I Love You MY CEO

aku menyadari semuanya

Aku benar-benar masih kesal pada apa yang pal randika katakan. Aku pergi untuk sementara waktu berniat mendinginkan emosiku dan kembali lagi kekantor.
"Hai tiara, apa yang pak randika katakan padamu?" Tanya leo padaku. Hah...leo, kau selalu saja bisa mencairkan amarahku....
"Tak usah bahas dia lagi leo, aku muak bercerita tentangnya. O iya, mengapa dia yang menjadi boss diperusahaan ini? Tak adakah yang lebih baik darinya? Aku benci tingkah gilanya" aku berucap panjang lebar pada leo.
" hei asal kau tau...ia adalah pewaris satu-satunya perusahaan ini, dan ayahnya menilai bahwa ia telah sukses memperlebar dunia bisnis dan penerbangan mereka Jadi apapun yang kita adukan pada ayahnya, ia tak akan percaya" hah...leo mengucapkan ia yang terbaik. Hei ia bukan baik, tapi ia adalah serigala berbulu domba....dasar pak randika, setan kepayang...muka boleh tampan tapi sifat? Aduh aku mau muntah mengingat penghinaannya padaku. Aku mencoba mengingat perkataannya....tiba-tiba
" tiara arventioulo....yang bernama tiara arventioulo harap segera keruangan kerja...." aku mendengar suara yang sudah tak asing lagi kudengar...siapa lagi kalau bukan pak randika bertanduk tiga itu....

Randika pov
Saat aku sedang memperhatikan rekaman kamera cctv kantorku, aku melihat dia bersama orang lain. Siapa lagi kalau bukan tiara dan leo. Dan disitu ia terlihat sangat bahagia, seperti tak ada beban... aku menatapinya perlahan, tanpa kusadari sedikit senyum tergaris diwajahku...tiara adalah wanita yang berbeda...disaat semua sekretaris kebanyakan memilih memaparkan semua anggota tubuh mereka, hanya untuk menggoda sang bos agar mendapat uang. Tapi dia, dia malah memilih menjauhiku...
" triit...trittt..triittt..." telponku berbunyi. Aku melihat dan ternyata orangnya adalah mama. Ya tuhan aku yakin mama pasti memintaku untuk mencari calon istri...
" halo mom" ucapku menyapa mommy ditelvon.
"....."
"Mommy kan tau aku tak punya pasangan. Bagaimana mungkin aku membawa pasanganku di acara ulang tahun daddy? Mommy please aku belum mau memiliki ikatan dengan wanita..." aku berucap kesal pada tingkah mommy. Bayangkan saja ia menyuruhku membawa pasanganku di acara ulang tahun daddy yang akan berlangsung 3 hari lagi.
"......."
"What? Mommy mau jodohin aku? Nggak, aku nggak mau dijodohin. Please ini bukan zaman siti nurbaya lagi mom" aku memutuskan pembicaraan kami. Aku membuka lagi laptopku dan melihat cctv. Aku melihat tiara masih bersama dengan leo. Aku tersenyum setelah mendapat ide briliant.
" tiara arventioulo....yang bernama tiara arventioulo harap segera ke ruangan kerja..." aku berucap di interkom seraya menatap kearah rekaman cctv. Dapat kulihat dengan jelas bahwa tiara terlihat terkejut dengan panggilanku....

Tak lama kemudian tiara telah sampai diruanganku
" permisi pak" tiara berucap menunduk padaku. Aku sangat tidak suka dengan tingkahnya ini.
" kosongkan semua acaramu untuk 3 hari kedepan dan temani aku ke pertemuan antar kolega" aku berucap dingin padanya.
" apa? Mengapa Harus aku pak? " dia bertanya padaku dengan muka cemberutnya
" tentu saja...kau adalah sekretarisku...dan apakah kau tak ingat? Tak ada penolakan untukku. Aku tak suka dibantah." Aku berucap dingin padanya padahal sebenarnya aku ingin tertawa melihat muka cemberutnya. Ada apa ini? Apa aku mulai menyukainya?

Hari ini tepat ulang tahun daddy, kemarin mommy sudah meneleponku untuk mengingatkanku.
"Tiara..." aku datang keruangan tiara dan duduk di kursi sofanya.
" ada apa pak" ucapnya pelan, dapat kulihat ia sangat kelelahan. Apa yang sebenarnya ia lakukan? Mengapa ia terlihat seperti orang yang sedang sakit?
" ku jemput kau nanti malam di apartemenmu...tolong berikan aku password apartemenmu" ucapku padanya
" apa?..passwordku. hei pak, kau siapa sehingga aku harus memberi tahu password apartemenku padamu?..tidak, aku tidak mau." Ia berucap dengan tingkah lucunya...ia selalu saja terlihat lucu bagiku. Rasanya ingin sekali aku memeluk wanita ini..aku sudah benar-benar sadar bahwa sepenuhnya aku mulai menyayangi wanita ini. Akhirnya raina tergantikan oleh sosok wanita yang dari awal membuatku terpesona sendiri.