pertemuan02

376 21 2
                                        

Tiara memasuki lift dan menekan tombol lantai 20. Tak menunggu waktu yang lama baginya dan sekarang ia telah sampai digedung nomor 20..

"Wah gedung yang terakhir ini cakep banget dah...beda sama gedung yang lain. Keliling keliling aja dulu kali ya nunggu leo datang ke sini." Aku pun mengelilingi setiap inci ruangan ini. Memperhatikan setiap keindahan yang ada diruangan ini.

" aaaaaa...setannnn..." aku berteriak terkejut karena tiba tiba sebuah pintu terbuka dan menampakkan seseorang yang belum jelas kulihat siapa
"Hei...tak bisakah kau diam. Kau membuat mood ku semakin memburuk hari ini" ucap pria itu padaku.
Aku memperbaiki kembali rambutku yang acak acakan karena pria itu.
"Heh..tuannn..." ucapanku terputus karena melihat siapa yang menabrakku...bukankah dia lelaki sialan yang hampir saja menabrakku satu hari yang lalu.
" kau. Hei tuan tampan. Ada urusan apa kau disini. Takkah kau tau ini ruanganku dan boss besarku. Jadi keluar sekarang" ucapku pada lelaki itu
" apa maksud mu? Apa kau berpikir untuk mengusirku dari ruanganku sendiri" dia bertanya padaku lagi
" ruanganmu...hahahahaaaa...hei tuan aku tau kau tampan dan kaya. Tapi tolong jangan akui ini ruanganmu karna ini ruangan adalah ruangan bosku. Kau bukanlah orang sekaya bosku tuan tampan." Aku meninggalkan sambil tertawa cekikikan.
" berhenti disitu, sebelum akhirnya kau akan kehilangan pekerjaanmu." Lelaki itu berucap membuatku berhenti dan langsung tegang. Aku mulai merasa bahwa sudah banyak setan berkeliaran ditelingaku mengatai kebodohanku. Bagaimana jika lelaki ini adalah orang kepercayaan bosku, tuhan hilangkan aku dari bumi ini. Aku gak mau kehilangan pekerjaan lagi. Tak lama aku mendengar suara ketukan di balik pintu. Sesaat pintu sudah terbuka dan menampakkan seseorang yang sudah aku kenali, leo. Hah untung dewi fortuna berpihak padaku hari ini.

" pak dia yang melamar menjadi calon sekretaris bapak. Semua berkasnya sudah lengkap dan menurut porsi badan, ia memenuhi keinginan bapak. Hanya tinggal tes ketangkasan saja" leo berucap pada lelaki itu. Apa maksud leo? Mengapa ia mengucapkannya pada tuan tampan yang sombong itu. Seharusnya dia membawaku pada calon bossku bukan pria aneh dan semenyebalkan dia.
" baiklah...tinggalkan kami berdua. Kau bisa kembali ke ruanganmu" pria itu berucap pada leo.
Leo sedikit berjalan kearahku. " ikuti perintahnya dengan baik. Dia adalah bos yang kumaksud" bisiknya padaku
" jdeerr" aku benar benar malu sekarang. Ternyata dia adalah bosku. Bagaimana ini tuhan hilangkan segala tanduk setannya agar ia tak marah padaku.
" kau sudah mengetahui siapa aku?" Tanya lelaki itu mendekat kearah aku
" ti..ti.dak. ak..aku tidak..ta..ta..u" ucapku terbata bata. Dapat kurasakan hawa ruangan ini tidak lagi sesegar ketika aku memasukinya tadi.
" baiklah aku randika axceulio pemilik sah perusahaan ini. Kau sudah mengerti?" Tanyanya semnari memutariku. Aku hanya mengangguk tak berani menatap ia.
" kalau kau sudah tau, masih berniat mengusirku dari kursi kebesaranku, hemm?" Tanyanya lagi. Aku kembali hanya menggelengkan kepalaku.
" kuingatkan padamu, kau baru masuk jadi tolong sopan santunlah pada siapa pun. Jangan kau pikir aku bisa memaafkan ejekanmu tadi. Kau sudah membuat satu kesalahan padaku. Jika aku mau, aku bisa saja menolakmu dan yang lebih sadis, aku bisa saja mengoyak dan membakar semua filemu ini. Agar kau tak bisa bekerja dimana pun lagi." Ucapnya semakin membuatku ketakutan. Ada apa ini? Biasanya aku tak pernah takut pada bosku, apalagi hanya perkataan konyol seperti itu. Biasanya aku akan kembali memakinya, tapi mengapa sekarang lidahku terasa kelu.
" ikuti aku" ucapnya lalu berjalan beberapa langkah di depanku. Aku dengan segera mengikuti langkahnya.

#  teman2 harap koment and like ya

I Love You MY CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang