BAB 12 : Another Guy? ( 2 )

1K 144 6
                                    

Haii maaf ya slow update lagi. Lagi banyak kegiatan soalnya hehehe 😄. Kalo pulang sampe malem cuma ada waktu buat ngerjain tugas aja. Sekali lagi maaf yahh 🙏🙏

Oiya aku juga mau bilang makasih yaa buat kalian yang udah mau vote + comment ceritaku ini. Yahh walaupun masih banyak kekurangan di sana-sini. Yang masih sider tolong dong tinggalin jejak. Setidaknya apresiasi karyaku ini yahh. 

Happy Reading....

****


AUTHOR POV

Seorang pria dengan kemeja berwarna biru duduk menyandar di dalam mobilnya. Ia sudah berulang kali menghembuskan napasnya dengan keras seolah-olah ada sebuah beban berat yang menghimpitnya. Berulang kali juga ia menatap ke sebuah toko yang berada di seberang jalan. Keringat dingin mengalir di dahinya padahal ac sudah ia hidupkan. Ia sangat gugup.

"Oke baiklah aku harus ke sana. Hari ini atau tidak sama sekali dan aku akan kehilangan kesempatan" Ucapnya menyemangati diri sendiri

Ia lalu membuka pintu mobilnya dan melangkah pelan ke arah toko yang sudah ke sekian kalinya ia lihat tanpa berniat mengunjunginya. Dilihat dari luar tokonya memang sepi. Namun, beberapa menit yang lalu terlihat bahwa tokonya benar-benar sangat ramai. Entahlah kemana perginya para pengunjung tadi yang membeli bunga di sini. Sekarang suasananya benar-benar sepi. Setelah sampai di depan toko ia menghembuskan napasnya lagi. Ia mengernyit. Ia memang dari tadi menantikan toko ini segera sepi pengunjung agar ia lebih leluasa untuk menemui gadis pujaannya. Tapi ia tak menyangka akan sesepi ini.

Akhirnya setelah mengumpulkan cukup nyali ia melangkah masuk ke dalam toko itu. Hal pertama yang ia lihat adalah berbagai macam rangkaian bunga yang belum tersusun rapi disebuah meja yang cukup lebar dengan beberapa tangkai serta daun-daun yang berserakan dibawahnya. Bahkan harum wewangian bunga-bunga itu menyebar ke seluruh penjuru ruangan itu.

Ia melihat-lihat ruangan itu cukup lama hingga kemudian terdengar sebuah teriakan yang cukup keras. Ia lalu mencari-cari dari mana asal suara itu. Ia sangat terkejut ketika menemukan seorang nenek tergeletak tak berdaya di lantai dengan seorang gadis yang berkali-kali memanggil nenek itu. Dan gadis itu adalah gadis pujaannya. Gadis itu lalu menoleh ke arah pria itu dan segera meminta tolong kepadanya. Dengan sigap ia membopong dan membawanya ke rumah sakit yang terletak di seberang toko bunga itu.

**

Sesampainya di rumah sakit, gadis itu tak melepas genggaman tangannya pada seorang nenek yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit sambil memanggil-manggilnya agar segera sadar. Pria tadi hanya diam berdiri di belakang gadis itu. Hingga beberapa lama terdiam. Akhirnya si gadis itu sadar akan sesuatu dan berbalik menatap pria yang telah menolong neneknya.

"Terima kasih Anda telah menolong nenek saya. Maaf telah merepotkan Anda."

Pria tadi bahkan terkejut ketika gadis itu menoleh dan mengucapkan terima kasih padanya.

" Ahh tidak apa-apa nona. Sudah kewajibanku untuk menolong ketika aku melihat seseorang jatuh pingsan dihadapanku " Jawab pria itu sambil tersenyum ramah

Hening.

Hening yang cukup lama. Sepertinya mereka sama-sama bingung harus berbuat apa. Dan akhirnya pria itu mengulurkan tangannya.

"Ehmm... Perkenalkan namaku....."

***

TBC....

Jangan lupa tinggalkan jejak 👣👣👣

28 September 

HUG ME ONCE (Completed) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang