9.

106 4 0
                                    

"Hari ini hari nyokap gue ulang tahun." Ucap Kevin begitu mereka keluar dari parkiran kampus Dilla. Dilla mengangga dan detik berikutnya sudah tersenyum lebar."Serius?.Berarti kita harus nyari kado dulu sebelum kerumah lo!"

Dilla mencium tangan mama Kevin sopan begitu memasuki rumah yang dua kali lebih gede dari rumahnya itu.

"Siang tante..."

"Dilla ya? Akhirnya main kesini juga. Ayo ayo masuk... Kita makan siang bareng-bareng ya... Tante udah masak banyak hari ini..."

"Iya tante, Kevin udah cerita. Hari ini tante ulang tahun kan? Happy birthday ya tante..." Raut wajah Dilla terlihat sumringah. Mamanya tersenyum seraya merangkul Dilla. Kevin yang daritadi berdiri dibelakang Dilla juga ikut tersenyum kecil melihat tingkahnya.

"Iya, iya... Makasih ya.. Yaudah ayo makan dulu..."

Mereka bertiga berjalan kearah ruang makan dan langsung memulai makan siang. Kevin duduk di seberang Dilla sementara mamanya duduk persis disebelah Dilla. Mamanya kelihatan semangat setiap kali menyuruh Dilla untuk nambah. Dilla sendiri juga kelihatan gak malu-malu menggambil setiap makanan yang ada dan mencicipinya.

"Vin, ambilin puding di kulkas ya, bawa kesini. Biar Dilla nyobain."

Kevin mengangguk dan berdiri dari kursinya. Begitu Kevin pergi, Dilla buru-buru menggeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.

"Tante, aku punya sesuatu buat tante..." Dilla menggeluarkan sesuatu dari dalam tas disebelahnya itu dan menyodorkannya.

Mamanya menatap kotak ukuran sedang itu senang. Di tariknya Dilla ke pelukannya cepat. Yang di peluk langsung melonggo, kaget. Kevin yang sudah berdiri di sebelah meja makan juga melonggo kaget melihat dua orang didepannya itu saling berpelukan.

Mamanya melepas pelukannya dan menatap Kevin sambil mengangkat kotak ukuran sedang ditangannya. Kevin mendengus pelan, kepalanya sudah menggeleng. Di letakkannya dua piring kecil berisi puding didepan Dilla dan Mamanya.

"Cobain Dilla. Ini tuh puding kesukaannya Kevin dari dia masih kecil."

"Masa tante?" Diliriknya Kevin yang sudah melahap puding di atas piring mamanya sekilas. "Nanti ajarin Dilla cara bikinnya ya tante..." Kevin menoleh geli kearah Dilla begitu mendengar kalimatnya barusan. Bahkan mamanya juga tertawa geli.

Dilla menjatuhkan pantatnya di atas sofa cepat. Kevin juga melakukan hal yang sama. Tangan Dilla sudah memegang perutnya dan menggusap-usapnya pelan.

"Kenyang banget gue..."

"Kalo lo gak kenyang, berarti lo cacingan." Ledek Kevin tanpa menoleh kearahnya. Dilla melenggos. Tapi detik berikutnya dia sudah bergerak mendekati Kevin dan berbisik di telinganya.

"Gue jadi gak sabar deh belajar bikin puding kesukaan lo dari kecil itu..."

"Gue juga gak sabar pengen nyobain. Apa rasanya tetep sama enak kaya buatan nyokap gue atau lebih..."

"Enak."

"Bukan. Lebih parah." Kevin membuka matanya dan tertawa. Dilla mendorongnya kuat. Dia sudah mau bergerak menjauh dari Kevin begitu pundaknya di rangkul dan di tariknya lebih rapat ke tubuhnya. Dilla tersenyum sinis, tidak menolak.

"Tante... Oh tante... Niki datang... Mencari asupan..."

Dilla melonggokan kepalanya keluar seraya menggeser duduknya menjauh dari Kevin begitu mendengar suara teriakan dari dalam. Kevin mendengus pelan. Dia berdiri, menggambil kunci gerbang dan keluar.

Arah Kisah Kita {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang