk melempar tetapi wanita tua itu berpindah menjadi di hadapan Ryosuke untuk menahannya.
" Nanni? Ryo-chan tenang sayang memang apa yang Yu-chan lakukan terhadap mu? Dia anak baik, mama mohon jangan seperti ini " Seru ibunya, Ryosuke semakin menekuk alisnya ketika mendengar bahwa ibunya itu membela Yuto
" Nanni! Dia itu mesum dan dia telah melakukan It- " Teriak Ryosuke dengan menunjuk jari telunjuknya ke arah Yuto, tetapi teriaknya terhenti ketika mendapatkan senyum menyeringai Yuto dan bayangan itu muncul kembali yang membuatnya memerah antara malu dan kesal untuk memberitahukan hal itu kepada ibunya.
" Nanni?" Tanya Ibunya yang berada di hadapannya dan memunggungi Yuto, Ryosuke perlahan terlihat meletakan monitor PC dan wajahnya terlihat sangat memerah karena di benaknya kini terus menerus hadir ilustrasi malam bodoh itu.
' Iieee, itu sangat menjijikan !' Teriak di benaknya.
" Ryo-chan?" Tanya ibunya .
' AAAAA ' Ryosuke terlihat melemas dan duduk di lantai.
" Ryo-chan sayang, kau baik - baik saja? " Tanya ibunya.
" Tsk, aku ingin memakai seragam tolong keluar " Seru Ryosuke.
" Wakatta, Yu-chan ikouu kita tunggu di ruang makan " Seru Ibu Ryosuke dan menggandeng tangan Yuto untuk keluar dari kamar Ryosuke.
' sial ' Gumamnya.
♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬
Terlihat seorang pria yang sedang melangkahkan kakinya seorang diri di jalan komplek rumah yang masih memiliki pemandangan khas jepang, ya pria itu adalah Ryosuke. Sebelumnya seperti biasa Ryosuke pergi dengan terburu - buru untuk tidak berangkat bersama dengan Yuto, hingga kini ia hanya seorang diri.
Awal langkah kakinya terlihat terus menerus bergerak, tetapi langkahnya terhenti ketika matanya mulai terfokus dengan sesuatu yang tertempel di sekitar tembok sisi jalan. Ketika ia melihat dengan sangat jelas dan fokus, matanya menjadi terbuka sangat lebar dengan alis sangat di tekuk karena ia melihat poster yang tersebar itu memiliki ilustrasi dirinya dengan Yuto yang berperan sebagai snow white. Dan ketika ia lebih membaca poster itu, matanya lebih sangat di tekuk dengan harga tiket perfome teater tersebut yang mencapai 1500 Yen.
" Ku-sho, Nanni kore ?!" Teriak Ryosuke, ketika ia mulai mendengar bisikan orang - orang yang sedang melihat poster itu dengan segera ia merobek semua kertas poster yang berada di tembok sisi jalan.
' Ku-sho, siapa yang melakukan ini ! ' Teriak Ryosuke di benaknya dengan wajah terlihat sangat terkejut.
Ryosuke menjadi pusat perhatian orang – orang yang sedang berlalu – lalang di jalan tersebut Ketika ia terus menerus merobek sisa poster yang masih tertempel, Tetapi ketika ia ingin merobek sisi tembok sebelahnya matanya tiba – tiba membeku pada saat melihat sosok kain yang terdapat gambar yang sama seperti poster itu di ujung tembok jalan, dengan kecepatan kilat Ryosuke lari ke arah spanduk itu.
Ketika sudah berada di bawah spanduk itu ia berusaha untuk mengambilnya dengan wajah terlihat sangat memerah karena kesal, ia terus menerus mencoba tetapi hal itu terbuang sia – sia karena dirinya tidak sampai untuk mencapai spanduk itu. Ya sekitar 7 meter dari atas kepalanya, ketika dirinya terlihat sudah menyerah untuk mencapai spanduk itu ia mulai terdiam. Dari sudut pandang belakang, punggung Ryosuke terlihat mengeluarkan aura kegelapan dan api yang terlihat akan meledak.
" KU-SHO !!!!!!!!!" Teriak Ryosuke yang menjadi pusat perhatian orang – orang.
♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬
Setelah kejadian itu, Ryosuke menjalani sekolahnya dengan alis yang selalu di tekuk dan sikapnya menjadi kasar dengan orang – orang di sekitarnya kecuali Daiki. Yuto ketika mendapatkan sikap dan prilaku kasar dari Ryosuke ia hanya menghadapinya dengan santai bahkan selalu tertawa ketika mendapatkannya.
Jam pelajaran semakin lama menjadi berlalu, hari ini sehabis pulang sekolah mereka mendapatkan latihan untuk teater mereka. Kurosagi sensei memberikan pembagian tugas dan skenario untuk para pemain teater snow white itu, Ryosuke mendapatkan kesal ketika sedang membaca isi dialog yang menurutnya sangat menjijikan. Setelah pemberian skenario, kurosagi sensei menyuruh mereka untuk memulai latihan actingnya.
" Wakatta, action " Seru kurosagi sensei yang berada duduk di kursi di hadapan mereka yang sedang akan melakukan acting.
" Pada suatu hari terlihatlah sosok putri cantik yang sedang berada di sebuah kebun " Terlihat narator yang mulai membacakan skenario, Ryosuke pada saat itu terlihat hanya duduk dengan menyilang dengan alis di tekuk.
" Sang putri terlihat sedang bermain bersama dengan binatang - binatang yang berada disekitarnya " Pada saat itu terlihat siswa – siswa yang berperan sebagai binatang - binatang ketakutan karena Ryosuke menatapnya dengan tatapan ingin membunuh dan menyebabkan.
BRAAAKKKKKKKKKKKKKKK
" CUT!!! " Teriak kurosagi sensei setelah membanting tongkatnya.
" Yamada bisakah kau berakting dengan benar !? " Teriak Kurosagi sensei.
" Tsk" Ryosuke terlihat hanya terdiam dan mulai mencoba untuk fokus berakting karena gurunya selalu menatapnya dengan aura mematikan.
Setelah beberapa scane terlewati Ryosuke sudah mulai sedikit tidak menekuk alisnya, tetapi ketika pada saat sosok Yuto sebagai pangeran hadir untuk menciumnya ia menjadi sangat menekuk alisnya. Hal itu terjadi karena setiap kali ia melihat atau mendengar suara Yuto, hal bodoh pada saat itu selalu terlintas kembali di kepalanya.
Ryosuke terlihat menutup kelopak matanya dengan sangat ketat dan bibirnya terlihat tidak rela untuk di cium Yuto, semakin lama bibir Yuto terlihat semakin mendekat dan ....
' KU-SHO !' Ryosuke terlihat bangkit dan menghantam kepala Yuto dengan sangat keras.
" itaii ~" Rengek Yuto terlihat memegang dahinya.
' Kau kira kau bisa menyetuhku lagi, Itu tidak akan pernah !' Teriak Ryosuke di benaknya dengan menatap sinis Yuto.
" Yamada, apa yang kau lakukan!" Teriak Kurosagi sensei dan ia terlihat bangkit dari duduknya.
" Sensei, kenapa harus ada adegan kisu itu sangat menjijikan dan di tambah aku ini laki – laki ! " Ryosuke terlihat bangkit dan membela diri.
" .............. " Kurosagi sensei terlihat terdiam ketika mendengar apa yang dikatakan Ryosuke, berfikir bahwa hal itu ada benarnya juga karena mereka berdua adalah laki - laki.
" wakatta, Yuto kau ketika adegan kissu jangan mencium bibirnya okeh " Seru Kurosagi sensei.
" Un, wakatta sensei" Yuto terlihat mengangguk.
" Okeeh masalah sudah terselesaikan dan latihan kita mulai kembali ! " Kurosagi sensei terlihat memberikan aba – aba untuk memulai latihan kembali.
♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬
Di sebuah kamar berukuran sedang terlihat Ryosuke yang baru tiba dari sekolahnya berloncat untuk berada di atas kasurnya, ia terlihat menikmati kasur empuknya itu. Sebelumnya ia mendapatkan latihan teater hingga pukul 7 malam, Kurosagi sensei melatih paksa semua murid kelasnya dengan sangat kejam dengan hanya sedikit memiliki waktu istirahat.
" Hontou ini sangat melelahkan " Ryosuke terlihat lebih merapatkan dirinya dengan guling dan mulai memejamkan matanya.
Ketika beberapa lama Ryosuke sudah terlelap, pintu kamar Ryosuke terlihat terbuka. Ketika pintu itu sudah terbuka seutuhnya terlihat Yuto dengan Kuru mulai melangkahkan kakinya untuk menghampiri Ryosuke yang sudah terlelap. Yuto yang sudah berada di dekatnya ia terlihat menutup badan Ryosuke dengan menggunakan selimut, setelah selimut itu sudah seutuhnya menghangatkan tubuh Ryosuke. Yuto terlihat hanya berdiri terdiam dan tersenyum ketika memandang wajah tertidur Ryosuke, tetapi senyum di wajahnya perlahan berubah menjadi tatapan penuh kesedihan.
" Hi-chan, apa kau mengenaliku ?" Yuto terlihat menatapnya dengan tatapan tajam.
" hmpm Aku bunuh kau ~ " Ryosuke terlihat mengigau, Yuto ketika mendengar itu sedikit terkejut.
" Dasar mesum ! " Tambah ngigau Ryosuke terlihat berteriak dalam tidurnya, Yuto ketika mendengar itu ia tersenyum karena ia mengetahui pasti Ryosuke sedang memimpikannya.
Yuto perlahan terlihat mendekat dan mencium kening Ryosuke, senyum sangat terlihat di wajah Yuto ketika sudah mencium kening Ryosuke.
" Daisuki " Yuto terlihat tersenyum.
Setelah itu Yuto terlihat mulai melangkahkan kakinya untuk keluar dari kamar itu, Ryosuke masih terlihat terlelap tertidur di dalam dunia mimpinya.
♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬
" tsuki-kun, chotto matte ! " Ryosuke terlihat berlari mengejar sosok bayangan yang tidak dikenalnya, tetapi semakin lama sosok bayangan itu menghilang dan membuat Ryosuke terjatuh dan menangis.
Tetapi perlahan lingkungannya berubah menjadi berada di sisi sungai dengan matahari terbenam, Ryosuke terlihat memegang sebuah kotak besar. Kotak besar itu perlahan terlihat mulai ia lemparkan kedalam sungai itu. Ketika kotak itu sudah berada di atas air, perlahan kotak itu terlihat bergerak mengikuti aliran sungai dan membuatnya semakin jauh dari pandangannya. Ryosuke terlihat mulai mengepalkan kedua tangannya ketika melihat kotak itu semakin jauh dari penglihatannya, tetapi perlahan cahaya matahari sunset menusuk matanya untuk terbangun dari mimpinya.
" Ryo-chan bangun sayang " Seru Ibu nya terdengar dan membuat Ryosuke mulai bangkit dari tidurnya.
" Uun, wakatta ma " Seru Ryosuke kepada ibunya, ketika ia selesai meregangkan badannya tiba – tiba ia merasa seperti mendapatkan mimpi tadi yang membuat jantungnya berdetak, tetapi ia lupa mengenai mimpi apa yang ia dapatkan tadi.
" Nanni?" Tanyanya dengan sedikit memiringkan kepala karena merasa penasaran mimpi apa yang ia dapatkan sebelumnya.
Tetapi tiba - tiba terlihat Yuto yang memasuki kamarnya....
" Ryo-chan bangun kau harus segera mandi " Seru Yuto yang sudah lengkap dengan seragamnya, Ryosuke ketika melihat itu terlihat menekuk alisnya.
" Berisik keluar, jangan pernah kau masuk kedalam kamarku lagi!" Teriak Ryosuke untuk sosok pria yang sedang berada di pintu.
" Aku tidak mau honey~" Yuto terlihat mengedipkan matanya, Ryosuke ketika mendapatkan itu dengan segera ia melemparkan bantal ke arah Yuto tetapi ia gagal karena Yuto sudah keluar dari kamarnya.
" Sial" Gumam Ryosuke.
Hari demi hari Ryosuke menjalani sekolahnya dengan selalu memasang alis di tekuk, teaternya mendapatkan sedikit lancar berkat ketegasan kurosagi sensei yang selalu mengawasi mereka begitupun dengan Ryosuke. Dan seperti biasa hari demi hari Yuto selalu mengganggunya, sifat mesum dan licik pria itu selalu membuatnya kesal.
Sementara Kostum untuk perfome terlihat sudah di persiapkan dengan matang oleh para siswa-siswa yang bertugas di bagian kostum, yaitu sebuah gaun seperti snow white. Tetapi Ryosuke menolak ketika di suruh oleh kurosagi sensei untuk memakai gaun itu, Kurosagi sensei mendapatkan marah ketika Ryosuke menolak. Setelah beberapa lama kemudian Ryosuke mulai menurutinya dan masuk kedalam ruang ganti dengan Daiki untuk mencoba gaun itu. Setelah beberapa lama menunggu Ryosuke pun tiba di dalam kelas yang sudah lengkap dengan kostumnya, bando, gaun, dan rambut palsu itu terlihat sangat cocok dengannya.
" eeeeeeeee kawaii !! " Semua teman – teman kelasnya terlihat terkejut dengan kehadiran banchounya itu, Yuto terlihat hanya terdiam ketika menatap Ryosuke.
" Cepat kemari~ " Seru kurosagi sensei menyuruh Ryosuke untuk berada di hadapannya.
' sial ' Decak di benaknya.
" Dan sekarang berputar, aku ingin melihat dari berbagai sudut " Seru gurunya kembali.
" uuuaaaaaaa" Terdengar suara siswa-siswa yang terpesona ketika melihat Ryosuke berputar, sementara Ryosuke terlihat berusaha untuk menahan amarahnya dengan alis di tekuk.
" Sudah ?! " Tanya Ryosuke dan berhenti dari berputar.
"un, wakatta kostumnya terlihat sesuai dengan badanmu .. " Kurosagi sensei terlihat sedang mengamati Ryosuke.
" okehh besok hari perfome dan aku harap kelas kita menjadi yang terbaik hahaha" Tambah kurosagi Sensei dan terlihat tertawa bangga.
" hahahaha " Kurosagi sensei terlihat masih tertawa bangga, karena ia merasa yakin bahwa kelasnya yang akan memberikan perfome yang terbaik.
' Tsk, sial ' Decak Ryosuke.
♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬
Terlihat 2 pria yang memiliki tinggi sama sedang memakan es cream di dalam sebuah mini market nine, pria cantik terlihat terus menerus melahap es cream strawberry cup besar dan sementara temannya terlihat hanya memakan es cream cone. Ya sebelumnya 2 pria itu adalah Ryosuke dan Daiki, setelah latihan usai Ryosuke menarik Daiki untuk mengajaknya memakan es cream untuk mencairkan emosinya. ooiya perihal Yuto, Ryosuke tidak mengajaknya karena ketika bertemu dengan Yuto Ryosuke dengan kecepatan kilat menarik Daiki untuk menjauh darinya.
" Oii awas kau tersedak es cream " Seru Daiki terlihat menepuk bahu Ryosuke yang sedang memakan es cream cup size besar itu.
"........... " Ryosuke hanya diam dan tetap melahap es cream strawberrynya.
" oiii " Seru Daiki kembali.
" Berisik, diam aku sedang mendinginkan otakku bodoh " Seru Ryosuke kepada sahabatnya.
" Wakatta " Daiki terlihat mulai menjilat es cream conenya.
" Tapi kau harus tampil maksimal besok Yamachan " Seru Daiki dengan masih memakan es creamnya.
" ............... " Ryosuke hanya terdiam dan melahap es creamnya .
" Yamachan, ada apa dengan mu? " Tanya Daiki dan mendapatkan Ryosuke masih terdiam dengan alis ditekuk. Ketika mendapatkan itu Daiki terlihat matanya menyipit ketika mulutnya terlihat ingin mengatakan sesuatu.
" Apa ada sesuatu yang terjadi antara kau dan Yuto ? " Tanya Daiki terlihat memasang wajah penasaran, Ryosuke ketika mendengar itu sedikit tersedak dan menoleh ke arah sahabatnya dengan wajah memerah.
" A-apam kaumm bilangmp? " Tanya Ryosuke wajahnya terlihat memerah dengan sendok yang masih berada di dalam mulutnya, Daiki ketika melihat itu raut wajahnya menjadi tambah penasaran.
" Yaparri, apa yang terjadi antara kau dan Yuto ? " Tanya Daiki kini terlihat bersemangat dan wajahnya terlihat sungguh sangat penasaran.
" .............. " Ryosuke terlihat cemberut dengan sendok yang masih berada di dalam mulutnya.
" Yamachan ? " Daiki terlihat mendekatkan wajahnya untuk menunggu jawaban Ryosuke.
" Mou, lebih baik aku pulang ! " Teriak Ryosuke melemparkan sendok dan mulai melangkahkan kakinya untuk keluar.
" oii Yamachan, chotto matte! " Daiki terlihat mengikuti Ryosuke dari belakang
Ketika Ryosuke sudah berada di luar tiba - tiba terdapat sosok yang tidak asing di benaknya, yaitu di sisi jalan terlihat pria bermata sipit dengan motor harley davidsonnya. Ketika melihat itu Ryosuke hanya menekuk alisnya dan memulai langkahkan kakinya untuk melewati pria itu, Daiki terlihat hanya terus menerus mengikuti Ryosuke.
" Oiii jangan lari kau ! " Teriak pria bermata sipit.
" Yamachan, kau mengenalnya? " Tanya Daiki dan sesekali ia terlihat menoleh kearah pria bermata sipit itu.
" Tsk, aku lelah malas untuk bertengkar Dai-chan " Seru Ryosuke.
" Oii kau Chibi ! " Ryosuke ketika mendengar itu terhenti dan perlahan raut wajahnya terlihat di tekuk untuk menoleh kearah pria bermata sipit itu.
" Apa kau bilang ! " Ryosuke kini sudah menoleh kearahnya.
" CHIBI ! " Pria bermata sipit itu terlihat berteriak dan memasang senyum menyeringai.
' Grrrrrrrrrrrrr' Ryosuke kini sudah meledak dari marahnya, Daiki yang di belakangnya hanya terlihat bingung karena Ryosuke sudah terlihat sangat marah.
" Kau ngajak ribut, huh ! " Ryosuke kini mulai menendang motor pria bermata sipit itu.
" Beraninya kau ! " Pria bermata sipit itu kini mendekat dan menarik kemeja Ryosuke.
" Ya aku berani dengan kau ! " Ryosuke juga tidak mau kalah menarik jaket pria bermata sipit itu.
" grrrrrrrrrrrrr" Kini keduanya sudah terlihat memasang wajah meledak ingin marah.
" Yamachan-" Daiki yang terlihat ingin menghampirinya terhenti ketika melihat sekelibat seorang pria tinggi melewatinya.
" oke, kita mulai ! " Ryosuke terlihat menatap dengan penuh aura membunuh, tetapi pria bermata sipit hanya terdiam ketika mendapatkan sosok pria tinggi yang berada di belakang Ryosuke.
" Kau akan kalah-" Teriak Ryosuke tetapi terhenti karena tiba - tiba terdapat sosok yang mengangkat tubuhnya untuk berada di atas bahu pria itu.
" kau! " Ryosuke terlihat terkejut ketika mengetahui itu adalah Yuto.
" Gomen, Ryo-chan harus pulang karena okasan mencarinnya " Yuto terlihat membungkuk dan pergi meninggalkan pria bermata sipit itu.
" oii turunkan aku, aku ingin menghajarnya ! " Ryosuke terlihat memukul badan Yuto untuk membuatnya turun.
" eeee, Yuto yamachan " Daiki terilihat bingung menoleh kearah pria bermata sipit dan Yuto yang menggendong Ryosuke. Daiki mendapatkan heran Ketika melihat wajah pria bermata sipit itu terlihat memiliki tatapan sedih bercampur dengan kesal.
" eee.. tunggu aku " Daiki mulai pergi meninggalkan pria bermata sipit itu dan berlari menghampiri Yuto dan Ryosuke.
♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬
Matahari terlihat menyinari sekolah Hirosi Gakugen, semua siswa terlihat menjaga stand dagangan dan beberapa menampilkan perfome band. Sebelumnya yang hadir di acara festifal tersebut kebanyakan adalah para berandalan dari sekolah lain di Kyoto. Tetapi beberapa musuh banchou sekolah Hirosi gakugen dan sosok pria memiliki gigi banyak terlihat sedang mengantri untuk membeli tiket teater, Ya Chinen Yuuri dari sekolah Hideki Gakugen dan Inoo kei dari Miura Gakugen dan banchou sekolah lain yang diikuti anak buahnya terlihat sangat bersemangat untuk menonton teater Hirosi Gakugen. Mereka terlihat selalu tersenyum menyeringai untuk berencana menertawakan Ryosuke yang mengikuti Teater yang ia ketahui dari poster dan spanduk yang berada di sekitar Kyoto.
tetapi terdapat 2 sosok pria yang terlihat selalu memancarkan aura uang di sekitarnya ketika memandang deretan antrian yang ingin menonton teater tersebut,
" Ryu-chan, apa aku bilang ini sangat menguntungkan kita kikikiki" Seru pria tinggi.
" Un, kita sukses Yabu-senpai kikiki " Seru Ryutaro, mereka berdua terlihat tertawa dengan diiringi uang yang betebaran di sekitarnya.
♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬
Setelah beberapa lama kemudian masing - masing dari kelas 2 menampilkan perfomenya, perfome terlihat berjalan dengan lancar karena Kurosagi sensei berada di ruangan itu. Sementara di luar sana keadaan terlihat sudah sangat jauh berbeda menjadi arena perang ketika kurosagi sensei sudah memasuki gedung aula teater, di dalam gedung aula terlihat para banchou sekolah lain yang duduk manis untuk menanti saingan terberatnya yaitu Ryosuke.
Sementara di ruang make up di belakang panggung beberapa para pemeran teater dari masing - masing kelas 2 yang belum tampil terlihat sedang di beri make up, ada yang memakai baju ala doraemon, digimon, final fantasy, polisi dan lain - lain. Ruang make up di beri pembatas dengan menggunakan kain, di salah satu kain terlihat pria cantik yang sedang di beri make up oleh seorang wanita.
" Dai-chan, tolong ambilkan bedak " Seru wanita atau Chihiro kaka Daiki kepadanya.
" Haii nee-chan " Daiki terlihat mengambil bedak di dalam sebuah tas make up.
' grrrrrrrrrrrrrr ' Ryosuke terlihat hanya terdiam dengan alis sangat di tekuk, poninya terlihat dikuncir dengan menggunakan ikat rambut berwarna pink.
" Arigatou " Seru kaka Daiki yang terlihat mulai memakaikan bedak di wajah Ryosuke.
" Aku tidak mau memakai itu ! " Teriak Ryosuke menolak dan berontak.
"Chotto Yamachan kau harus memakainya, kelas kita akan mendapatkan perfome 30 menit lagi " Seru Daiki kini membantu kakanya untuk memegang tangan Ryosuke.
" Kenapa aku harus memakai ini semua, ini sangat menjijikan! " Teriak Ryosuke.
" Itu harus, kau ingin Kurosagi sensei menghabisi kita bila kelas kita tidak tampil dengan sebaik mungkin?!"
Seru Daiki dan kaka Daiki terlihat mengangguk setuju.
" Ku-sho " Gumam Ryosuke dan terlihat mulai tenang.
" Nee-chan, lanjutkan kembali " Seru Daiki.
Setelah beberapa lama kemudian Ryosuke sudah terlihat selesai di beri make up, Daiki dan kakanya terlihat tersenyum dan berdecak kagum dengan kecantikan Ryosuke. Sementara Ryosuke hanya terlihat cemberut dengan alis di tekuk.
" Jaa, sekarang pakai wig ini " Daiki terlihat mulai memakaikan wig berambut sebahu dan memasang sebuah bando merah.
" uwaa, kireiii " Teriak Daiki merasa kagum.
" Un un " Kaka Daiki terlihat mengangguk dan tersenyum lebar, tetapi wanita itu terlihat mengambil sesuatu dari tasnya.
' tsk sial' Ryosuke di benaknya merasa kesal.
" Yamachan, mitte mitte!" Seru kaka Daiki, Ryosuke ketika mendengar itu dengan segera menoleh kearah kakanya dan.
" jaa, maru cheessu ~" Seru Kaka Daiki dan terlihat memfoto Ryosuke yang sudah lengkap mengenakan kostum snow white.
clikkkkkk
" eeeeee" Ryosuke terkejut dengan kaka Daiki yang sudah mecuri gambarnya.
" 1 lagi, kau harus memakai ini " Kaka Daiki terlihat memberi sepatu hak untuk dipakai Ryosuke.
" Nanni?!" Ryosuke terlihat semakin terkejut.
" Kau akan terlihat sempurna jika memakai ini " Seru Chihiro.
" Cepat pakai Yamachan " Daiki terlihat berjongkok dan memaksa Ryosuke untuk memakai sepatu itu.
' Ku-sho ' Ryosuke terlihat pasrah ketika Daiki memaksanya untuk memakai Sepatu itu.
" Jaa sudah, Ikzouu kita menghampiri mereka " Daiki terlihat menarik Ryosuke untuk bangkit dan membawanya ke anggota teater kelasnya yang sedang menunggu di luar.
" Tunggu, jangan cepat - cepat sepatu ini sangat menyeramkan " Seru Ryosuke.
" Wakatta, ikou " Daiki terlihat memegang lengan Ryosuke dan membantunya untuk berjalan.
Ketika sudah di luar Daiki terlihat terus menerus membawa Ryosuke untuk menghampiri mereka yang sudah lengkap dengan kostumnya sedang duduk berkumpul, ketika mereka sudah berada di dekat perkumpulan kelasnya semua teman kelasnya terlihat menoleh kearahnya dan terkejut begitupun dengan Yuto.
" UWAAA KIREII ! " Teriak semua teman sekelasnya.
" Banchou-sama kau sangat cantik ~~~" Seru salah satu temanya yang memakai kostum rumput.
" Kawaiii " Seru beberapa teman sekelasnya dan terlihat lebih mendekat dengan Ryosuke.
" Gyaaaa kawaiii " Kini hadir sosok pria yang memakai kostum kuda.
' GRRRRRR' Urat marah Ryosuke terlihat bermunculan di wajahnya dengan wajah sangat memerah karena kesal telah di sentuh oleh budaknya.
dan...
" DIAM !!!! " Teriak Ryosuke dan membuat semua teman sekelasnya terdiam dengan wajah tetap memerah. Pikiran mereka sudah terhipnotis dengan wajah cantik Ryosuke dan juga tubuhnya yang sedang mengenakan baju Snow white sehingga mereka lupa mengenai Banchounya yang sangat menyeramkan itu.
" Jika kalian berani menyentuhku ..........." Ryosuke terlihat memancarkan aura dan sinar mematikan yang membuat para temanya atau budaknya mulai tersadar dari pesona kecantikan banchounya itu.
" Gomen, Yamada-sama !! " Semua temannya terlihat bersujud meminta maaf, tetapi perlahan terlihat sosok pria sudah lengkap dengan berpakaian bagaikan seorang pangeran itu mendekat dengan Ryosuke dan menagkup tangan kanan Ryosuke.
" Kau sangat cantik hime-sama " Yuto terlihat mencium tangan kanan Ryosuke.
" wowww " Seru semua teman sekelasnya ketika melihat pemandangan seorang pangeran yang mencium tangan himenya.
Ryosuke awal hanya terdiam ketika memandang Yuto yang sedang mencium tangannya, ia jujur sedikit mendapatkan memerah ketika melihat Yuto yang tidak memakai kacamata dan pakaian pangeran itu terlihat kakoii.
" Yuto kakkoi ne bila tidak memakai kacamata~~ " Seru Daiki.
" Hontou ?" Tanya Yuto menoleh kearah Daiki sedikit tersipu malu.
" Ya, kau lebih baik selalu gunakan contact lens " Seru Daiki kembali, Ryosuke ketika mendengar itu dengan segera mulai tersadar.
" Tsk, jangan menyentuh aku !" Ryosuke terlihat menarik paksa tangannya dan menjauh dari Yuto.
" wow" Seru semua teman sekelasnya kembali merasa turut berduka ketika melihat sang pangeran mendapatkan penolakan dari sang himenya.
" Sial, kenapa aku harus memakai baju , wig dan sepatu menjijikan ini ! " Ryosuke terlihat terus menerus mendumel dan duduk di sebuah kursi.
" Minna perfome kelas kita akan dimulai 10 menit lagi, kita disuruh stand by di belakang panggung " Seru salah satu siswa yang terlihat memakai kostum pohon.
" Yosh minna, kita satukan kekuatan " Daiki terlihat menyemangati dan mengajak untuk membuat lingkaran.
" YOSHHH!" Semua terlihat menghampiri Daiki dan menyatukan tangan mereka.
" Yamachan tanganmu " Seru Daiki.
" Aku Malas " Decak Ryosuke.
" Tsk, aku bilang aku tidak mau !" Ryosuke mempertegas kembali.
" Jaa minna semoga perfome kita lancar dan terhindar dari kekejaman Kurosagi sensei " Seru Daiki dengan semangat.
" Haiiii " Seru serempak mereka.
Setelah selesai menyemangati diri, mereka terlihat melangkahkan kakinya untuk berada di belakang panggung. Keadaan panggung sudah tertutup dengan tirai, seorang narator terdengar sudah memulai cerita dan Ryosuke terlihat sudah duduk di lantai panggung dengan pemandangan seperti di sebuah taman .
Perlahan tirai terlihat mulai terbuka dan Semua penonton terlihat terkejut dengan sosok putri salju yang sungguh terlihat sangat menyilaukan, Inoo kei terlihat memerah dan Chinen terlihat cemberut dengan kecantikan Ryosuke. Sementara sosok pria asing yang bernama Hikaru itu terlihat tersenyum dengan diikuti sosok pria di sampingnya.
" Hingga suatu hari terdapat seorang Ratu dengan cerminnya yang terlihat saling berbicara " Sosok Ratu terlihat berada di sebelahnya.
" Cermin siapakah wanita tercantik di dunia ini ? " Tanya sosok Ratu kepada cermin.
" Tentu saja snow white " Seru sang cermin dan lampu mulai menyinari sosok putri salju yang sedang memasang wajah di tekuk.
" EEEEE" Seru semua penonton merasa terkejut dengan tatapan kematian sosok putri salju itu.
" Si bodoh itu " Daiki terlihat menutup wajahnya ketika melihat ekspresi Ryosuke yang jauh dari image snow white.
" Daijoubu Ryo-chan perlahan akan terbiasa " Seru Yuto yang terlihat menenangkan Daiki.
" Unn " Daiki terlihat mengangguk.
Akting terlihat lancar ketika sang Ratu mulai mengusirnya dari istana, tetapi ketika cerita sudah memasuki adegan di dalam rumah kurcaci Ryosuke mendapatkan mood yang tidak baik..
" Kau siapa? " Tanya salah satu kurcaci.
".... " Ryosuke terlihat terdiam dan terbangun dengan alis di tekuk.
" Kau pencuri !? " Daiki terlihat mengisi dialognya sebagai kurcaci.
" Tsk, berisik kau " Seru Ryosuke dan membuat kaget semua penonton begitupun dengan para kurcaci itu, sementara Yuto terlihat tertawa kecil ketika melihat itu.
" Nanni? Apa yang kau katakan? " Daiki terlihat berusaha untuk membalas dialog Ryosuke, ya walaupun dialog itu sungguh sangat melenceng dari skenario.
" Aku bilang kau berisik " Seru Ryosuke kembali.
" Stttsss, Yamachan apa yang kau katakan?" Tanya Daiki sedikit mendekat dan berbisik.
" Cihh, Wakatta aku ingin tinggal disini. Apa kalian mengizinkanku? " Tanya Ryosuke dengan terus terang dan kini mulai mengikuti skenario walaupun kata - katanya sangat jauh berbeda dari skenario.
" Aku di usir oleh ibu tiriku dan aku tersesat dihutan " Ryosuke terlihat bangkit dari tempat tidur dan mulai berakting layaknya seorang hime.
" Sungguh kasihan, baik kau bisa tinggal disini " Seru salah satu kurcaci.
Ryosuke, Daiki dan teman - temannya terlihat sedang melakukan akting walaupun kadang Ryosuke suka melenceng dari skenario. Sementara di belakang panggung sosok pria yang sedang mengganti pakaian sebagai nenek tua itu terlihat di pukul punggungnya oleh sosok pria bermata sipit, pria itu terlihat membuat pingsan pria yang sebelumnya mengenakan baju nenek tua.
" Oke aku akan memberi kau pelajaran " Seru sosok pria bermata sipit itu dengan tersenyum menyeringai dengan terlihat mengenggam sebuah apel.
♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬
Di panggung terlihat Ryosuke yang sedang mengikuti arahan sang narator, yaitu putri salju terlihat menari, bernyanyi, berputar-putar dengan ceria dan ...
" Putri salju terlihat tersenyum malu ketika merasakan gaunnya tertiup dengan angin badai di dalam rumah kurcaci " Setelah sang narator sudah selesai membaca naska tersebut, tiba - tiba dengan kecepatan kilat sebuah angin kecang telah membuat gaun yang ia kenakan menjadi terbang keatas dan menyebabkan kaki mulus Ryosuke terlihat dengan jelas.
' KU-SHO, nanni kore?! dan sejak kapan snow white mendapatkan badai di dalam rumah ! 'Teriak Ryosuke dibenaknya ketika berusaha menutupkan gaunnya dari angin besar yang berada di bawah panggung.
" Woww " Seru semua penonton terlihat merona.
" Kikikikiki " Tiba-tiba suara sang narator berubah menjadi suara yang pernah di dengar olehnya.
" Sial, hentikan angin ini ! " Teriak Ryosuke dan menyebabkan angin berhenti.
" Setelah badai datang, tiba - tiba terlihat sosok nenek tua yang mengetuk pintu rumah para kurcaci" Seru sang narator.
' Sial, kapan ini berakhir! ' Teriak Ryosuke dibenaknya dengan masih melakukan aktingnya ketika membuka pintu.
" Haii anak muda, boleh kah nenek masuk " Seru sang nenek.
" Haii " Ryosuke terlihat memberi masuk sang nenek tua itu.
Setelah beberapa lama saling melempar dialog, pada saat sang nenek tua memberi sebuah apel. Ryosuke terlihat mengambil apel itu, tetapi di lain sudut terlihat Yuto yang menatap tajam Ryosuke yang akan memakan apel itu.
" Silahkan makan nak " Seru sang nenek tua itu dengan terlihat memasang senyum menyeringai.
" Wakatta " Ryosuke terlihat mulai membuka mulutnya dan mendekatkan buah apel itu di mulutnya.
Tetapi tiba - tiba terlihat Yuto atau sang pangeran yang datang menghampiri Ryosuke dan membuang buah apel itu ke arah penonton yang membuat mereka terkejut.
" Oiii apa yang kau lakukan bodoh ! " Teriak Ryosuke merasa kesal, Yuto perlahan menoleh kearahnya dan tersenyum.
" Hime-sama, tanpa apel itupun aku akan selalu mencintaimu " Seru Yuto dan kini terlihat bersujut mencium tangan Ryosuke.
' Nanni! ' Tanya Ryosuke dibenaknya, karena ini sudah sangat melenceng dari cerita snow white. Ryosuke masih terdiam, sementara Yuto perlahan bangkit dan mendekat untuk mencium bibir Ryosuke.
Semua penonton dan kurosagi sensei terlihat terdiam ketika menyaksikan 2 sosok yang sedang berciuman, Yuto terlihat mencium dengan sangat mendalam dengan mengunci Ryosuke di sekitar pinggang dan tengkuknya. Ryosuke yang masih terdiam mulai tersadar ketika merasakan Yuto berusaha membuka mulut Ryosuke dengan menggunakan lidahnya.
' Grrrrr' Ryosuke terlihat sudah berada di tingkat kemarahan dewa ketika merasakan Yuto sudah memasukan lidahnya di dalam mulutnya.
tetapi...
' KU-SHO! ' Ryosuke terlihat melepas paksa ciuman itu dan mendorong Yuto.
" Apa yang kau lakukan ! " Teriak Ryosuke .
" Aku mencium Putri salju " Seru Yuto dan tersenyum.
' Grrrrr ' Ryosuke terlihat meledak dalam amarahnya dan berencana untuk menendang Yuto, tetapi ia pertama terlihat mengangkat rok gaunnya dan di ikat di sekitar pinggangnya hingga terlihat boxer hitamnya.
" woowwww~~ " Seru semua penonton ketika melihat boxer hime-sama terekspos sangat jelas terlihat.
" Nannniii !" Teriak Kurosagi sensei ketika melihat Ryosuke sudah mengangkat gaunnya dan teaternya sungguh terlihat sangat berantakan.
" Ryo-chan, apa yang kau lakukan dengan gaun mu ? " Tanya Yuto dan terlihat tersenyum pahit, Ryosuke ketika mengetahui itu dengan segera ia berlari dan menendang Yuto.
BRaaaaaGggggg
Ryosuke terlihat menendang wajah Yuto dengan sangat keras dan menyebabkan Yuto tergeletak di lantai, sementara Ryosuke terlihat bernafas berat karena merasa kesal.
" aku benci kau! " Teriak Ryosuke dan perlahan terlihat mulai melangkahkan kakinya untuk turun dari panggung.
" Yamachan !" Daiki terlihat mengikuti Ryosuke.
Semua penonton terlihat mem-batu memasang wajah bingung dan kecewa dengan perfome yang terlihat berantakan, Chinen terlihat tertawa terbahak - bahak dengan pentas yang di tampilkan oleh Ryosuke dan inoo terlihat masih terdiam masih merasa kagum dengan kecantikan Ryosuke.
Sementara Yuto terlihat masih tergeletak di atas panggung, sosok nenek tua itu terlihat selalu memandang Yuto dengan tatapan sedih. Tetapi ketika Yuto terlihat mendongak menatapnya, perlahan nenek tua itu terlihat membuang muka dan berusaha untuk menjauh dari Yuto.
" Chotto bisakah kita bicara sebentar? " Yuto terlihat bangkit dan menangkap pergelangan tangan sosok nenek tua itu.
" N-nnanni, gomen aku harus pergi" Seru nenek tua itu ketika memunggunginya, tetapi perlahan mata pria yang mengenakan baju nenek tua itu melebar ketika merasakan sakit di tangannya.
" Aku bilang, aku ingin berbicara denganmu bodoh " Bisik Yuto dengan cute dan membuat pria itu mendapatkan merinding karena aura di sekitar Yuto mendapatkan menggelap.
♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬
Sementara di lorong sekolah terlihat Ryosuke yang menyeker sedang melangkahkan kakinya dengan alis di tekuk, ia terlihat sedang membawa tas dan seragamnya menuju kamar mandi untuk menggantinya disana. Sebelumnya Daiki mengejarnya dan menyebabkan dirinya hanya dapat mengambil tas dan seragamnya tanpa mengenakan sepatu, ketika Daiki selalu mengejarnya. Ryosuke selalu berusaha untuk menjauh dari Daiki karena ia kini tidak memiliki mood bagus bila bersama dengan orang lain, keadaan di dalam sekolah terlihat sedikit sepi karena para siswa terlihat hanya berada di lantai dasar, halaman sekolah, dan aula.
Ryosuke terlihat sudah memasuki toilet, ia berjalan kearah wastafel untuk berencana mencuci mukanya dari make up. Pertama ia menaru tas dan seragamnya, setelah itu ia mulai menyalakan keran dan mencuci mukannya. Tetapi ia terhenti ketika mendengarkan suara tepuk tangan seseorang.
' Dare?' Tanya Ryosuke dan terlihat menoleh kearah suara itu, ketika ia sudah menoleh kearah suara itu perlahan alisnya ditekuk ketika mendapatkan sosok pria yang tidak asing dibenaknya. Ya pria itu adalah Hikaru yang seminggu lalu menciumnya di depan sekolah.
" Konnichiwa Ryosuke " Seru Hikaru yang terlihat bersender di pintu masuk toilet.
" Kau ! " Teriak Ryosuke.
" Unn, kenapa kau hapus make up mu itu? " Tanya Hikaru.
" Tsk, itu bukan urusanmu " Ryosuke terlihat berpaling untuk mengambil tas dan seragamnya.
" Kau ingin mengganti pakaianmu? " Tanya Hikaru.
"...... " Ryosuke terlihat mengacuhkannya dan ingin masuk kedalam toilet, tetapi dengan kecepatan kilat ia merasakan sebuah tangan yang menahannya.
" Apa yang kau lakukan, lepas ! " Teriak Ryosuke dengan alis di tekuk ketika merasakan tangan pria itu.
" Ikutlah bersamaku hime-sama " seru Hikaru.
" Nanni!-" Tanya Ryosuke terhenti ketika mendapatkan sebuah tangan yang menotok di sekitar lehernya dan membuat pandangannya menggelap tidak sadarkan diri.
Hikaru terlihat menopang tubuh Ryosuke yang sudah tidak sadarkan diri, sementara tas dan seragam Ryosuke kini terlihat terjatuh tergeletak di lantai.
" Kau beruntung Yuto " Seru Hikaru dan terlihat tersenyum ketika menatap wajah Ryosuke.
♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬
" Yamachan, kau dimana! " Terlihat Daiki yang sedang berputar - putar mencari Ryosuke di sekitar deretan pedagang.
" Kemana dia, semua tempat dia tidak ada " Decak Daiki ketika masih berusaha mencari Ryosuke.
Tetapi ketika ia sedang berlari dengan keadaan mata yang selalu menoleh kesamping , tiba - tiba ia menabrak seseorang dan membuat dirinya terjatuh.
Ketika ia mendongak terlihat sosok yang ia tabrak sebelumnya adalah pria bertubuh tinggi dengan wajah yang terlihat menyeramkan.
" Aa Gomenasaii " Daiki terlihat membungkuk untuk meminta maaf.
" Haii, daijoubu ?" Pria tersebut perlahan tersenyum dan mengulurkan tangan untuk membantunya, Daiki ketika melihat itu terlihat merona dan menjawab uluran tangan pria tersebut.
" ....." Ia masih terdiam sedikit terkejut ketika mendapatkan bahwa pria itu sangat baik berbeda dengan wajah menyeramkannya.
" Gomen, aku permisi " Seru pria tersebut dan membuat Daiki tersadar.
" Chotto matte! " Teriak Daiki terlihat menghentikan langkah pria tersebut.
" Nanni? " Tanya Pria tersebut.
" Siapa namamu? " Tanya Daiki dan berjalan menghampiri pria itu.
" Ore wa Takaki Yuya desu" Seru pria itu atau Takaki dengan tersenyum.
" Ore wa mo Arioka Daiki desu " Seru Daiki terlihat membungkuk , tetapi perlahan mulai terdengar suara handphone yang berdering yang membuat Takaki mengangkat panggilan itu.
" Haii wakatta" Jawab Takaki.
" Gomen, aku harus pergi jyaa Dai-chan" Seru Takaki.
" Unn, jya nee " Balas Daiki.
" Yabai, aku lupa Yamachan dimana kau ! " Daiki terlihat melanjutkan pencariannya.
♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬
Di halaman belakang terlihat pria yang sedang menghajar seorang pria yang mengenakan pakaian nenek tua, sebelumnya yang menghajar pria itu adalah Yuto.
Yuto terus menerus menendang dan memukul pria sipit itu dengan wajah dinginnya, ia terus menerus memukul tanpa ampun hingga pria itu mulai mengeluarkan darah dari mulut dan hidungnya.
" Yuto ughh , gomen " Pria bermata sipit itu terlihat meminta maaf ketika mendapatkan pukulan Yuto.
" ........ " Yuto terlihat hanya terdiam dan masih memukul pria bermata sipit itu.
" Aku melakukan ini agar kau menjauh darinya" Seru pria bermata sipit. Yuto ketika mendengar itu matanya terbuka dengan lebar dan lebih keras memukul pria itu.
Setelah beberapa lama Yuto memukul, pria itu terlihat jatuh tergeletak di tanah beraspal.
" Jangan pernah mencampuri urusanku " Seru Yuto dan terlihat menatap dingin pria yang sudah mengeluarkan darah.
Yuto perlahan memunggunginya dan melangkahkan kakinya, tetapi langkahnya terhenti ketika mendengar sesuatu.
" Bagaimana dengan paman? " Tanya pria bermata sipit, Yuto terlihat hanya terdiam ketika mendengar itu. Tetapi selang beberapa detik ia mulai melanjutkan langkah kakinya.
" Yuto " Gumam Pria bermata sipit.
♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬
Ryosuke terlihat masih memejamkan matanya, tetapi setelah beberapa lama kemudian kelopak matanya terlihat terbuka dan penglihatanya mendapatkan sebuah langit - langit rendah. Ia juga dapat merasakan bahwa tubuhnya sedikit begetar seperti berada di dalam sebuah mobil, tetapi perlahan ia juga menyadari bahwa kepalanya sedang tertidur di pangkuan seseorang.
" Yoo Ryosuke " Sapa sosok pria bergigi banyak atau Hikaru, Ryosuke yang mengetahui itu dengan segera bangkit dan menjauh dari Hikaru dengan alis di tekuk.
" Kau, penculik ! " Teriak Ryosuke dengan bersudut disisi kursi.
" Aku? " Tanya Hikaru dengan tersenyum.
" Ya, kau! " Ryosuke terlihat menatap .
" Aku hanya mengajakmu jalan - jalan, apa itu salah? " Tanya Hikaru.
' Grrrrrrr'
" Turunkan aku disini " Ryosuke terlihat menghampiri pintu mobil, tetapi dengan kecepatan kilat terlihat Hikaru yang menahannya hingga tersudut di sisi kursi.
" Lepas ! " Teriak Ryosuke, Hikaru perlahan terlihat mendekatkan wajahnya untuk mencium Ryosuke.
Tetapi perlahan mobil mulai terhenti dan....
" Hikaru kita sudah sampai " Terdengar suara sosok pria yang membuat Hikaru terhenti untuk mencium Ryosuke.
" Aku hanya ingin mengajakmu makan siang Hime-sama " Hikaru tersenyum dan terlihat mencium pipi Ryosuke, ia mulai memakaikan sendal di kaki Ryosuke.
' Grrrrr beraninya dia ! ' Teriak Ryosuke di benaknya ketika mendapatkan wajah tersenyum lebar Hikaru ketika sudah memakaikan sendal, sungguh Ryosuke merasa bahwa pria ini sama dengan sosok yang ia sebali yaitu Yuto.
♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬
Ryosuke dan Hikaru terlihat sedang makan siang di sebuah restorant besar di kyoto yang di mana hanya terdapat mereka berdua disana, Ryosuke terlihat memotong daging di piringnya dengan aura menyeramkan seperti seorang algojo yang akan membantai daging sapi itu. Sementara Hikaru yang berada di depannya terlihat hanya tersenyum dengan melahap makanannya.
' Dan sekarang aku bersama orang aneh kembali grr ! ' Teriak Ryosuke di benaknya dan lebih menyayat daging di piringnya.
" Bagaimana hubunganmu dengan Yuto? " Seru Hikaru, membuat Ryosuke terhenti dan menoleh ke arah Hikaru.
" Kau siapa- " Teriak Ryosuke merasa curiga, tetapi perlahan seragam yang di kenakan Hikaru terlintas di benaknya ketika hari pertama Yuto masuk sekolah di sekolahnya.
" Maji de, kau temannya !?" Teriak Ryosuke dan terlihat bangkit menghantam meja makan.
" Menurutmu aku siapa? " Tanya Hikaru, Ryosuke ketika mendengar itu terlihat lebih menekuk alisnya. Ia berfikir bahwa siswa yang berasal dari sekolah itu memiliki sifat aneh salah satunya adalah Yuto dan pria itu.
" Kau orang aneh sama dengannya ! " Jawab Ryosuke, Hikaru ketika mendengar itu terlihat tertawa.
" Apa yang kau tertawakan?!" Tanya Ryosuke.
" Iiee, aku hanya merasa Yuto sangat beruntung ne " Seru Hikaru, perlahan tawanya terhenti dan terganti dengan tatapan tajam.
" Nanni ? " Tanya Ryosuke.
" Betsu ni " Hikaru kini terlihat cemberut dengan masih menatap Ryosuke.
Tetapi perlahan mulai terdengar suara handphone dari arah saku celana Hikaru, Hikaru terlihat mengambil handphonenya. Senyum lebar terlihat terlintas di wajahnya ketika melihat nama panggilan dari handphonenya, setelah selesai dari senyumnya Hikaru terlihat mulai mengangkatnya.
" Moshi moshi " Seru Hikaru.
" ........" Ryosuke terlihat hanya terdiam ketika menatap Hikaru.
" Iiee aku tidak mau " Seru Hikaru kepada sosok yang meneleponnya.
" Ne bagaimana kalau aku sedikit bermain dengannya?" Hikaru terlihat menatap Ryosuke dengan tersenyum menyeringai.
" Wakatta daijoubu, aku ada di restauran Captured " Seru Hikaru.
" Aku beri waktu kau 20 menit, bila telat aku akan ... " Seru Hikaru terhenti dan menutup panggilannya.
' Yabai, apa yang dia rencanakan!' Ryosuke terlihat berteriak di benaknya, sementara Pria dihadapannya ketika sudah menutup panggilan itu terlihat hanya terdiam memandang Ryosuke.
" ........" Hikaru terlihat terus menerus terdiam memandang Ryosuke, karena merasa risih Ryosuke berfikir untuk menjauh darinya.
" Gomen, aku harus ke toilet " Seru Ryosuke dan terlihat bangkit meninggalkan Hikaru.
Ryosuke terlihat semakin jauh dari pandangan Hikaru, tetapi perlahan terlihat sosok pria yang datang menghampirinya.
" Hikaru apa ini tidak keterlaluan? Dia sudah melepasnya tapi kau masih menganggunya " Tanya pria tinggi di sampingnya.
" Tidak, aku hanya ingin bermain dengan Yuto" Seru Hikaru terlihat tersenyum menyeringai.
" Tapi-" Seru pria tinggi.
" Cukup Takaki, kau tidak usah ikut campur " Seru Hikaru.
" Wakatta, aku tunggu di mobil " Pria itu atau Takaki terlihat meninggalkan Hikaru.
♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬♬
Terlihat Ryosuke yang mengenakan gaun snow white tampak bingung ketika sedang bercermin, wajahnya terlihat lebih sangat di tekuk ketika melihat dirinya sedang mengenakan baju menjijikan ini dan dirinya kini bersama dengan pria aneh yang sama persis seperti Yuto.
" Sial, aku berharap ini hanya mimpi ..." Ryosuke terlihat menampilkan wajah putus asanya.
" AAAAA Tapi ini bukan mimpi !!! " Ryosuke terlihat menghantam kepalanya dengan tembok.
" Kenapa aku selalu dipenuhi kesialan " Ryosuke terlihat melemas duduk dilantai ketika mengingat semua hal bodoh yang terjadi di dalam hidupnya, apalagi semenjak sosok pria aneh itu atau Yuto tiba di kehidupannya. Tetapi perlahan matanya melebar ketika mendengar sesuatu....
" Kita sama, aku juga selalu diselimuti kesialan " Ryosuke terlihat mencoba mencari sosok suara itu tetapi ia tidak mendapatkan sosok orang tersebut, dan perlahan bulukuduknya mendapatkan merinding.
" Kochi, kochi aku di belakangmu " Ryosuke perlahan menelan ludah dan membatu ketika merasakan aura menakutkan di belakangnya.
" AAAAAAA iee " Ryosuke terlihat berteriak dan lari untuk keluar dari Toilet tersebut.
Ryosuke terlihat terus berlari untuk keluar dari restaurant itu hingga Hikaru melihatnya, Ryosuke terus menerus berlari hingga sudah berada di luar restauran.
" Oii kau baik - baik saja? " Tanya Hikaru.
" Hantu hantu disana ada hantu , aku harus menjauh dari sana " Ryosuke terlihat panik dengan mata yang sedikit berkaca - kaca karena takut.
" Hahaha, Daijoubu Ryosuke hantu itu tidak ada " Seru Hikaru terlihat mulai memegang kedua bahunya. Ketika Ryosuke melihat ke arah jendela restaurant tiba - tiba terlihat seorang wanita yang mengenakan baju putih dan membuatnya menyembunyikan wajahnya di dada Hikaru.
" Dia melihatku, tasukette! " Ryosuke terlihat ketakutan, Hikaru ketika mengetahui itu dengan segera memeluk Ryosuke untuk membuatnya tenang. Tetapi perlahan tangan Hikaru terlihat mengetatkan pelukannya.
' Chotto apa yang aku lakukan !' Teriak Ryosuke di benaknya ketika ia berencana untuk melepas paksa pelukan itu, tetapi tiba-tiba terdapat sosok tangan yang menariknya hingga berada di pelukan seseorang tersebut.
" Jangan pernah menyentuhnya ! " Teriak sosok pria tersebut. Ryosuke terlihat menoleh ke arah sosok itu dan mendapatkan bahwa pria itu adalah Yuto, Ryosuke dapat melihat wajah Yuto yang terlihat menyeramkan.
" Sugee, kau hanya menghabiskan waktu 15 menit " Seru Hikaru terlihat bertepuk tangan dan tersenyum menyeringai.
" Ryo-chan ayo kita pergi dari sini " Yuto terlihat menarik tangan Ryosuke.
" Yuto begitukah kau memperlakukan kaka mu? " Tanya Hikaru dengan tersenyum menyeringai, Yuto ketika mendengar itu terlihat terhenti. Sementara Ryosuke terlihat terkejut dan menoleh kearah Hikaru dan Yuto.
" Aku tidak perduli " Jawab Yuto dan melanjutkan langkahnya kembali.
" Souka, kalau begitu aku akan selalu menganggumu otouto " Gumam Hikaru dengan tersenyum menyeringai ketika memandang punggung Yuto dan Ryosuke yang menjauh dari pandangannya.
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
Banchou!!!
FanfictionRyosuke merupakan Banchou sekolah menengah atas terkuat di kotanya, semua sekolah takut dengannya. Ryosuke adalah siswa Hiroshi Gakugen jurusan kimia kelas 2 di Kyoto , semenjak Ryosuke menjadi banchou di Hirosi Gakugen sekolah tekniknya meanjadi...