ulang tahun

402 7 9
                                    

" apa? Passwordku.. hei pak, kau siapa sehingga aku harus memberitahu password apartemenku padamu? Tidak, aku tidak mau..." ucapku kesal pada pak randika. Apa ia sedang mabuk sekarang? Tuhan mengapa aku memiliki boss yang sangat gila...
" baiklah jika begitu. Sekarang tutup dokumen itu dan ayo pergi bersamaku..." pak randika lagi-lagi berucap dingin. Apa maksudnya? Tadi ia meminta password apartemenku dan sekarang ia menyuruhku berhenti melakukan tugasku. Sebenarnya aku akan sangat senang. Tapi, mengapa ia malah mengajakku pergi bersamanya. Owh..bossku. kau sangat gila.
" pak, apa lagi maksudmu? Untuk apa aku pergi bersamamu?" Aku bertanya lagi padanya. Namun, kali ini bisa kulihat gurat kesal diwajahnya.
" takkah kau lupa siapa yang jadi boss  dan siapa yang jadi anak buah disini...hemm? Sudah kubilang dari awal aku tak suka penolakan. Jadi bereskan semua barang-barangmu dan kau harus ikut denganku..." ucapnya dengan tatapan terganas  yang pernah kutemui. Aku sedikit terciut dengan penuturannya.
" pak...aku sangat letih. Kumohon. Kau bisa pergi sendiri..." ucapku dengan wajah memelas padanya. Namun tanpa aba-aba ia langsung menggendongku ala bridal style dan turun. Aku merasa ketakutan dan malu, karena semua karyawan sekarang sedang menatapi kami berdua.
"Aaaa..pakkk...turunkan ak..ku. aku bisa jalan sendiri..." ucapku berteriak padanya.
" kau mengatakan tadi kau sangat letih, itu sebabnya aku menggendongmu sekarang." Ucapnya dingin padaku.

Randika pov
Aku yang sudah sangat kesal dengan tingkahnya yang selalu saja berusaha melawanku, langsung saja ku gendong dia dan aku berjalan menuju lift dan turun ke lantai dasar.
Sesampainya di lobby..tiara berteriak. Aku tersenyum dalam hati gadis ini mencairkan suasana hatiku lagi. Aku tau ia sangat malu dengan posisi kami sekarang tapi aku tak perduli akan tingkahnya
"Aaa...pa..kk..lepaskan akku..aku bisa berjalan sendiri..." ucapnya berteriak padaku.
" kau mengatakan tadi kau sangat letih, itu sebabnya aku menggendongmu." Aku berucap pelan padanya. Ada sesuatu yang membuat aku merasa sangat bahagia sekarang. Aku menyukai tingkah konyolnya.

Aku terus menatap matanya terlihat betul ia sedang kesal padaku
" tiara...berhentilah seperti itu" aku langsung berucap berterus terang tak suka akan tatapannya yang sekarang. Aku memang menginginkannya untuk menatapku saat bersamaku tapi bukan disaat yang seperti sekarang.
" jadi kau mau aku harus seperti apa? Tadi kau meminta password apartemenku, dan sekarang kau membawaku kebutik yang tentunya tidak aku sukai..." hah..aku tercengang dengan ucapan tiara barusan, wanita ini memang benar-benar berbeda. Disaat semua wanita akan berteriak excited saat seorang pria mengajak mereka kebutik dan membelikan sebuah baju, tapi tidak dengan tiara. Apa yang sebenarnya gadis ini inginkan. Ya aku memang membawanya dengan paksa tadi..dan sekarang ia masih terlihat cemberut.
" kau tau mengapa aku membawamu kesini? Daddyku hari ini berulang tahun dan aku akan membawamu nanti malam menghadiri acaranya. Itu sebabnya aku membawamu kesini. Aku tak tau bagaimana ukuran tubuhmu, karna kau baru beberapa hari bersamaku" aku akhirnya memberi tahu rencanaku membawanya kesini.
" hah...pak mengapa harus aku? Banyak wanita di luar sana, kau tinggal memilih ka..." aku benci mendengar penuturannya ini. Langsung saja dengan segera ku potong pembicaraannya.
" iya..banyak wanita murahan di luar sana dan ternyata aku memilihmu..." ucapku dengan penuh penekanan padanya. Dapat kulihat wajahnya sekarang merah merona.

Tiara pov
Aku merasa seperti ada sesuatu yang mengganjal dihatiku. Pak randika baru saja mengatakan sesuatu yang membuatku sedikit tersipu malu. Aku mulai merasakan pipiku memanas sekarang.
" pilihlah baju yang kau inginkan" ucap pak randika dengan segera padaku. Aku melihat-lihat baju yang ada disitu.. dan pandanganku terjatuh pada dress selutut berwarna biru muda itu. Langsung saja aku mengambil dan mencobanya.
" pak..aku menginginkan ini." Ucapku pelan padanya.
" tak adakah yang lain? Kau tinggal memilih saja mana yang menurutmu cocok untuk kau kenakan" dia berucap sangat dingin.
" tidak...ini saja. Aku merasa ini sudah  sangat cocok untukku.."

Saat ini tiara sudah selesai berdandan. Ia terlihat sangat anggun dengan polesan tipis diwajahnya dan tanpa perlu mengenakan lipstik pun bibirnya sudah memang merah. Tak lama sebuah pesan masuk ke ponselnya.

I Love You MY CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang