Part 4

117 12 0
                                    

Setelah keluar dari kamar ibunya  segera mengambil kunci mobil dan pergi entah dia mau kemana difikirannya hanya ingin pergi tidak ingin di rumah rasanya amat sangat malas bertemu dengan oma nya. Dessy yang melihat ali keluar rumah manaiki mobil segera berjalanan mengejar ali " alian kamu mau kemana" namun sayang mobil ali sudah berjalan melewati gerbang.

" Mau kemana anak itu,aku harus tanya ressa mungkin dia tau" guman oma dessy dan segera menuju kamar ressa

" Ressa buka pintunya mami mau bicara sama kamu" ucap oma dessy setelah sampai didepan kamar ressa.

Ressa yang mendengar suara maminya segera bangun dari tempat tidur dan membuka pintu "ada apa mi?" tanya ressa setelah membuka pintu.

" Kemana alian pergi? " tanya oma dessy

" ali gak bilang kalau mau pergi mi sama ressa jadi ressa tidak tahu ali kemana" jawab ressa

" Kamu ini memang tidak pernah becus melakukan apa pun ressa anak kamu keluar kemana kamu tidak tau dia mau kemana" ucap oma dessy dengan nada tinggi

" Maaf mi" ucap ressa pelan.

" Dari dulu yang bisa kamu ucapin cuma maaf saja heran mami sama tomi kenapa bisa nikahin wanita seperti kamu"  ucap oma dessy dengan sinis dan berlalu pergi.

Ressa hanya bisa menahan air matanya sejak pertama menikah sampai sekarang sikap ibu mertuanya tidak pernah berubah masih saja dingin dan sinis terhadapnya.

Disisi lain mobil ali berhenti di sebuah rumah sederhana disana dia melihat seorang wanita tua yang sedang menyiram tanaman pelan-pelan ali melangkah mendekatinya " assalamualaikum  bun" ucap ali kepada wanita itu

"wa'alaikumsalam" setelah menjawab wanita itu segera menoleh dan betapa terkejutnya dia setelah melihat siapa yang mengucapkan salam.

" bunda apa kabar?  Maafin ali ya bun baru sempat kesini" ucap ali sambil mencium tangan wanita tadi.

"bunda baik nak" jawab wanita itu dengan mata berkaca-kaca

" Ayah dimana bun? " tanya ali lagi

" Ayah kamu sudah meninggal nak 1 bulan yang lalu setelah kepergian putrinya dia tidak punya semangat hidup lagi" ucap wanita itu dengan terisak.

Ali yang mendengar kematian ayah mertuanya itu sontak kaget " kenapa bunda gak pernah ngabarin ali tentang ayah yang meninggal bun,apa setelah kematian istri ali bunda sudah tak mengganggap ali ini anak bunda lagi" ucap ali sedih

" Tidak begitu nak sungguh sampai kapan pun kamu tetap putra kesayangan bunda nak walaupun sekarang putri bunda udah gak ada,tapi oma kamu bilang untuk tidak lagi menghubungi kamu nak supaya kamu tidak teringat istrimu terus jadi buat kebaikan kamu bunda gak nelvon kamu nak maafin bunda ya nak" ucap wanita tadi yang tak lain adalah ibu mertua ali maya indriana

" Apa bun oma nyuruh bunda gitu? " tanya ali

" Iya nak untuk kebaikan kamu bunda nurutin itu nak agar kamu bisa lupain putri bunda dan melanjutkan hidup dengan pendamping baru". Ucap maya sedih

" Kenapa bunda bilang gitu sampai kapan pun ali gak akan bisa ngelupain istri ali bun dan ali juga gak akan mencari pengganti dia" ucap ali tegas

" Tapi nak masa depanmu masih panjang kamu harus nikah lagi buat lembaran yang baru" ucap maya

" Gak bun bagi ali nikah itu cuman sekali seumur hidup bun, oh ya bun ali boleh gak malam ini menginap disini ali kangen bun sama suasana disini"ucap ali

" Tentu saja boleh nak ibu malah seneng ada temennya" jawab maya dengan senyum lembut

" Maksih ya bun" ucap ali dengan senyum sumringah,senyum yang tidak lagi pernah dia perlihatkan setelah kepergian sang istri.

" ayo kalau gitu ali masuk dan mandi ibu akan siapin makanan kesukaan ali" ucap maya semangat.

" Ayo bun" jawab ali tak kalah semangat kemudian keduanya masuk kedalam rumah. Setelah didalam rumah ali segera menuju kamar istrinya dulu yang sering dia tiduri saat ali dan istrinya menginap disini.

Dengan hati tak tentu ali membuka kamar itu kamar yang menyimpan banyak kenangan antara dia dan istrinya di arahkan pandangannya keseluruh bagian kamar itu tak ada yang berubah masih sama seperti dulu kamarnya pun tetap wangi sepertinya ibu mertuanya memang tetap membersihkan kamar ini  hingga pandangannya tertuju pada satu foto diatas meja.

Dengan hati tak tentu ali membuka kamar itu kamar yang menyimpan banyak kenangan antara dia dan istrinya di arahkan pandangannya keseluruh bagian kamar itu tak ada yang berubah masih sama seperti dulu kamarnya pun tetap wangi sepertinya ibu mertua...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Foto dimana dia dan istrinya saat pertama kali pergi berkencan membuat memori ingatannya kemabali berputar.

Flashback.

Hari ini ali begitu bahagia dia berencana untuk berjalan-jalan  dengan wanita yang baru sehari menyandang status kekasihnya itu dengan tak sabar dia segera bergegas keluar kamar setelah memastikan tampilannya sudah sempurna.

Ressa yang kebetulan ingin memanggil ali untuk sarapan tersenyum melihat ali berjalan kearahnya dengan senyuman yang tak pernah luntur dibibirnya " ali ayo kita sarapan papa sama oma udah nunggu dimeja makan" ajak resaa

" Ali sarapan diluar aja ya ma gak papa kan " jawab ali.

" Loh emangnya kamu mau kemana si masih pagi gini terus pakai baju rapi banget kaya gini hem? " tanya ressa yang heran mau kemana putranya sampai tak mau diajak sarapan.

" Mau jalan ma hehehe" ucap ali cengengesan

" mau jalan kemana terus sama siapa?" tanya ressa yang masih saja penasaran

" Sama temen aku ma" jawab ali

" Temen cewek apa cowok"

" iih mama ini tanya nya detail banget si.. Sama temen cewek aku ma"

" Oo kalau cewek si menurut mama dia bukan temen tapi pacar ya kan? " tanya ressa dengan senyum jail

" Hehehe mama ini tau aja deh kalau sebenarnya ali mau jalan sama pacar ali" jawab ali dengan senyum lebarnya

" ya tau dong mama jadi penasaran ni gimana ya wajah wanita yang beruntung bisa meluluhkan hati putra tampan mama ini"

" Nanti ali kenalin ma, sekarang ali pergi dulu ya ma"

" Ya udah sana kamu berangkat hati-hati ya sayang " ucap ressa dengan membelai rambut anaknya itu

" Iya ma makasih ya ma" ucap ali kemudian mencium pipi mamanya sebelum berlalu pergi. Ressa yang melihat ali begitu seneng hanya bisa tersenyum baginya senyum ali adalah penyemangat nya setelah melihat ali sudah tak terlihat memasuki mobilnya ressa segera kembali keruang makan dimana ibu mertua dan suaminya menunggu untuk sarapan tadi.

" Loh alian kemana res kok gak ikut kamu kesini apa dia belum bangun? " tanya dessy setelah melihat ressa hanya datang sendiri tanpa bersama cucu kesayangannya itu

" Ali pergi mi dia
bilang ada janji sama temannya mangkanya dia buru-buru tidak sempat sarapan" jawab ressa dengan sedkit berbohong

" Oh ya sudah, ayo kita makan" ucap dessy.

Di lain tempat mobil ali memasuki sebuah rumah sederhana namun asri karena banyak pohon dan bunga yang tumbuh disana. Dengan tak sabar dia segera berlari turun dari mobil dan mengetuk pintu.

" Tok tok Tok.





Hanya kamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang