Awal

327 59 43
                                    

🌼PERKENALAN🌼


Memandangi Danau sambil makan-makanan ringan, itulah kebiasaan ku setiap sabtu pagi. Di sana, biasanya aku berfikir kenapa sulit sekali mencari pacar. Dulu sih pernah suka sama cowok, tetapi dia gak suka sama aku, haha... Itu sangat salah, karena cowok itu sudah punya pacar, aku ngejar-ngejar dia terus, dan... pacarnya datang, dengan marahnya ngelabrak, menghina dan menyebutku PHO (perusak hubungan orang). Nyesek deh rasanya digituin.


Introveksi diri. Hello... kurasa aku sudah memenuhi kriteria seorang perempuan idaman, aku bisa masak, mandiri, lumayan baik, teman aku bilang aku cantik, memang cantik itu relatif sih.


Dulu semasa SMP, banyak cowok yang deketin aku dan ngajak jalan, tapi ya... gitu, jadian kagak. Jadi Flashback deh. Entah apa yang berubah dariku sehingga gak ada cowok yang naksir. Apakah nasib kamu juga sepertiku? Kalau iya tetaplah bersabar. Semuanya akan indah pada waktunya, coba percayalah itu.                                                                                                             

🌼🌼🌼🌼🌼


Malam pergantian tahun, aku melihat pesta Kembang api di Jalan raya, bersama warga yang tak ku kenal. Aku tersenyum, dan menikmati keindahan Kembang api yang bertaburan menghiasi langit malam, itu memang kebiasaanku setiap malam tahun baru, pergi keluar melihat kembang api di tempat banyak orang yang turun ke jalan.


Tiba-tiba ada yang menarik, dan membawaku kegang kecil yang sangat gelap. Sontak saja itu membuatku panik dan ketakutan.


"Ini buat loe!" ucap seorang lelaki yang menarikku. Aku hanya terdiam tanpa berkata sedikitpun, kukira dia penculik atau sejenisnya. Kemudian aku membuka kotaknya setelah dia pergi, dikotak itu hanya ada surat yang bertuliskan "BAWA AKU DALAM MIMPIMU" kata-katanya itu membuatku bingung dan agak terkejut juga. Berbagai pikiran negatif langsung menyelimuti otakku tentang lelaki tersebut, aku bahkan berfikir kalau lelaki itu sejenis setan, atau vampir yang datang dikegelapan, dan meneror.


"Hei..." Aku memanggilnya berulang-ulang, sayangnya dia sudah pergi.


Jam tanganku menunjukkan pukul 01.00 AM, aku bergegas pulang ke apartemen untuk tidur, karena besok harus mengembalikan buku catatan yang ku pinjam dari Catherine.


Dan keesokan harinya... aku telat bangun pagi meski sudah memasang alarm.   


"Lo telat, kenapa?" tanya Catherine begitu aku sampai dirumahnya. Dia terlihat bingung sambil menatapku teliti, entah mengapa kecurigaan selalu ada padanya. Kadang-kadang dia membuatku risi, sifat-nya yang satu ini tidak kusuka.


"Hm... gue kesiangan," jawabku sinis.


"Ooh..." ucapnya, kali ini sambil menghela napas pendek.


"Emang semalem lo habis mimpi apa? Sampe kesiangan gini, pasti mimpi indah tentang cowok, ya?" tanya Catherine selang beberapa menit, setelah ku ulurkan buku yang ku pegang erat. Mendengarnya bertanya seperti itu, aku terdiam sejenak. Berfikir dari mana dia tahu aku semalam mimpi indah bersama cowok.

Pacar dalam MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang