benteng baru

201 0 0
                                    

Randika pov
Sudah 1 bulan tiara menjauhiku, rasanya sangat asing sekali, aku tau aku salah dalam berkata beberapa waktu lalu padanya, namun aku masih enggan meminta maaf. Ya aku tau tak ada kesalahannya sedikit pun dalam perkataannya itu, hanya saja aku benci membahas seseorang yang sudah tak ingin lagi kuingat. Dan bagaimana pula tiara bisa bertemu dengannya

Suasana kantor yang ramai tampaknya tidak membuat tiara merasa senang. Setiap kali ia memasuki ruangannya ia selalu teringat akan apa yang telah pak Randika katakan padanya dan entah mengapa itu selalu membuat tiara merasa mood nya rusak.
"Hai tiara.." ucap leo mendatangi ruangan tiara dengan membawa sepiring nasi dan susu kotak dan wajah sumringahnya
"Hai. Pagi, apa yang ingin kau lakukan?" Tanya tiara sambil mendatangi leo dan duduk disofa yang ada diruangan tiara.
"Tentunya membawa sarapan untuk seorang wanita yang mukanya tadi pagi kulihat tertekuk, ada apa sweety" tanya Leo dengan senyumnya yang tentunya mungkin bisa membuat siapa pun terperangah. Leo ini tampan dan memiliki senyum yang manis jika dilihat.
"Ahh hanya masalah wanita. Dan kemana saja kau dari kemarin? Mengapa kau tak terlihat dikantor?" Tanya tiara pada Leo sambil memakan nasi goreng yang dibawa untuknya.
"Ya, aku diminta pak Randika menemaninya ke singapura dan baru tadi malam aku kembali dan hari ini aku ingin melihat mentariku" ucap Leo dengan senyumannya sambil menatap dalam pada tiara diakhir perkataannya.
"Oh begitu. Oh ya emangnya dimana mentarimu?" Tanya tiara, namun dalam pikirannya adalah mengapa pak Randika tidak mengajaknya, secara dia adalah sekretaris pak Randika dan apa maksudnya melakukan itu? Tiara bergumam sendiri. Beberapa pertanyaan itu melintas dipikirannya saat ini sementara Leo sendiri sudah tersenyum dengan penuh arti, ia berharap tatapannya pada tiara bisa membuat tiara mengerti.

Tok tok tok
Suara ketukan dari luar ruangan tiara membuat keduanya tersadar.
"Masuk" ucap tiara
Seseorang dibalik pintu itu langsung masuk saja
"Tentu saja aku akan masuk, dan apa yang kalian lakukan? Mengapa kalian santai saja disini? Apakah aku mempekerjakan kalian hanya untuk berbicara saja dikantor?" Ucap orang itu dengan begitu dingin, siapa lagi jika bukan pak Randika
"Maaf pak, Leo hanya mengantar makan pagi kesini" tiara langsung menjawab pertanyaan pak Randika dengan tegas.
"Apa mengantar makanan membutuhkan waktu lebih dari setengah jam?" Pak Randika berkata sambil menatap tajam kearah Tiara.
"Ahh...iya maaf pak, tadinya saya hanya ingin mengobrol saja dengan Tiara karena saya rasa sudah lama tidak berbincang dengannya" ucap Leo langsung menengahi keduanya yang terlihat sudah penuh dengan emosi.
"Saya rasa tidak ada yang salah dari apa yang saya dan Leo lakukan sekarang pak, karena kami juga adalah partner kerja" ucap Tiara yang memang sudah kesal dengan tingkah pak Randika
"Tidak ada yang salah? Apa kamu sedang bercanda? Ini jam kantor dan kalian malah asik berbincang. Dan apa katamu? Partner? Sejak kapan kalian partner? Leo ini bekerja dideputi lain dan kau sekretarisku, seharusnya kau itu bekerja denganku" ucap pak Randika dengan rahang yang mengeras, ia tak bisa menyembunyikan kemarahan dan rasa aneh didalam dirinya. Entah mengapa melihat Tiara bersama pria lain dan terlihat begitu bahagia membuat darahnya naik.
"Ya, saya sekretaris anda. Dan tugas saya adalah menemani anda dipertemuan apapun. Lalu kemarin anda membawa Leo bersama anda, itu berarti Leo juga adalah sekretaris anda dan artinya juga dia adalah rekan saya" ucap Tiara kembali menyahuti pak Randika dengan tatapan tajamnya.
"Anda tahu anda siapa disini kan, nona Tiara Arventioulo yang terhormat. Saya adalah seorang bos disini dan anda bawahan saya, seharusnya anda tahu diri anda dimana" ucap pak Randika yang sukses membuat Tiara meneteskan sedikit air mata diekor matanya. Bukankah perkataan itu terlalu kejam, mengingat pak Randika sendiri lah yang bersikap berlebihan terlebih dahulu kepadanya. Tiara menatap nyalang pak Randika
"Ya saya tau, seorang bawahan tak sedikit pun berhak mengomentari hidup atasannya. Saya minta maaf pak, dan Leo silahkanlah kembali keruanganmu, tak baik menentang perintah atasan" ucap Tiara dengan bibir yang sedikit bergetar.
Hal ini sudah cukup membuat Tiara sadar bahwa memang tak seharusnya ia mengurusi sedikit pun masalah dari seorang Randika, dan tak akan ia ulangi ketidakprofesionalannya dalam bekerja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Love You MY CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang