Epilog (1 of 2)

2.2K 160 7
                                    


Suara tangisan bayi namja menggema di salah satu kamar apartement mewah daerah nowon.
Seorang wanita yang baru saja keluar dari kamar mandi kemudian menghampiri bayi itu.

"Ugh.. sayang, sudah bangun heum?"

Bayi tampan itu tersenyum dan meraih baju wanita yang ia tau adalah eommanya.

"Kau lapar ne... igeo.."
Wanita itu joohyun. Dia duduk ditepi ranjang kemudian mengelus rambut tipis putranya  yang sedang meminum asupannya. Sesekali ia sentuh pipi gembil putranya yang menggemaskan.

Meskipun masih berumur 6 bulan sang putra sudah mengenakan baju ukuran 8 bulan. Tentu saja karena badannya yang berisi. Sepertinya asi eommanya bergizi tinggi.

"Eung..."

Joohyun menggelengkan kepalanya. Diranjang king size sang suami semakin lelap tertidur. Tentu saja karena pria itu baru beristirahat dari dinas malam. Pria itu memang menyelesaikan koasnya di New york, dan saat kandungan joohyun berumur enam bulan, ny.cho menyuruh mereka kembali ke Seoul. Tentu saja meninggalkan yoona dan changmin.

Mereka masih harus menyelesaikan urusannya. Changmin menunggu yoona yang  sedang menyelesaikan studinya dan memutuskan untuk bekerja disana.

'Plug.'

Selesai sudah sarapan putranya. Segera ia benarkan bajunya dan membersihkan pipi putranya yang agak belepotan (?)

"Sayang... ayo mandi dulu ne.."
Joohyun mengambil perlengkapan mandi putranya dan menggendongnya ke kamar mandi.

-MINE-

"Eo... eo.."

"Cha.... putra eomma sudah tampan. Disini saja ne.. eomma harus memasak."

Joohyun meletakkan putranya disamping kyuhyun. Bayi itu menggigit mainan yang diberikan sang eomma. Tapi itu tidak berlangsung lama. Sepertinya dia mulai bosan.

Perlahan ia merangkak naik diperut appanya.
Kemudian menarik baju tidur appanya dengan semangat.

"Aigoo... daniel ah.. ini masih pagi. Kau ingin bermain dengan appa heum? "

kyuhyun yang merasa ada sesuatu yang menimpa tubuhnya membuka matanya kaget. Ternyata putranya sedang bermain di perutnya.

"Eo.. eo.."
Daniel tersenyum dan menggapai wajah appanya.

"Eomma eodiga?"

Kyuhyun membau wangi masakan. Segera ia mencuci muka, menyikat gigi dan membersihkan tangannya.

"Kajja.. kita melihat eomma." Ia gendong bayi tampan itu dan melangkahkan kakinya ke dapur.

Kyuhyun terlihat tampan meskipun hanya memakai baju santai dengan celana pendek. Joohyun terlihat cantik dan sedang mencicipi masakan yang sedang ia masak.

"Arggh!."

"Omo... oppa sudah bangun."

Joohyun tersenyum melihat dua generasi yang copy paste dihadapannya. Mereka sangat menggemaskan.

"Sayang... daniel menarik rambutku lagi."

Kyuhyun mencoba menurunkan tangan sang putra yang berusaha menggapai rambut cokelatnya lagi.

"Ini oppa ayo kita sarapan. Berikan daniel kepadaku. Ah tentu saja dia selalu menyukai rambutmu oppa. Lihatlah rambutnya tidak setebal milikmu."

Keduanya duduk dan joohyun mengambilkan lauk untuk kyuhyun dan dirinya. Ditengah-tengah sarapan mereka, daniel berulah. Bayi itu menangis. Sepertinya dia masih haus.

"Igeo... daniel masih lapar ne..ah oppa tadi yoona menelfon. Mereka akan tiba nanti malam. Nanti aku akan berbelanja kalau begitu. Jaga daniel ne." Ucap joohyun.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang