Hai hai haiii udah musim hujan. Jangan lupa siapkan payung 🌨🌂 sebelum beraktivitas 💕😉
SELAMAT MEMBACA. Tolong tinggalkan jejak dengan bijak 😘
Pagi ini joohyun berangkat lebih pagi. Tiba-tiba ada inspeksi departemen mendadak pagi ini. Beberapa menit yang lalu minho memberitahunya melalui pesan singkat. Meskipun cukup tergesa-gesa wanita itu tetap membangunkan putranya untuk bersiap sekolah.
"Eung... eomma. Apa saem sudah datang?" Daniel mengucek matanya. Bibirnya mengerucut lucu tanda bahwa bocah itu masih belum rela bangun dari tidur nyenyaknya.
"Ah.. belum sayang.ini masih jam 5 pagi. Eomma harus ke rumah sakit ne. Eomma sudah memasak bulgogi kesukaan daniel. Tidak apa jika eomma tinggal?"
"Ne... eomma."
"Good boy. Cup..."
Daniel bergegas ke kamar mandi dan joohyun menuju ruang utama untuk berpamitan pada sepupunya. "Eonnie mian... aku harus pergi. Eumm tolong jaga daniel untukku. Gomawo.. nan khalkke...""Percayakan padaku hyunie... kami akan baik-baik saja."
.
.
.
Guru daniel sudah datang 2 jam yang lalu. Mereka sudah membahas banyak hal semenjak tadi. Sebenarnya bukan tuntutan dari gurunya tersebut. Tapi seorang daniel memanglah anak yang cerdas dan memiliki keingintahuan yang besar. Dan sekarang mereka sedang mencoba bersantai melihat acara televisi yang cocok untuk anak seusia daniel."Saem..."
"Nde? Ada apa nak?" Guru yang bernama kang sora merapikan rambut cokelat daniel sayang. Bocah itu menatapnya dengan polos.
"Hari ini ... hari ayah. Daniel ingin merayakannya juga." Bocah itu bersuara pelan sambil menunjuk bocah di acara tv yang sedang bernyanyi dalam pelukan appanya.
"Apa aku harus bernyanyi juga?"
Guru kang tersenyum kemudian duduk lebih dekat dengan muridnya."Apapun yang bisa daniel berikan untuk appa. Appamu pasti menyukainya jika hadiahnya dari putranya yang tampan ini.
"Akh appo" daniel pura-pura cemberut karena cubitan gemas gurunya di hidung mancung bocah itu.
"Kkkk...ayo kita lanjutkan lagi belajarnya. Waktunya menggambar..kajja."
.
.
.
Other place"Ah... kepalaku. Yaaa- bagaimana bisa sepupumu melakukan ini eoh? Bahkan kita barusaja melakukan tindakan operasi besar tengah malam. Issh... aku ingin cepat pulang dan bertemu putraku."
Changmin cukup kesal karena inspeksi mendadak yang dilakukan tadi pagi. Pasalnya dia dan kyuhyun terlihat acak-acakan tanpa mempersiapkan diri. Untungnya tingkat kesadaran mereka penuh untuk menjawab beberapa pertanyaan senior.
"Kyu... wae... kau melamun eoh?"
Kyuhyun menyeruput cokelat panasnya. Diluar jalanan masih basah usai hujan. Sangat pas jika memesan cokelat kesukaannya disaat seperti ini."Aku sedang memikirkan anak waktu itu. Apa kau ingat?"
"Ah...apa yang kau maksud bocah kecil replikamu itu? Wae..?"
"Apakah benar begitu mirip?" Kyuhyun menghela nafas pelan. Dirinya tidak tau mengapa akhir-akhir ini memikirkan anak laki-laki yang ditemuinya secara tidak sengaja waktu itu. Bahkan dengan anak kakaknya pun dia jarang merasa rindu apalagi memikirkan terus-terusan.
"Kurasa kau harus cepat memperbaiki hubungan kalian. Sudah saatnya. Bagaimanapun joohyun istrimu kyu."
"Shim changmin. Apa hubungannya eoh? Aku sedang membicarakan anak itu. Bukan joohyun. Hah... aku tau sangat sulit mendekatinya. Sepertinya luka yang kuberikan cukup dalam." Kyuhyun tersenyum miris.
"Tentu saja kau bisa membuatnya dengan joohyun. Ck... tidak bisa dipercaya. Seorang cho kyuhyun menyerah begitu saja. Apa kau mau berhenti disini saja? Membuat status kalian tergantung. Aah atau kau menunggu surat perceraian dari istrimu?" Kali ini changmin serius. Bukan dengan adu argumen. Hanya saja pria itu ingin menyadarkan sahabatnya. Bagaimanapun masalah ini harus selesai. Sudah terlalu lama keduanya terpisah dan tersakiti.
.
.
.
'Drrrrtt...'
From : cho kyuhyun
Aku ingin menagih janji makan siang waktu itu. Aku menunggumu di canteen.Joohyun baru saja menyimpan beberapa barangnya untuk pulang. Tetapi nyatanya kyuhyun mengganggunya lagi. Sepertinya dia harus menemui pria itu.
.'Srek..' kyuhyun mengangkat wajahnya saat kursi dihadapannya ditarik seseorang.
"Aku kira kau tidak akan datang."
Kyuhyun tersenyum.
"Jika aku tidak datang.. kau akan terus menggangguku. Cepatlah."
Joohyun menatap datar kyuhyun. Tanpa disadaripun sebenarnya mata bulat itu memandang pria dihadapannya rindu. Dan dengan keseriusannya wanita itu dapat menyembunyikan emosinya dengan baik."Hyunie... aku akan menjelaskannya. Dan kuharap kau tidak memotong penjelasanku disini."
Joohyun berdehem kemudian menganggukkan kepala. Mereka duduk di sudut jendela kaca besar. Sisa-sisa air hujan masih kentara menjadi pemanis suasana sore ini.
"Waktu itu appanim yang memintaku menemuinya. Dan saat itu aku melihat seulgi hampir melompat dari rooftop rumah sakit. Dia menangis. Banyak hal yang dia lalui setelah kita menikah. Seorang pria yang seharusnya ada disana. Pria itu. Awalnya kupikir dia perusak masa depan seulgi. Keundae... dia juga merusak semua impianku. Dia membuatmu pergi dariku hyunie..."
.
"Kyuhyun ssui... apa kau sudah selesai bicara? Kau, seharusnya tau. Aku pergi bukan karena pria yang kau maksud dan aku tak tau dia siapa. Bahkan... dia tidak memintamu untuk menggantikannya bukan? Itu karena keputusanmu. Itu yang kau lakukan. Kau yang sudah menghancurkan semuanya!"Air mata joohyun menetes. Seperti mendung yang sudah kemarin-kemarin menumpahkan airnya.
.
Joohyun berdiri dan menatap mata kyuhyun yang sudah memerah.
Wanitu itu beranjak pergi dengan langkah yang cukup cepat."Aku juga hancur joohyun! Apa kau tidak tau hah?!!!" Kyuhyun menarik tangan wanitanya kemudian memasukkan tubuh mereka dalam lift.
'Basemant'
Kyuhyun mencengkeram lengan joohyun menuju mobilnya yang terparkir rapi sejak kemarin. Sepertinya tempat lain akan lebih baik untuk menyelesaikan urusan mereka.
.
.
.
@Nowon park
"Akh-sakit..." kyuhyun melepaskan tangan joohyun. Pria itu bernafas serakus-rakusnya karena sisa kemarahannya tadi."Mianhe... cup" joohyun diam mematung saat kyuhyun mencium pergelangan tangannya yang memerah.
'Grepp'
Angin malam. Sekarang sudah malam. Dan mereka masih diluar rumah dan berpelukan dengan semilir angin malam. Ah ralat. Kyuhyun yang memeluk joohyun."Saranghae... Seo joo hyun. Mianhe.. karena tidak mencarimu. Mianhe..sudah menjadi pecundang selama ini, mianhe... aku takut jika appanim menyakitimu."
"Pabboo-yaaa. Aku baik-baik saja. Ada samchon yang melindungi kami."
"Aku berjanji akan secepat mungkin menyelesaikannya. Cup. 'Kami'? Apa kau mengajak temanmu juga? Bukankah teman dekatmu , yoona?"
Joohyun tersenyum tipis dipelukan kyuhyun.
"Heum.. dia bukan teman baikku. Dia... orang yang sangat kucintai jika kau ingin tau.""Apa kau ingin membuat suamimu cemburu? Bagaimana mungkin ada seseorang yang kau cintai selain diriku? Ck... siapa dia?"
"Anak kita..."
'DEG'
Tubuh kyuhyun menegang. Joohyun bisa merasakannya.Tbc
Typo bertebaran
Jangan lupa VOTE & KOMENTAR yah.
Makasih sudah mendoakan author untuk sembuh.
Have a nice day😇
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
Romance"Kau adalah milikku. Bukan untuk gadis lain." -joohyun "Kenapa takdir mempermainkanku?" -kyuhyun